Chapter 3 ; Choosing a Type of Private Practice

Intan Oktaviana Sari 1306366520

Untuk membuka praktek, kita harus menentukan mana yang lebih cocok dengan diri
kita, apakah praktek solo, associate (bersama teman) atau grup.
Praktek solo : Solo praktisi berdiri sendiri dan punya hak autonomi sepenuhnya dalam
membuat keputusan dan membuat kebijakan praktek. Potensial keuangan yang baik, bebas
dalam penggunaan alat, metode, dan penentuan pegawai oleh diri sendiri, serta mendesain
dan menata kantor sendiri merupakan keuntungan dalam tipe ini. Tetapi, solo praktisi ini
memiliki resiko keuangan yang lebih besar dan permulaan ekonomi berjalan lebih lambat.
Becoming an Associate ; Associate adalah praktisi yang setuju untuk bekerja dalam
praktek dalam suatu jangka waktu sebagai independent contractor atau pegawai. Menjadi
bagian dari tempat praktek yang sudah berdiri tidak membutuhkan investasi keuangan inisial
dan bisa memiliki planning untuk membuka klinik sendiri. Selain itu juga kita bisa belajar
dari klinisi yang sudah memiliki pengalaman. Kerugian dari tipe pekerjaan ini adalah adanya
kemungkinan konflik yan timbul, harus menaati kebijakan praktik yang sebenarnya anda
tidak setujui, dll.
Locating Associateship Opportunities : Apabila menjadi seorang associate adalah hal
yang cocok, maka kita harus mencari klinik dengan peluang yang potensial. Perbincangan
dari mulut ke mulut merupakan salah satu hal yang paling masuk akal, biarkan professor,
teman, dan kontak orang dalam kedokteran gigi mengetahui bahwa kita sedang mencari
pekerjaan sebagai associate dentist. Apabila ingin melakukan advertising, hindari pernyataan
yang berlebihan seperti lulus dari FKG terbaik atau memiliki pengalaman yang
banyak/luas. Cukup menyatakan universitas tempat kita lulus dan buat outline pengalaman
professional termasuk lokasi yang kita inginkan, specialty skill, kelebihan yang kita miliki
dan tertarik dalam kemungkinan kemitraan.
Associate-employee : Dokter gigi yang dipekerjakan oleh pemilik tempat praktek.
Associate-employee harus mematuhi kebijakan praktek, gaji, jadwal, serta pembayaran.
Associate-independent contractor : Drg yang dikontrak untuk melakukan pekerjaan
berdasarkan metodenya sendiri, tanpa tunduk terhadap control dari orang yang
mempekerjakan kecuali dalam hal hasil dari pekerjaan.

Chapter 4 ; Selecting a Location

Intan Oktaviana Sari 1306366520

Menemukan Komuniti yang Tepat

Kita dapat menentukan apakah ingin membuka praktek di area yang dekat dengan
keluarga atau sekolah. Atau kita bisa mengeksplorasi kemungkinan pindah ke tempat yang
baru.

Sebelumnya,

kita

butuh

mengevaluasi

kemampuan

komunitas

dalam

bertemu,memenuhi kebutuhan ekonomi dan professional.

Preferensi Pribadi
Preferensi pribadi diri dan keluarga akan memngerahui pilihan. Pertama, kita perlu
mengetahui mengenai cuaca di area tersebut. Pertimbangkan, apakah keluarga akan merasa
nyaman di area tersebut dalam segala hal. Lalu, bagaimana biaya hidup disana,
pertimbangkan biaya hidup dalam jangka waktu yang lama. Evaluasi aktivitas social budaya
juga.
Potensi Ekonomi
Dalam mempertimbangakn potensi ekonomi, hanya butuh satu pertanyaan Apakah
komunitas disini membutuhkan dokter gigi lain?. Jawab pertanyaan tersebut dengan
menentukan rasio dentist-population. Selain itu juga perlu lihat stabilitas dari populasi.
Pertumbuhan komuniti juga penting.

Investigasti trend dalam populasi. Pertimbangkan

kemungkinan untuk menambah penghasilan.

Professional Desirability
Pertimbangan selanjutnya dengan factor professional seperti Dapatkah anda
memiliki license? Dapatkah komuniti menerima tipe dentistry yang anda ingin praktekan?
Apakah drg di area ini ramah? Apakah dental society dalam daerah tersebut aktif?
Resources
Local dental society dan dental supply dapat menyediakan info tambahan megenai
ekonomi di area tsb, lokasi klinik yang mungkin, serta kontak professional. Mencari info dari
internet dll.
Memilih dan Menyewa Tempat Klinik

Menandatangani Sewa