PEMBAHASAN
A. Definisi Pakem
Pengertian pembelajan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM) adapun pengertian PAKEM menurut beberapa ilmuan adalah
sebagai berikut :1
1. Menurut E . Mulyasa
a. Aktif yaitu pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan
aktivitas peserta didik dalam mengakses berbagai macam informasi
dan di kelas.pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran di kelas.
b. Kreatif yaitu proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk
memotivasi
pembelajaran berlangsung.
c. Efektif yaitu proses pembelajaran yang mana peserta didik mengalami
berbagai pengalaman baru dan prilakunya menjadi berubah menuju titik
akumulasi kompetensi yang diharapkan.
d. Menyenangkan yaitu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat
sebuah kohesi yang kuat antara peserta didik dan pendidik tanpa ada
perasaan terpaksa atau tertekan.
2. Menurut H. Khaeruddin dan Mahfud Junaedi.
a. Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Pembelajaran aktif learning adalah model pembelajaran yang lebih
banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan
pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran di kelas, sehingga
mereka mendapat berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan belajar
aktif memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
analisisnya dan sintesis
diambil dari analisis mereka sendiri. Model pendekatan ini tidak jauh berbeda
dengan model pembelajarn Self discovery Learning yaitu pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik untuk menemukan kesimpulan sendiri.2
b. Hubungan guru dan murid berlangsung dalam kekerabatan, tidak perlu
diciptaka jarak, apalagi suasana yang menakutkan.
c. Guru banyak menggali pendapat siswa, mengembangkan pendapat yang
benar atau baik dan meluruskan yang kurang tepat.
d. Selalu menggunakan pengalaman langsung anak, bukan mencari-cari yang
tidak alami dari anak.
e. Perbanyak memecahkan masalah secara praktis sesuai dengan tingkat
kemampuan anak.
f. Menggunakan semua sarana yang ada secara optimal dan tidak merasa
dikejar-kejar batasan waktu oleh jam pelajaran semata-mata.
g. Memanfaatkan, menciptakan dan mengembangkan alat peraga yang
sederhana, mudah sesuai dengan kemampuan anak bersama anak-anak.
B. Model Pakem
Pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM) dapat
dilakukan dengan berbagai model sebagai berikut.
Direktorat
Jenderal
Manajemen
secara
nyata,
sehingga
para
peserta
didik
mampu
kehidupan sehari-hari.
Karakterisitik Pembelajaran kontekstual3
Nurhadi
sebagaimana
dikutif
oleh
Mansur
Muslich
5 Ibid 15
5
6 Ibid 16
7 Ibid 17
6
sekolah, baik waktu, dana maupun tenaga guna mencapai tujuan secara
optimal
C. karakteristik modul pembelajaran
Pembelajaran dengan system modul memiliki lima karakteristik.9
1.
yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, dan
bagaimana melakukannya dan sumber apa yang harus digunakan.
2. Modul merupakan pembelajaran individual sehingga melibatkan sebanyak
mungkin karakteristik peserta didik, dalam hal ini setiap modul harus (1)
memungkinkan peserta didik mengalami kemajuan belajar sesuai dengan
kemampuannya. (2) memungkinkan peserta didik mengukur kemajuan belajar
yang telah diperoleh; (3) memfokuskan peserta didik pada tujuan
pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur, sehingga peserta didik tahu
kapan ia harus memulai dan kapan ia harus mengakhiri suatu modul.
3. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta
memungkinkan peserta didik melakukan pembelajaran secara aktif tidak
sekedar membaca dan mendengarkan, akan tetapi juga lebih dari itu.
4. Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta
didik dapat mengetahui kapan ia harus memulai dan kapan ia harus
mengakhiri suatu modul.
5. Setiap modul memiliki mekanisme pencapaian tujuan belajar peserta didik,
terutama untuk memberikan umpan balik bagi para peserta didik dalam
mencapai keterbatasan belajar.
D. komponen modul
Pada umumnya modul pembelajaran memiliki beberapa komponen
berikut ini, lenmbar peserta didik, lembar kerja, kunci lembar kerja, lembar
9 Ibid 19
8
10 Ibid 20
9
yang
diurutkan,
sesuai
dengan
rangkaian
segala
tujuan
pembelajaran.
2) Pertama dituntut supaya siswa mencapai tujuan pembelajaran lebih dulu,
sebelum siswa diperbolehkan mempelajari inti pelajaran yang baru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang kedua, tujuan pembelajaran yang kedua
harus tercapai lebih dahulu sebelum siswa maju lebih lanjut dan seterusnya.
3) Ditingkat motivasi belajar siswa dan efektifitas usaha belajar siswa, dengan
memonitor proses belajar siswa melalui testing berkala dan kontinyu, serta
memberikan umpan balik kepada siswa mengenai keberhasilan atau kegagalan
pada saat itu juga (tes formatif).
4) Diberikan bantuan atau pertolongan kepada siswa yang masih mengalami
kesulitan belajar pada saat-saat yang tepat yaitu sesudah penyelenggaraan
testing formatif, dan dengan cara yang efektif untuk siswa yang bersangkutan.
Strategi belajar tuntas dikembangkan oleh Bloom sebgaimana dikutip
oleh H. Martinis Yamin, meliputi tiga bagian, yaitu mengidentifikasi
prakondisi, mengembangkan prosedur praoperasioanal, dan hasil belajar.
Selajutnya diimplementisakan
technique.
Pengajaran
remedial,
yang
dilakukan
dengan
memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai oleh peserta didik,
dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya.
2) Memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan
(belum menguasai bahan secara tuntas).
Implementasi belajar tuntas banyak dilakukan dalam sistem pembelajaran
individual dan pembelajaran klasikal. Belajar tuntas dapat dilakukan bila
didukung saran pembelajaran yaitu yang terdiri dari perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) seperti program yang terdapat
dalam perangkat keras.
C. Pola dan Prosedur Belajar Tuntas12
Menciptakan suatu pembelajaran yang berhasil, Bloom mengembangkan
suatu pola dan prosedur pengajaran yang dapat diterapkan dalam memberikan
pengajaran kepada satuan kelas. Secara operasional menyiapkan langkahlangkah.
1) Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang
bersifat umum maupun yang khusus.
2) Menjabarkan materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran yang dirangkai,
yang masing-masing dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih dua
minggu.
3) Memberi pelajaran secara klasikal, sesuai dengan unit pelajaran yang sedang
dipelajari.
12 Ibid 22
11
4)
bersangkutan,
pengajaran khusus. Dalam tes ini diterapkan norma yang tetap dan pasti,
biasanya 80-90 % dari pertanyaan dijawab betul.dan hasil tes ini digunakan
untuk member nilai dalam rapor.
5. Pembelajaran Partisipatif
a. Definisi Pembelajaran Partisipatif
Pembelajaran partisipatif diartikan sebagai keterlibatan peserta didik dalam
pernecanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
b. Indikator Pembelajaran Partisipatif
indicator pembelajaran partisipatif sebagaimana dikemukakan Knowles dikutip
oleh E. Mulyana.14
1) Adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik.
2) Adanya kesediaan peserta didik untuk member kontribusi dalam mencapai
tujuan.
3) Dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.
c. Prinsip Pembelajaran Partisipatif
Pembelajaran partisipatif perlu memperhatikan beberapa prinsip.
1) Berdasarkan kebutuhan belajar (learning need based) sebagai keinginan
maupun kehendak yang dirasakan oleh pesewrta didik.
2) Berorientasi pada tujuan kegiatan belajar (learning goals and objectives
oriented). Prinsip ini mengandung arti bahwa pelaksanaan pembelajaran
partisipatif berorientasi kepada usaha untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
14 Ibid 24
13
15 Ibid 25
14
delapan
hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
pelaksanaan
berupa gambar, peta, diagram dan sebagainnya. Ruang kelas yang penuh
dengan pajangan hasil pekerjaan siswa dan ditata dengan baik, dapat
membantu guru dalam pembelajaran kerena dapat dijadikan rujukan
ketika membahas suatu masalah.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, social, atau budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya akan bahan ajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai
media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar).
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar membuat anak merasa
senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak
selalu keluar kelas. Bahan dari lingkungan kelas dapat dibawa keruang
kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat
mengembangkan sejumlah ketrampilan seperti mengamati (dengan
seluruh
indra),
mencatat,
merumuskan
pertanyaan,
berhipotesis,
peristiwa-peristiwa
yang
terjadi
dan
perasaan-perasaan
yang
dihasilkannya.
3. Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik
seharusnya tidak merasa terburu-buru, ketika mereka selesai, guru
mengajak mereka untuk membacakan tentang refleksinya.
4. Guru mendiskusikan hasil pengalaman peserta didik tersebut bersamasama.
5. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
Reading Aloud (Strategi membaca dengan keras)23
Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik
memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaanpertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek
pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang
kohesif. Prosedur dari strategi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru memilih sebuah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan
keras, misalnya tentang manasik haji. Guru hendaknya membatasi
dengan suatu pilihan teks yang kurang dari 500 kata.
2. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru
memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat
diangkat.
3. Guru membagi bacaan teks itu dengan alinea-alinea atau beberapa cara
lainnya. Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan untuk membaca
keras bagian-bagian yang berbeda.
4. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di
beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru
memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh.
Guru dapat membuat diskusi singkat jika para peserta didik
menunjukkan
minat
dalam
bagian
tertentu.
Kemudian
guru
23 Ibid hal 76
21