Anda di halaman 1dari 20

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
PT. BINAKARSA MANDIRI
DENGAN
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI
TENTANG
PENYEDIAAN TENAGA SATUAN PENGAMANAN

Nomor BPD Jambi : ...........12/SPK/KP.Dir

Pada hari ini, Selasa tanggal tiga puluh bulan Desember, tahun dua ribu
tiga belas (30 12- 2013), bertempat di Jambi, yang bertandatangan di
bawah ini:
I.

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI, beralamat di Jalan


Jendral A. Yani No. 18 Telanai Pura Jambi 36122 yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dengan Akta
Pendirian Nomor 6 tertanggal 12 Februari 1959 yang dibuat
dihadapan notaris Adi Putra Parlindungan, S.H., Notaris di Jambi dan
terakhir dirubah dengan akta Nomor 1 tanggal 1 Februari 2007 yang
dibuat dihadapan Robert Faisal, S.H., Notaris di Jambi dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia RI No. W20-00061 HT.01.01-TH2007 dan diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara RI tertanggal 10 Juli 2007 No. 55 serta
Keputusan Deputi Gubernur BI No. 9/59/KEP.GBI/2007 tertanggal 13
Nopember 2007 dalam hal ini diwakili secara sah oleh SUBEKTI
HERIYANTO selaku Direktur Utama dan H. ZULYANI M. JAZID, SE.
MM selaku Direktur Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi
yang diangkat melalui Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor
821.22/1020/BKD
tanggal
22
November
2011
Tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT. Bank
Pembangunan Daerah Jambi, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II.

PT. BINAKARSA MANDIRI, suatu perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan Anggaran Dasar sesuai dengan Akta nomor
37 tanggal 22 Nopember 2006 yang dibuat oleh Ismet Taufik, SH,
Notaris di Jambi dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan Nomor C-03558 HT.01.01-TH.2007 tanggal 19
Nopember 2007, berkedudukan di Jalan Hos Cokroaminoto Nomor
1D Simpang Kawat Kota Jambi 336129 yang diwakili oleh H. PARTA
1

KUSUMA sebagai Direktur Utama yang secara sah bertindak untuk


mewakili Direksi PT. Binakarsa Mandiri, selanjutnya disebut PHAK
KEDUA.
Secara bersama-sama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut
PARA PIHAK.
Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. PIHAK PERTAMA adalah Bank Umum yang melakukan kegiatan
usaha dalam bidang jasa perbankan sesuai dengan UU No. 07 Tahun
1992 Tentang Perbankan yang terakhir telah dirubah dengan UU No.
10 Tahun 1998.
b. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha
dibidang Jasa Pengelolaan Tenaga Kerja Pengamanan (SATPAM) Non
Organik.
c. Bahwa untuk menunjang kegiatan usahanya, PIHAK PERTAMA
menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan / kegiatan
penunjang diluar kegiatan usahanya kepada PIHAK KEDUA sejak
Oktober 2011 sebagai mana surat perjanjian antara PARA PIHAK
yang terdiri dari :
1. No.11/PKS-BPDJ/10/2011 tgl.26-10-2011 dan telah diperpanjang
sampai dengan Addendum ke-III No.24/PKS-BPDJ/10/2013 tgl. 2810-2013.
2. No.26.08/PKS-BPDJ/08/2012 tgl.10-08-2012 dan diperpanjang
satu kali dengan Addendum No.15a.08/PKS-BPDJ/08/2013 tgl.1308-2013.
3. No.03.03/PKS-BPDJ/03/2013 tgl.15-03-2013
dan diperpanjang
sampai dengan Addendum ke-II No.23/PKS-BPDJ/10/2013 tgl.2810-2013.
d. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi kinerja PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai mana yang
tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja pada huruf c diatas dan
semuanya akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, maka
PIHAK PERTAMA memutuskan untuk melanjutkan Kerja Sama
mengenai Pengelolaan Tenaga Kerja Pengamanan (Satpam) Non
Organik dengan PIHAK KEDUA yang disepakati oleh PARA PIHAK
dalam satu kontrak dalam bentuk Kontrak Payung.
Sehubungan dengan hal-hal yang telah diterangkan di atas, maka PARA
PIHAK dengan ini sepakat untuk mengikatkan diri satu dengan yang
lainnya dalam perjanjian dengan persyaratan dan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
DEFINISI
2

1.

Kontak Payung merupakan kontrak harga satuan yang disepakati


PARA PIHAK untuk menjamin harga barang/ jasa yang lebih efisien,
ketersediaan barang/ jasa terjamin dan sifatnya dibutuhkan secara
berulang dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang belum
dapat ditentukan pada saat kontrak ditandatangani.

2.

Kontrak Harga Satuan adalah kontrak yang memiliki ketetapan


harga yang pasti dan tetap untuk setiap satuan unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu, volume atau kuantitas
pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani.

3.

Jasa Satuan Pengamanan (SATPAM) adalah bidang usaha yang


dijalankan oleh PIHAK KEDUA berdasarkan perizinan sesuai
ketentuan yang berlaku, dilakukan oleh satuan kelompok petugas
yang dibentuk oleh PIHAK KEDUA untuk melakukan keamanan fisik
(physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan
swakarsa di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA.

4.

Standard Operating Procedures (SOP) adalah mekanisme dan


sistem yang berlaku di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA dan
merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
SATPAM yang secara langsung merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan Surat Perjanjian Kerjasa Sama ini.

5.

Hari Kerja adalah hari yang dipergunakan untuk melaksanakan


pekerjaan jasa pengamanan oleh PIHAK KEDUA yakni 5(lima) hari
dalam 1(satu) minggu (senin sampai dengan jumat), kecuali
ditetapkan sebagai Hari Libur oleh Pemerintah atau instansi
berwenang seperti Hari Besar Keagamaan dan / atau Hari Libur
Nasional.

6.

Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan jasa


pengamanan dalam 1(satu) Hari Kerja yang disepakati PARA PIHAK,
dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari.

7.

Jam Kerja Lembur adalah waktu untuk melakukan pekerjaan jasa


pengamanan melebihi Jam Kerja dan / atau diluar Hari Kerja.

8.

Shift adalah pengaturan pembagian kelompok kerja berdasarkan


Jam Kerja selama 24 jam atau satu hari penuh.

9.

Upah Kerja adalah biaya yang harus dibayarkan oleh PIHAK


PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas penggunaan jasa sejumlah
tenaga pengamanan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan permintaan dari PIHAK PERTAMA dikalikan dengan
Upah Kerja perorang yang telah disepakati.
3

10. Hari Kalender adalah semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai
dengan kalender tanpa terkecuali, termasuk hari Minggu dan hari
libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.
Pasal 2
LINGKUP KERJASAMA
1.

PIHAK KEDUA menyediakan Satuan Pengamanan untuk melakukan


keamanan
fisik
(physical
security)
dalam
rangka
Jasa
penyelengaraan
keamanan swakarsa
di
lingkungan
kerja
operasional PIHAK PERTAMA baik stayging maupun mobile termasuk
pada tempat lain sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA.

2.

Jumlah tenaga SATPAM yang disediakan oleh PIHAK KEDUA akan


ditentukan kemudian sesuai dengan permintaan PIHAK PERTAMA

3.

PARA PIHAK saling menegaskan bahwa perjanjian ini tidak


dimaksudkan untuk dijadikan dasar atau alasan menuntut atau
merupakan tahap dijadikan tenaga kerja PIHAK PERTAMA baik tetap
maupun tidak tetap.

4.

Petugas SATPAM yang ditempatkan adalah merupakan tenaga kerja


dari PIHAK KEDUA dan dengan demikian semua hal yang
menyangkut ketentuan ketenagakerjaan petugas SATPAM tersebut
adalah menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

5.

Sasaran yang diamankan oleh Petugas Keamanan selama masa


tugasnya adalah :
a. Manajemen Bank Jambi yang terdiri dari Direksi dan Dewan
Komisaris terhadap gangguan tertentu khususnya kriminalitas
seperti perampokan, penculikan, penganiayaan, pemerasan dan
sebagainya;
b. Karyawan PIHAK PERTAMA yang melakukan tindakan yang dapat
menimbulkan kerawanan atau keresahan sampai kepada bentuk
gangguan keamanan dan ketertiban terhadap produktivitas
lingkungan kerja baik yang disengaja maupun tidak disengaja,
misalnya pencurian, unjuk rasa, menyebarkan isu, dan lain
sebagainya;
c. Instalasi dan Material milik PIHAK PERTAMA meliputi bangunan
gedung, diesel, instalasi listrik, gas, air, gudang material,
gudang sparepart, gudang persediaan dan lain sebagainya
termasuk peralatan elektronik seperti Air Conditioner, peralatan
CCTV;
4

d. Meliputi surat-surat penting, dokumen, gambar-gambar teknik,


alat komunikasi dan lain sebagainya.
e. Aktivitas mekanisme kerja di lingkungan area jaga, dan atau halhal lain yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
TEMPAT PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.

Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA adalah dalam


wilayah kerja operasional PIHAK PERTAMA atsu dilaksanakan
ditempat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

2.

Lokasi penugasan petugas SATPAM tidak bersifat tetap dan dapat


dilakukan relokasi penugasan sesuai kepentingan dan kebutuhan
PIHAK PERTAMA.

Pasal 4
KEWAJIBAN, TANGGUNG JAWAB DAN LARANGAN
1.

PIHAK KEDUA wajib melaksanakan jenis dan lingkup pekerjaan


sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 (dua) perjanjian ini dengan
sebaik-baiknya meliputi :
a. Menyediakan tenaga kerja yang sehat, cakap, teliti, terampil,
berkelakuan baik, sopan, jujur, dapat dipercaya, bertanggung
jawab dan menguasai bidang tugas dan pekerjaannya serta tidak
pernah melakukan tindakan pidana, tidak mengkonsumsi
narkoba da atau obat-obatan jenis psykotropika lainnya serta
tidak mengkonsumsi jenis minuman-minuman berakohol dan
memabukan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
baik dan memuaskan PIHAK PERTAMA.
b. Menyiapkan, mengurus dan menyerahkan data-data petugas
SATPAM yang ditugaskan terdiri dari :
- daftar nama;
- alamat;
- pas Photo;
- Kartu Anggota;
- Sertifikat Pendidikan Satpam, minimal Sertifikas Dasar
(DIKSAR)
- foto copy Identitas Diri yang masih berlaku.
- Foto copy Perjanjian Kerja antara PIHAK KEDUA dengan
petugas SATPAM yang ditugaskan, atau izin-izin khusus yang
5

diperlukan
kerjanya.

sebelum

atau

pada

saat

penugasan

tenaga

c. Memperlengkapi tenaga kerjanya dengan standar perlengkapan


kerja serta menyediakan pakaian seragam yang layak dengan
tanda pengenal sehingga dapat dengan mudah dibedakan dari
karyawan PIHAK PERTAMA.
d. Melakukan penambahan jumlah tenaga kerja berdasarkan
permintaan PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender terhitung sejak Surat Pesanan diterima PIHAK KEDUA.
e. Mengganti tenaga kerja yang ditugaskan bila PIHAK PERTAMA
dengan alasan tertentu tidak menghendaki atau tidak menyetujui
tenaga kerja tersebut.
2.

PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas keselamatan tenaga


kerjanya dan atau perbuatan baik langsung maupun tidak langsung
yang menimbulkan kerugian pada PIHAK PERTAMA disebabkan oleh
kesengajaan ataupun kelalaian tenaga kerja PIHAK KEDUA.

3.

Dalam hal terjadi kasus pelangaran yang terjadi dilingkungan


operasional kerja PIHAK PERTAMA baik secara langsung maupun
tidak langsung melibatkan tenagakerja PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA memberikan kewenangan kepada PIHAK PERTAMA untuk
melakukan pemeriksaan dan atau meminta keterangan dari tenaga
kerja PIHAK KEDUA dimaksud.

4.

PIHAK KEDUA berikut tenaga kerjanya dilarang dengan atau tanpa


syarat dan atau dengan alasan apapun untuk memasuki,
memeriksa dan atau mengetahui keadaan areal dan atau ruangan
kantor tertentu yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA tanpa izin
atau perintah tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

5.

PIHAK KEDUA berikut tenaga kerjanya dilarang dengan alasan


apapun memberikan keerangan baik secara lisan maupun tertulis
menyangkut hal-hal mengenai PIHAK PERTAMA yangmenurut
ketentuan perundang-undangan patut dirahasiakan baik selama
berlakunya Perjanjian maupun sesudah berakhirnya Perjanjian ini.

6.

Tenaga Kerja PIHAK KEDUA yang ditugaskan sebagai SATPAM pada


lingkungan kerja PIHAK PERTAMA, harus tunduk terhadap peraturan
dan ketentuan yang disepakati oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian
ini.
PASAL 5
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
6

1.

PIHAK KEDUA diwajibkan mengatur tenaga kerjanya


memenuhi ketentuan waktu kerja PIHAK PERTAMA.

untuk

2.

PIHAK KEDUA diwajibkan mengatur tenaga kerjanya bila ada


kegiatan PIHAK PERTAMA yang dilaksanakan diluar Jam dan Hari
Kerja yang melibatkan tenaga kerja PIHAK KEDUA.
PASAL 6
SISTEM KEPEGAWAIAN

1.

PIHAK KEDUA melaksanakan sistem kepegawaian yang mengacu


pada ketentuan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan ketentuan pelaksanaannya. Hubungan
kerja/ikatan hukun antara PIHAK KEDUA dengan tenaga kerjanya
diatur dalam Perjanjian Kerja secara tertulis yang dibuat antara
PIHAK KEDUA dengan tenaga kerjanya.

2.

PARA PIHAK sepakat untuk perhitungan pembayaran uang Kerja


Lembur mengikuti Ketentuan yang diatur dalam Keputusan
MENAKERTRANS No.Kep.102/Men/VI/2004.

3.

{IAK PIHAK KEDUA wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya


termasuk anggota keluarga (ustri istri dan maksimum 3 orang
anak) dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari
Tua dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan mengikuti Program
Jamsostek.

4.

Apabila diantara PARA PIHAK timbul perselisihan masalah yang


mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan kerja/pengakhiran
Perjanjian ini, maka hak dan kewajiban teenaga kerja PIHAK KEDUA
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sesuai ketetuan
Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta
ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku.
PASAL 7
BIAYA BIAYA

1.

2.

Biaya biaya yang ditimbulkan atas kesepakatan Perjanjian ini,


seluruhnya ditangung oleh PIHAK KEDUA kecuali biaya lembur,
biaya perjalanan dinas penempatan dan biaya perjalanan dinas
lainnya termasuk biayamasa orientasi (jika diperlukan) menjadi
beban PIHAK PERTAMA.
Dalam hal tenaga kerja PIHAK KEDUA berhenti atau mengundurkan
diri atas permintaan pribadi, maka segala biaya yang timbul
7

termasuk penempatan tenaga kerja pengganti menjadi beban


PIHAK KEDUA.
PASAL 8
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN EVALUASI
1.

Sebagai dasar evaluasi pelaksanaan pekerjaan oleh PHAK PIHAK


KEDUA sebagaimana dimaksud Pasal 2 Perjanjian ini, adalah
ketentuan dan prosedur/standar kerja yang berlaku di lingkungan
kerja PIHAK PERTAMA.

2.

Dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimakasud ayat


1(satu) Pasal ini, PIHAK KEDUA wajib mematuhi dan mentaati
segala petunjuk, perintah, peraturan dan tata tertib yang dibuat
dan dikeluarkan PIAHK PIHAK PERTAMA.

3.

PIHAK PERTAMA berhak melakukan evaluasi/penilaian atas kinerja


PIHAK KEDUA dan apabila dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA,
hasil evaluasi/penilaian tersebut akan diberitahukan kepada PIHAK
KEDUA.

4.

PIHAK KEDUA dapat meminta PIHAK PERTAMA memberikan


informasi/masukan mengenai evaluasi/penilaian terhadap kinerja
tenaga kerjanya.
PASAL 9
TEGURAN

1.

PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA secara tertulis


apabila berdasarkan hasil evaluasi dan atau pemeriksaan berkala
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dalam bulan yang
bersangkutan, ternyata PIHAK KEDUA tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian ini.

2.

Setiap kelalaian/kesalahan dalam mentaati ketentuan sebagai


mana dimaksud ayat 1 (satu) Pasal ini, yang mengakibatkan
diberikannya teguran-teguran kepada PIHAK KEDUA maka PIHAK
PERTAMA dapat memberikan Surat Teguran tertulis dan merupakan
SURAT TEGURAN PERTAMA. Apabila dalam waktu 5 (lima) hari
kalender ternyata PIHAK KEDUA belum menindaklanjuti Surat
Teguran tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan SURAT
TEGURAN KEDUA. Apabila dalam 5 (lima) hari kalender setelah
Surat Teguran Kedua, ternyata PIHAK KEDUA belum menindaklanjuti
Surat Teguran tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan
SURAT TEGURAN KETIGA. Apabila dalam waktu 5 (lima) hari
kalender setelah Surat Teguran tersebut diterima, maka PIHAK
8

PERTAMA berhak melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak


melalui surat pemberitahuan resmi.
3.

Dalam hal PIHAK PERTAMA mengeluarkan Surat Peringatan kepada


PIHAK KEDUA, tidak harus berdasarkan urut-urutannya, namun
akan dinilai dari besar atau kecilnya dan atau berat ringannya
dampak yang ditimbulkan oleh kesalahan dan atau pelanggaran
yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dan atau tenaga kerjanya.
PASAL 10
TARIF HARGA DAN PEMBAYARAN

1.

Tarif Harga yang disepakati PARA PIHAK adalah harga satuan per
orang per bulan sebesar Rp.3.181.059,- (tiga juta seratus
delapan puluh satu ribu lima puluh sembilan rupiah) dengan
perincian sebagai mana dimuat dalam Lampiran I (satu) dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian
ini.

2.

Pembayaran jasa pengamanan perbulan berdasarkan perhitungan


satuan harga perorang sebagai mana yang disepakati PARA PIHAK
dalam ayat 1 (satu) Pasal ini, dikalikan dengan jumlah petugas
SATPAM yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA yang
tertuang dalam Berita Acara Penyerahan Petugas berdasarkan
permintaan/pesanan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan
telah melaksanakan tugasnya dalam bulan bersangkutan
dibuktikan dengan Laporan Kehadiran masing-masing Petugas
SATPAM yang disampaikan oleh masing-masing Unit Organisasi
PIHAK PERTAMA melalui Divisi Umum PT. Bank Pembangunan
Daerah Jambi Kantor Pusat.

3.

Apabila terjadi penambahan dan atau pengurangan jumlah Petugas


SATPAM/tenaga kerja PIHAK KEDUA, maka PARA PIHAK setuju akan
dituangkan dalam Berita Acara terpisah dan ditandatangani oleh
PARA PIHAK namun tidak merubah tarif harga satuan perorang
perbulan sebagaimana diatur dalam ayat 1 (satu) Pasal ini.

4.

Pembayaran Jasa Pengamanan dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA


kepada PIHAK KEDUA 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan setiap
tanggal 27 bulan bersangkutan. Jika pada tanggal tersebut
bertepatan dengan Hari Libur, maka pembayaran dilakukan pada
tanggal dan atau hari kerja sebelumnya melalui Rekening Nomor
101745139 atas nama PT. Binakarsa Mandiri pada PT. Bank
Pemangunan Daerah Jambi Kantor Cabang Utama.

5.

Pajak Penghasilan (PPh) menurut Pasal 23 Undang-undang Pajak


Penghasilan No.36 Tahun 2008 yaitu sebesar 2% (dua perseratus)
9

dari fee/komisi biaya jasa pemborongan pekerjaan jasa


pengamanan pada Perjanjian ini, mejadi beban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA dan dipungut oleh PIHAK PERTAMA pada tanggal
dilaksanakannya pembayaran untuk disetorkan ke Kantor Kas
Negara.
6.

Pembayaran Jasa Pengamanan dilakukan atas dasar tagihan PIHAK


KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan disertai lampiran :
a. Kwitansi rangkap 3 (tiga) dengan dibubuhi materai sesuai
ketentuan yang berlaku.
b. Faktur Pajak Standar
c. Daftar Petugas SATPAM yang melaksanakan tugas pengamanan
dalam bulan laporan.
d. Berita Acara Penambahan dan atau Pengurangan Petugas
SATPAM dalam bulan pembayaran.
e. Laporan Pelaksanaan Tugas Bulanan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA sesuai format laporan bulanan pada Lampiran II
(dua).

7.

Semua Lampiran yang menyertai surat tagihan PIHAK KEDUA


kepada PIHAK PERTAMA harus ditandatangani dan dibubuhi cap
perusahaan.

8.

Tarif Harga sebagai mana dimaksud ayat 1 (satu) Pasal ini, dapat
dilakukan peninjauan kembali oleh PARA PIHAK pada saat
berakhirnya masa perjanjian sebagai mana diatur pada Pasal 12
(dua belas) Perjanjian ini.
PASAL 11
LEMBUR

1.

Pelaksanaan tugas pengamanan yang dilaksanakan diluar Hari


Kerja dan atau melebihi Jam Kerja, diperhitungan sebagai Jam Kerja
Lembur.

2.

Pelaksanaan Tugas Lembur harus berdasarkan Surat Perintah


Lembur dengan menggunakan Format Surat Perintah Lembur
sebagai mana Lampiran III (tiga).

3.

Tarif perhitungan Upah Kerja atas pelaksanaan tugas yang melebihi


Jam Kerja dan atau diluar Hari Kerja mengacu kepada Surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.102/MEN/VI/2004 tanggal
25 Juni 2004.

4.

Pembayaran Upah Kerja Lembur oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK


KEDUA atas dasar tagihan yang diajukan oleh PIHA PIHAK KEDUA
10

dengan melampirkan Surat Perintah Lembur yang telah disetujui


oleh Pejabat Berwenang pada Unit Organisasi PIHAK PERTAMA.
5.

Tagihan Upah Kerja Lembur diajukan oleh PIHAK KEDUA setiap


bulan paling lambat tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya dan
akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya tanggal 20 (dua puluh) setiap bulannya
melalui Rekening PIHAK KEDUA sebagai mana diatur pada Pasal 10
(sepuluh) Ayat 4 (empat) Perjanjian ini.
PASAL 12
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1.

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 12 (dua belas)


bulan terhitung sejak tanggal 01 Januari 2014 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2014.

2.

Perjanjian ini akan mengalami perpanjangan secara otomatis untuk


jangka waktu yang sama sebagai mana yang disepakati PARA
PIHAK pada ayat 1 (satu) Pasal ini Sepanjang tidak ada
pemberitahuan melalui surat resmi dari PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA minimal 2 (dua) bulan terhitung tanggal berakhirnya
Perjanjian ini.

3.

Perpanjangan Otomatis Jangka Waktu Perjanjian sebagai mana


yang disepakati PARA PIHAK dalam ayat 2 (dua) Pasal ini, hanya
dapat dilakukan jika tidak terjadi perubahan terhadap tarif harga
satuan perorangan per bulan yang disepakati PARA PIHAK sebagai
mana Pasal 10 (sepuluh) ayat 1 (satu) Perjanjian ini.
PASAL 13
AUDIT / PEMERIKSAAN

1.

PIHAK KEDUA mengizinkan PIHAK PERTAMA untuk sewaktu-waktu


melakukan audit/pemeriksaan mengenai letenagakerjaan PIHAK
KEDUA selama Perjanjian ini masih berlaku.

2.

Apabila menurut hasil audit/pemeriksaan sebagai mana dimaksud


ayat 1 (satu) Pasal ini, terdapat penyimpangan dari ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, PIHAK PERTAMA berhak
meminta
kepada
PIHAK
KEDUA
untuk
melakukan
perbaikan/penyesuaian mengenai ketenagakerjaan PIHAK KEDUA.

3.

Memenuhi PBI No.13/25/PBI/2011 pasal 10 ayat (2) HURUF e


angka 7 PIHAK KEDUA bersedia memberikan akses kepada Bank
Indonesia, BPK dan BPKP bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA
untuk melakukan pemeriksaan apabila diperlukan.
11

PASAL 14
SANKSI
1.

Dalam hal PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran


kepada PIHAK KEDUA sebagaimana ditentukan dalam pasal 4 ayat
(1), maka
PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi berupa denda
keterlambatan sebesar 1 (satu per seribu) untuk setiap hari
keterlambatan sampai dengan setinggi-tingginya 5% (lima per
seratus) yang dihitung dari total/jumlah tagihan PIHAK KEDUA.

2.

Ketidak hadiran Petugas SATPAM/tenaga kerja PIHAK KEDUA dalam


melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan tanpa memberikan
alasan yang jelas dan dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA berhak mengurangi pembayaran dari total tagihan
yang diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 15
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1.

Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya sesuai dengan


jangka waktu yang disepakati oleh PARA PIHAK sebagai mana yang
diatur dalam Pasal 12 (dua belas) Perjanjian ini.

2.

Dalam hal perjanjian ini tidak akan diperpanjang jangka waktunya,


maka pihak yang bermaksud mengakhiri perjanjian ini sampai
waktu yang disepakati pada Pasal 11 (sebelas) Ayat 1 (satu)
Perjanjian ini, wajib memeritahukan maksudnya itu kepada pihak
lain secara tertulis selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari
kelander sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini.

3.

PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak


sebelum jangka waktu perjajian, jika PIHAK KEDUA tidak
menindaklanjuti surat teguran yang disampaikan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sampai dikeluarkannya SURAT
TEGURAN KETIGA sebagai mana diatur dalam Pasal 9 Ayat 2 (dua)
perjanjian ini.

4.

PIHAK KEDUA dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak


apabila denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 (tiga belas)
Ayat (1) Perjanjian ini, telah melebihi setinggi-tingginya 5% (lima
per seratus) dari total tagihan yang masih harus dibayarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA

12

5.

Pelaksanaan pengakhiran Perjanjian berdasarkan ketentuan ayat


(1) Pasal ini, tidak mengurangi hak dan kewajiban PARA PIHAK yang
timbul dan masih harus diselesaikan oleh PARA PIHAK berdasarkan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Perjanjian ini.

6. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini, maka PARA PIHAK


sepakat mengenyampingkan ketentuan Pasal 1266 Undang-undang
Hukum Perdata.

PASAL 16
KEADAAN MEMAKSA
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa
yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja dan penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan yang terjadi di luar kekuasaan dan
kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya, seperti:
a. Bencana alam (gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, angin
topan, dan lain-lain);
b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, pemogokan
dan epidemi wabah penyakit;
c. Kebakaran dan sabotase;
d. Terjadinya keadaan memaksa yang dinyatakan/diumumkan secara
resmi oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau Peraturan
Pemerintah mengenai keadaan bahaya, sehingga terpaksa tidak
dapat memenuhi kewajibannya atau menghentikan pekerjaannya.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa, pihak yang mengalami keadaan
memaksa harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara
tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak
terjadinya keadaan memaksa disertai dengan bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh pihak berwenang dalam
jangka waktu 3x24 jam sejak terjadinya keadaan memaksa tersebut.
3. Atas pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (2), pihak lain yang
tidak mengalami keadaaan memaksa wajib memberikan tanggapan
secara tertulis dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari terhitung sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tersebut.
4. Keadaan memaksa tidak dianggap sebagai suatu peristiwa keadaan
memaksa oleh pihak lainnya, apabila pihak yang mengalami keadaan
memaksa terlambat atau lalai menyampaikan pemberitahuan kepada
pihak lainnya mengenai keadaan memaksa sebagaimana dimaksud
13

dalam ayat (2) Pasal ini disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk
mendukung fakta yang ada dan alasan keterlambatan atau kelalaian
yang harus dapat dibuktikan oleh pihak yang mengalami keadaan
memaksa, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini tetap
berlaku.
5. Apabila terjadi keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan pihak yang mengalami keadaan memaksa telah
melaporkan sebagaimana diatur dalam ayat (2), maka segala
kewajiban dari pihak yang mengalami keadaan memaksa yang
timbul dari Perjanjian ini menjadi gugur dan segala resiko serta
kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab pihak yang tidak
mengalami keadaan memaksa.
PASAL 17
PENYELESAIAN MASALAH
1. Apabila dikemudian hari terjadi perbedaan atau perselisihan dalam
menafsirkan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat
untuk
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Pasal ini tidak mencapai kesepakatan, PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jambi.
PASAL 18
DOMISILI HUKUM
Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, paa para pihak sepakat
memilih tempat kedudukan yangtetap dan umum do di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Jambi.
PasaL 19
KORESPONDENSI
1. Semua suratmenyurat atau pemberitahuan yang harus dikirim oleh
masing-masing pihak kepada pihak lain mengenai atau sehubungan
dengan Perjanjian ini dilakukan secara langsung, surat tercatat,
faksimile atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat
yang tersebut dibawah ini:
a. Nama
: PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI
Alamat
: Jl. Jend. A. Yani No.18 Telanaipura Jambi
Telp
: 0741 60665 , 60416
Fax
: 0741 64882
14

b. Nama
: PT. Binakarsa Mandiri
Alamat
: Jl. Hos Cokroaminoto No.1 D Kel. Selamat Kec.
Telanaipura Jambi
Telp
: 0741 - 7072675
Fax
: 0741 - 65815
2. Pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diterima dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pada hari yang sama, apabila diserahkan langsung yang
dibuktikan dengan tandatangan penerima pada buku pengantar
surat (ekspedisi) atau tanda terima lain yang diterbitkan oleh
pengirim;
b. Pada hari kerja ketiga, apabila pemberitahuan tersebut dikirimkan
melalui pos yang dibuktikan dengan resi pengirim pos tercatat;
c. Pada hari yang sama, apabila pemberitahuan tersebut dikirimkan
melalui faksimile dengan hasil baik.
3.

Dalam hal terjadi perubahan alamat, nomor telepon dan/atau nomor


faksimile yang tercatat pada masing-masing pihak, maka pihak yang
mengalami perubahan wajib memberitahukan perihal perubahan
tersebut kepada pihak lain dalam Perjanjian ini secara tertulis paling
lambat 5 (lima) hari kerja sebelum adanya perubahan dimaksud. Jika
perubahan tersebut tidak diberitahukan kepada pihak lainnya, maka
pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap
telah diberikan semestinya dengan dikirimnya pemberitahuan
tersebut secara langsung, surat tercatat, faksimile atau sejak
diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke
alamat, nomor telepon dan/atau nomor faksimile terakhir yang
diketahui/tercatat pada masing-masing pihak.

PASAL 20
ADDENDUM
Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk yang bersifat teknis dan berkaitan langsung
dengan yang diperjanjikan, akan dituangkan dalam suatu Perjanjian
Tambahan (addendum) atau dokumen lain yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan tetap
memperhatikan ketentuan-ketentuan serta peraturan-peraturan yang
berlaku.
PASAL 21
15

LAIN-LAIN
1. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan evaluasi terhadap performansi
pelaksanaan Perjanjian ini secara periodik setiap 6 (enam) bulan atau
waktu lain yang disepakati PARA PIHAK.
2. Setiap pemberitahuan yang dilaksanakan oleh PARA PIHAK dapat
dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik sepanjang tidak
secara jelas dinyatakan di dalam Perjanjian ini yang harus diberikan
dengan pemberitahuan tertulis.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik termasuk di dalamnya hasil cetak dari Informasi dan/atau
Dokumen Elektronik dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah
untuk membuktikan hubungan hukum, korespondensi serta
kesepakatan yang terjadi antara PARA PIHAK.
4. Kesepakatan dan tugas serta tanggung jawab PARA PIHAK
berdasarkan Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggalnya salah
satu pihak yang mewakili dan/atau berakhirnya jabatan PARA PIHAK
yang mewakili dalam Perjanjian ini, tetapi tetap wajib untuk dipenuhi
dan ditaati oleh pengganti Hak dan Kewajiban (Rechtsopvolgers) dari
masing-masing pihak.
5. Segala sesuatu yang melatarbelakangi terjadi kesepakatan yang
tercantum dalam Perjanjian ini menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dari Perjanjian ini, namun jika terdapat
pertentangan antara isi Perjanjian dengan dokumen lainnya maka
Para Pihak sepakat untuk mengacu kepada isi Perjanjian ini.

PASAL 22
PENUTUP
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal
dan tempat seperti tersebut pada awal Perjanjian ini, oleh PARA PIHAK
dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan
rangkap kedua untuk PIHAK KEDUA, masing-masing bermaterai cukup
serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sama untuk kepentingan
PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA
PERTAMA
PT. BINAKARSA
MANDIRI

PIHAK
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
JAMBI
16

DIREKSI,

H. PARTA KUSUMA
Direktur Utama

SUBEKTI HERIYANTO
H. ZULYANI
M. JAZID.
Direktur Utama
Direktur Umum

17

LAMPIRAN I
Perjanjian Kerja Sama
Tentang Penyediaan Tenaga Satuan Pengamanan
Nomor
: ..........12/KP.Dir
Tanggal
: 30 Desember 2013.
TARIF HARGA PERORANG PERBULAN
1. Penerimaan Gaji
- Gaji Pokok
- Uang Makan

Rp. 1.502.300,Rp.
250.000,Gaji Perbulan

Rp.1.752.300,-

2. Biaya Lainnya
- Jamsostek
- THR
- Bantuan Cuti
- Uang Pisah
- Pakaian Kerja

3.
4.
5.
6.

Rp.
183.882,Rp.
146.025,Rp.
146.025,Rp.
146.025,Rp.
150.000,Jumlah Biaya Lainnya
Rp. 771.957,Penerimaan Sebelum Pajak Rp.
2.524.257,PPh Pasal 21
Rp.
87.615,Biaya Adm & Operasional
Rp.
30.000,Sub Total Biaya Perorangan Rp.
2.641.872,Manajemen Fee
Rp.
250.000,Total Gaji
Rp.2.891.872,PPn 10%
Rp.
289.187,Jumlah yang dibayarkan perorang Rp.
3.181.059,-

Terbilang : Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Satu Ribu Lima Puluh
Sembilan Rupiah.

18

LAMPIRAN II
Format Laporan Bulanan
Pelaksanaan Tugas Satuan Pengamanan PT. Binakarsa Mandiri
Di PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi
Kantor .............................................

19

LAMPIRAN III
Format Surat Perintah Lembur
SURAT PERINTAH KERJA LEMBUR

20

Anda mungkin juga menyukai