PENDAHULUAN
Biomassa memiliki potensi yang kaya akan
bahan lignoselulosa. Sekarang ini di
negara-negara maju mulai dilakukan
penelitian dan pengembangan bahkan
sudah ada sampai ke tingkat produksi
untuk mengubah suatu bahan biomassa
tersebut menjadi bioetanol (Alico, et.al.
1982). Bioetanol ini diharapkan berangsurangsur menjadi bahan bakar alternatif
pengganti bensin.
Seperti yang kita ketahui bahwa bahan
bakar bensin ini diperoleh dari hasil
pengilangan minyak mentah, sementara
harga minyak mentah dunia cenderung
fluktuatif. Dalam hal ini impor minyak
Hidrolisis
Enzimatik
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
katalis
padat
seberapa
besar
kemampuannya
mengubah
selulosa
menjadi
glukosa.
Hasil
penelitian
menunjukkan karbon aktif tersulfonasi
memiliki
kinerja
terbaik
dalam
menghasilkan konversi yang paling tinggi.
Hasil riset itu menunjukkan katalis karbon
aktif tersulfonasi memiliki konversi yang
lebih tinggi dari katalis yang lain (Onda,
et.al.,2008)
Katalis padat karbon aktif tersulfonasi
yang digunakan dari bahan dasar gula yang
diubah menjadi karbon melalui proses
pirolisis (T > 300oC) kemudian disulfonasi
dengan asam sulfat pada temperatur 150oC
dengan proses sbb :
METODOLOGI PENELITIAN
Secara garis besar dibagi menjadi beberapa
tahap :
Tahap I : Analisis bahan alam sebagai
sumber Selulosa.
Tahap II : Uji karakteristik katalis, apakah
katalis yang dikehendaki (Karbon aktif
tersulfonasi) betul-betul terbentuk atau
tidak.
Tahap III: Uji katalis dengan beberapa
variasi kondisi operasi.
1) Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah arang
aktif dari tempurung kelapa, larutan H2SO4
pekat, dan bahan-bahan selulosa (tongkol
jagung, alang-alang, dan sekam padi)
2) Alat
Alat yang digunakan adalah autoclave
untuk proses hidrolisis.
Parameter
W1 = none
W2 = 0.5 gr
W3 = 1 gr
W4 = 2 gr
W5= 4 gr
T dan CA0
tetap
X f(t)
X f(t)
X f(t)
X f(t)
X f(t)
Pengaruh temperatur
konversi reaksi :
reaksi
terhadap
pengaruhnya terhadap
konversi
reaksi (X), seperti pada Tabel 3.
Tabel 3 : pengaruh temperatur reaksi
terhadap konversi reaksi :
Parameter
T1 = 130 C
T2 = 140 C
T3 = 150 C
T4 = 160 C
T5 = 170 C
W dan CA0
tetap
X f(t)
X f(t)
X f(t)
X f(t)
X f(t)
Parameter
Pengujian
Kadar Pentosan
sebagai
Hemiselulosa, %
Kadar
Holoselulosa, %
Kadar -selulosa,
%
Kadar -selulosa,
%
Kadar -selulosa,
%
Kadar Lignin,%
Derajat
Polimerisasi
Alangalang
23,92
Sekam
19,07
Tongkol
Jagung
30,91
71,58
78,01
64,17
39,53
43,91
28,93
1,59
11.27
30,46
22.83
48,51
23,33
1600
42,74
857
15,52
-
(a)
(b)
(c)
Gambar 6 : (a) FTIR arang aktif, (b) FTIR arang
aktif tersulfonasi, (c) FTIR- gabungan arang aktif
dengan arang aktif tersulfonasi
(b)
Gambar 7 : (a) SEM Karbon aktif, (b) SEM
Karbon aktif sulfonat perbesaran 1000x
(a)
(a)
GaGambar 9 : Pengaruh jumlah katalis thd
% Yield alang-alang
(b)
Gambar 8 : (a) SEM EDX Karbon aktif perbesaran
250x (b) SEM EDX Karbon Aktif Sulfonat
perbesaran 250x
KESIMPULAN
Arang aktif tersulfonasi memenuhi syarat
sebagai katalis heterogen karena memiliki
karakteristik : kapasitas ion H+ , luas
permukaan yang besar, memiliki gugus
sulfonat tempat melekatkan H+, dan
struktur morfologi yang bersifat amorf.
Hasil penelitian menunjukkan untuk uji
karakteristik sebagai berikut : kapasitas H+
sebesar 2,95 mmol/g, untuk uji BET
ukuran pori 29 m2/g, , untuk uji FTIR
keberadaan gugus sulfonat terbaca pada
vibrasi
pada
bilangan
gelombang
DAFTAR PUSTAKA
Alico, D.H., Alcohol Fuels:
Policies, Production and
Potential, West view Press
(Boulder), Colorado, 1982, 1-19;
37-80.
Borglum G.B., Starch Hydrolysis
for Ethanol Production, D.L.
Klass dan G.H. Emert, Edit.
Fuel from Biomass and Waste.
Ch. 15, Ann Arbor Science,
Michigan, 1981, p 297-310.
Cordona, Carlos A. dan Sanchez,
Oscar J.,Fuel ethanol production
: Process design trends and
integration
opportunitis,
Biosources Technology. 98,
2007, p. 2415-2457
Kosaric, N., Z. Duvnja, dan G.G.
Stewart, Fuel Ethanol from
Biomass: Production, Economics
and
Energy,
Biotech.
Bioeng.,__, 1981, p 119-151.
Maiorella, B., Ch. R. Wilke, dan
H.W.
Blanch,
Alcohol
Production
and
Recovery,
Biotech. Bioeng., __, 1981, p 4488.
Nakajima Koyotaka, dan Hara
Michikazu,
Environmentally
Benign Production of Chemicals
and Energy Using a CarbonBased Strong Solid Acid,
Journal of American Ceramic
10
11