PENDAHULUAN
BAB 2
2
PEMBAHASAN
2.1 Tekanan
Besar tekanan yang diberikan oleh sebuah gaya yang bekerja pada suatu benda
bergantung pada besar gaya dan luas permukaan kontak gaya tersebut.
Dalam dinamika gerak kita mengenal gaya yang beraksi pada suatu benda Dalam
dinamika gerak kita mengenal gaya yang beraksi pada suatu benda,sekarang pun kita akan
dengan mudah untuk menjelaskan gaya yang beraksi pada suatu fluida. Dalam fluida,
besarnya gaya yang beraksi secara merata dan tegak lurus dengan permukaan seluas A
disebut tekanan.
Konsep tekanan memegang peranan penting dalam fluida karena berbagai hal yang
berkaitan dengan fluida memerlukan konsep ini. Misalnya fluida dapat mengalir karena
perbedaan tekanan pada dua bagian yang berbeda pada zat cair.
Satuan SI untuk tekanan adalah Pascal (disingkat Pa, 1 Pa = 1 N/m2), satuan ini untuk
menghormati penemunya yaitu seorang ilmuan Prancis yang bernama
Blaise Pascal (1623-1662).
1. Tekanan atmosfer
Di muka telah disebutkan bahwa tekanan adalah N/m2 atau Pa atau atm(atmosfer).
Hubungan ketiga tekanan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
Satuan atm diambil dari satuan tekanan udara,udara memiliki tekanan karena udara memiliki
berat. Berdasarkan pengukuran, tekanan udara di permukaan laut besarnya 1 atm. Tekanan
sebesar ini tampaknya cukup besar karena tekanan 1 atm akan memberikan gaya sebesar 105
N pada permukaan seluas 1 m2 tekanan ini setara dengan berat 10 ton benda. Tetapi
anehnya,mengapa tubuh kita tidak terasa sakit menerima tekanan ini dari udara ? sel-sel di
dalam tubuh makhluk hidup mempunyai tekanan sebesar 1 atm, tekanan dari dalam sel tubuh
makhluk hidup ini menyeimbangkan dengan tekanan udara luar sehingga jumlah gaya yang
bekerja pada sel menjadi seimbang.
2. Mengukur Tekanan
3
h = kedalaman (m)
= massa jenis zat cair (Kg/m3)g = gaya gravitasi (m/s2)
Menurut persamaan ini tekanan hanya dipengaruhi oleh , g, dan h. hal ini berarti
suatu titik yang terletak pada kedalaman yang sama atau suatu titik yang terletak pada bidang
datar dalam suatu zat cair memiliki tekanan yang sama, pernyataan ini dikenal sebagai
hukum pokok hidrostatika.
Contoh soal :
Sebuah bak mandi yang luas permukaannya 2 m2 dan tingginya 0,80 m, diisi
air hingga penuh. Berapakah tekanan pada ketinggian 20 cm di atas permukaan bawah bak,
jika tekanan udara luarnya 1 atm? (1,01 x 105N/m2)
Jawab :
P=gh
= g (0,8-0,2)
= 1.000 . 9,8 (0,6)
= 5.880 N/m2
P = P0+ g h
= 1,01 x 105+ 5.880
= 106.880 N/m2
2.3 Paradoks Hidrostatika
Apabila Anda mempunyai bejana yang bentuknya tidak sama dan satu sama lain
saling berhubungan, seperti dalam gambar dibawah ini. Cobalah tuangkan air ke dalam
bejana tersebut, dan kemudian amati! Apa yang terjadi?
Gambar 3. Tinggi permukaan zat cair tidak dipengaruhi oeh bentuk tabungnya
Barang kali, semula Anda akan menduga bahwa tinggi permukaan air itu tidak sama.
Misalnya: permukaan air pada pipa yang kecil akan mempunyai tinggi permukaan yang
paling tinggi, tetapi kenyataannya tidak demikian. Permukaan air pada keempat tabung sama
tinggi. Selanjutnya, bagaimanakah tekanan zat cair pada bejana? Menurut hukum
hidrostatika, tekanan di dalam zat cair tidak tergantung pada bentuk bejana sehingga tekanan
di dasar bermacam-macam bentuk bejana yang luas penampangnya sama adalah sama besar.
Kedua peristiwa tersebut dinamakan paradoks hidrostatika. Dalam paradoks hidrostatika
tinggi permukaan air dan tekanan di dalam tabung tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
tabung. Ingatlah kembali hukum hidrostatika bahwa
P=gh
Dari persamaan tersebut jelaslah bahwa tinggi permukaan air hanyalah dipengaruhi oleh
faktor P, , dan g , dan besarnya tekanan hanya dipengaruhi oleh , g, dan h.
2.4 Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan kepada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar
ke segala arah.Setelah kita memperhitungkan tekanan udara luar ke dalam persamaan tekanan
hidrostatika (P = P0+g h), kita dapat melihat bahwa tekanan hidrostatika di setiap titik dalam
suatu bejana bertambah dengan faktor yang sama,makin besar tekanan udara luar makin besar
pula pertambahan tekanan di dalam zat cair itu. Dari kenyataan ini seorang fisikawan
berkebangsaan Prancis bernama Blaise Pascal(1623-1662) merumuskan bahwa tekanan yang
diberikan pada suatu fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama
besar.Pembuktian Hukum Pascal dapat diuji dengan alat sederhana berupa tabung
yangdibawahnya terdapat semacam bola yang berlubang-lubang.
Hukum Pascal dalam bidang teknik banyak digunakan dalam pompa hidrolik,rem
hidrolik dan dongkrak hidrolik. Marilah kita pelajari Hukum Pascal secara kualitatif agar
lebih jelas. Menurut Hukum Pascal tekanan yang diberikan pada fluida dalam bejana tertutup
akan diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida dan dinding bejana itu. Hukum ini
ditemukan oleh seorang sarjana Prancis yang bernama Blaise Pascalpada tahun 1653.
Hukum Pascal dapat dijelaskan dengan sistem kerja pompa penghisap.Perhatikan
Gambar Pompa Hidrolik memperlihatkan sebuah pompa sederhana yangdilengkapi dengan
penghisap. Apabila tangkai pompa ditekan dengan gaya F, penghisap akan bergerak ke
bawah. Dengan demikian, udara yang ada di dalam tabung pompa akan tertekan. Karena
udara tidak dapat bergerak bebas, maka udara itu akan menekan dinding tabung pompa
sebesar gaya yang digunakan untuk menekan tangkai pompa, besarnya tekanan pada dinding
tabung adalah :
P = F/A
Dengan : F = gaya tekan (N)P = tekanan pada dinding tabung pompa (N/m2)
A = lus penampang tabung pompa (m2)
Pada gambar pompa hidrolik, bila pipa penghisap pada kaki yang kecil ditekan dengan gaya
F1 maka penghisap pada kaki yang besar akan terdorong dengan gaya F2. menurut Hukum
Pascal P1= P2 , sehingga :
Contoh soal :
Pompa hidrolik memiliki dua penampang yang berbeda. Jari-jari penampang yang kecil
adalah 5 cm dan yang besar 10 cm. jika pada pengisap yang kecil diberikan gaya luar sebesar
100 N. Berapakah besar gaya yang dihasilkan pada penampangyang besar?
Jawab :
Pada sistem pompa hidrolik berlaku hubungan
P1 = P2
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan
merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada
penerapan matematika pada subyek tersebut.
2. Fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak
dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu
bekerja dengan besar yang sama ke segala arah.
Tekanan = P , dengan rumus P = g h
3. Besarnya tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair
dalam bejana, tetapi tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi bumi
dan kedalamannya.
4. Suatu titik dalam fluida diam tergantung pada kedalaman titik tersebut, bukan pada
bentuk wadahnya oleh karena itu semua titik akan memiliki tekanan hidrostatis yang
sama. Fenomena ini disebut sebagai Hukum Utama Hidrostatis.
3.1 Saran
Pengertian pengertian maupun rumus dari Hidrostatika dapat di kuasai untuk para
pembaca terutama para pelaku teknik sipil dan materi ini dapat di kembangkan lebih luas.