Olahraga yang dianjurkan bagi orang yang resiko tinggi terkena hipertensi adalah :
1. Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda, renang secara teratur.
2. Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.
Selain dapat memperlancar peredaran darah, olahraga dapat pula membakar lemak sehingga tidak
kelebihan berat badan.
Latihan olahraga yang dianjurkan meliputi tahap-tahap : pemanasan,
peregangan, latihan inti, pendinginan/cool down, peregangan. Olahraga yang
baik yaitu yang dapat membakar energi 10 sampai 20 kalori/kg berat badan.
Denyut nadi optimal setelah latihan berkisar 65 sampai 80 %. Sebelum
olahraga, rencanakan secara seksama : macam latihan yang akan dikerjakan,
frekuensi latihan, intensitas latihan dan lama latihan.
Pencegahan hipertensi dengan tidak merokok
Diet rendah garam diperlukan terutama pada orang yang punya potensi tinggi hipertensi, dapat
dilakukan dengan cara :
1. Gunakan garam sebagai bumbu masakan secukupnya saja,
perbanyak rempah dan kurangi garam.
2. Jangan menambahkan garam pada hidangan yang siap
disantap. Jauhkan garam dari meja makan.
3. Kurangi minum minuman bersoda, minuman kaleng dan
botol. Minuman bersoda dan berpengawet banyak
mengandung sodium (Natrium).
Minuman kaleng/botol bersoda
4. Kurangi makan daging, ikan, kerang kepiting dan susu,
camilan/snack yang asin dan gurih.
5. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vetsin
(Monosodium glutamate/MSG), soda kue, jeroan, sarden,
udang dan cumi-cumi.
6. HindariMakanan yang dianjurkan seperti sayuran segar,
buah segar, tempe, tahu, kacang-kacangan, ayam dan telur.
2. Diet rendah kolesterol
Makanan yang dimakan sebaiknya mengandung lemak baik (meningkatkan HDL) dan sedikit
mengandung lemak jahat seperti kolesterol (menurunkan LDL). Diet rendah kolesterol dapat
dilakukan dengan cara :
1. Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam, kuning telur dan
sarden
2. Hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega, susu full cream.
3. Makanan yang dianjurkan meliputi sayuran, buah, minyak nabati (kecuali minyak kelapa),
putih telur, ikan, kacang-kacangan dan minyak zaitun Jika sudah mencapai berat badan ideal,
jangan melakukan diet terlalu keras. Imbangi dengan pola makan sehat, mengandung sumber
energi, pembangun tubuh, pelindung serta pengatur tubuh. Sumber energi ideal adalah 12-15
% protein, 30-35 % lemak dan 50-60 % karbohidrat.
Pencegahan hipertensi dengan istirahat cukup tidak stress
Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot bekerja sehingga mengembalikan
kesegaran tubuh dan pikiran. Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran
darah ke otak. Berusahalah untuk beristirahat setelah beberapa saat melakukan kesibukan rutinitas.
Oleh karena tekanan darah dapat meningkat jika orang terkena stres,
maka hindarkanlah kegiatan dan tempat-tempat yang dapat
menyebabkan stres. Rekreasi ke tempat-tempat sejuk, rindang, alam
bebas dan daerah yang berbeda dengan kegiatan sehari-hari dapat
pula menjadi pilihan mengurangi stres.
Cara lain untuk mengurangi stres adalah dengan hipnoterapi, pijat,
refleksi. Kunjungi psikolog untuk membantu memecahkan masalah,
jika stres terjadi karena adanya masalah yang rumit.
Obat yang dapat digunakan pada penderita hipertensi diantaranya menggunakan obat untuk
memperlebar pembuluh darah (vasodilator), obat yang mengubah kecepatan kontraksi otot
jantung, obat untuk menurunkan tekanan darah (antihipertensi), obat pelancar air seni
(diuretic) agar sisa metabolisme yang ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah
tidak terlalu kental.
Pencegahan hipertensi dengan cara tradisional
Banyak ramuan tradisional yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Beberapa
ramuan sudah diteliti secara laboratoris. Contoh bahan yang berkhasiat menurunkan tekanan
darah : cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu masak (pace), mentimun, daun
seledri, daun selada air, bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing
wuluh, daun tapak dara, akar papaya, rambut jagung serta adas pulowaras. Jika tekanan darah
sudah kembali normal, dapat dihentikan pemakaiannya. Pemakaian berlebihan dapat
menurunkan tekanan darah di bawah normal.
Cara tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah seperti refleksi (pijatan) dan
akupunktur pada tempat tertentu.
Hipertensi
15th August 2009 | By: sugeng Ikasapala
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya
Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
Hipertensi PrimaryHipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang
yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena
penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa
mengalami tekanan darah tinggi.
Hipertensi SecondaryHipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit
lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan
pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu.
Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).
Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis)
bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang
ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa
mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.
Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga
merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka
yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan
sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.
1. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering)
dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi
nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!
2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
Kandungan garam (Sodium/Natrium)Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi
sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang
bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju
2.
aliran
yang
lebih
besar.
Sifat
elastisitas
menyebabkan
arteri
dapat
membesar/mengembang untuk secara sementara menampung kelebihan volume darah ini dan
menyimpan sebagian energi tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung di dinding yang
teregang-seperti sebuah balon yang meregang untuk mengakomodasi tambahan udara yang
ditiup ke dalamnya. Ketika jantung melemas dan berhenti memompa darah ke dalam arteri,
dinding arteri yang teregang secara pasif kembali ke bentuk semula (recoil), seperti balon
yang lubangnya dibuka. Recoil ini mendorong kelebihan darah yang terkandung di dalam
arteri-arteri ke dalam pembuluh di hilir yang memastikan bahwa darah tetap mengalir ke
jaringan sewaktu jantung beristirahat dan tidak sedang memompa darah ke jantung
(Sherwood, 2001).