Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Topografis Lesi Pleksus Brachial dan Diagnosis Root Evulsions

Lesi pleksus brachial dan evulsi cervical spinal root dari spinal cord memainkan
peranan penting hari ini dalam traumatology. Sekitar 75 % dari kejadian ini
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Klarifikasi berhubungan dengan
diagnosis, yaitu apakah lesi terdapat pada pleksus brachial dan pada bagian
mana yang terlibat, atau apakah dipengaruhi oleh root, ini biasanya penting
untuk ditentukan. Traksi tanpa transeksi anatomi, tingkatan Sunderland
mengenai keparahan 1-3 (p.95) mempunyai prognosis yang lebih baik daripada
tears dan evulsi root; perbaikan dengan pembedahan dapat menghasilkan hasil
yang baik dalam beberapa kasus, misalnya pada gangguan lateral cord atau
posterior cord atau juga pada ruptur saraf axillaris atau pada saraf
muskulocutaneous.
Gambaran Klinis
Untuk diagnosis topografi fakta ketika timbul pertanyaan dari evulsi root dan
juga untuk penilaian dari tingkat keparahan lesi pleksus brachial, diperlukan
pemeriksaan klinis yang hati hati dan spesifik. Kelemahan pada otot rhomboid
dan otot serratus anterior menandakan lesi dekat dengan cord dan melibatkan
root C5, C6, dan C7 yang juga dapat menjadi evulsi. Jika saraf phrenicus
dipengaruhi (fluoroscopy atau rontgen thorax pada inspirasi maksimal). Lesi
mencakup C4 pada kasus ini biasanya terjadi kekurangan sensorik yang terjadi
diatas klalvikula atau pada otot scalenus anterior, yang mana bersama dengan
saraf phrenicus yang terlibat. Pada kasus ini avulsion tulang kecil dari cervical
spine jarang ditemui. Jika fungsi dari saraf suprascapular mengawetkan lesi
adalah dibawah dari superior cord. Biasanya distal scalenus dibelakang kalvikula.
Pada kasus ini pasien dapat abduksi lengan ke level horozontal. Walaupun otot
deltoid mengalami kelumpuhan total. Rotasi eksternal adalah dengan besar
terjadi. Otot pectoral juga merupakan tanda yang signifikan dalam diagnosis
topografi. Pada pleksus palsy bagian atas (C5-C6) bagian klavikula mengalami
kelumpuhan tapi bagian sternal utuh, yang mana ini mempengaruhi pleksus
brachial bagian bawah. Jika abduksi bahu dan rotasi eksternal mengalami
kelumpuhan (kehilangan supraspina dan infraspina dan otot deltoid) saat otot
percoral bertahan. Lesi diluar pleksus seharusnya dapat dicurigai, terutama jika
saraf muskulocutaneous terlibat. Tapi otot brachioradial utuh. Jika lesi neurogenik
(sumber oleh electromyogram) dari eksternal rotator terjadi, sebagian besar
tanpa kecuali satupun berhadapan denga kelumpuhan dari saraf suprascapular.
Dari saraf axiller, dan dari saraf muskulocutaneous setelah bercabang dari
pleksus. Tidak jarang pada beberapa kasus, pasien menunjukan vertical fraktur
scapula. Jika eksternal rotator dan abduktor tidak mengalami kerusakan
neurogenik, rotator cuff ruptur (p.222) dipertimbangkan, dan tidak jarang
ditemukan pada pasien menunjukkan dislokasi yang berat pada bahu yang mana
saraf axiller dan saraf muskulocutaneous juga tertarik atau ruptur. Kekurangan
sensorik dapat menunjukkan kepada diagnosis dan indikasi untuk perbaikan
dengan pembedahan. Menyebutkan dalam diskusi mengenai variasi dari pleksus
brachial, bersama dengan jaringan saraf muskulocutaneous dengan jaringan
saraf median mungkin terlibat, simulasi secara nyata lesi pleksus. Pada bagian

lain, pemeriksai dan pasien mungkin menjadi kurang peka terhadap kehilangan
total otot bisep; otot brachioradial, bagian otot brachial yang disuplai oleh saraf
radial dan otot otot yang yang masuk pada epicondyle medial (pergelangan
tangan dan fleksi jari) atau epicondyle lateral (ekstensi pergelangan tangan,
sebagian, ekstensi jari dapat fleksi siku.
Evulsi Root
Evulsi root adalah umum pada kerusakan pleksus brachial yang berat. Dari
sekitar 267 pasien yang melakukan operasi kerusakan supracalvicular pleksus
brachial kita menemukan evulsi root pada 200 pasien, itu 74,9% (lihat tabel 14
dan 15). Hal ini menunjukkan mekanisme kerusakan yang mana disebabkan
penarikan pada lengan atau bahu kebawah dan keluar dan atau kebelakang yang
mengakibatkan kepala terlempar kedepan sebagai efek yang berlawanan.
Mekanisme ini terjadi pada kecelakaan motor ketika bahu menghantam pohon,
atau menabrak kendaraan motor yang datang dari arah berlawanan. Pada
penarikan lengan yang berat. Pada kasus ini dimana terjadi evulsi pada root
sehingga keluar dari cord tanpa terdorong keluar dari foramen. Mekanisme
kecelakaan tidak jelas. Tipe ini memisahkan antara cord dan proksimal saraf
spinal ke spinal ganglia menunjukkan laminectomies. Kemungkinan lesi ini
disebabkan oleh ketidaknormalan gerak unilateral dari longitudinal cord, merujuk
pada kanal spinal.
Lokalisasi
Pada pembahasan sebelumnya dari 45 trauma evulsi root cervical (1613)
terungkap lesi pada C5 dan C6 pada 9 bagian, pada C4-C7 ada dua, pada C5-C7
ada 9, pada C4-C8 ada 2, pada C5-C8 ada 5, pada C6-C8 ada 1, pada C4-T1 ada
6, dan pada C5-T1 ada 11. Berlawanan dengan observasi, disana tidak terdapat
lesi monoradicular. Penilaian pasti yang dibuat dan bertahan zona inervasi kulit
dan otot pada beberapa kasus ini merupakan hal yang penting dan informasi
yang berharga untuk diagnosis topografi. Pada Tabel 13 tingkatan kelemahan
yang melibatkan otot-otot dapat dimasukkan dan keterlibatan root dapat
disingkirkan. Pada seri dimana trauma evulsi cervical root memastikan secara
klinis dan pembedahan pada 200 pasien (Tabel 14). Pada keterlibatan root
kombinasi dari root dapat diambil dari Tabel 15. Root bagian atas C5, C6, dan
C7 yang evulsi pada 45 pasien, pada root bagian bawah 87 pasien, 68 pasien
merupakan kombinasi dari root bagian atas dan bagian bawah. Evulsi root
monoradicular juga terlihat pada beberapa pasien. Mereka melibatkan hanya C5,
tetapi C6, C7, C8, dan T1 lebih sering. Dengan evulsi monoradicular, saraf spinal
yang berdekatan biasanya juga menderita kerusakan yang berat. Pada kasus ini
diagnosis topografi sulit ditegakkan secara klinis, sejak kehilangan fungsi pada
keduanya, pada root yang terevulsi dan pada yang kencang.
Tanda Positif dari Evulsi Root
Terangkum pada Tabel 16 dan akan didiskusikan lebih lanjut di bagian
selanjutnya.

Cairan serebrospinal sanguinolent. Pada tingkatan akut tanda ini hanya dapat
digunakan jika tidak ada kontusi cerebral, hal ini murni cedera traksi lengan.
Tanda-tanda cord. Mereka memastikan bahwa cedera tidak terbatas pada perifer
pleksus brachial. Evulsi root mungkin terjadi pada cord, tetapi tidak harus
menimbulkan perdarahan pada cord (hematomyelia). Tanda-tanda cord dapat
mendatar pada perasaan dari goyangan cord. Pada setiap cedera trauma berat
pleksus brachial, berhubungan kekurangan sensorik pada segmen caudal , tanda
penarikan pyramidal, dan gangguan sfingter harus diperhatikan secara hati-hati.
Kejadian kompresi cord yang akut oleh hematoma intraspinal yang diikuti cedera
trauma pleksus brachial dengan evulsi root jarang ditemukan (1640).
Diantara kasus yang telah diteliti dari 780 trauma lesi pleksus brachial kita
temukan lebih atau kurang sindrom Brown-Sequard pada 7 pasien (1%). Pada
waktu itu dapat diakibatkan oleh evulsi root (3-5 root). Sejak kasus itu pasien
yang mengalami cedera berat diagnosis tidak dibuat pada 4 pasien. Pada lesi
tersebut diperlihatkan oleh computer tomography dikombinasikan dengan
myelography.
Sindrom Horner

Anda mungkin juga menyukai