Leukimia adalah keganasan yang berasal dari sel sel dari sistem hematopoietik yang mengakibatkan proliferasi sel sel darah putih tidak erkontrol dan pada sel sel darah merah namun sangat jarang. Ini adalah suatu penyakiy darah dan organ organ dimana sel sel darah tersebut dibentuk dan ditandai
dengan
proliferasi
sel
sel
imatur
abnormal.
Keberadaan sel sel ini mempengaruhi produksi dari sel sel
darah normal lainnya Di Indonesia kasus leukemia sebanyak 7000 kasus/tahun dengan angka kematian mencapai 83,6 % (Herningtyas, 2004). Data dari International Cancer Parent Organization (ICPO) menunjukkan bahwa dari setiap 1 juta anak terdapat 120 anak yang mengidap kanker dan 60 % diantaranya disebabkan oleh leukemia(Sindo, 2007). Data dari WHO menunjukkan bahwa angka kematian di AmerikaSerikat karena leukemia meningkat 2 kali lipat sejak
tahun 1971 (Katrin, 1997).Di Amerika Serikat setiap 4 menitnya
seseorang terdiagnosa menderita leukemia.Pada akhir tahun 2009 diperkirakan 53.240 orang akan meninggal dikarenakan leukemia (TLLS, 2009). ALL (Acute Lymphoid Leukemia) adalah insiden paling tinggi terjadi pada anak-anak yang berusia antara 3 dan 5 tahun. Anak perempuan menunjukkan prognosis yang lebih baik daripada anak laki-laki. Anak kulit hitam mempunyai frekuensi remisi yang lebih sedikit dan angka kelangsungan hidup (survival rate) rata-rata yang juga lebih rendah. ANLL (Acute Nonlymphoid Leukemia) mencakup 15% sampai 25% kasus leukemia pada anak. Resiko terkena penyakit ini meningkat pada anak yang mempunyai kelainan kromosom bawaan seperti Sindrom Down. Lebih sulit dari ALL dalam hal menginduksi remisi (angka remisi 70%). Remisinya lebih singkat pada anakanak dengan ALL. Lima puluh persen anak yang mengalami pencangkokan sumsum tulang memiliki remisi berkepanjangan. (Betz, Cecily L. 2002). Anak dengan penyakit leukemia memiliki masalah salah satunya yaitu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
akibat beberapa faktor diantaranya anoreksia, mual, muntah,