Anda di halaman 1dari 4

TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

17.23 FISIOTERAPIS NO COMMENTS

Salam sejahtera teman sejawat semua.. Bagaimana keadaan anda semua,


oke pada postingan kali ini Kali ini saya ingin sedikit membahas
tentang Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) untuk
Memodulasi Nyeri.. Judul postingan kali ini sebenarnya sudah pernah saya
posting pada blog terdahulu saya, namun karena blog terdahulu sudah tidak
berjalan lg, maka saya akan coba posting lagi pada kesempatan kali ini.
Baiklah langsung saja..
1. Pengertian Nyeri
Dimulai dari pengertian nyeri yg merupakan salah satu keluhan medis tertua
yang bisa dialami dari lahir sampai meninggal, keluhan nyeri dari yang
paling ringan berupa rasa tidak nyaman sampai yang paling berat atau tidak
tertahankan adalah salah satu alasan yang mendorong seseorang untuk
mendapatkan
pertolongan1.
2.
Nyeri
dapat
dimodulasi
melalui
beberapa
tingkatan
yaitu:
- Tingkat Reseptor: Pada tingkat ini sasaran modulasi pada reseptor perifer.
- Tingkat Spinal: Pada tingkat ini sasaran modulasi pada substansia
gelatinosa dengan tujuan memberikan inhibisi terhadap transmisi stimulasi
nyeri.
- Tingkat Supra Spinal: Pada tingkat ini control nyeri dilakukan oleh Peri
Aquaductal Graymatter (PAG) di midbraain.
- Tingkat Sentral: Pada tingkat sentral ini aspek kognitif dan psikis berperan
dalam memodulasi nyeri.
c. Pengukuran Nyeri
Pengukuran derajat nyeri dapat dilakukan dengan berbagai macam metode
diantaranya dengan VAS (Visual Analog Scale). Pengukuran dengan VAS
merupakan nilai nyeri secara kuantitatif dari pernyataan subyek sampel. Vas
berbentuk garis rentang 10cm.

d. Pengertian TENS
TENS merupakan alat stimulasi elektris maksudnya alat yg mengubah arus
listrik menjadi stimulasi untuk terapi. TENS dapat memodulasi nyeri dengan
2 cara yaitu menstimulasi serabut afferen berdiameter besar dengan
mekanisme gerbang kontrol dan memodulasi nyeri melalui mekanisme
endogeneus opiate2.
TENS mempunyai bentuk pulsa monophasic, biphasic, dan poliphasic.
Monophasic mempunyai bentuk gelombang rectangular,triangular, dan sinis
searah. Biphasik mempunyai bentuk pulsa rectangular biphasic simetris dan

sinusoidal biphasic simetris. Sedangkan Poliphasic ada rangkaian gelombang


sinus dan bentuk interferensi/campuran.

e. Pembagian TENS
TENS digunakan untuk pengurangan nyeri dapat dibagi menjadi :
- TENS Konvensional
Bertujuan untuk mengaktifasi saraf berdiameter besar, memodulasi secara
segmental/spinal, dengan frekuensi tinggi (10-200 pps), intensitas rendah,
dan durasi 100-200 mikrodetik.
- AL-TENS (Acupuncture-like TENS)
Bertujuan untuk mengaktifasi otot-otot fasik yang berakhir pada saraf
berdiameter kecil nonnoksius dengan mekanisme modulasi segmental/spinal
dan extrasegmental/supra spinal, dengan frekuensi sampai 100 pps,
intensitas tinggi, dan durasi 100-200mikrodetik.
- Intense TENS
Bertujuan untuk mengaktifasi saraf berdiameter kecil (noksius), dapat
memodulasi
nyeri
secara
perifer,
segmental/spinal,
dan
extrasegmental/supra spinal, dengan frekuensi tinggi (sampai 200 pps),
intensitas tertinggi yang bisa ditoleransi penderita, durasi lebih dari 1000
mikrodetik1.
f. Penempatan Electrode TENS
Metode penempatan electrode TENS sebagai berikut:
- Di sekitar Lokasi nyeri
Metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri yang merupakan
letak paling optimal dalam hubunganya dengan jaringan penyebab nyeri.

- Dermatom
Dasar metode ini ialah daerah kulit tertutup akan mempunyai persyarafan
yang sama dengan struktur/jaringan yang tepat di bawahnya.

g. Indikasi TENS
- Trauma musculoskeletal (akut/kronik)
- Nyeri kepala
- Nyeri pasca operasi
- Nyeri pasca melahirkan
- Nyeri miofasial
- Nyeri visceral
- Nyeri berhubungan dengan sindroma sensorik
- Nyeripsikogenik
- Sindroma kompresi neurovaskular
h. Kontraindikasi TENS
- Keganasan
- Penyakit vaskuler
- Perdarahan
- Pasien ketergantungan pada alat pacu jantung
- Luka terbuka yang besar
- Infeksi
- Gangguan sensoris
- Bahan metal
Sekian dulu dari saya, semoga bermanfaat untuk kita semua..
*daftar pustaka
1
Parjoto, Slamet, 2005, Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri, IFI Cabang
Semarang.
2
Mardiman, Sri, 2001, Modulasi Nyeri dan Mekanisme Pengurangan Nyeri
dengan Modalitas Fisioterapi, Pelatihan Penatalaksanaan Fisioterapi
Komprehensif pada Nyeri, Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai