Anda di halaman 1dari 8

Pencegahan hipertensi dengan olehraga yang cukup

Olahraga yang dianjurkan bagi orang yang resiko tinggi terkena hipertensi adalah :
1. Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda, renang secara teratur.
2. Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.
Selain dapat memperlancar peredaran darah, olahraga dapat pula membakar lemak sehingga tidak
kelebihan berat badan.
Latihan olahraga yang dianjurkan meliputi tahap-tahap : pemanasan,
peregangan, latihan inti, pendinginan/cool down, peregangan. Olahraga yang
baik yaitu yang dapat membakar energi 10 sampai 20 kalori/kg berat badan.
Denyut nadi optimal setelah latihan berkisar 65 sampai 80 %. Sebelum
olahraga, rencanakan secara seksama : macam latihan yang akan dikerjakan,
frekuensi latihan, intensitas latihan dan lama latihan.
Pencegahan hipertensi dengan tidak merokok

Cara untuk menghindari pengaruh rokok yaitu :


1. Sebaiknya menghindari daerah yang terkena asap rokok, atau tutuplah hidung
jika terpaksa melintas di daerah dengan asap rokok.
2. Jika Anda seorang perokok, kurangilah jumlah batang rokok, lama menghisap,
kekuatan menghisap dan banyak hisapan.
3. Jika Anda pernah merokok, berhentilah merokok sama sekali dengan niat yang
penuh.
Menghentikan merokok secara total mungkin sulit dilakukan, tetapi peluang untuk kembali merokok
lebih kecil jika dibanding dengan cara mengurangi perlahan-lahan. Suksesnya seseorang untuk berhenti
merokok tergantung pada niat dari dalam diri perokok itu sendiri.

Pencegahan hipertensi dengan tidak minum alkohol

Hipertensi dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi alkohol.


Minuman beralkohol banyak macamnya, baik yang dibuat oleh
pabrik maupun tradisional. Semuanya akan membahayakan bagi
penderita hipertensi. Oleh karena itu hindarilah minum
minuman beralkohol.
Selain minuman, alkohol dapat pula terkandung dalam makanan
seperti tape dan brem.
Hindarilah minum air tape. Hindarilah hipertensi dengan tidak
pernah mencoba minum alkohol ! Hentikan sedini mungkin,

bagi yang pernah atau sedang meminumnya.


Pencegahan hipertensi dengan mengatur pola makan
Perbanyaklah minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-sedikit tetapi sering, bukan
makan banyak tetapi jarang. Kandungan zat dalam menu makanan juga harus diperhatikan, meliputi
1. Diet rendah garam
Asupan garam yang diperlukan pada orang sehat sekitar 3-5 gram (setara 1 sendok teh) per hari.
Jika tubuh banyak berkeringat, sering buang air kecil serta diare maka memerlukan asupan garam
yang lebih. Kelebihan garam dapat menyebabkan hipertensi, resiko dehidrasi dan kram, darah
mengental (penyebab penyakit jantung dan stroke), mengikat cairan yang banyak serta dapat
mengendap di pergelangan kaki dan daerah tengah tubuh.

Diet rendah garam diperlukan terutama pada orang yang punya potensi tinggi hipertensi, dapat
dilakukan dengan cara :
1. Gunakan garam sebagai bumbu masakan secukupnya saja,
perbanyak rempah dan kurangi garam.
2. Jangan menambahkan garam pada hidangan yang siap
disantap. Jauhkan garam dari meja makan.
3. Kurangi minum minuman bersoda, minuman kaleng dan
botol. Minuman bersoda dan berpengawet banyak
mengandung sodium (Natrium).
Minuman kaleng/botol bersoda
4. Kurangi makan daging, ikan, kerang kepiting dan susu,
camilan/snack yang asin dan gurih.
5. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vetsin
(Monosodium glutamate/MSG), soda kue, jeroan, sarden,
udang dan cumi-cumi.
6. HindariMakanan yang dianjurkan seperti sayuran segar,
buah segar, tempe, tahu, kacang-kacangan, ayam dan telur.
2. Diet rendah kolesterol

Makanan yang dimakan sebaiknya mengandung lemak baik (meningkatkan HDL) dan sedikit
mengandung lemak jahat seperti kolesterol (menurunkan LDL). Diet rendah kolesterol dapat
dilakukan dengan cara :
1. Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam, kuning telur dan
sarden
2. Hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega, susu full cream.
3. Makanan yang dianjurkan meliputi sayuran, buah, minyak nabati (kecuali minyak kelapa),
putih telur, ikan, kacang-kacangan dan minyak zaitun Jika sudah mencapai berat badan ideal,
jangan melakukan diet terlalu keras. Imbangi dengan pola makan sehat, mengandung sumber
energi, pembangun tubuh, pelindung serta pengatur tubuh. Sumber energi ideal adalah 12-15
% protein, 30-35 % lemak dan 50-60 % karbohidrat.
Pencegahan hipertensi dengan istirahat cukup tidak stress
Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot bekerja sehingga mengembalikan
kesegaran tubuh dan pikiran. Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran
darah ke otak. Berusahalah untuk beristirahat setelah beberapa saat melakukan kesibukan rutinitas.
Oleh karena tekanan darah dapat meningkat jika orang terkena stres,
maka hindarkanlah kegiatan dan tempat-tempat yang dapat
menyebabkan stres. Rekreasi ke tempat-tempat sejuk, rindang, alam
bebas dan daerah yang berbeda dengan kegiatan sehari-hari dapat
pula menjadi pilihan mengurangi stres.
Cara lain untuk mengurangi stres adalah dengan hipnoterapi, pijat,
refleksi. Kunjungi psikolog untuk membantu memecahkan masalah,
jika stres terjadi karena adanya masalah yang rumit.

Pencegahan hipertensi dengan cara medis


Pengobatan bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara medis melalui dokter dan
tenaga para medis lainnya, serta cara tradisional dengan memanfaatkan ramuan dan terapi

yang ada secara turun temurun dalam masyarakat.


Bagi orang yang memiliki resiko tinggi terkena hipertensi, lakukanlah pemeriksaan diri ke
dokter secara berkala. Mencegah lebih baik dan lebih mudah dari pada mengobati.
Pengobatan hipertensi harus menurut petunjuk dokter. Jangan minum obat tanpa petunjuk
dari dokter, karena dapat menimbulkan kekebalan terhadap obat tertentu dan kerusakan
ginjal.

Obat yang dapat digunakan pada penderita hipertensi diantaranya menggunakan obat untuk
memperlebar pembuluh darah (vasodilator), obat yang mengubah kecepatan kontraksi otot
jantung, obat untuk menurunkan tekanan darah (antihipertensi), obat pelancar air seni
(diuretic) agar sisa metabolisme yang ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah
tidak terlalu kental.
Pencegahan hipertensi dengan cara tradisional
Banyak ramuan tradisional yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Beberapa
ramuan sudah diteliti secara laboratoris. Contoh bahan yang berkhasiat menurunkan tekanan
darah : cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu masak (pace), mentimun, daun
seledri, daun selada air, bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing
wuluh, daun tapak dara, akar papaya, rambut jagung serta adas pulowaras. Jika tekanan darah
sudah kembali normal, dapat dihentikan pemakaiannya. Pemakaian berlebihan dapat
menurunkan tekanan darah di bawah normal.
Cara tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah seperti refleksi (pijatan) dan
akupunktur pada tempat tertentu.

Hipertensi
15th August 2009 | By: sugeng Ikasapala

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya
Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
Hipertensi PrimaryHipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang
yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena
penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa
mengalami tekanan darah tinggi.
Hipertensi SecondaryHipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit
lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan
pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu.
Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).
Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis)
bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang
ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa
mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.
Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga
merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka
yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan
sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.
1. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering)
dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi
nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!
2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
Kandungan garam (Sodium/Natrium)Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi
sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang
bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju

- Hindari cemilan yang asin-asin


- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium
Kandungan Potasium/KaliumSuplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu
penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan
dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi
penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam,
bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain
itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu
penurunan tekanan darah (hipertensi).
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan
obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium
berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus
dilakukan.
- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai
dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan
memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}.
Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah

Elastisitas Pembuluh Darah


A. Kekenyalan (Elastisitas) Pembuluh Darah
Kekenyalan (Elastisitas) pembuluh darah adalah suatu keadaan pembuluh darah yang
menjadi lebih besar untuk beberapa menit setelah mengalami peningkatan tekanan (Taiyeb, .
Tekanan dalam hal denyutan pembuluh dinyatakan sebagai ekspansi dan dorongan balik
arteri secara bergantian. Ada dua faktor yang bertnaggug jawab bagi kelangsungan denyautan
1.

yang dapat dirasakan :


Pemberian darah secara berkala dengan selang waktu pendek dai jantung ke aorta yang

2.

tekanannya berganti-ganti naik turun dalam pembuluh darah.


Elastisitas dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan aliran darah dan aliran
balik. Bila dinding tidak elastic, seperti pada dinding sebuah gelas, masih tetap ada pergatian
sebuah tekanan tinggi rendah dalam sistol dan diastole ventrikel, namun dinding tersebut
tidak data melanjutkan aliran dan mengembalikan aliran sehingga denyut pun tidak dapat
dirasakan.

Kekenyalan pembuluh darah dapat diperlihatkan dengan suatu percobaan sebagai


beikut; mula-mula sepotong pembuluh balik diikat di kedua ujungnya. Kemudian ke
dalamnya dimasukkan darah sehingga tekanan di dalamnya miningkat dari 5 mmHg menjadi
12 mmHg. Meskipun tidak ada darah yang keluar dari pembuluh itu, terlihat bahwa tekanan
menurun sampai mendekati 6 mmHg setelah beberapa menit. Dengan kata lain, sejumlah
darah yang dimasukkan ke dalam pembuluh balik itu menyebabkan pembuluh tersebut
mengembang. Lama kelamaan serabut otot padanya mulai menyesuaikan diri dengan keadaan
yang baru. Sifat otot polos yang demikian itu disebut kekenyalan atau disebut juga
pengendoran tekanan (stress relaxation) (Taiyeb, ).
Setelah terjadi kekenyalan, darah kemudian dikeluarkan dari pembuluh balik itu.
terlihat tekanan menurun sampai tingkat yang rendah. untuk kedua kali otot polos pada
pembuluh bailik mulai kembali menyesuaikan diri dan tekanan akan kembali naik sampai
tekanan 5 mmHg. Pengaruh ini disebut kekenyalan yang terbalik (Taiyeb, ).
Kekenyalan pembuluh nadi hanya kecil bila dibandingkan dengan pembuluh balik.
Dengan demikian, bila tekanan pembuluh balik ditingkatkan agak lama, maka volume darah
di dalamnya dapat meningkat 2 sampai 3 kali. Ini merupakan mekanisme yang sangat
penting, karena dengan demikian system peredaran dapat menampung lebih banyak darah
bilamana perlu. Sedangkan sebaliknya, bila tekanan menurun, kekenyalan merupakan suatu
cara bagi system peredaran untuk dapat menyesuaikan terhadap kehilangan darah sebagai
akibat pendarahan (Taiyeb, ).
Elastisitas pembuluh darah akan berpengaruh kepada aliran darah. Salah satu
pembuluh darah yang mengalami elastisitas adalah arteri. Pada saat darah dipompa ke dalam
arteri-arteri saat sistol ventrikel, volume darah yang masuk arteri dari jantunglebih besar
daripada volune darah yang meninggalkan arteri untuk mengalir ke pembuluh-pembuluh
darah yang lebih kecil di hilir, karena pembuluh-pembuluh kecil tersebut memiliki resistensi
terhadap

aliran

yang

lebih

besar.

Sifat

elastisitas

menyebabkan

arteri

dapat

membesar/mengembang untuk secara sementara menampung kelebihan volume darah ini dan
menyimpan sebagian energi tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung di dinding yang
teregang-seperti sebuah balon yang meregang untuk mengakomodasi tambahan udara yang
ditiup ke dalamnya. Ketika jantung melemas dan berhenti memompa darah ke dalam arteri,
dinding arteri yang teregang secara pasif kembali ke bentuk semula (recoil), seperti balon
yang lubangnya dibuka. Recoil ini mendorong kelebihan darah yang terkandung di dalam
arteri-arteri ke dalam pembuluh di hilir yang memastikan bahwa darah tetap mengalir ke
jaringan sewaktu jantung beristirahat dan tidak sedang memompa darah ke jantung
(Sherwood, 2001).

Anda mungkin juga menyukai