LANDASAN TEORETIS
A. Kajian Teori
a. Pengertian Belajar
sebagai berikut :
7
8
yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan
oleh proses pertumbuhan saja.” Hal ini juga didukung oleh Slameto
dengan likungannya.”
sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti
dan bukan suatu hasil dan tujuan.” Sedangkan menurut Cronbach (dalam
tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dari interaksi
dengan linkungan.
b. Pengertian Mengajar
belajar lebih baik pada seluruh siswa, dan pada dasarnya merupakan suatu
cukup berat. Karena dalam proses belajar mengajar ini melibatkan peran
bagi siswa yang untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang
proses belajar.”
psikomotor.
c. Hasil Belajar
bahwa tujuan akhir belajar yang kita harapkan adalah adanya perubahan
11
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan kriteria
tertentu.”
d) Organisasi, yakni
pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk
hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas
nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi
ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai.
e) Karakteristik
nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai
yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk
keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
3) Ranah psikomotor (psychomotor domain)
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni:
a) gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar);
b) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
c) kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain;
d) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
dan ketepatan;
e) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana
sampai pada keterampilan yang kompleks; dan
f) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-
decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
dapat dilihat dari hasil akhir yang ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku ke arah yang lebih baik yang mungkin dapat disebabkan
psikomotor.
macam, yaitu :
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar meliputi : faktor jasmaniah (kesehatan, cacat
tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, kesiapan) dan faktor kelelahan.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor
ekstern meliputi : faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan),
dan faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, dan sebagainya).
mengajar yang menekankan pada sikap dan perilaku bersama dalam bekerja
dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih”. Model pembelajaran
kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada prinsip-
Menurut Roger dan David Johnson (dalam Lie, Anita, 2005 : 31) agar
mencapai hasil yang maksimal, ada lima prinsip dasar yang harus diterapkan
2005 : 86).
a. Tahap persiapan
1) Merancang materi pelajaran sedemikian rupa untuk pembelajaran
secara berkelompok. Sebelum menyajikan materi pelajaran dibuat
terlebih dahulu lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan
dipelajari oleh siswa dalam kelompok kooperatif.
2) Menetapkan siswa dalam kelompok. Kelompok belajar kooperatif
beranggotakan 4-5 orang siswa yang terdiri dari siswa tinggi, sedang,
dan rendah prestasi belajarnya.
3) Menentukan skor awal secara individual pada tes sebelumnya atau
nilai akhir siswa pada catur wulan sebelumnya.
4) Menyiapkan siswa untuk bekerja kooperatif. Sebaiknya dimulai
dengan latihan-latihan kerja sama kelompok. Hal ini dilakukan untuk
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk lebih saling
mengenal masing-masing anggota kelompoknya.
b. Tahap pembelajaran
Dimulai dengan guru mempelajari tujuan-tujuan dari pelajaran dan
memotivasi siswa untuk belajar. Langkah ini diikuti dengan menyajikan
informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal.
dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Salah satu keunggulan
teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. (Lie, Anita. 2002 :
55).
17
stay two stray) yaitu pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan saling
pembelajaran.
two stray) menurut Lie, Anita (2007 : 62) dibagi lima tahap kegiatan
yaitu :
tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray) ini dibagi ke dalam
menurut Lie, Anita (2002 : 88) bahwa “Penilaiannya siswa mendapat nilai
pada Manusia
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum tenue), usus besar (kolon), dan
a) Pencernaan di mulut
diubah menjadi ukuran kecil. Makin lama mengunyah makin baik, sebab
yang ada di sekitar mulut mengeluarakan cairan yang disebut saliva atau
ludah. Ada tiga kelenjar yang mengeluarkan saliva, yaitu kelenjar parotis,
yang lebih kental daripada air biasa. Saliva terdiri atas 99,24% air dan
0,58%, terdiri atas ion-ion Ca++, Na++, Mg++, K++, dan zat-zat organik
proses hidrolisis. Proses ini berjalan lebih baik apabila makanan dikunyah
proses hidrolisis, baik dalam mulut, lambung maupun usus. Enzim ptialin
b) Pencernaan di kerongkongan
Mukus ini tahan terhadap semua carian yang terlibat dalam proses
c) Pencernaan di Lambung
pada esophagus.
hidrolisis. Cairan lambung terdiri atas 99,4% air dan sisanya terdiri atas
zat anorganik maupun zat organik. Zat organik yang ada dalam cairan
lambung adalah HCl, NaCl, KCl, dan fospat, sedangkan zat organik yang
terdapat dalam cairan tersebut ialah enzim peptin, renin, dan lipase.
jalan masuknya kim dari lambung ke usus halus. Jadi, dalam lambung
yang kental. Campuran ini secara berkala dikeluarkan dari lambung dan
pengatur yang disebut katup pilorus. Katup ini dapat terbuka dan tertutup
duodenum.
27
serta erepsinogen yang belum aktif (eripsin adalah suatu enzim peptidase
yang mengubah pepton menjadi asam amino). Bubur lambung (kim) yang
sari makanan berupa asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol. Jadi,
usus besar (colon). Usus besar dilapisi oleh membran mukosa tanpa
lipatan, kecuali pada bagian rektum. Di dalam usus besar ini terdapat
bakteri Eschericia coli yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna
dan biotin yang diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding colon.
yang terjadi adalah penyerapan air dan pembentukan feses. Feses yang
Anus mempunyai dua otot yaitu otot sadar pada bagian internal dan otot
sadar pada bagian eksternal. Feses yang menyentuh dinding rektum akan
keinginan untuk membuang air besar. Pada saat bersamaan secara sadar
(atas keinginan sendiri) akan terjadi kontraksi (mengerut) pada otot sadar,
sehingga kita bisa menahan untuk membuang air besar jika kita menekan
refleks itu akan hilang beberapa menit, dan baru timbul lagi beberapa jam
yaitu mulut, lambung, dan usus, maka diperoleh beberapa hasil akhir
molekul yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi melalui dinding usus.
mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu
(two stay two stray) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
tipe two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
C. Kerangka Berpikir
kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) adalah suatu teknik belajar
mengajar dengan siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
32
yaitu setiap siswa mendapat 1 buah kartu yang sebagian berisi soal dan sebagian
Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two
stay two stray) adalah siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka ke tamu mereka, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok
mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, kelompok
Dari uraian di atas, diduga terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara
pasangan) dengan dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada sub konsep
D. Hipotesis
dengan dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada sub konsep Sistem
stay two stray (dua tinggal dua tamu) pada sub konsep Sistem Pencernaan
pada Manusia.