Anda di halaman 1dari 16

Teori Humanistik

ROD
LI
NUR
UL

LU
SI
OD
Y

Teori Belajar Humanistik


Humanistik lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia daripada
berfokus pada ketidaknormalan atau sakit
seperti yang dilihat oleh teori psikoanalisa Freud.
Pendekatan ini melihat kejadian setelah sakit
tersebut sembuh, yaitu bagaimana manusia
membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang
positif. Kemampuan bertindak positif ini yang
disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik
yang beraliran humanistik biasanya memfokuskan
penganjarannya pada pembangunan kemampuan
positif ini.

Pengertian Konsep Belajar


1.Darsono

(2000:

bahwa belajar diartikan

14)

mengemukakan

sebagai

perubahan

tingkah laku pada individu berkat adanya


interaksi antara individu dengan yang lain, di
antara individu dengan lingkungannya

Sujana (1988: 21) belajar adalah suatu


bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam
diri seseorang yang dinyatakan dalam caracara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan

Belajar adalah suatu proses usaha yang


dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara
keseluruhan,
sebagai
hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).

Proses Perkembangan Belajar Dalam Diri Individu


Dalam konteks perkembangan, proses berarti tahapantahapan perubahan yang dialami seseorang baik yang
bersifat jasmaniah maupun rohaniah. Menurut Hurlock
( 1980 ), manusia tidak statis atau mandek, karena
perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya
dalam berbagai kapasitas ( kemampuan ) baik yang bersifat
biologis maupun psikologis.

Pengetahuan tentang proses perkembangan


dengan segala aspeknya sangat banyak
manfaatnya, antara lain:
a) Guru dapat memberikan layanan bantuan dan
bimbingan yang tepat kepada para siswa, relevan
dengan tingkat perkembanganya.
b) Guru dapat mengantisipasi kemungkinankemungkinan timbulnya kesulitan belajar siswa
tertentu, seterusnya segera mengambil langkahlangkah yang tepat untuk menanggulanginya.

c) Guru dapat mempertimbangkan

waktu yang tepat untuk memulai


aktivitas proses belajar mengajar
tertentu.
d) Guru dapat menemukan dan
menetapkan tujuan-tujuan
pembelajaran dan pengajaran
materi pembelajarn tertentu
(syah,1999:82)

Implikasi teori humanistik


pada pembelajaran siswa
Semua komponen pendidikan termasuk
tujuan pendidikan diarahkan pada
terbentuknya manusia yang ideal, manusia
yang dicita-citakan, yaitu manusia yang
mampu mencapai aktualisasi diri.
Untuk itu, sangat perlu diperhatikan
bagaimana perkembangan peserta didik
dalam mengaktualisasi dirinya,
pemahaman terhadap dirinya, serta
realisasi diri.

Implikasi teori humanistik lebih menunjuk


pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metodemetode yang diterapkan.

Dalam teori ini,

peran guru menjadi fasilitator dan


memberikan motivasi kesadaran mengenai
makna belajar dalam kehidupan siswa.
Guru memfasilitasi pengalaman belajar
kepada siswa dan mendampingi siswa
untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri.

Diharapkan :
siswa memahami potensi diri,
mengembangkan potensi dirinya
secara positif dan meminimalkan
potensi diri yang bersifat negative.
Karena seseorang akan dapat belajar
dengan baik jika mempunyai
pengertian tentang dirinya sendiri dan
dapat membuat pilihan-pilihan secara
bebas ke arah mana ia akan
berkembang.

Fokus :
Belajar sebagai proses membantu
Individu, agar dirinya mampu
membantu dirinya sendiri.
Setiap individu memiliki kemampuan
yang terbaik dalam dirinya, dan akan
berkembang secara optimal jika
diberikan kesempatan !

Kelebihan Dan Kekurangan


Teori Belajar Humanistik
Kekurangan

Peserta didik kesulitan dalam


mengenali diri
dan potensipotensi yang ada pada diri mereka.

Kelebihan

Dalam pembelajaran pada teori ini


siswa dituntut untuk berusaha agar
lambat laun mampu mencapai
aktualisai diri dengan sebaikbaiknya.

Ada kritik, saran,


atau
pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai