Abstract
The content of micro nutrients (Zn, Cu, dan Pb) in compost made from yard plant waste and its
aplication tomato plants (Solanum lycopersicum Mill) has been determined. The aim of composting
is to replace inorganic fertilizer on agricutural land especially in tomato plants and to investigate
a good doses in composting tomato plants. To study the influence of doses, ANOVA 2 variable
with repeat assay has been applied. Micro nutrients (Zn, Cu, and Pb) available in plant growth
were measured by Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS). The compost media mixed
well in soil with composition of compost (6 Kg : 1 Kg) and Zn; Cu, Pb were 1448,14; 155,39; and
353,35 mg/Kg, respectively. While for media inorganic fertilizer it was found to be: inorganic
fertilizer (6 Kg : 0,01 Kg); and Zn, Cu, and Pb were 1553,19; 171,72; 340,31 mg/Kg, rspectvely.
Keywords: compost, inorganic fertilizer, Zn, Cu, Pb, AAS .
I. Pendahuluan
UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, disebutkan sampah adalah sisa
kegiatan sehari hari manusia atau proses
alam berupa zat organik atau anorganik
bersifat dapat terurai atau tidak dapat
terurai yang dianggap sudah tidak berguna
lagi dan dibuang kelingkungan.
Jika sampah tidak dikelola dengan baik
akan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap manusia dan lingkungan, yaitu :
pengelolaan sampah yang kurang baik akan
membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat seperti bau
yang tidak sedap dan pemandangan yang
buruk karena sampah bertebaran dimanamana. Selain itu apabila sampah dibakar
akan menimbulkan polusi udara yang dapat
menganggu kesehatan.
34
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
Alat
yang
digunakan
antara
lain:
komposter, pengaduk, ayakan ukuran 0,3 x
0,3 cm, neraca analitik (XT 220A Precisa),
aluminium voil, kertas saring W-41, labu
semprot, labu Khajedhal, peralatan kaca,
pemanas/block digestor, dan SSA Varian
AA240.
2.2. Prosedur penelitian
2.2.1. Pengomposan sampah pekarangan
Sampah pekarangan rumah dikumpulkan,
dan dicacah hingga berukuran 5 cm.
Kemudian dihomogenkan di tambah
aktivator. Ditambah air dengan kelembaban
60 %. Masukkan kedalam komposter,
didiamkan, setiap seminggu diaduk.
2.2.2. Persiapan media tumbuh tanaman tomat
Setelah dilakukan pengayakan kemudian
dibuat perbandingan untuk media tumbuh
tanaman tomat seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Media tumbuh tanaman tomat
35
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
anova.
III. Hasil dan Pembahasan
3.1. Kompos Matang
Kompos yang dibuat dari sampah
pekarangan dihasilkan pada minggu ke-12.
Didapatkan kompos sebanyak 30 kg yang
lolos dari ayakan. Proses pembuatan
kompos dapat dilihat pada Lampiran 1.
Bentuk komposnya kehitaman, dan berbau
36
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
37
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
Pada
gambar
4
merupakan
data
pengamatan pada minggu ke-13 yang mana
dapat kita lihat bahwa jumlah daun, jumlah
ranting, dan jumlah bunga yang paling
banyak terdapat pada media campuran
antara
tanah
:
kompos
dengan
perbandingan ( 6 Kg : 1 kg) dengan jumlah
daun, ranting, dan buah adalah 131, 23, dan
16. Sedangkan media campuran tanah :
pupuk anorganik pada perbandingan ( 6 kg
: 0.01 kg) dengan jumlah daun, jumlah
ranting, dan buah adalah 124, 21, dan 10.
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa
media campuran tanah : kompos lebih
bagus dari media campuran tanah : pupuk
anorganik.
38
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
Untuk
menentukan
apakah
data
pertumbuhan berpengaruh nyata atau tidak
terhadap dosis kompos yang diberikan
maka digunakan uji anova. Dari data
tersebut didapatkan bahwa dosis yang
diberikan berpengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
ranting, dan jumlah buah. Data tersebut
dapat dilihat pada Lampiran 7. Untuk
media campuran tanah : kompos pada
tinggi tanaman, fh yang didapatkan 15,631
sedangkan Ft nya adalah 2,33. Jadi ada
pengaruh nyata terhadap dosis yang
diberikan. Campuran tanah : pupuk
anorganik pada tinggi tanaman, didapatkan
fh 70,46 sedangkan Ft nya 2,33. Jadi ada
pengaruh nyata juga dosis yang diberikan
terhadap tinggi tanaman tomat.
IV. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sampah pekarangan
dapat digunakan untuk kompos pada
tanaman tomat. Kadar unsur hara mikro Zn,
Cu, Pb dalam campuran tanah: kompos 6 : 1
kg yang mmberikan pertumbuhan yang
baik pada tanaman tomat dimana kadar Zn
adalah 1448, Cu 14; 155,39; dan Pb 353,35
mg/kg. Kadar unsur hara mikro Zn, Cu, Pb
dalam campuran tanah: pupuk anorganik 6 :
0,01 yang memberikan pertumbuhan yang
baik pada tanaman tomat dimana kadar Zn
adalah 1553,19; Cu 171,72; dan Pb 340,31
mg/kg. Berdasarkan dari pengamatan
kompos
yang
dibuat
dari
sampah
39
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 1, Maret 2013
1.
2.
3.
4.
5.
40