Anda di halaman 1dari 23

Embriologi Sistem

Pernafasan
Sabrina 181

Pembentukan Tunas Baru


Saat mudigah berusia sekitar 4 mgu,
terbentuk divertikulum
respiratorium (tunas/bakal paru)
sbg suatu benjolan dari dinding
ventral usus depan .

Epitel laring, trakea, bronkus, dan


alveolus berasal dari endoderm
Komponen jaringan kartilago, otot,
dan ikat berasal dari mesoderm

Pada awalnya tunas paru mempunyai


hubungan terbuka dengan usus
depan . Divertikulum membesar ke
arah kaudal dua bubungan
longitudinal, trakeoesofageale
ridge yg memisahkannya dari usus
depan.
Kedua bubungan menyatu
septum trakeoesofageale usus
depan dorsal (esofagus) & ventral

Laring
Lapisan dalam laring berasal dari
endoderm . Kartilago dan otot
berasal dari mesenkim arkus faring
keempat dan keenam . Proliferasi
cepat mesenkim penampakan
aditus laringis berubah menjadi
lubang berbentuk T.

Trakea, Bronkus, dan Paru


Tunas paru berkembang menjadi
trakea dan dua kantong tunas
lateral, tunas bronkus
Pd awal minggu ke-5 tunas
membesar membentuk bronkus
utama kanan dan kiri . Tunas kanan
membentuk 3 bronkus sekunder,
tunas kiri membentuk 2 bronkus
sekunder .

Selama perkembangan selanjutnya,


bronkus sekunder membelah
berulang-ulang secara dikotomis
10 bronkus tersier (segmentalis)
diparu kanan & 8 di kiri ,
menciptakan segmentum
bronkopulmonale pada paru
dewasa .
Pada akhir bulan ke-enam telah
terbentuk 17 generasi anak cabang .

Mesoderm yg menutupi bagian luar


paru pleura viseralis
Lapisan mesoderm somatik , yg
menutupi dinding tubuh dari bagian
dalam pleura parietalis

Ruang antara pleura parietalis dan


viseralis adalah rongga pleura

Pematangan Paru

Sampai bulan ke-tujuh pranatal,


bronkiolus terus bercabang-cabang
menjadi saluran yg semakin banyak
dan kecil (periode kanalikular) , dan
P.D terus meningkat .
Pernafasan dpt berlangsung ketika
sebagian sel bronkiolus
respiratorius kuboid berubah jadi
gepeng tipis .

Sel-sel tsb menempel erat dgn


kapiler darah & limfedan ruang
sekitarnya sakus terminalis atau
alveolus primitif .
Sel yang melapisi sakus sel epitel
alveolus tipe I , menjadi lebih tipis
sehingga kapiler disekitarnya
menonjol ke dalam sakulus alveolaris
.

Pada akhir bulan keenam, terbentuk


sel epitel alveolus tipe II yg
menghasilkan surfaktan (cairan kaya
fosfolipid yg dpt menurunkan
tegangan permukaan di pertemuan
udara-alveolus)

Referensi :
Medical Embriologi Langman

Anda mungkin juga menyukai