Gambar 1. Lanosterol
Gambar 2. Sikloartenol
(Sumber : Chemspider.com)
Biosintesis Steroid
Steroid-steroid
alam,
diturunkan
lewat
sederetan transformasi kimia dari dua
senyawa
induk
yaitu
lanosterol
dan
sikloartenol.
Tahap awal biosintesis adalah umum untuk
semua
senyawa
steroid
alam
yang
berlangsung
dari
asam
asetat
sampai
lanosterol
(sikloartenol)
melalui
asam
mevalonat dan skualen.
Biosintesis Steroid
Biosintesis Steroid
METODE
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
Daun Gayam (Inocarpus fagiferus
Fosb), yang diperoleh dari daerah
Padang Sambian Klod Denpasar Barat.
Bahan
kimia
yang
digunakan
meliputi :
1) Etanol, kloroform dengan kemurnian
teknis dan pro analisis
2) Silika gel GF254 untuk kromatografi
lapis tipis dan silika gel 60 untuk uji
kromatografi kolom
3) DPPH (Difenilpikril hidrasil)
4) akuades
5) pereaksi
uji
fitokimia
steroid
Lieberman-Burchard (asam asetat
anhidrida dan H2SO4 pekat).
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
Pisau dan
Gunting
Blender
Pipet Mikro
Alat Gelas
Ayakan
Neraca Analitik
Kertas Saring
Aluminium Foil
Corong Pisah
Alat Kromatografi
KLT dan Kolom
Rotary vacum
evaporator
Spektrofotometer
UV-Vis dan IR
Cara Kerja
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Steroid Kulit Batang Gayam
Ekstraksi 1 kg serbuk
kering daun gayam dengan
cara maserasi
menggunakan pelarut
etanol 96% selama 24
jam. Filtratnya disaring,
sedangkan ampasnya
dimaserasi kembali dengan
pelarut yang sama sampai
senyawa yang terdapat di
dalamnya terekstrak habis.
Identifikasi sifat
fisikokimianya
menggunakan
spektrofotometer UV-vis
dan IR, serta diuji aktivitas
antioksidannya terhadap
DPPH.
Ke dalam masing
masing labu ukur
ditambahkan 2 mL
larutan DPPH 1 mM dan
diencerkan dengan air
sampai tanda batas
Kemudian dikocok
sampai homogen, dan
didiamkan selama
kurang lebih 30 menit
Diukur serapannya
dengan
spektrofotometer UVvis pada panjang
gelombang 515 nm.