HIPERTENSI
KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
FENTI NUR W
AGASTI MERCU S
AL FARISI
SYAMSUL ARIFIN
Pokok bahasan
: Hipertensi
: Pengenalan hipertensi
Sasaran
Tempat
Hari/tanggal
Alokasi Waktu
Media/ Sarana
: Leaflet
Metode
Penyaji
: Kelompok 3
A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
mampu mengetahui cara-cara penanganan hipertensi, serta tanda dan
gejala hipertensi sehingga dapat diaplikasikan kedalam kehidupan seharihari.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit pasien mampu :
1) Mengetahui pengertian hipertensi
2) Mengetahui etiologi hipertensi
3) Mengetahui menifestasi klinis hipertensi
4) Mengetahui penanganan hipertensi
B. MATERI
1. Pengertian hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Menifestasi klinis hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
C. SETTING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan diruang dahlia RSUD Jombang
2
5
2
Keterangan:
1. Penyuluh
2. Moderator
3. Obserserve
r
4. Fasilitator
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Pendahuluan
Waktu
5 menit
Kegiatan Perawat
Kegiatan Klien
1. Memberi salam
1.Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
dan
penyuluhan dan
memperhatikan
pokok materi yang 3.Menjawab
akan disampaikan
4. Menggali
Metode
Ceramah
Media
-
dan
Tanya
Jawab
pertanyaan
pengetahuan pasien
Penyajian
15 menit
tentang hipertensi
Menjelaskan materi:
Mendengarkan
5 menit
Leaflet
dan
Tanya
Jawab
hipertensi
4. Pencegahan
Diskusi
Ceramah
hipertensi
Memberikan kesempatan
Mengajukan
Tanya
pertanyaan
Jawab
1. Memberikan
Ceramah
bertanya dan
mengungkapkan
Penutup
5 menit
kesulitannya
1. Memberikan umpan
balik (cara merespon
materi yang
diberikan)
2. Kesimpulan dan
saran
3. Penutupan acara
jawaban
2. Memberikan
salam
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Kesiapan materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan media : leaflet dan fotocopy materi
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan dilaksanakan diruang Dahlia Rumah Sakit Umum
2.
-
Daerah Jombang
- Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya.
Evaluasi Proses
Fase dimulai sesuai jadwal yang ditentukan
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3.
HIPERTENSI
DEFINISI
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik
90 mmHg.
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan
darah pada saat periode kontraksi dalam siklus jantung dan atau periode relaksasi
dalam siklus jantung yang tidak normal. Dan diukur paling tidak pada tiga
kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia sehingga
setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesitfik usia. Namun, secara umum
seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi
dari pada 140 mmHg sistosik sedangkan diastoliknya mencapai lebih 90 mmHg
(sehingga ditulis 140/90 mmHg).
KLASIFIKASI
Tabel Klasifkasi hipertensi menurut JNC VII 2004
Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolik
Normal
Prehipertensi
Hipertensi :
<120
120 139
(mmHg)
<80
80 89
Derajat 1
140 159
90 99
Derajat 2
160
100
Kategori
Optimal
Normal
Tingkat 1 (hipertensi ringan)
Sub grup : perbatasan
Tingkat 2 (hipertensi sedang)
Tingkat 3 (hipertensi berat)
Hipertensi sistol terisolasi
Sub grup : perbatasan
Sistol (mmHg)
< 120
< 130
140-159
140-149
160-179
180
140
140-149
Diastol (mmHg)
< 80
< 85
90-99
90-94
100-109
110
< 90
< 90
ETIOLOGI
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer adalah hipertensi yang tidak atau belum diketahui
penyebabnya. Dari sejumlah penderita hipertensi secara umum sekitar 90%
adalah termasuk golongan hipertensi primer. Diduga pemicu terjadinya
hipertensi primer adalah karena faktor bertambahnya usia, keturunan,
gangguan pada fungsi jantung dan pembuluh darah sehingga dapat memicu
peningkatan tekanan darah. Umumnya penderita hipertensi primer tidak
merasakan apa-apa.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi
sekunder
adalah
hipertensi
yang
sudah
dapat
diketahui
penyebabnya. Dari total jumlah penderita hipertensi kurang lebih sekitar 10%
termasuk penderita hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi sekunder antara
lain adalah gangguan pada endokrin (adrenal, tiroid, hipofisis dan paratiroid),
penyakit ginjal, kelainan hormonal, obat oral kontrasepsi dan lain-lain.
Adapun penyebab yang dapat diubah dan tidak dapat diubah pada
hipertensi diantaranya :
b.
-
MANIFESTASI KLINIS
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Sakit kepala
Pusing
Lemah
Kelelahan
Kesadaran menurun
Gelisah
Mual dan muntah
Sesak napas
Kelemahan otot
PENATALAKSANAAN
Pengobatan farmakologi
- Diuretik
Obat-obatan jenis ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui
kencing). Dengan demikian, volume cairan dalam tubuh berkurang sehingga
daya pompa jantung lebih ringan. Obat diuretik dikenal dengan nama pil air.
Akibat pemberian diuretik adalah tidak saja garam dikeluarkan dari tubuh,
tetapi zat lain yang berguna bagi tubuh seperti kalium ikut dikeluarkan juga.
Untuk mengatasi kondisi itu, dokter sering meresepkan obat diuretik dengan
mempertahankan kalium tetap di dalam tubuh. Manfaat obat diuretik tersebut
dapat bertambah jika ditunjang dengan pola makan dengan menu rendah kadar
-
garam.
Alpha, Beta dan alpha-beta adrenergik blocker
Obat-obat ini bekerja dengan menghalangi pengaruh bahan-bahan kimia
tertentu dalam tubuh. Obat-obatan itu memicu penurunan aktivitas daya pompa
jantung. Jenis obat tersebut tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi dengan
gangguan pernapasan, seperti asma bronkial. Contoh golongan obat itu yaitu
Vasodilator
Kerja obat ini berlangsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos
pembuluh darah. Contoh yang termasuk obat jenis ini yaitu prasosin dan
hidralasin. Kemungkinan yang akan terjadi akibat pemberian obat ini adalah
10
KOMPLIKASI
a. Kegagalan jantung
b. Kegagalan ginjal
c. Stroke/kelumpuhan.
11