Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Peristiwa konduksi merupakan suatu peristiwa perpindahan energi dengan

interaksi dari molekul-molekul suatu substance dimana terjadinya perpindahan


panas dalam bentuk cairan, gas, padat tanpa adanya perpindahan partikel-partikel
dalam bahan tersebut melalui medium tetap. Joseph Fourier adalah salah seorang
ilmuwan yang luar biasa yang telah mempelajari proses perpindahan panas secara
konduksi. Pada tahun 1827 ia merumuskan hukumnya yang berkenaan dengan
konduksi.
Persamaan dasar pada perpindahan panas secara konduksi adalah Hukum
Fouriers (Fouriers law). Sebagai contoh sebilah bidang yang memiliki distribusi
temperatur T(x) Tinjauan terhadap peristiwa konduktif dapat diambil dengan
berbagai macam cara (yang pada prinsipnya berakar pada Hukum Fourier), mulai
dari subjek yang sederhana yaitu hanya sebatang logam (composite bar). Banyak
1actor yang mempengaruhi peristiwa konduksi.
Composite bar merupakan suatu batang logam yang digunakan oleh
joseph fourier sebagai bahan percobaan atau bahan penelitian yang digunakan
ketika dia riset pada zaman dahulu, bahan tersebut sendiri memiliki pengaruhpengaruh yang luamayan banyak. Diantaranya pengaruh luas penampang yang
berbeda, pengaruh geometri, pengaruh permukaan kontak, pengaruh adanya
insulasi ataupun pengaruh-pengaruh lainnya yang berhubungan dengan hokum
tersebut yang menyangkut pada materi Heat Conduction ini, karena apabila tidak
menyangkut sama sekali akan tidak berhubungan dengan materi tersebut.
Kesulitan dalam membuktikan penerapan Hukum Fourier untuk berbagai
variasi kondisi percobaan. Oleh karena itu pada percobaan ini diatur sedemikian
rupa, yakni dengan dilakukan dalam empat tipe percobaan yang tentunya dengan
menggunakan rumus-rumus yang berbeda dan dengan asumsi-asumsi yang
sesuai.oleh karena itu hukum fourier merupakan hokum yang hanya ada pada
praktikum operasi teknik kimia satu, untuk perpindahan panas metode konduksi.

1.2.

Tujuan

1) Mengetahui penerapan Hukum Fourier untuk kondisi linier sepanjang logam.


2) Mengetahui panas konduksi sepanjang composite bar dan menghitung
koefisien perpindahan panas overall.
3) Mengetahui pengaruh perubahan geometris (cross sectional area) pada profil.
temperatur sepanjang konduktor panas.
4) Menghitung panas konduksi untuk sistem radial dan membandingkannya.
1.3.

Manfaat

1) Mengetahui dan membuktikan aplikasi dari Hukum Fourier pada sistem konduksi.
2) Memahami prinsip kerja alat Heat Conduction Apparatus.
3) Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perpindahan panas suatu
bahan.
4) Dapat membaca temperatur untuk setiap supply panas pada sistem konduksi
linear dan radial.
1.4.

Permasalahan

1) Bagaimanakah kesesuaian antar Q supply dengan Q hasil perhitungan dari


rumus Fourier, mulai dari peristiwa konduksi untuk satu jenis logam sampai
untuk komposisi logam.
2) Bagaimanakah pengaruh perubahan cross sectional area pada profil
temperature dan termasuk untuk menghitung koefisien perpindahan panas
overall untuk masing-masing sistem konduksi.
3) Bagaimanakah mekanisme konveksi sebagai perpindahan panas pada liquid atau
gas melalui gerakan molekul-molekulnya dan pengaruh perbedaan temperatur.

Anda mungkin juga menyukai