Nama
Institusi
Fakultas
Program Studi
2015
LEMBAR PENGESAHAN
i
Dekan
Penyusun,
NIP.
NIP.
Menyetujui,
Mengesahkan,
Ketua LP3,
NIP. 195812171988031002
NIP. 19581007198621002
ii
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah
Program Studi
: Gangguan
Saraf
:
Sistem Semester 4
Dosen
: Kode : -
SKS
: 3
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
1. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari masalah sistem saraf yang sering ditemui di Indonesia.
2. Mampu menjelaskan tentang pengertian dan patologi/patogenesis secara umum dari berbagai gangguan sistem saraf yang dipelajari dalam modul.
3. Menjelaskan secara umum tentang teknik dan indikasi pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang sering digunakan guna mendiagnosis masalah
sistem saraf seperti CT scan, MRI, ultrasonografi, pungsi lumbal dan analisis cairan serebrospinalis, elektroensefalografi, elektroneuromiografi,
evoked potentials, polisomnografi, dan TMS.
4. Mampu mengenali & menjelaskan gambaran klinis gangguan sistem saraf, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut mengenai penyakit tersebut.
5. Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit sistem saraf dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
6. Setelah ditambah dengan mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D), mampu mengelola kasus-kasus gangguan sistem saraf sesuai dengan
tingkat kemampuannya.
7. Mampu menggunakan teknik komunikasi yang efektif dalam diskusi kasus-kasus gangguan sistem saraf.
8. Mampu membuat produk tulisan ilmiah tentang suatu kasus gangguan sistem saraf menggunakan pendekatan/ sistematika ilmiah kedokteran.
9. Mampu mengelola sistem informasi dan teknologi guna mencari, mempelajari, dan mencari solusi suatu kasus gangguan sistem saraf.
Daftar Tingkat Kemampuan Yang Harus Dicapai:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
3
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Tingkat kemampuan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian setelah mengikuti P3D maka tingkat kemampuan tertinggi adalah 4A.
Matriks Pembelajaran :
Ming/
Pertemuan
1
1/1
Kemampuan akhir
yang diharapkan
1/2
1/3
1/4
1/5
Mampu melakukan
pendekatan diagnosis
dari daftar masalah
sistem saraf yang sering
ditemui di Indonesia
Mampu melakukan
pendekatan diagnosis
dari daftar masalah
sistem saraf yang sering
ditemui di Indonesia
Mampu melakukan
pendekatan diagnosis
dari daftar masalah
sistem saraf yang sering
ditemui di Indonesia
Mampu melakukan
pendekatan diagnosis
dari daftar masalah
sistem saraf yang sering
ditemui di Indonesia
Bentuk
Pembelajaran
4
Kuliah Tatap
Muka
Waktu
Belajar
(Menit)
5
50
Deskripsi Tugas
Luaran
Kriteria Penilaian
(Indikator)
-
8
Kehadiran
Bobot
Nilai
(%)
9
Refere
nsi
10
1,2,3,4
Kuliah Tatap
Muka
50
formatif
2,1
5,6
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
2,1
5,6
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
2,1
5,6
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
2,1
5,6
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
50
Kuliah Tatap
Muka
50
Kuliah Tatap
Muka
50
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
1
1/6
1/7
1/8
1/9-10
2
Mampu melakukan
pendekatan diagnosis
dari daftar masalah
sistem saraf yang sering
ditemui di Indonesia
Mampu menjelaskan
tentang dasar berbagai
teknik pencitraan saraf
dan indikasinya
Mampu menjelasan
tentang dasar-dasar
patologi gangguan
sistem saraf yang
berhubungan dengan
neuroonokogenesis,
imunologi, dan proses
demielinisasi
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Penurunan
Kesadaran, Koma, dan
Mati Batang Otak
3
Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan:
Gangguan Berbahasa,
Gangguan Komunikasi,
Gangguan Perilaku,
Gangguan Belajar,
Gangguan Daya Ingat, dan
Gangguan Tidur
4
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
Kuliah Tatap
Muka
5
50
6
Mahasiswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil.
Setiap kelompok mendapat
tugas membuat algoritma
diagnosis untuk keluhankeluhan pada pertemuan IVVI
Tugas dikumpulkan pada
ketua modul untuk dinilai
50
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
Kumpulan hasil tugas
kelompok
Hasil penilaian tugas
kelompok
Kuliah Tatap
Muka
50
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
100
8
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
9
2,1
10
5,6
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
2,1
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
2,1
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
4,2
9,10
1
1/11-14
1/1516
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus gangguan sistem
saraf Genetik &
Kongenital dan
Gangguan Neurologik
Pediatrik
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus gangguan Infeksi
Susunan Saraf
3
- Pengantar Gangguan Neurogenetik dan
Neuropediatrik
- Spina Bifida
- Fenilketonuria
- Duschene Muscular Dystrophy
- Kejang Demam
- Poliomielitis
- Tetanus Neonatorum
- Cerebral Palsy
- Sindrom Neurokutaneus/Fakomatosis: Fokus
Pada Neurofibromatosis
4
Kuliah Tatap
Muka
Kuliah Tatap
Muka
5
200
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
100
8
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
9
8,3
10
11,12
formatif
4,2
13,14,
15,16
1
1/17
1/18
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Penyakit
Demielinisasi
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus gangguan
Neoplasma Susunan
Saraf Pusat
3
- Spektrum Penyakit Demielinisasi Susunan
Saraf Pusat & Tepi
- Sklerosis Multipel
- Pengantar Neuroonkologi
- Pendekatan Diagnostik Pada Lesi Desak Ruang
Intrakranial & Spinal
- Tumor Primer
- Tumor Sekunder
- Modalitas Terapi
4
Kuliah Tatap
Muka
Kuliah Skype
Tugas Makalah
5
50
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
50
6
Mahasiswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil.
Setiap kelompok mendapat
tugas membuat makalah
tentang Kriteria McDonald
untuk sklerosis multipel,
diagnosis banding dan
varian-varian
sklerosis
multipel
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
Makalah
Hasil
penilaian
makalah
8
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
9
2,1
10
17,18
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
2,1
19
1
1/1920
2/21
2/2223
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus gangguan
Neurovaskular
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Trauma Susunan
Saraf
3
Pengantar Gangguan Neurovaskular
Spektrum Penyakit Neurovaskular
Patofisiologi Stroke
Modalitas Diagnostik Pada Stroke
Penatalaksanaan Penyulit Akut Pada Stroke
Modalitas Terapi Stroke
Serangan Iskemik Sepintas
Infark Serebral
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Subaraknoid
Ensefalopati Hipertensi
4
Kuliah Tatap
Muka
- Pengantar Neurotraumatologi
- Mekanika & Patologi Trauma Kepala & Medula
Spinalis
- Modalitas Penunjang Diagnostik
- Diagnosis Klinis
- Evaluasi & Penanganan Awal Trauma Kepala &
Medula Spinalis
- Penyulit dan Prognosis
- Perdarahan Epidural
- Perdarahan Subdural
- Trauma Medula Spinalis
Kuliah Tatap
Muka
5
150
6
-
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
100
8
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
9
6,2
10
20,21,
22,23
formatif
4,2
24,25
1
2/24
2/2526
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Gangguan
Neurobehaviour
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus gangguan Memori
3
Pengantar Neurobehaviour
Spektrum Gangguan Neurobehaviour
Gangguan Neurobehaviour Pada Anak
Tes Neurobehaviour
Penatalaksanaan Gangguan Neurobehaviour
Amnesia Pascatrauma
Afasia
Gangguan Kognitif Ringan
4
Kuliah Tatap
Muka
5
50
6
-
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
100
10
8
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
9
2,1
10
26
4,2
27,28
1
2/2728
2/2930
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Nyeri Kepala
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Nyeri
3
- Pengantar Nyeri Kepala
- Spektrum Nyeri Kepala Primer
- Mengenali Nyeri Kepala Sekunder & Tandatanda Bahaya Pada Nyeri Kepala
- Nyeri Kepala Tipe Tegang
- Migren
- Neuralgia: Fokus Pada Neuralgia Trigeminal
- Nyeri Kepala Klaster
- Nyeri Kepala Karena Sebab Lain: Fokus Pada
Arteritis Kranialis
4
Kuliah Tatap
Muka
Kuliah Tatap
Muka
Kuliah Skype
5
100
6
-
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
100
11
8
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
9
4,2
10
29
formatif
4,2
30,31
1
2/3133
2/34
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Epilepsi &
Gangguan Bangkitan
Lainnya
3
- Kejang: Pengertian Umum Kejang, Bangkitan,
dan Bangkitan Epileptik
- Kejang: Diagnosis dan Diagnosis Banding
Kejang & Bangkitan
- Kejang: Modalitas Pemeriksaan
- Kejang: Pendekatan Penanganan
- Epilepsi: Beberapa Definisi, Etiologi, Faktor
Risiko, Faktor Sosio-kultural, dan Epidemiologi
- Epilepsi: Patogenesis & Patologi, dan Klasifikasi
- Epilepsi: Pemeriksaan Penunjang
- Epilepsi: Diagnosis dan Diagnosis Banding
- Epilepsi: Penatalaksanaan, Pemantauan Lanjut,
dan Prognosis
- Status Epileptikus: Definisi, Etiologi
- Status Epileptikus: Pemeriksaan Penunjang dan
Diagnosis
- Status Epileptikus: Penanganan Gawat Darurat
& Prognosis
- Pengantar Gangguan Gerak
- Dasar Mekanisme Kelainan Gerak & Koordinasi
- Parkinsonisme
- Gangguan Gerak Lain
4
Kuliah Tatap
Muka
5
150
6
-
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
50
12
8
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
9
6,1
10
32
2,1
33
1
2/35
2/36
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Vertigo
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Lesi Kranial &
Batang Otak
3
- Pengantar Neurootologi
- Patologi Vertigo
- Pendekatan Diagnostik Vertigo & Pemeriksaan
Penunjang
- Vertigo: Fokus Pada Vertigo Posisional
Paroksismal Benigna
- Vertigo: Fokus Pada Penyakit Meniere
4
Kuliah Tatap
Muka
Kuliah Tatap
Muka
5
50
6
-
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
50
13
8
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
formatif
9
2,1
10
34,35
formatif
2,1
6,36,37
1
2/3738
2/3940
2
Mampu mengenali &
Menjelaskan,
Mendiagnosis dan
Merujuk, Melakukan
Penatalaksanaan Awal
Gawat Darurat dan
Bukan Gawat Darurat,
dan atau Melakukan
Penatalaksanaan
Mandiri dan tuntas,
sesuai tingkat
kemampuan yang
diharapkan untuk kasuskasus Penyakit Pada
Susunan Tulang
Belakang, Sumsum
Tulang Belakang, dan
Radiks
3
- Pengantar Gangguan Medula Spinalis & Radiks
- Mielopati: Etiologi & Klasifikasi
- Mielopati: Pemeriksaan Penunjang Diagnosis,
dan Diagnosis Banding
- Mielopati: Penatalaksanaan Umum
- Mielopati: Kompresi Medula Spinalis Akut
- Mielopati: Transeksi Medula Spinalis Komplit
- Mielopati: Siringomielia
- Sindrom Kauda Ekuina & Konus Medularis
- Neurogenic Bladder
- Sindrom Radikular: Definisi & Etiopatologi,
- Sindrom Radikular: Pemeriksaan Klinis &
Penunjang
- Sindrom Radikular: Diagnosis &
Penatalaksanaan
- Sindrom Radilular: Sindrom Radiks Dorsalis
- Sindrom Radikular: Hernia Nukleus Pulposus
- Motor neuron diseases
4
Kuliah Tatap
Muka
Tugas Makalah
Kuliah Tatap
Muka
Pengantar Neuropati
Patologi & Klasifikasi Neuropati.
Pemeriksaan Penunjang Neuropati
Diagnosis dan Diagnosis Banding Neuropati
Neuropati: Sindrom Terowongan Karpal
Neuropati: Sindrom Terowongan Tarsal
Neuropati: Peroneal Palsy
Sindrom Guillain-Barre
Miastenia Gravis
Polimiositis
Sindrom Horner
5
100
100
6
Mahasiswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil.
Setiap kelompok mendapat
tugas membuat makalah
tentang ALS dan varianvariannya, etiologi mielopati
kompresif dan nonkompresif,
dan Neurogenic Bladder
7
Hasil tes formatif
(perorangan)
Makalah
Hasil
penilaian
makalah
14
8
Hasil
tes
formatif
perorangan
Penilaian
tugas
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
9
4,2
10
6,38
Hasil
tes
perorangan
Kehadiran
4,2
6,38
formatif
1
3/4143
3/4446
3/4748
2
Mampu menggunakan
pengetahuan teori
dasar, keterampilan
komunikasi, dan TI yang
untuk membahas
skenario klinis,
mengidentifikasi daftar
masalah,
mengembangkan, dan
mencari solusi untuk
masalah yang
ditemukan dalam
skenario tersebut
Mampu menggunakan
pengetahuan teori
dasar, keterampilan
komunikasi, dan TI yang
untuk membahas
skenario klinis,
mengidentifikasi daftar
masalah,
mengembangkan, dan
mencari solusi untuk
masalah yang
ditemukan dalam
skenario tersebut
Mampu menggunakan
teknologi untuk
mempresentasikan hasil
pembahasan,
menggunakan
keterampilan komunikasi
dalam diskusi, dan
menunjukkan
kemampuan mencari &
mempelajari literatur
ilmiah guna menghadapi
dinamika diskusi
3
Skenario Klinis I
4
Diskusi
terpandu
Telaah literatur
Pleno
5
150
6
Mahasiswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil.
Setiap kelompok membahas
skenario klinis menggunakan
metode the 7 Jump
Membuat presentasi hasil
diskusi
7
Presentasi hasil kerja
kelompok
Penilaian hasil kerja
kelompok
Skenario Klinis II
Diskusi
terpandu
Telaah literatur
Pleno
150
Sidang Pleno
Presentasi
Makalah
Pleno
100
15
8
Formulir
penilaian
perorangan keaktifan
diskusi kelompok yang
diisi oleh tutor
Formulir
monitoring
diskusi yang dipantau
oleh ketua modul
Penilaian hadsil kerja
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
Formulir
penilaian
perorangan keaktifan
diskusi kelompok yang
diisi oleh tutor
Formulir
monitoring
diskusi yang dipantau
oleh ketua modul
Penilaian hadsil kerja
kelompok dinilai dengan
formulir penilaian tugas
dengan nilai kolektif
kelompok
Kehadiran
Formulir
monitoring
diskusi yang dipantau
oleh ketua modul
Penilaian
presentasi
dinilai dengan formulir
presentasi
kelompok
dengan nilai kolektif
kelompok oleh pakar
Kehadiran
9
6,2
10
Modul
6,2
Modul
4,2
Modul
Daftar Referensi:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
4. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: KKI; 2012.
5. Weisberg LA, Strub RL, Garcia C. Decision in adult neurology. Singapore: Manlygraphic; 1988.
6.
7. Brown R, Ropper A. Adams and Victors Principles of neurology 8-th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.
8. Robbins S, Kumar V, Abbas A, Fausto N, Aster J. Robbins and Cortran pathologic basis of disease. 8th ed. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2010.
9. Posner JB, Saper CB, Schiff ND, Plum F. Plum & Posners Diagnosis of stupor and coma. 4-th ed. Oxford: Oxford University Press;
2007.
10. Eelco F.M. Wijdicks, Panayiotis N. Varelas, Gary S. Gronseth, et al. Evidence-based guideline update: Determining brain death in adults.
Report of the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology. Neurology 2010;74;1911
11. Behrman RE, Vaughan VC, Nelson WE. Nelson textbook of pediatrics. 13-th ed. Philadelphia: Saunders; 1987.
12. Hay WW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM. Current pediatric diagnosis & treatment. 15-th ed. New York: Lange/McGraw-Hill;
2011.
13. Hoffmann C, Rockstroh J, Kamps B, eds. HIV medicine 2007. Paris: Flying Publisher; 2007.
14. HIV/AIDS programme WHO. WHO case definitions of HIV for surveillance and revised clinical staging and immunological
classification of HIV-related disease in adults and children. Geneva: WHO; 2007.
15. Scheld W, Whitley R, Marra C, eds. Infections of the central nervous system. 3-rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2004.
16. Dirjen P3L. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2009.
17. Estiasari R, dkk. Pedoman diagnosis & tata laksana multipel sklerosis di Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2015.
18. Hahnel S. Inflammatory diseases of the brain. Heidelberg: Springer; 2009.
19. Schiff D, ONeill BP, editors. Principles of neuro-oncology. New York: McGraw-Hill, 2005
20. Misbach J. Stroke: Aspek diagnostik, patofisiologi, manajemen. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1999.
21. Misbach J, dkk. Guideline stroke 2011. Jakarta: Pokdi Stroke Perdossi; 2011.
22. Warlow C, van Gijn J, Dennis M, Wardlaw J, Bamford J, Hankey G, Sandercock P, Rinkel G, Langhorne P, Sudlow C, Rothwell P.
Stroke: practical management. 3-rd ed. Maiden: Blackwell Publishing; 2007.
23. Gofir A, Herdanto DY, Utomo AB, Noor A, Indera. Manajemen stroke: Evidedence based medicine. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press;
2011.
16
24. Evans RW. Neurology and trauma. 2-nd ed. Oxford: Oxford University Press; 2006.
25. American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life support for doctors student course manual. 7-th ed. Chicago:
American College of Surgeons, 2004.
26. Waxman SG. Clinical Neuroanatomy. Frontal lobe function. 25-th ed (international edition). Singapore: McGraw-Hill, 2003.
27. Gauthier S, Ballard C. Management of dementia. 2-nd ed. New York: Informa Healthcare; 2009.
28. Brown J, Hillam J. Dementia: Your questions answered. Edinburgh: Churchill-Livingstone; 2004.
29. Machfoed MH, Suharjati I. Konsensus nasional III: Diagnostik dan penatalaksanaan nyeri kepala. Surabaya: Pokdi Nyeri Kepala
Perdossi; 2010.
30. Suryamiharja A, Purwata TE, Suharjanti I, Yudiyanta. Konsensus nasional I: Diagnostik & penatalaksanaan nyeri neuropatik. Jakarta:
Pokdi Nyeri Perdossi; 2011.
31. Meliala L, Suryamiharja A. Penuntun penatalaksanaan nyeri neuropatik. Edisi 2. Yogyakarta: Medikagama Press; 2007.
32. Kusumastuti , Gunadharma S, Kustiowati E. Pedoman tata laksana epilepsi. Edisi 5. Jakarta: Pokdi Epilepsi Perdossi; 2014.
33. Husni A, Suryamiharja A, Ahmad B, Purwa-Samatra DPG, Akbar M, Tumewah R, Subagya, Syamsuddin T. Buku panduan tata laksana
parkinson dan gangguan gerak lainnya. Pokdi Movement Disorder Perdossi: Jakarta, 2013.
34. Joesoef AA, Kusumastuti K. Neurootologi klinis & vertigo. Surabaya: Airlangga University Press; 2002.
35. Joesoef AA, Suryamiharja A, Dewati E, Sitorus F, Nurimaba N, Sutarni S, Soeratno. Pedoman tata laksana vertigo. Jakarta: Pokdi vertigo
Perdossi; 2012.
36. Brazis PW, Masdeu JC, Biller J. Localization in clinical neurology. 5-th edition.The localizations of lesions affecting the ocular motor
system. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2007.
37. Mokhouse S. Cranial nerves functional anatomy. New York: Cambridge University Press; 2006.
38. Katirji B, Kaminski HJ, Preston DA, Ruff RL, Shapiro BE. Neuromuscular disorders in clinical practice. Boston: ButterworthHeinemann; 2002.
17
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 3
A. TUJUAN TUGAS:
1. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Nyeri Kepala, Pusing, Pingsan,
dan Penurunan Kesadaran
2. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Kelumpuhan, Wajah Perot, dan
Gangguan Bicara
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
1. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan:
Nyeri Kepala,
Pusing,
Pingsan, dan
Penurunan Kesadaran
2. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan:
Kelumpuhan,
Wajah Perot, dan
Gangguan Bicara
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Pendekatan diagnosis
b. Daftar keluhan/ masalah I: Nyeri Kepala, Pusing, Pingsan, dan Penurunan Kesadaran
c. Daftar keluhan/ masalah II: Kelumpuhan, Wajah Perot, dan Gangguan Bicara
d. Algoritma diagosis
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Jelaskan tentang konsep, kelebihan, dan kekurangan dari metode pendekatan diagnosis algoritmik!
18
2) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan I!
3) Jelaskan batasan dari masing-masing kata kunci keluhan pada daftar keluhan II!
4) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar
keluhan I!
5) Carilah dalam buku ajar/ sumber lain tentang metode pendekatan algoritmik untuk setiap kata kunci keluhan pada daftar
keluhan II!
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Hasil penilaian tugas (kelompok
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)
- Hasil tes formatif
19
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
20
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 6
A. TUJUAN TUGAS:
1. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Nyeri, Kesemutan, Baal/ Mati
Rasa, dan Gangguan Menghidu
2. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Gangguan Gerak, Gemetar, dan
Wajah Kaku
3. Mampu melakukan pendekatan diagnosis dari daftar keluhan/ masalah sistem saraf berupa: Gangguan Berbahasa, Gangguan
Komunikasi, Gangguan Perilaku, Gangguan Belajar, Gangguan Daya Ingat, dan Gangguan Tidur
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
1. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: Nyeri, Kesemutan, Baal/ Mati Rasa, dan Gangguan Menghidu
2. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: Gangguan Gerak, Gemetar, dan Wajah Kaku
3. Pendekatan Diagnosis Pada Keluhan: Gangguan Berbahasa, Gangguan Komunikasi, Gangguan Perilaku, Gangguan
Belajar, Gangguan Daya Ingat, dan Gangguan Tidur
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Pendekatan diagnosis
b. Daftar keluhan/ masalah III:
- Nyeri,
- Kesemutan,
- Baal/ Mati Rasa, dan
- Gangguan Menghidu
c. Daftar keluhan/ masalah IV:
- Gangguan Gerak,
- Gemetar, dan
- Wajah Kaku
21
d.
22
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
23
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 9-10
A. TUJUAN TUGAS:
1. Mampu menjelaskan tentang etiologi & pemeriksaan penunjang untuk koma metabolik dan koma diensefalik
2. Mengetahui tentang kriteria mati otak menurut IDI
3. Mengetahui metode pemeriksaan mati otak menurut AAN
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
a. Etiologi koma metabolik, etiologi koma diensefalik, dan pemeriksan-pemeriksaan penunjang yang perlu dikerjakan,
b. Kriteria mati otak menurut IDI
c. Metode pemeriksaan mati otak menurut AAN
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Etiologi koma metabolik dan koma diensefalik.
b. Pendekatan klinis untuk memeriksa dan menangani pasien dengan penurunan kesadaran
c. Definisi mati otak terbaru menurut IDI
d. Tahap-tahap dan daftar tilik persiapan untuk pemeriksaan mati otak menurut American Academy of Neurologist!
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Carilah berbagai etiologi koma metabolik dan koma diensefalik.
2) Bagaimana pendekatan klinis untuk memeriksa dan menangani pasien dengan penurunan kesadaran?
3) Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dikerjakan dan apa indikasinya?
4) Jelaskan tentang sejarah penentuan keadaan mati dan definisi mati otak terbaru menurut IDI
5) Jelaskan tentang tahap-tahap dan daftar tilik persiapan untuk pemeriksaan mati otak menurut American Academy of
Neurologist (AAN)!
6) Berapa jumlah dokter ideal untuk menentukan mati otak dan apa kualifikasinya?
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
24
4.
25
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
26
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 17
A. TUJUAN TUGAS:
1. Mampu menjelaskan tentang Kriteria McDonald untuk sklerosis multipel
2. Mampu menjelaskan tentang diagnosis banding dan varian-varian sklerosis multipel
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
a. Kriteria McDonald untuk sklerosis multipel
b. Diagnosis banding dan varian-varian sklerosis multipel
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Kriteria McDonald dalam mendiagnosis sklerosi multipel
b. Varian sklerosis multipel
c. Diagnosis banding penyakit Devic
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Jelaskan tentang kriteria McDonald dalam mendiagnosis sklerosi multipel!
2) Menurut Anda, apa keterbatasan kriteria McDonald dalam mendiagnosis sklerosis multipel?
3) Jelaskan tentang berbagai varian dari sklerosis multipel? Varian mana yang paling sering ditemukan?
4) Bandingkan sklerosis multipel dengan neuromielitis optika (penyakit Devic). Apa saja persamaan dan perbedaan yang
Anda temukan?
5) Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dikerjakan untuk membedakan keduanya?
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Hasil penilaian tugas (kelompok
27
28
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
29
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 18
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu menjelaskan tentang metode klasifikasi tumor otak primer menurut WHO dan klasifikasinya
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
Klasifikasi tumor otak menurut WHO
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Ciri radiologis tumor otak primer intraparenkimal dan ekstraaksial
b. Klasifikasi tumor otak primer menurut WHO
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Bagaimana ciri radiologis tumor otak primer intraparenkimal dan ekstraaksial?
2) Carilah klasifikasi tumor otak primer menurut WHO!
3) Apa dasar klasifikasi tumor otak tersebut?
4) Jenis tumor otak primer apa yang paling banyak ditemui?
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Hasil penilaian tugas (kelompok
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)
- Hasil tes formatif
30
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
31
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 25 26
A. TUJUAN TUGAS:
Menjelaskan cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes-tes berikut:
- Skala depresi geriatrik,
- skala depresi global,
- tes MMSE,
- tes MOCA-Ina,
- tes token,
- trail making tests, dan
- clock drawing test
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
a. Cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari skala depresi geriatrik, skala depresi global
b. Cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes MMSE, tes MOCA-Ina
c. Cara melakukan, prasyarat, dan interpretasi dari tes token, trail making tests, dan clock drawing test
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Penjelasan umum/ tujuan Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail
making tests, Clock drawing test.
b. Prasyarat Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail making tests, Clock
drawing test.
c. Cara melakukan Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail making tests,
Clock drawing test.
d. Interpretasi dari Skala depresi geriatrik, Skala depresi global, Tes MMSE, Tes MOCA-Ina, Tes token, Trail making tests,
Clock drawing test.
e. Menginterpretasi suatu hasil tes neurobehaviour
3. Metode/ Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
32
Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
Permasalahan yang didiskusikan:
1) Buatlah suatu tabel yang menjelaskan penjelasan umum/ tujuan, prasyarat, cara melakukan, dan interpretasi dari tes-tes
berikut:
Skala depresi geriatrik
Skala depresi global
2) Buatlah suatu tabel yang menjelaskan penjelasan umum/ tujuan, prasyarat, cara melakukan, dan interpretasi dari tes-tes
berikut:
Tes MMSE
Tes MOCA-Ina
3) Buatlah suatu tabel yang menjelaskan penjelasan umum/ tujuan, prasyarat, cara melakukan, dan interpretasi dari tes-tes
berikut:
Tes token
Trail making tests
Clock drawing test
4) Carilah contoh formulir pemeriksaan dari tes-tes pada butir a, b, dan c yang telah terisi! Berikan komentar Anda tentang
hasil tes tersebut dan konsultasikan dengan pakar Neurobehaviour!
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Hasil penilaian tugas (kelompok
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)
- Hasil tes formatif
-
33
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
34
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 34
A. TUJUAN TUGAS:
1. Mengetahui neurotransmiter-neurotransmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak
2. Mengetahui mekanisme pengaturan gerak dengan membandingkan mekanisme normal, pada penyakit parkinson, dan pada
penyakit Huntington
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
- Neurotransmiter-neurotransmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak,
- Mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Nama dan fungsi neurotransmiter-neurotramnsmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak
b. Perbandingan mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Jelaskan tentang neurotransmiter-neurotramnsmiter utama yang berperan dalam pengaturan gerak!
2) Bandingkan mekanisme pengaturan gerak normal, pada penyakit parkinson, dan pada penyakit Huntington
3) Gambarkan bagannya untuk setiap mekanisme pengaturan pada poin 2!
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Hasil penilaian tugas (kelompok
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kualitas hasil tugas kelompok (mengacu pada hasil penilaian dalam formulir penilaian tugas makalah)
35
36
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
37
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 38
A. TUJUAN TUGAS:
1. Menjelaskan tentang ALS dan varian-variannya,
2. Menjelaskan tentang etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif,
3. Menjelaskan tentang neurogenic bladder.
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan:
1. ALS dan varian-variannya
2. Etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif
3. Neurogenic bladder
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Varian-varian ALS: Primary lateral sclerosis, Progressive Muscular Atrophy; ALS herediter vs ALS sporadik
b. Etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif
c. Neurogenic bladder
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Jelaskan tentang ALS dan varian-variannya!
2) Sebutkan berbagai etiologi mielopati kompresif dan nonkompresif
3) Jelaskan tentang penyakit neurogenic bladder!
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas.
- Mahasiswa mengikuti tes formatif di akhir semester
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Hasil penilaian tugas (kelompok
- Hasil tes formatif (perorangan)
38
39
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
40
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 41-43
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu menggunakan pengetahuan teori dasar, keterampilan komunikasi, dan teknologi informasi yang dimilikinya untuk membahas
suatu skenario klinis, mengidentifikasi daftar masalah, mengembangkan, dan mencari solusi untuk masalah yang ditemukan dalam
skenario tersebut
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Skenario Klinis I: Penurunan kesadaran pada trauma kepala
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Identifikasikan istilah-istilah sulit yang ada dalam skenario!
b. Diskusikan tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam skenario!
c. Buatlah diagnosis banding untuk kasus dalam skenario ini!
d. Pemeriksaan klinis apalagi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
e. Pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
f. Bagaimana penatalaksanaan kasus ini di ruang gawat darurat?
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.
- Setiap kelompok mendapat tugas membahas tentang skenario klinis menggunakan metode the 7 Jump
- Mahasiswa membuat presentasi hasil diskusi
- Mahasiswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasl kerja kelompok mereka dalam pleno yang dihadiri pakar dan ketuasekretaris modul
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Penilaian diskusi kelompok (perorangan)
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kemampuan diskusi dalam kelompok
41
42
Keaktifan
Mengidentifikasi masalah
Mengemukakan
pendapat
ilmiah
Menawarkan solusi masalah
Lain-lain
Peran
- Ketua
- Sekretaris
- Pembuat presentasi
- Anggota
Sikap
- Etika diskusi
- Ketepatan waktu
Skor Total
Bobot
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
60
10
20
secara
20
10
15
35
20
15
43
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
44
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 44-46
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu menggunakan pengetahuan teori dasar, keterampilan komunikasi, dan teknologi informasi yang dimilikinya untuk membahas
suatu skenario klinis, mengidentifikasi daftar masalah, mengembangkan, dan mencari solusi untuk masalah yang ditemukan dalam
skenario tersebut
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Skenario Klinis II: Nyeri Kepala
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Identifikasikan istilah-istilah sulit yang ada dalam skenario!
b. Diskusikan tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam skenario!
c. Buatlah diagnosis banding untuk kasus dalam skenario ini!
d. Pemeriksaan klinis apalagi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
e. Pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
f. Bagaimana penatalaksanaan awal kasus ini?
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.
- Setiap kelompok mendapat tugas membahas tentang skenario klinis menggunakan metode the 7 Jump
- Mahasiswa membuat presentasi hasil diskusi
- Mahasiswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasl kerja kelompok mereka dalam pleno yang dihadiri pakar dan ketuasekretaris modul
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Penilaian diskusi kelompok (perorangan)
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kemampuan diskusi dalam kelompok
45
46
Keaktifan
Mengidentifikasi masalah
Mengemukakan
pendapat
ilmiah
Menawarkan solusi masalah
Lain-lain
Peran
- Ketua
- Sekretaris
- Pembuat presentasi
- Anggota
Sikap
- Etika diskusi
- Ketepatan waktu
Skor Total
Bobot
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
60
10
20
secara
20
10
15
35
20
15
47
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
Bobot
Isi Makalah
Kesesuaian dengan judul
Kualitas isi makalah
Sistematika
Teknik penulisan
Perwajahan
Referensi
60
25
Ketepatan Waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
20
30
15
5
10
48
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
SKS
Pertemuan ke
: 3
: 47-48
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu menggunakan teknologi untuk mempresentasikan hasiil pembahasan masalah yang ditemukan dalam skenario, menggunakan
keterampilam komunikasi dalam diskusi, dan menunjukkan kemampuan dalam mencari dan mempelajari literatur ilmiah guna
menghadapi dinamika diskusi
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Sidang Pleno
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Buatlah presentasi hasil diskusi kelompok untuk setiap skenario yang diberikan! (Waktu presentasi 15 menit)
b. Lakukan diskusi tanya jawab dengan peserta pleno!
c. Mintalah pendapat narasumber (pakar) di akhir diskusi!
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Setiap kelompok mempresentasikan dan mendiskusikan hasil kerja kelompok mereka dalam pleno yang dihadiri pakar dan
ketua-sekretaris modul.
- Setiap kelompok diberi waktu15 menit untuk presentasi dan tanya jawab.
- Narasumber memberikan penilaian terhadap setiap kelompok/ perorangan sesuai formulir penilaian.
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
- Kumpulan hasil tugas (kelompok)
- Penilaian diskusi kelompok (perorangan)
- Hasil tes formatif (perorangan)
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Kemampuan menjalankan peran dalam diskusi pleno (presentan, moderator, notulis, anggota, penanya/ oponen, dll)
- Hasil tes formatif
49
Bobot
Keaktifan
60
Peran
- Presentan
- Moderator
- Anggota
- Penanya/ oponen
- Lain-lain
Sikap
- Etika diskusi
- Ketepatan waktu
Skor Total
15
Sangat
Memuaskan
(80 - 100)
Memuaskan
(65-79)
35
20
15
50
Batas
(55-64)
Kurang
Memuaskan
(40-54)
Di bawah
standar
(<40)
Nilai Total
Minggu/
Pertemuan
Materi Pembelajaran
1.
1/1
2.
1/2
3.
1/3
4.
5.
1/5
6.
1/6
7.
1/7
8.
1/8
1/9-10
Penjelasan
Umum
Perkuliahan
Pendekatan diagnosis
Pelaksanaan
Pendekatan diagnosis
Pendekatan diagnosis
Pendekatan diagnosis
Pendekatan diagnosis
51
Otak
10
1/11-14
11
1/15-16
12
1/17
Penyakit Demielinisasi
13
1/18
14
1/19-20
2/21
Gangguan Neurovaskular
52
15
2/22-23
16
2/24
17
2/25-26
Gangguan Memori
18
2/27-28
Nyeri Kepala
19
2/29-30
Nyeri
Gangguan Neurobehaviour
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Subaraknoid
Ensefalopati Hipertensi
Pengantar Neurotraumatologi
Mekanika & Patologi Trauma Kepala & Medula Spinalis
Modalitas Penunjang Diagnostik
Diagnosis Klinis
Evaluasi & Penanganan Awal Trauma Kepala & Medula Spinalis
Penyulit dan Prognosis
Perdarahan Epidural
Perdarahan Subdural
Trauma Medula Spinalis
Pengantar Neurobehaviour
Spektrum Gangguan Neurobehaviour
Gangguan Neurobehaviour Pada Anak
Tes Neurobehaviour
Penatalaksanaan Gangguan Neurobehaviour
Amnesia Pascatrauma
Afasia
Gangguan Kognitif Ringan
Pengantar Gangguan Memori
Spektrum & Jenis-jenis Gangguan Memori
Demensia: Definisi, Etiologi, Klasifikasi, Patologi, dan Pemeriksaan Penunjang
Demensia: Membedakan Demensia dengan Delirium dan Depresi
Demensia: Gambaran Klinis dan Tes Neurobehaviour Yang Lazim Digunakan
Demensia: Membedakan Demensia Alzheimer, Demensia Vaskular, dan demensia lain
Penyakit Alzheimer: Definisi, Etiologi, Patologi, Klasifikasi, Diagnosis Banding, Penatalaksanaan, dan Prognosis
Pengantar Nyeri Kepala
Spektrum Nyeri Kepala Primer
Mengenali Nyeri Kepala Sekunder & Tanda-tanda Bahaya Pada Nyeri Kepala
Nyeri Kepala Tipe Tegang
Migren
Neuralgia: Fokus Pada Neuralgia Trigeminal
Nyeri Kepala Klaster
Nyeri Kepala Karena Sebab Lain: Fokus Pada Arteritis Kranialis
Definisi dan Klasifikasi Nyeri
Patofisiologi Nyeri
Teknik Evaluasi Nyeri
Modalitas Terapi Nyeri & Pendekatan Holistik
Nyeri Neuropatik
53
20
2/31-33
21
2/34
Gangguan Gerak
22
2/35
Vertigo
23
2/36
24
2/37-38
Nyeri Rujukan
Kejang: Pengertian Umum Kejang, Bangkitan, dan Bangkitan Epileptik
Kejang: Diagnosis dan Diagnosis Banding Kejang & Bangkitan
Kejang: Modalitas Pemeriksaan
Kejang: Pendekatan Penanganan
Epilepsi: Beberapa Definisi, Etiologi, Faktor Risiko, Faktor Sosio-kultural, dan Epidemiologi
Epilepsi: Patogenesis & Patologi, dan Klasifikasi
Epilepsi: Pemeriksaan Penunjang
Epilepsi: Diagnosis dan Diagnosis Banding
Epilepsi: Penatalaksanaan, Pemantauan Lanjut, dan Prognosis
Status Epileptikus: Definisi, Etiologi
Status Epileptikus: Pemeriksaan Penunjang dan Diagnosis
Status Epileptikus: Penanganan Gawat Darurat & Prognosis
Pengantar Gangguan Gerak
Dasar Mekanisme Kelainan Gerak & Koordinasi
Parkinsonisme
Gangguan Gerak Lain
Pengantar Neurootologi
Patologi Vertigo
Pendekatan Diagnostik Vertigo & Pemeriksaan Penunjang
Vertigo: Fokus Pada Vertigo Posisional Paroksismal Benigna
Vertigo: Fokus Pada Penyakit Meniere
Mengenali Sindrom-sindrom Terkait Lesi Batang Otak & Etiologinya
Bells Palsy: Definisi, Etiologi, Faktor Risiko & Patologi
Bells Palsy: Pemeriksaan Klinis & Penunjang
Bells Palsy: Diagnosis & Diagnosis Banding
Bells Palsy: Modalitas Terapi Farmakologis
Bells Palsy: Modalitas Terapi Fisik
Bells Palsy: Pemantauan Lanjut, Prognosis, dan Penyulit
Pengantar Gangguan Medula Spinalis & Radiks
Mielopati: Etiologi & Klasifikasi
Mielopati: Pemeriksaan Penunjang Diagnosis, dan Diagnosis Banding
Mielopati: Penatalaksanaan Umum
Mielopati: Kompresi Medula Spinalis Akut
Mielopati: Transeksi Medula Spinalis Komplit
Mielopati: Siringomielia
Sindrom Kauda Ekuina & Konus Medularis
Neurogenic Bladder
Sindrom Radikular: Definisi & Etiopatologi,
Sindrom Radikular: Pemeriksaan Klinis & Penunjang
54
25
2/39-40
Penyakit
Neuromuskular dan Neuropati
Pengantar Neuropati
Patologi & Klasifikasi Neuropati.
Pemeriksaan Penunjang Neuropati
Diagnosis dan Diagnosis Banding Neuropati
Neuropati: Sindrom Terowongan Karpal
Neuropati: Sindrom Terowongan Tarsal
Neuropati: Peroneal Palsy
Sindrom Guillain-Barre
Miastenia Gravis
Polimiositis
Sindrom Horner
26
3/41-43
Skenario Klinis I
27
3/44-46
Skenario Klinis II
28
3/47-48
Sidang Pleno
Perkenalan
Pemilihan ketua dan sekretaris
Mempelajari skenario & tugas
Mengidentifikasi istilah-istilah sulit
Mengidentifikasi masalah
Membagi tugas
Mendiskusikan hasil tugas
Menarik kesimpulan
Membuat makalah & presentasi
Perkenalan
Pemilihan ketua dan sekretaris
Mempelajari skenario & tugas
Mengidentifikasi istilah-istilah sulit
Mengidentifikasi masalah
Membagi tugas
Mendiskusikan hasil tugas
Menarik kesimpulan
Membuat makalah & presentasi
Pembukaan
Menunjuk ketua sidang
Membacakan tata tertib sidang pleno
Mempresentasikan hasil pembahasan dan melakukan tanya jawab per kelompok
Masukan oleh narasumber
55
- Penutup
56