1.sebaran Reservoar - . - .Mik9iiiujb
1.sebaran Reservoar - . - .Mik9iiiujb
2, Mei-Agustus 2010
Abstract
Limestone reservoir of Baturaja Formation is the objective study. The limestone reservoir lye in Ciputat sub-basin Nortwest
Java. Vertical and lateral distribution of this reservoir based on 18 wells and 16 seismic lines data, also from the cutting
data. The result of subsurface well analysis and picking seismic showed a dome-anticlinal clossure with N-S trend. Gross
thickness of the limestones hydrocarbon reservoir abaout 10-100 meters, thinning to the west and east. The reservoir net
thickness about 8-80 meters.
Averages of porosity and water saturation from modeling petrophysic give a number 0.12 for porosity and Sw = 0.22. The
well test give an oil water contact of the reservoir at 1750 m SSTVD and the Factor Volume Formation 1.5. Bulk volume
calculation from geological modeling = 114,936 acrefeet, net volume 66,271 acrefeet, por volume = 7,893 acrefeet, and net
to gross 0.58. Volumetric calculation of oil in place of Kapur Field = 32.03 MMBBL.
Abstrak
Obyek telitian berupa reservoar hidrokarbon batugamping Formasi Baturaja yang terletak di sub-cekungan Ciputat Jawa
Barat Utara. Distribusi batuan reservoar secara vertikal dan lateral didasarkan atas data 18 sumur pemboran dan 16
lintasan seismik, serta didukung data cutting. Berdasarkan hasil analisis sumur, korelasi antar sumur dan pemetaan bawah
permukaan yang dipandu hasil picking horizon pada lintasan seismik, sebaran reservoir ini merupakan bentukan kubah
antiklin dengan arah relatif Utara-Selatan. Ketebalan kasar batuan pembawa minyak ini berkisar antara 10 sd. 100 meter,
menipis ke arah barat dan timur, sedangkan ketebalan bersih reservoir berkisar anatar 8 sd. 80 meter.
Pemodelan petrofisik dilakukan untuk menghitung parameter petrofisik terutama untuk sebaran porositas efektif (e) dan
sebaran saturasi air (Sw). Rerata harga sebesar 0,12 dan rerata harga Sw sebesar 0,22. Dari data test sumur diketahui
batas air dan minyak pada kedalaman -1750 meter SSTVD, sedangkan faktor volume formasi (FVF/Boi) mempunyai nilai
1,5. Pemodelan geologi menghasilkan volume batuan reservoir sebesar 114.936 acrefeet, net volume 66.271 acrefeet, volume
pori 7.893 acrefeet, dan net to gross 0,58. Hasil perhitungan volumetrik cadangan minyak ditempat (oil in place) pada
Lapangan Kapur sebesar 32.03 MMBBL (juta barrel).
Kata-kata kunci: reservoar, batugamping, volumetrik, cadangan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keberadaan cadangan minyak bumi yang semakin
menipis seiring dengan perkembangan industri yang
semakin cepat, telah menyebabkan banyak
perusahaan yang bergerak di industri perminyakan
mencoba untuk mencari daerah-daerah baru yang
memiliki potensi dan cadangan minyak dan gas bumi.
Cekungan Jawa Barat Utara merupakan salah satu
cekungan hidrokarbon yang potensial di Indonesia.
P.T. PERTAMINA EP Region Jawa merupakan salah
satu own operation PERTAMINA yang memberikan
kontribusi cukup besar terhadap perolehan produksi
bagi negara. Sampai saat ini kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi di Jawa Bagian Barat terus dilakukan
untuk menambah cadangan dan meningkatkan
produksi hidrokarbon.
Formasi Baturaja yang sebagian besar tersusun oleh
litologi batugamping klastik maupun batugamping
terumbu telah terbukti merupakan salah satu batuan
reservoar minyak dan gas bumi, selain litologi
batupasir Formasi Jatibarang dan Formasi Talangakar.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
Memetakan penyebaran dan parameter petrofisik
reservoar batugamping, Formasi Baturaja, Lapangan
Kapur yang meliputi : peta struktur kedalaman top
lapisan, peta struktur kedalaman bottom lapisan, peta
ketebalan kotor lapisan, peta ketebalan bersih lapisan
dan peta ketebalan hidrokarbon, berdasarkan data log
dan data seismik 2D. Menghitung besar cadangan
hidrokarbon secara volumetrik.
Lokasi
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan berupa pengolahan dan
analisis data log, data cutting dan data seismik 2D di
studio karena seluruh data telah disediakan oleh PT.
PERTAMINA EP Region Jawa, Cirebon. Metode
yang dilakukan dalam perhitungan cadangan ini
adalah metode volumetrik dan pengintegrasian data
log, data cutting serta data seismik untuk
mengetahui geologi bawah permukaan. Parameter
petrofisik berupa saturasi air, porositas, resistivitas
(Sw, , Rt), sedangkan volume reservoar dengan
cara pemetaan bawah permukaan (meliputi peta
depth structure, net isopach dan net pay).
Beberapa tahapan yang dilakukan pada penelitian ini
adalah :
JAKARTA
LAUT
JAWA
LAUT JAWA
SAMUDERA INDONESIA
Daerah
Penelitian
TELUK
JAKARTA
DKI.JAKARTA
KAB.BEKASI
10 KM
SKALA
KAB.KARAWANG
INDRAMAYU
CIKAMPEK
KAB.BOGOR
KAB.CIANJUR
KAB.SUBANG
CIREBON
Analisa Sumur
Reservoir Batugamping Formasi Baturaja
Lapangan Kapur terdapat 18 data log sumur, yaitu
log pada sumur Sumur K-0l, K-02, K-03, K -04, K05, K-06, K-07, K-08, K-09, K-10, K-11, K-12, K13, K-14, K-15, K-16, K-17, dan K-18 (Gambar 3).
Interpretasi litologi bawah permukaan menggunakan
informasi yang saling mendukung misalnya data
cutting, seismik dan wireline log. Analisa data log
akan menghasilkan interpretasi litologi yang akan
mewakili pada masing-masing sumur. Untuk
interpretasi litologi menggunakan dua jenis data
yang mampu memberikan gambaran litologi yaitu
data wireline log (primer) dan
data cutting
(sekunder). Lapisan BRF mempunyai pola log GR
yang bernilai rendah dan SP semakin menjauhi SBL
(shale base line) dengan nilai resistivitas sangat
tinggi, hal ini menandakan bahwa litologi yang
terdapat pada lapisan ini adalah batugamping
(Gambar 4 & 5).
Gambar 7. Korelasi Struktur Sumur K-07, K-05, K04, K-11, dan K-15.
Gambar 5. Hasil Modeling Petrofisik Sumur K-13
Hasil analisa petrofisik secara vertikal dari masingmasing sumur, terutama porositas dan saturasi air,
disebarkan secara lateral dengan dipandu atribut
seismik ke seluruh daerah telitian. Gambar 5.
merupakan salah satu contoh pemodelan petrofisik.
Korelasi Sumur
DAFTAR PUSTAKA
Practical
Seismic
11