Anda di halaman 1dari 24

1

DAFTAR ISI

Daftar isi ....................................................................................2


Bab I Pendahuluan .....................................................................3
1.0. Latar belakang ...................................................................3
1.1. Rumusan masalah ..............................................................4
1.2. Tujuan penelitian ...............................................................4
1.3. Ruang Lingkup Penelitian..................................................4
Bab II landasan teori...................................................................5
2.0. Tinjauan pustaka ................................................................5
Bab III Pembahasan....................................................................6
3.1 Organisasi dan Pengorganisasian....................................... 7
3.2. Bentuk Bentuk Pengorganisasian.......................................8
3.3. Unsur Unsur Pengorganisasian ........................................12
3.4. Struktur Organisasi ..........................................................14
3.5. Asas asas dan Prinsip Pengorganisasian...........................16
3.6. Proses Pengorganisasian...................................................20
Bab IV Kesimpulan dan Saran .................................................24
4.1. Kesimpulan ......................................................................24
4.2. Saran ................................................................................25
Daftar pustaka .........................................................................26

BAB I
PENDAHULUAN
1.0.Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang
terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia
lainnya.Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan
mahluk

social.Sejalan

dengan

tingkat

kematangan

(keinginan

dan

kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari


tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern.Sebuah
koordinasi yang terjalin dalam kehidupan adalah pola hubungan banyak yang
saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan
pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.
Pengokoordinasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen
baik di perusahaan maupun di lembga Organisasi yang

identik dengan

sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam


sebuah sistem. Pengkoordinasian merupakan fungsi manajemen yang juga
mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan., seluruh
sumber daya yang di miliki oleh manusia akan diatur penggunanya secara
efektif dan efesien untuk mencapai tujuan

dapat di lakukan dengan

koordinasi.

1.1. Rumusan masalah


3

1.

Apa definisi koordinasi ?

2.

Apa saja jenis-jenis koordinasi ?

3.

Apa saja variasi kebutuhan koordinasi dalam manajemen?

4.

Apa saja masalah dalam melaksanakan koordinasi.?

5.

Apa saja cara untuk mendapatkan koordinasi.?

6.

Apa saja masalah yang timbul dalam pencapaian yang efektif dalam koordinasi.?

7.

Bagaimana teknik - teknik koordinasi..?

8.

Apa saja metode yang dilakukan untuk pengurangan akan koordinasi

9.

Apa saja manfaat koordinasi dalam kehidupan.?


1.2. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas dapat di ambil tujuan yaitu, untuk
mengetahui bagian-bagian dalam koordinasi atau sub-sub bab dalam
koordinasi (definisi, jenis-jenis koordinasi, variasi kebutuhan koordinasi, masalah
melaksanakan koordinasi, cara mendapatkan koordinasi, masalah dalam pencapaian yang
efektif dalam koordinasi, teknik koordinasi, metode pengurangan akan koordinasi, dan manfaat
koordinasi) yang sangat berpengaruh dalam kahidupan bermanajemen.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Teknik teknik penyusunan organisasi serta
unsur unsur dan berbagai jenis struktur dan dasar dasar teori yang ada organisasi.

BAB II
LANDASAN TEORI

James D. Mooney mengatakan, Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan


manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Barnard mengatakan bahwa organisasi merupakan sistem kegiatan yang
diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai. Fungsi utama manajemen yaitu
perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
Hanry Fayol (1841-1925), mengatakan bahwa teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang
kompleks
Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah
kerjasama untuk mencapai tujuan bersamadengan pola tertentu yang
perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa
dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang
dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi
fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan
sebagainya.

KonseppalingsederhanayangdiajukanolehGeorgeR.Terryyangmeliputi4
buahtahaptahaporganisasi,yaitu:
1. Perencanaan(Planning)
2. Pengorganisasian(Organizing)
5

3. Penggerakkan(Actuating)
4. Pengawasan(Controlling)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Organisasi dan Pengorganisasian
1. Pengertian organisasi
Definisi dan Pengertian pengorganisasian menurut para ahli sebagai berikut :
a.

Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui

b.

mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.


Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia

c.

untuk mencapai tujuan bersama.


Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Secara umum, organisasi dapat diartikan sekelompok orang yang bekerja sama dalam

struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian


2. Pengertian pengorganisasian

tujuan tertentu.

Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu organization sebagai kata benda,
organizingsebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sistematis.
6

a. Hicks & Gullett


Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara
sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
b. Gordon, Mondy, Sharpling & Premeaux
Pengorganisasian adalah proses menetapkan hubungan formal diantara orang-orang dan sumbersumber ke arah mencapai tujuan.
c. Terry
Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur
seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan sukses.
d. Stoner
Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
e. R.E. Freeman dan Daniel Gilbert, Jr.
Pengorganisasian adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi

dalam

sebuah

organisasi:

a) Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam
organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas seperti
dan

pimpinan,

staf

pimpinan

karyawan.

b) Dalam sebuah organisasi ada pembagian kerja. Artinya setiap individu dalam institusi,baik
yang sifatnya komersial maupun social memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.

3.2. Bentuk - bentuk Pengorganisasian


Bentuk - bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri
7

bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.

Kebaikannya :
Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
Proses pengambilan keputusan cepat.
Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga
karyawan yang rajin dan malas.
Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahannya :
Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan
tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2. Organisasi Garis dan Staf


Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka
ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak.Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang
tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam
organisasi.

Kebaikannya :
Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan
Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu
spesiali-sasi.
Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena
pimpinan masih dalam satu tangan.
Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan
kemampuan yang dimiliki.

Kelemahannya :
Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat
terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
Kesatuan komando berkurang.
Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan
tugas.

3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.Organisasi ini dipakai pada
perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.

Kebaikkanya :
Pembidangan tugas lebih jelas.
Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahannya :
Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul
konflik.

4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah
organisasi tersebut.

Kebaikannya :
Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci.
Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.

Kelemahannya :

10

Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat


pelaksanaan tugas.
Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih
dipentingkan.
5. Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk
mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
.Organisasi Informal
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai
tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsifungsi yang dilakukan tampak kabur.

3.3. Unsur unsur Pengorganisasian


Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan
bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling
berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi
secara terperinci adalah:
1). Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut dengan
istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit

11

satuan

kerja

sesuai

dengan

fungsinya

masing-masing

dan

para

pekerja

(non

management/workers).Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man


power) organisasi.
2). Kerjasamamerupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer,
dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
3). Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,
program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturanperaturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4). Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
5). Lingkungan(Environment), faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan
teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunga:
6). Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap
daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
7). Tempat atau lokasi sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang
harus dilakukan oleh organisasi.
8). Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
a). Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh
dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
b). Wilayah jangkauan atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau
daerah operasi organisasi.

12

c). Wilayah personil menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai
hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas,
tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak
boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f). Kekayaan Alam. Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air,
cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
3.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya satuan oraganisasi dan satuan kerja mempengaruhi struktur organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :


1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3.Standarisasi kegiatan
13

4.Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan


5. Ukuran satuan kerja
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi
yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3.Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Adapun factor factor yang mempengaruhi stuktur organisasi antara lain :
1.
2.
3.
4.

Strategi organisasi
Skala organisasi
Teknologi
Lingkungan

14

3.5.

Asas asas dan Prinsip Pengorganisasian


Agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu adanya asas-asas atau prinsip-prinsip
tertentu.atau dengan kata lain suatu organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau
prinsip - prinsip tertentu. Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsipprinsip organisasi
maka dalam setiap usaha untuk mengorganisasi kalau tidak mau mengalami kesulitan atau
kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita perhatikan.
Adapun beberapa asas atau prinsip organisasi yang perlu diketahui antara lain adalah
sebagai berikut :

Asas perumusan tujuan


Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan
tujuan.Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka
terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun
organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan
efektif.

Asas pembagian kerja


Dimuka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi
selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya,
maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang

15

/ bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya
masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak
terjadinya kesimpang siurang dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien
dan efektif.

Asas pendelegasian wewenang


Bagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan
kemampuan waktu dan sebagainnya.Untuk itu perlu bagi seorang menajer dalam melakukan
tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak

begitu penting

kepada bawahan-bawahannya.
Asas koordinasi
Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran.Akan tetapi, dalam praktek adanya
koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpang siuran itu tetap ada, sebab kecenderungan
setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya
sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebihlebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan,
misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa
memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulan over produksi (produksi
yang

berlebihan).

Asas batas efisiensi pengawasan


Dalam meningkatkan tugas masing-masing orang / bagian tersebut mempunyai beberapa orang
yang dibawah pengawasannya untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul
16

diperhatiakan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang
tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Bebrapa batas yang tepat sebenarnya
tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibaut standar secara
tegas.Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula
menentukan beberapa batas yang

paling baik.

Asas pengawasan umum


Suatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu
maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan
penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu
melakukan pengawasan secara keseluruhan.
Asas-asas penyusunan organisasi
- Perumusan tujuan jelas
-Pembagian kerja jelas
- Pendelegasian wewenang jelas
- Koordinasi jelas
- Ada efisiensi pengawasan
- Ada pengawasan menyeluruh
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:

Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam
pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan
dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.

17

Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan
pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya
tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.

Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan
telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit
kerja.

Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu


kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan,
sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.

Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan


dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.
Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan
akan tercipta.

Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang
jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan
tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.

Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian
tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.

3.6.

Proses Pengorganisasian
18

Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses
pengorganisasian, yaitu :
a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan
oleh satu orang.
c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para
anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis..
Pengambilan keputusan,
Pengertian :
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai
alternative pilihan yang tersedia dengan pemikiran yang benar dan juga telah disetujui dan
disepakati oleh pihak-pihak didalam organisasi tersebut.
Tahap pengambilan keputusan :
Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan
atau memecahkan masalah serta memperoleh kesempatan. Herbert Simon, ahli teori keputusan
dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan
yaitu :
a.

Aktivitas intelegensi yakni penelusuran kondisi lingkungan yangmemerlukan pengambilan

keputusan.
b. Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan analisis masalah
C. Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia
,
Proses pengambilan keputusan :
1. Kewenangan tanpa diskusi
Biasanya metode ini, sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.mempunyai
beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan
keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang
harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang

19

kepercayaan para Sanggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh
pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan

keputusan.
Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan,
tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang
kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang
berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan

dalam organisasi.
Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih
bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini dibanding metode yang pertama, maksudnya
sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi
dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota
akan bersaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif

untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lain.


Kesepakatan
Dalam metode ini sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses
pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa
tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan
tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti
ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat
sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak
dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat

20

dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan
situasi yang sesuai.

Dua buah model fisher dalam proses mengambil keputusan :


Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya
mengambil keputusan.
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Teknik Pengambilan Keputusan
1. Operational Research/Riset Operasi : Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan
persoalan.
2. Linier Programming : Riset dengan rumus matematis.
3. Gaming War Game : Teori penentuan strategi.
4. Probability : Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak
normal.
G. Fungsi Pengorganisasian ( Organizing )

Ada beberapa fungsi pengorganisasian dalam manajemen, antara lain sebagai berikut :
a.

Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur
yang diperlukan.

b. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga


kerja.
c.

Sebagai kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

BAB III

21

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat
penting suatu organisasi (organizing) dalam manajemen.Karena peran
organisasi sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya
dalam manajemen.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
tertentu.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau
saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Dalam pengorganisasian terdapat sembilan macam teori organisasi yaitu teori organisasi
klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human relations, teori organisasi perilaku, teori
proses, teori organisasi kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan
keputusan dan teori organisasi kontingensi. Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang
dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan
saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan
menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
Sub bab lain yang terdapat dalam Pengorganisasian yakni, asas atau
prinsip, bentuk, sruktur, pola, langkah atau proses, perilaku, fungsi, tujuan,

22

dan manfaat juga mempengaruhi baik atau tidaknya, berhasil tidaknya


pengorganisasian maupun manajemen yang menjalankannya.
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan
peran para anggotanya.Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama
yang baik antar para anggotanya.Sedangkan kegagalan dapat disebabkan
karena adanya faktor internal di pengorganisasian tersebut yang bersifat
negatif.
4.2.

Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah

ini

diperhatikan

dan

dipahami

sebaik-baiknya.Setelah

mamahami

pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di


lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua
hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun
kelompok.
Agar

suatu

organisasi

berhasil

para

anggota

harus

saling

bekerjasama dengan baik dan menjaga kebersamaan sehingga \ apabila


terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa ada gangguan
selama proses organisasi berjalan

23

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Defenisi Pengorganisasian. Artikel.( toube.wordpress.com ) diunduh 29 Agustus
2013.
Ali Akbar Yulianto dan Krista.Pengantar Bisnis.Jakarta : Salemba Empat. 2007.
Dyva, Okva. 2013. Pengorganisasian Dalam Manajemen. Artikel.(princessclassy.blogspot.com)
diunduh 30 Agustus 2013.
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group. 2005.
Marno dan Triyo Suprayitno.Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.Bandung : PT.
Refika Aditama.2008.

24

Anda mungkin juga menyukai