DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.0.Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang
terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia
lainnya.Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan
mahluk
social.Sejalan
dengan
tingkat
kematangan
(keinginan
dan
identik dengan
koordinasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa saja masalah yang timbul dalam pencapaian yang efektif dalam koordinasi.?
7.
8.
9.
BAB II
LANDASAN TEORI
KonseppalingsederhanayangdiajukanolehGeorgeR.Terryyangmeliputi4
buahtahaptahaporganisasi,yaitu:
1. Perencanaan(Planning)
2. Pengorganisasian(Organizing)
5
3. Penggerakkan(Actuating)
4. Pengawasan(Controlling)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Organisasi dan Pengorganisasian
1. Pengertian organisasi
Definisi dan Pengertian pengorganisasian menurut para ahli sebagai berikut :
a.
Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
b.
c.
tujuan tertentu.
Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu organization sebagai kata benda,
organizingsebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sistematis.
6
dalam
sebuah
organisasi:
a) Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam
organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas seperti
dan
pimpinan,
staf
pimpinan
karyawan.
b) Dalam sebuah organisasi ada pembagian kerja. Artinya setiap individu dalam institusi,baik
yang sifatnya komersial maupun social memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
Proses pengambilan keputusan cepat.
Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga
karyawan yang rajin dan malas.
Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan
tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
Kebaikannya :
Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan
Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu
spesiali-sasi.
Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena
pimpinan masih dalam satu tangan.
Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan
kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat
terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
Kesatuan komando berkurang.
Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan
tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.Organisasi ini dipakai pada
perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikkanya :
Pembidangan tugas lebih jelas.
Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul
konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah
organisasi tersebut.
Kebaikannya :
Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci.
Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
10
11
satuan
kerja
sesuai
dengan
fungsinya
masing-masing
dan
para
pekerja
(non
12
c). Wilayah personil menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai
hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas,
tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak
boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f). Kekayaan Alam. Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air,
cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
3.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya satuan oraganisasi dan satuan kerja mempengaruhi struktur organisasi.
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Adapun factor factor yang mempengaruhi stuktur organisasi antara lain :
1.
2.
3.
4.
Strategi organisasi
Skala organisasi
Teknologi
Lingkungan
14
3.5.
15
/ bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya
masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak
terjadinya kesimpang siurang dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien
dan efektif.
begitu penting
kepada bawahan-bawahannya.
Asas koordinasi
Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran.Akan tetapi, dalam praktek adanya
koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpang siuran itu tetap ada, sebab kecenderungan
setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya
sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebihlebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan,
misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa
memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulan over produksi (produksi
yang
berlebihan).
diperhatiakan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang
tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Bebrapa batas yang tepat sebenarnya
tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibaut standar secara
tegas.Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula
menentukan beberapa batas yang
paling baik.
Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam
pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan
dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
17
Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan
pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya
tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan
telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit
kerja.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang
jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan
tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian
tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
3.6.
Proses Pengorganisasian
18
Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses
pengorganisasian, yaitu :
a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan
oleh satu orang.
c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para
anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis..
Pengambilan keputusan,
Pengertian :
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai
alternative pilihan yang tersedia dengan pemikiran yang benar dan juga telah disetujui dan
disepakati oleh pihak-pihak didalam organisasi tersebut.
Tahap pengambilan keputusan :
Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan
atau memecahkan masalah serta memperoleh kesempatan. Herbert Simon, ahli teori keputusan
dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan
yaitu :
a.
keputusan.
b. Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan analisis masalah
C. Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia
,
Proses pengambilan keputusan :
1. Kewenangan tanpa diskusi
Biasanya metode ini, sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.mempunyai
beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan
keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang
harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang
19
kepercayaan para Sanggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh
pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan
keputusan.
Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan,
tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang
kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang
berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi.
Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih
bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini dibanding metode yang pertama, maksudnya
sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi
dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota
akan bersaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif
20
dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan
situasi yang sesuai.
Ada beberapa fungsi pengorganisasian dalam manajemen, antara lain sebagai berikut :
a.
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur
yang diperlukan.
Sebagai kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
BAB III
21
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat
penting suatu organisasi (organizing) dalam manajemen.Karena peran
organisasi sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya
dalam manajemen.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
tertentu.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau
saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Dalam pengorganisasian terdapat sembilan macam teori organisasi yaitu teori organisasi
klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human relations, teori organisasi perilaku, teori
proses, teori organisasi kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan
keputusan dan teori organisasi kontingensi. Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang
dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan
saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan
menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
Sub bab lain yang terdapat dalam Pengorganisasian yakni, asas atau
prinsip, bentuk, sruktur, pola, langkah atau proses, perilaku, fungsi, tujuan,
22
Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah
ini
diperhatikan
dan
dipahami
sebaik-baiknya.Setelah
mamahami
suatu
organisasi
berhasil
para
anggota
harus
saling
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Defenisi Pengorganisasian. Artikel.( toube.wordpress.com ) diunduh 29 Agustus
2013.
Ali Akbar Yulianto dan Krista.Pengantar Bisnis.Jakarta : Salemba Empat. 2007.
Dyva, Okva. 2013. Pengorganisasian Dalam Manajemen. Artikel.(princessclassy.blogspot.com)
diunduh 30 Agustus 2013.
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group. 2005.
Marno dan Triyo Suprayitno.Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.Bandung : PT.
Refika Aditama.2008.
24