LP Gangguan Ce (Aldo)
LP Gangguan Ce (Aldo)
Oleh :
Aldo Ardiansyah
NIM 1301002
1. PENGERTIAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau
kekurangan. (Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006)
2.ETIOLOGI
Beberapa yang dapat menyebabkan kondisi deficit volume cairan yaitu
kehilangan cairan aktif dan kegagalan mekanisme regulasi. Kehilangan cairan aktiv
seperti demam dan laju peningkatan metabolic, drainase tidak normal, luka bakar,
menstruasi berlebih, diare, peritonitis (NANDA, 2011)
Infeksi :
1.
2.
Virus
3.
Bakteri
4.
Tonsisilitas
5.
Alergi
6.
7.
Faktor psikis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diet
7.
Usia
4. PATOFISIOLOGI
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut
juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan
intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju
intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk
mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler.
Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan
cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan
cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk
mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat).
Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti
pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu,
seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat
obstruksi saluran pencernaan (Faqih, 2011).
5. PATHWAY
Faktor infeksi
Faktor malabsorbsi
Gangguan peristaltik
Endotoksin
merusak mukosa
usus
bakteri
Tekanan osmotik
Hiperperistaltik
Hipoperistaltik
Pergeseran cairan
Makanan tidak
Pertumbuhan
dan elektrolit ke
lumen usus
sempat diserap
Endotoksin
berlebih
Hipersekresi
cairan
dan elektrolit
Isi lumen usus
Rangsangan pengeluaran
Hiperperistaltik
Diare
Gangguan keseimbangan cairan
Hiponatremia
Hipokalemia
Penurunan klorida serum
Hipotensi postural, kulit dingin,
tremor
ubun-ubun cekung, peningkatan suhu
jantung
tubuh, penurunan berat badan
6.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan kadar urenum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal
7. PENATALAKSANAAN
Pemberian deuretik jika pembatasan diet natrium tidak cukup untuk mengurangi
odema dengan mencegah re absorbsi natrium dan air oleh ginjal. (Potter, P. A. &
Perry, A. G. (2006).
8. KOMPLIKASI
Pemeriksaan fisik
-
Integumen :
oedema
Mata
Lekung
Gastro Intestinal :
Muntah-muntah
Bising usus
Pemeriksaan Penunjang :
Darah
Urine
Feses
10.DIAGNOSA
-
dengan peningkatan output cairan yang berlebih ditandai dengan : muntah, poliksia,
BAB cair, keringat berlebihan.
-
Gangguan cairan dan elektrolit lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
Rencana Keperawatan :
1. Lakukan pendekatan dengan menggunakan komunikasi terepeutik
R/ menjalin komunikasi atau hubungan yang kooperatif antara petugas dan pasien
2. Observasi TTV dan tingkat dehidrasi
R/ menurunnya volume cairan tubuh akan manifestasi penurunan tekanan darah dan
peningkatan nadi
3.
4. Kolaborasi dengan tim Analis untuk pemeriksaan kadar elektrolit darah, nitrogen
urea darah, urin dan serum. Osmolaritas
Rencana Keperawatan :
1. Lakukan pendekatan dengan menggunakan komunikasi terapeutik
R/ menjalin komunikasi atau hubungan yang kooperatif antara petugas dan pasien
2.
Observasi TTV
R/ peningkatan volume cairan biasanya disertai dengan peningkatan nadi dan
tekanan darah
12.DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien,
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
http://taharuddin.com/keseimbangan-cairan-dan-elektrolit.html diakses pada Senin, 26
November 2012 pukul 15.00 WIB.
http://www.kapukonline.com/2012/09/Prosedur-Pemenuhan-Kebutuhan-Cairan-danElektrolit.html diakses pada Senin, 26 November 2012 pukul 15.00 WIB.
http://informasitips.com/kebutuhan-air-minum-cairan-untuk-manusia-per-hari
diakses pada Senin, 26 November 2012 pukul 15.00 WIB.
Faqih , M.U. 2011. Cairan Dan Elektrolit Dalam Tubuh Manusia,
http://www.scribd.com/doc/17059905/Cairan-Dan-Elektrolit-Dalam-Tubuh-Manusia
NANDA. (2011). Diagnosis Keperawatan 2009-2011. Jakarta : EGC.
Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta, EGC.
Horne, Swearingen. (2002). Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam-Basa, Edisi 2.
Jakarta, EGC.
Mubarak, W.I., Chayatin, N. 2005. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: teori dan
aplikasi dalam praktik. EGC: Jakarta
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.2. Jakarta :
EGC.
McCloskey, J. & Gloria M. B.. (2005). Nursing Intervention Classificatian (NIC).
Second Ed. New York : Mosby.
10