Anda di halaman 1dari 112

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT


NOMOR 23 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PADA DINAS DAERAH DAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN (UPTB) PADA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN
LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
Menimbang

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 53 ayat (5) Peraturan Daerah


Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Pasal 46
ayat (5) Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka susunan organisasi,
tugas, fungsi dan tata kerja perlu diatur dengan Peraturan Gubernur;
b. bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas operasional Dinas-dinas
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Inspektorat, Bappeda dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berdayaguna
dan berhasil guna serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
perlu membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah dan Unit
Pelaksana Teknis Badan pada Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Daerah dan Unit
Pelaksana Teknis Badan (UPTB) pada Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1649);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun


2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan


Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran


Negara Nomor 4741);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;


10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 5 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 5);


11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa


Tenggara Barat;
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga


Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA


UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PADA DINAS DAN UNIT
PELAKSANA TEKNIS BADAN (UPTB) PADA INSPEKTORAT, BAPPEDA
DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
5. Peraturan adalah Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah
Unsur pelaksana tugas Teknis dan pelaksana tugas penunjang pada Dinas
Provinsi Nusa Tenggara Barat.

7. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah unsur
pelaksana tugas teknis dan pelaksana tugas penunjang pada Inspektorat,
Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
8. Dinas adalah Dinas Provinsi Nusa Tenggara Barat.
9. Badan adalah Badan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
10. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Dengan Peraturan ini dibentuk UPTD, pada :
a. Dinas-Daerah, terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat,
terdiri dari :
a) UPTD Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat;
b) UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan.
2. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat;
b) UPTD Balai Pengembangan Tenaga Kesehatan;
c) UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok;
d) UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Sumbawa;
e) UPTD Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat;
3. Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara
Barat, terdiri dari :
a) UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram;
b) UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram;
c) UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima;
d) UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel;
e) UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini Mataram;
f) UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram;
g) UPTD Panti Sosial Bina Laras "Suka Waras" Selebung;
h) UPTD Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak Putra Utama
Mataram;
4. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara
Barat, terdiri dari :
a) UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa;

b) UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur;


c) UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik;
d) UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik.
5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram;
b) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah
(BPPTKD);
c) UPTD Balai Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja;
d) UPTD Balai Latihan Transmigrasi;
6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, terdiri dari :
a) UPTD Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat;
b) UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat.
7. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD

Balai Pengujian Material Konstruksi;

b) UPTD Balai Peralatan dan Material;


c) UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air;
d) UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pulau
Lombok;
e) UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumbawa;
f) UPTD

Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bima Dompu;

8. Dinas Koperasi Usaha Makro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara
Barat, yaitu :
-

UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah;

9. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu :


-

UPTD Balai Metrologi Mataram;

10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara
Barat, terdiri dari :
a) UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura;
b) UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
c) UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
d) UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram;
e) UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Bima;
f) UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram.
11. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
terdiri dari :
a) UPTD Balai Inseminasi Buatan;
b) UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner;
c) UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading.

12. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari:
a) UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel;
b) UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong;
c) UPTD Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Tanjung Luar;
d) UPTD Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan;
e) UPTD Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok;
f) UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
13. Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan;
b) UPTD Balai Taman Hutan Raya Nurraksa;
c) UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan.
14. Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD Balai PerbenihanTanaman Perkebunan;
b) UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan;
c) UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan.
15. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi;
b) UPTD Balai Informasi Mineral dan Energi.
16. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari :
a) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Mataram;
b) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya;
c) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong;
d) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Besar;
e) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba Bima;
f) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dompu;
g) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Barat;
h) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lombok Barat;
i) UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tanjung Lombok Utara.
b. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :
1. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi Nusa Tenggara Barat,
terdiri dari :
a) UPTB Balai Laboratorium Lingkungan;
b) UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan;
2. Badan Ketahanan Pangan, terdiri dari
-

UPTB Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan

3. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu :
-

UPTB Balai Penyimpanan Pemeliharaan dan Pelayanan Informasi Arsip

Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) berada di bawah dan bertangungjawab
kepada Kepala Dinas.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh Kepala UPTD.
Pasal 4
(1) Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) berada di bawah dan bertangungjawab
kepada Kepala Badan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dipimpin oleh Kepala UPTB.
Bagian Ketiga
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 5
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional yang secara langsung berhubungan dengan
pelayanan masyarakat sesuai dengan bidang teknisnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas sesuai dengan bidangnya;
c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan pada Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Pasal 6
(1) Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional yang secara langsung berhubungan dengan
pelayanan masyarakat sesuai dengan bidang teknisnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. pelaksanaan operasional tugas teknis Badan sesuai dengan bidangnya;
c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan pada Unit
Pelaksana Teknis Badan (UPTB).

BAB III
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN
Bagian Kesatu
UPTD Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat
pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 7
(1) UPTD Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan pendataan, pengkajian, pengembangan, uji coba, bimbingan,
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan penilaian program pendidikan
non formal dan informal, serta pengelolaan urusan ketatausahaan UPTD.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat, menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pendataan dan penataan sasaran program dan ketenagaan
pendidikan non formal dan informal;
b. pelaksanaan pengkajian program pendidikan non formal dan informal;
c. pembuatan dan penyusunan serta pengembangan model program, sarana
belajar dan ketenagaan pendidikan non formal dan informal;
d. pelaksanaan uji coba model program, ketenagaan, sarana belajar pendidikan
non formal dan informal;
e. pelaksanaan pengembangan profesi pendidikan non formal dan informal;
f. pelaksanaan bimbingan teknis unit pelaksana program pendidikan non
formal dan informal;
g. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan
non formal dan informal;
h. pelaksanaan penilaian dalam rangka pengendalian mutu dan evaluasi
dampak pelaksanaan program pendidikan non formal dan informal;
i. pelaksanaan pelayanan dan penyebarluasan informasi program pendidikan
non formal dan informal;
j. pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan UPTD.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 8
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan dan Sarana Belajar Diklusepora;
d. Seksi Pendataan Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 9
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Kegiatan
Belajar Masyarakat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat.
(3) Seksi Pelayanan dan Sarana Belajar Diklusepora mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, koordinasi, dan fasilitasi teknis
penyelenggaraan uji coba pengembangan program, pengembangan sarana
belajar dan diklat pelatih tenaga teknis diklusepora.
(4) Seksi Pendataan Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, perumusan teknis
operasional, koordinasi, fasilitasi teknis bidang pendataan kebutuhan sumber dan
kelompok sasaran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil pengembangan
program dan sarana belajar serta diklat pelatih tenaga teknis diklusepora.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kedua
UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan
pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 10
(1) UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang teknologi komunikasi dan informasi pendidikan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Teknologi Komunikasi Pendidikan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan pelaksanaan
teknologi komunikasi pendidikan;

program

pengembangan

b. penyiapan pelaksanaan kegiatan dan pengembangan teknologi komunikasi


pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat;
c. pelaksanaan pengamatan, pemantauan dan evaluasi pemberdayaan teknologi
komunikasi pendidikan;

d. penyelenggaraan pendidikan dan latihan pendayagunaan sarana teknologi


komunikasi pendidikan;
e. pelaksanaan penggandaan teknologi pembelajaran dalam penerapan sistem
pendidikan jarak jauh;
f. pelaksanaan teknologi pembelajaran dalam penerapan sistem pendidikan
jarak jauh;
g. penyusunan dan persiapan bahan pembelajaran dalam rangka peningkatan
mutu tenaga kependidikan dan tenaga profesionalisme;
h. pelaksanaan pengelolaan penggunaan teknologi komunikasi pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh yang meliputi siaran radio
pendidikan untuk murid sekolah dasar, diklat siaran radio pendidikan
bingkai suara, film ungkapan budaya dan satelit siaran langsung;
i. penyusunan laporan kegiatan balai teknologi komunikasi pendidikan;
j. penyelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 11
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, terdiri
dari:
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Produksi;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 12
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Teknologi Komunikasi
Pendidikan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi serta penyusunan laporan di
lingkungan UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan.
(3) Seksi Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
program, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi teknis kegiatan
pengembangan dan pelayanan teknologi komunikasi pendidikan.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan.

10

Bagian Ketiga
UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat
pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 13
(1) UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat di
bidang pelayanan kesehatan mata.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Kesehatan Mata Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan tugas manajemen di bidang pelayanan kesehatan mata;
b. penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan mata;
c. peningkatan kemitraan dengan lintas sektoral dan LSM dalam pelayanan
kesehatan mata;
d. peningkatan mutu pelayanan kesehatan mata kepada masyarakat.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 14
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan;
d. Seksi Penunjang;
e. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 15
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat
sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga serta melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Kesehatan Mata Masyarakat
(3) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan mata di
dalam gedung dan luar gedung, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

11

(4) Seksi Penunjang mempunyai tugas mempersiapkan kebutuhan sarana dan


prasarana dalam menjaga kesinambungan dan mutu pelayanan kesehatan mata
masyarakat.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
UPTD Balai Kesehatan Mata Masyarakat sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan
Bagian Keempat
UPTD Balai Pengembangan Tenaga Kesehatan
pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 16
(1) UPTD Balai Pengembangan Tenaga Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan sebagaian tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang pengembangan tenaga kesehatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengembangan Tenaga Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. pengkajian dan penyusunan kebutuhan pelatihan tenaga kesehatan serta
penyelenggaraan kegiatan pelatihan;
b. pembinaan administrasi pelatihan dan penyediaan sarana pelatihan;
c. pengembangan laboratorium/lahan praktek lapangan;
d. pengevaluasian, pengembangan metode pelatihan dan pelaporan pelatihan;
e. pelaksanaan kegiatan di bidang ketatausahaan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 17
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Tenaga Kesehatan, terdiri
dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Kajian Mutu Pelatihan;
d. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan;
e. Kelompok Jabatan fungsional
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Tenaga Kesehatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 18
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Tenaga
Kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

12

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga serta melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengembangan Tenaga Kesehatan.
(3) Seksi Kajian Mutu Pelatihan mempunyai tugas melakukan kajian kebutuhan
pelatihan dan pengembangan pelatihan tenaga kesehatan baik metode maupun
subtansi jenis pelatihan termasuk akreditasi pelatihan.
(4) Seksi Penyelenggaaraan Pelatihan mempunyai tugas menyelenggarakan
kegiatan pelatihan, penyiapan praktek kerja lapangan, mengevaluasi
penyelenggaraan pelatihan dan evaluasi pasca pelatihan.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
UPTD Balai Pengembangan Tenaga Kesehatan sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Kelima
UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok
pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 19
(1) UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat dan
perorangan di wilayah Pulau Lombok.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program pemeriksaan laboratorium kesehatan;
b. pengkajian dan analisis teknis pemeriksaan laboratorium kesehatan;
c. pengujian dan penerapan teknologi laboratorium;
d. pelaksanaan kebijakan teknis laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan perorangan/LKP yang
meliputi pemeriksaan laboratorium klinik, mikrobiologi, kimia, patologi
dan imunologi dari specimen klinis;
f. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat/LKM yang
meliputi pemeriksaan laboratorium kesehatan lingkungan, mikrobiologi,
kimia dan fisika dari specimen lingkungan;
g. pelaksanaan kalibrasi, maintenance peralatan laboratorium dan perbekalan;
h. pelaksanaan pelayanan medis terbatas yang terdiri dari pemeriksanaan
fisik-diagnostic, ECG, Rontgen Thorax, konsultasi pre dan post check
laboratorium;
i. pelaksanaan sistem rujukan terhadap hal-hal tersebut pada huruf e dan f
diatas serta pelaksanaan rujukan iptek;
j. pelaksanaan kegiatan
laboratorium;

pemantapan

mutu

eksternal

k. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;


l. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

dan

internal

13

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 20
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau
Lombok, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan Pelayanan Laboratorium;
d. Seksi Pelayanan Laboratorium Kesehatan Dasar dan Rujukan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau
Lombok sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 21
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Pulau Lombok sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi serta penyusunan laporan di
lingkungan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok.
(3) Seksi Pengembangan Pelayanan Laboratorium mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kegiatan pemeriksaan laboratorium kesehatan
masyarakat, kegiatan penelitian dan survey pengembangan pemeriksaan
laboratorium kesehatan, koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya
kesehatan, fasilitasi pengendalian dan jaminan mutu hasil pemeriksaan
laboratorium kesehatan serta memberikan laporan hasil kegiatan pemeriksaan
laboratorium kesehatan masyarakat dan perorangan.
(4) Seksi Pelayanan Laboratorium Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan media, reagensia, sterilisasi, kalibrasi
peralatan laboratorium, pelaksanaan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi
teknis pengujian laboratorium kesehatan perorangan dan masyarakat, fasilitasi
pelayanan medis terbatas, kegiatan rujukan pemeriksaan iptek dan kegiatan
pengabdian masyarakat serta memberikan laporan hasil pemeriksaan
laboratorium kesehatan masyarakat dan perorangan.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.

14

Bagian Keenam
UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Sumbawa
pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 22
(1) UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Sumbawa mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat dan
perorangan di wilayah Pulau Sumbawa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Sumbawa menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program pemeriksaan laboratorium kesehatan;
b. pengkajian dan analisis teknis pemeriksaan laboratorium kesehatan;
c. pengujian dan penerapan teknologi laboratorium;
d. pelaksanaan kebijakan teknis laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan perorangan/LKP yang
meliputi pemeriksaan laboratorium klinik, mikrobiologi, kimia, patologi
dan imunologi dari specimen klinis;
f. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat/LKM yang
meliputi pemeriksaan laboratorium kesehatan lingkungan, mikrobiologi,
kimia dan fisika dari specimen lingkungan;
g. pelaksanaan kalibrasi, maintenance peralatan laboratorium dan perbekalan;
h. pelaksanaan pelayanan medis terbatas yang terdiri dari pemeriksanaan
fisik-diagnostic, ECG, Rontgen Thorax, konsultasi pre dan post chek
laboratorium;
i. pelaksanaan sistem rujukan terhadap hal-hal tersebut pada huruf e dan f
diatas serta pelaksanaan rujukan iptek;
j. pelaksanaan kegiatan
laboratorium;

pemantapan

mutu

eksternal

dan

internal

k. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;


l. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 23
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau
Sumbawa, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan Pelayanan Laboratorium;
d. Seksi Pelayanan Laboratorium Kesehatan Dasar dan Rujukan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

15

(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau


Sumbawa sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 24
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Pulau Sumbawa sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Sumbawa.
(3) Seksi Pengembangan Pelayanan Laboratorium mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kegiatan pemeriksaan laboratorium kesehatan
masyarakat, kegiatan penelitian dan survey pengembangan pemeriksaan
laboratorium kesehatan, koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya
kesehatan, fasilitasi pengendalian dan jaminan mutu hasil pemeriksaan
laboratorium kesehatan serta memberikan laporan hasil kegiatan pemeriksaan
laboratorium kesehatan masyarakat dan perorangan.
(4) Seksi Pelayanan Laboratorium Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan media, reagensia, sterilisasi, kalibrasi
peralatan laboratorium, pelaksanaan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi
teknis pengujian laboratorium kesehatan perorangan dan masyarakat, fasilitasi
pelayanan medis terbatas, kegiatan rujukan pemeriksaan iptek dan kegiatan
pengabdian masyarakat serta memberikan laporan hasil pemeriksaan
laboratorium kesehatan masyarakat dan perorangan.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Sumbawa
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketujuh
UPTD Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 25
(1) UPTD Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai
tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan keperawatan kesehatan,
penelitian terapan, pengabdian pada masyarakat, membina tenaga pendidikan
kesehatan, mahasiswa, tenaga administrasi umum dan adminitrasi akademik
serta hubungan dengan lingkungannya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD
Akademi
Perawat
Kesehatan
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
menyelenggarakan fungsi :

16

a. penyusunan rencana program dan kegiatan pengembangan pendidikan


danlatihan di bidang kesehatan dan melaksankan bimbingan mahasiswa;
b. pengkajian dan analisis teknis pendidikan;
c. pengujian dan penerapan kegiatan proses belajar mengajar;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pendidikan;
e. pelaksanaan perlengkapan laboratorium penunjang proses belajar mengajar;
f. pelaksanaan ketatausahaan pendidikan;
g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 26
(1) Susunan organisasi UPTD Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Akademik;
d. Seksi Kemahasiswaan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 27
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Akademi Perawat Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
(3) Seksi Akademik mempunyai tugas membantu Kepala dalam memimpin
pelaksanaan akademik yang meliputi pelaksanaan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat;
(4) Seksi Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Kepala UPTD dalam
melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan mahasiswa serta pelayanan
kesejahteraan masyarakat.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Akademi Perawat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

17

Bagian Kedelapan
UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 28
(1) UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan
Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang sosial meliputi pembinaan fisik,
mental, sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan bagi anak yatim, piatu
dan yatim piatu yang kurang mampu dan terlantar agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial;
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial;
c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan, pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan kerja
usaha;
i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 29
(1) Susunan Organisasi UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;
d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.

18

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 30
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan
Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti
Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaha kesejahteraan sosial anak
yatim, piatu dan yatim piatu yang kurang mampu dan anak terlantar.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, perumusan teknis operasioanl, koordinasi fasilitasi
teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran anak yatim, piatu, yatim piatu
dan anak terlantar.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan Mataram sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kesembilan
UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 31
(1) UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan
Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pembinaan kesejahteraan sosial
anak yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, bakat dan kemampuan
serta keterampilan kerja bagi anak terlantar putus sekolah agar mampu bekerja
secara mandiri maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial.
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial.
c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial.
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan.
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah.
g. penampungan, pengasramaan dan perawatan.

19

h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan


kerja/usaha.
i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 32
(1) Susunan Organisasi UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;
d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 33
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya
Putra Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti
Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaha kesejahteraan
sosial anak/remaja putus sekolah dan terlantar.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran anak/remaja putus
sekolah dan terlantar.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
UPTD Panti Sosial Bina Remaja Karya Putra Mataram sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan.

20

Bagian Kesepuluh
UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 34
(1) UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan
Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pelayanan dan perawatan
jasmani dan rohani kepada orang lanjut usia yang terlantar agar para lanjut usia
dapat hidup secara wajar.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial;
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan, kerja usaha;
i. penyelenggaraaan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 35
(1) Susunan Organisasi UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;
d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima
sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 36
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci

21

Angi Bima sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti
Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan dan perawatan jasmani dan rohani kepada
orang lanjut usia yang terlantar.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran kepada orang lanjut
usia yang terlantar.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kesebelas
UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 37
(1) UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang pelayanan rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan
fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan tingkah laku, pelatihan keterampilan dan
rasionalisasi serta pembinaan lanjut bagi para gelandang, pengemis dan orang
terlantar agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Bina Karya Aik Mel menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial;
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan, kerja usaha;
i. penyelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan.

22

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 38
(1) Susunan Organisasi UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;
d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XI yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 39
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil serta ketentuan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti
Sosial Bina Karya Aik Mel.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaha kesejahteraan
sosial anak/remaja putus sekolah dan terlantar.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi teknis
usaha-usaha penyantunan dan penyaluran anak/remaja putus sekolah dan terlantar.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Panti Sosial Bina Karya Aik Mel sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduabelas
UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini Mataram pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 40
(1) UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini Mataram mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang rehabilitasi sosial meliputi pembinaan fisik,
mental, sosial, mengubah sikap dan tingkah laku, pelatihan keterampilan dan
rasionalisasi serta pembinaan lanjut bagi wanita tuna susila, wanita rawan tindak

23

asusila, korban tindak kekerasan, trafficking dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Karya Wanita Budirini Mataram menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial;
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan, kerja usaha;
i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 41
(1) Susunan organisasi UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini Mataram, terdiri
dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;
d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini Mataram
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 42
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini
Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil serta ketentuan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan pengelolaan urusan
tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan
melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti Sosial Karya
Wanita Budirini Mataram.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaha rehabilitasi
sosial meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan tingkah
laku, pelatihan keterampilan dan rasionalisasi serta pembinaan lanjut bagi

24

wanita tuna susila, wanita rawan tindak asusila, korban tindak kekerasan,
trafficking dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) agar mampu berperan aktif
dalam kehidupan bermasyarakat.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran bagi wanita tuna
susila, wanita rawan tindak asusila, korban tindak kekerasan, trafficking dan
orang dengan HIV/AIDS (ODHA) agar mampu berperan aktif dalam
kehidupan bermasyarakat.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Panti Sosial Karya Wanita Budirini Mataram sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigabelas
UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 43
(1) UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan
Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pelayanan dan perawatan
jasmani dan rohani kepada orang lanjut usia yang terlantar agar para lanjut usia
dapat hidup secara wajar.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial;
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan, kerja usaha;
i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 44
(1) Susunan Organisasi UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;

25

d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran;


e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 45
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma Mataram sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti
Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaha pelayanan dan
perawatan jasmani dan rohani kepada orang lanjut usia yang terlantar agar para
lanjut usia dapat hidup secara wajar.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran kepada orang lanjut
usia yang terlantar agar para lanjut usia dapat hidup secara wajar.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keempatbelas
UPTD Panti Sosial Bina Laras Suka Waras Selebung pada
Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 46
(1) UPTD Panti Sosial Bina Laras Suka Waras Selebung melaksanakan sebagian
tugas teknis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang pelayanan rehabilitasi sosial yang meliputi
pembinaan fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan tingkah laku, pelatihan
keterampilan dan rasionalisasi serta pembinaan lanjut bagi para penyandang
cacat mental, bekas psikotik agar mampu hidup selaras dengan lingkungan
sekitarnya dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Panti
Sosial Bina Laras Suka Waras Selebung menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan social dan rehabilitasi sosial;

26

b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial;


c. pengujian dan penerapan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
d. pelaksanaan kebijaksanaan teknis pelayanan rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan motivasi, observasi, identifikasi dan penerimaan calon kelayan;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan, kerja usaha;
i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 47
(1) Susunan Organisasi UPTD Panti Sosial Bina Laras Suka Waras Selebung,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan;
d. Seksi Penyantunan dan Penyaluran;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Panti Sosial Bina Laras Selebung sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XIV yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 48
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Panti Sosial Bina Laras Suka
Waras Selebung sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Panti
Sosial Bina Laras Suka Waras Selebung.
(3) Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaharehabilitasi
sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan
tingkah laku, pelatihan keterampilan dan rasionalisasi serta pembinaan lanjut
bagi para penyandang cacat mental, dan bekas psikotik.
(4) Seksi Penyantunan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyususna program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran bagi para
penyandang cacat mental, dan bekas psikotik.

27

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Panti Sosial Bina laras Suka Waras Selebung sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kelimabelas
UPTD Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak Putra Utama
Mataram pada Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 49
(1) UPTD Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak Putra Utama Mataram
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang
pembinaan kesejahteraan sosial anak yang meliputi pembinaan fisik, mental,
sosial, emosional dan intelegensia serta bimbingan pengembangan kemampuan
dan pemantapan sikap sosial bagi anak yang mengalami hambatan belajar karena
menyandang masalah sosial agar potensi kepastian belajarnya pulih kembali serta
perlindungan khusus bagi anak yang mengalami korban tindak kekerasan
perlakuan salah, penelantaran dan lain-lain.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Rumah
Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak Putra Utama Mataram
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan rencana pelayanan kesejahteraan sosial anak melalui rehabilitasi
sosial dan pengembangan sosial;
b. pengkajian dan analisis teknis pelayanan rehabilitasi sosial dan pengembangan
sosial;
c. pengujian dan penerapan pelayanan rehabilitasi sosial dan pengembangan sosial;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial dan pengembangan sosial;
e. pelaksanaan pendekatan awal, sosialisasi, seleksi dan motivasi serta home
visit, resosialisasi, rujukan dan pembinaan lanjut;
f. pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah;
g. penampungan, pengasramaan dan perawatan;
h. pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan psikomotorik;
i.

pelaksanaan bimbingan melalui temporari selter dan home protection bagi


anak yang memerlukan pelayanan perlindungan khusus;

j.

pelaksanaan penyuluhan sosial anak bagi kelayan, keluarga, masyarakat dan


lembaga/institusi terkait;

k. pusat komunikasi dan informasi kesejahteraan sosial anak;


l.

perlindungan dan advokasi anak;

m. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

28

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 50
(1) Susunan Organisasi UPTD Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak
Putra Utama Mataram, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Sosial Anak;
d. Seksi Penyantunan dan Perlindungan Anak;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak
Putra Utama Mataram sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 51
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Rumah Perlindungan dan
Petirahan Sosial Anak Putra Utama Mataram sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak Putra Utama Mataram.
(3) Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Sosial Anak mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan, penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi pelayanan, bimbingan teknis usaha-usaha pembinaan
kesejahteraan sosial anak yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, emosional
dan intelegensia serta bimbingan pengembangan kemampuan dan pemantapan
sikap sosial bagi anak yang mengalami hambatan belajar karena menyandang
masalah sosial serta perlindungan khusus bagi anak yang mengalami korban
tindak kekerasan perlakuan salah, penelantaran dan lain-lain.
(4) Seksi Penyantunan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyususna program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi teknis usaha-usaha penyantunan dan penyaluran bagi anak
yang mengalami hambatan belajar karena menyandang masalah sosial serta
perlindungan khusus bagi anak yang mengalami korban tindak kekerasan
perlakuan salah, penelantaran dan lain-lain.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Rumah Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak Putra Utama
Mataram sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

29

Bagian Keenambelas
UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa
pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 52
(1) UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa pada Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
teknis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang kepelabuhan laut.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD
Pelabuhan Labangka di Sumbawa menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan pelaksanaan program kepelabuhan laut;
b. menyelenggarakan dan mengendalikan manajemen dan operasional UPTD;
c. melakukan koordinasi dan pelaksanaan tugas baik internal maupun eksternal;
d. melakukan pengawasan perencanaan penggunaan dan pertanggungjawaban
barang-barang inventaris sarana dan prasarana UPTD;
e. merumuskan dan menetapkan kebijakan dan kegiatan UPTD;
f. menyelenggarakan meningkatkan dan memfasilitasi fungsi pelayanan jasa
pelabuhan;
g. melakukan pembinaan kepada mitra kerja bidang perhubungan laut dan
masyarakat pengguna angkutan laut;
h. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program kerja dan kegiatan UPTD;
i. menyelenggarakan meningkatkan dan memfasilitasi fungsi pelayanan jasa
pelabuhan;
j. melakukan pembinaan kepada mitra kerja bidang perhubungan laut dan
masyarakat pengguna angkatan laut;
k. membuat pertanggungjawaban dan menyampaikan laporan kinerja UPTD.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 53
(1) Susunan Organisasi UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Sarana dan Prasarana;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVI yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

30

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 54
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Pelabuhan Labangka di Sumbawa.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas merencanakan kebutuhan sarana
dan prasarana operasional UPTD pelabuhan; melakukan pemeliharaan dan
perawatan sarana dan prasarana pelabuhan UPTD pelabuhan; melakukan
pengawsan terhadap sarana dan prasarana pelabuhan UPTD pelabuhan;
memberikan pertimbangan teknis operasional pelabuhan pada atasan;
melakukan pengawasan terhadap penggunaan daerah lingkungan kerja dan
daerah lingkungan kepentingan DLKP UPTD; melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengguna jasa sarana dan prasarana pelabuhan serta
masyarakat pengguna jasa angkutan; melaksanakan penerimaan dan menyetor
jasa pelabuhan ke Kas Daerah; memfasilitasi pencarian dan penyelamatan SAR
(Search and Rescuse); memberikan penilaian kinerja terhadap bawahan;
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Pelabuhan Labangka di Sumbawa sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Ketujuhbelas
UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur
pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 55
(1) UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur pada Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
teknis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang kepelabuhan laut.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD
Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan pelaksanaan program kepelabuhan laut;
b. menyelenggarakan dan mengendalikan manajemen dan operasional UPTD;
c. melakukan koordinasi dan pelaksanaan tugas baik internal maupun eksternal.
d. melakukan pengawasan perencanaan penggunaan dan pertanggungjawaban
barang-barang inventaris sarana dan prasarana UPTD;
e. merumuskan dan menetapkan kebijakan dan kegiatan UPTD;

31

f. menyelenggarakan meningkatkan dan memfasilitasi fungsi pelayanan jasa


pelabuhan;
g. melakukan pembinaan kepada mitra kerja bidang perhubungan laut dan
masyarakat pengguna angkutan laut;
h. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program kerja dan kegiatan UPTD;
i. menyelenggarakan meningkatkan dan memfasilitasi fungsi pelayanan jasa
pelabuhan;
j. melakukan pembinaan kepada mitra kerja bidang perhubungan laut dan
masyarakat pengguna angkatan laut;
k. membuat pertanggungjawaban dan menyampaikan laporan kinerja UPTD.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 56
(1) Susunan Organisasi UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur, terdiri
dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Sarana dan Prasarana;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 57
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok
Timur sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas merencanakan kebutuhan sarana
dan prasarana operasional UPTD pelabuhan; melakukan pemeliharaan dan
perawatan sarana dan prasarana pelabuhan UPTD pelabuhan; melakukan
pengawsan terhadap sarana dan prasarana pelabuhan UPTD pelabuhan;
memberikan pertimbangan teknis operasional pelabuhan pada atasan;
melakukan pengawasan terhadap penggunaan daerah lingkungan kerja dan
daerah lingkungan kepentingan DLKP UPTD; melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengguna jasa sarana dan prasarana pelabuhan serta
masyarakat pengguna jasa angkutan; melaksanakan penerimaan dan menyetor
jasa pelabuhan ke Kas Daerah; memfasilitasi pencarian dan penyelamatan SAR

32

(Search and Rescuse); memberikan penilaian kinerja terhadap bawahan;


melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Pelabuhan Telong Elong di Lombok Timur sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kedelapanbelas
UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik
pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 58
(1) UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pelayanan informasi publik dan tugas
pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pelayanan Informasi Publik menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan, penyusunan program, pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan informasi publik;
b. pelaksanaan pelayanan informasi publik tentang penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan pemerintah provinsi dengan lembaga
pemerintah, swasta dan masyarakat;
c. pelaksanaan dan koordinasi, pemantauan masalah-masalah di bidang informasi,
komunikasi dan media massa serta pemberdayaan potensi informasi;
d. pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah provinsi;
e. pelaksanaan pengelolaan
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 59
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan Informasi Media Tradisional;
d. Seksi Pelayanan Informasi Media Cetak dan Elektronik;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

33

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 60
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik
sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pelayanan Informasi Publik.
(3) Seksi Pelayanan Informasi Media Tradisional mempunyai tugas membuat
rencana kerja tahunan, mengadakan kegiatan pelayanan informasi melalui
media tradisional (pemutaran film, siaran keliling, pertunjukan rakyat, ceramah
diskusi/sosialisasi desiminasi informasi), memberi petunjuk dan menilai hasil
kerja bawahan, melaksanakan monitoring dan evaluasi agar kegiatan dapat
berjalan efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas pelayanan informasi
melalui media tradisional sesuai data dan ketentuan perundang-undangan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(4) Seksi Pelayanan Informasi Media Cetak dan Elektronik mempunyai tugas
membuat rencana kerja tahunan, mengadakan kegiatan pelayanan informasi
melalui media elektronik dan cetak (mimbar radio, radio spot, dialog interaktif
melalui radio/televisi, menerbitkan brosur, leflet, poster/baliho, spanduk,
pelayanan kepustakaan dan dokumentasi), memberi petunjuk dan menilai hasil
kerja bawahan, melaksanakan monitoring dan evaluasi agar kegiatan dapat
berjalan efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas pelayanan informasi
melalui media elektronik dan cetak sesuai data dan ketentuan perundangundangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pelayanan Informasi Publik sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Kesembilanbelas
UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik pada Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 61
(1) UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pengolahan data elektronik dan tugas
pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengolahan Data Elektronik menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program pembangunan dan pengembangan sistem
telematika;

34

b. penyiapan standar dan prosedur pembangunan dan pengembangan sistem


informasi manajemen pemerintah daerah;
c. penyiapan data dasar (database) dan pengintegrasian berbagai sistem
telematika;
d. pemberian bimbingan teknis, kerjasama teknologi informasi,
pendayagunaan sistem informasi di bidang pembangunan dan
pengembangan serta pengendalian sistem telematika;
e. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 62
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Telematika;
d. Seksi Pendayagunaan Sistem Informasi;
e. Kelompok Jabatan Fungsioanl.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XIX yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 63
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengolahan Data Elektronik.
(3) Seksi Telematika mempunyai tugas membuat rencana kerja tahunan,
mengadakan kegiatan penyiapan bahan pengelolaan piranti lunak dan keras
serta pengembangan jaringan komunikasi sistem telematika, memberi petunjuk
dan menilai hasil kerja bawahan, melaksanakan monitoring dan evaluasi agar
kegiatan dapat berjalan efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas pelayanan
informasi melalui media elektronik dan cetak sesuai ketentuan perundangundangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(4) Seksi Pendayagunaan Sistem Informasi mempunyai tugas membuat rencana
kerja tahunan, mengadakan kegiatan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi,
pengendalian, serta pendayagunaan sistem informasi, penyiapan data dasar
(database) dan pengintegrasian penyajian informasi, memberi petunjuk dan
menilai hasil kerja bawahan, melaksanakan monitoring dan evaluasi agar
kegiatan dapat berjalan efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas pelayanan

35

informasi melalui media elektronik dan cetak sesuai data dan ketentuan
perundang-undangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pengolahan Data Elektronik sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduapuluh
UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 64
(1) UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
dalam penyusunan kebijakan teknis latihan kerja, pengkajian dan analisis
latihan kerja, pemantauan dan pengendalian latihan kerja.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Latihan Kerja (BLK) Mataram menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program latihan kerja;
b. pengkajian dan analisis teknis latihan kerja;
c. pengujian dan penerapan program latihan kerja yang sudah disempurnakan;
d. pelaksanaan kebijakan teknis latihan kerja;
e. penyelenggaraan program latihan kerja;
f. pemantauan dan pengendalian latihan kerja;
g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 65
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Penyelenggaraan Latihan Kerja;
d. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Latihan Kerja;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XX yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 66
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Latihan Kerja (BLK)

36

Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Latihan Kerja (BLK) Mataram.
(3) Seksi Penyelenggaraan Latihan Kerja mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan rencana/program; menyiapkan bahan penyusunan sertifikasi;
melaksanakan pengembangan program pelatihan ketenagakerjaan; melaksanakan
pendidikan dan pelatihan ketenagakerjaan; menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan pada Seksi Penyelenggaraan Latihan Kerja; dan melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Latihan Kerja mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana/program; melaksanakan pemantauan hasil latihan
kerja; melaksanakan pengawasan uji keterampilan; melaksanakan penilaian
penentuan kelulusan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi
Pemantauan dan Evaluasi Latihan Kerja; dan melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduapuluh Satu
Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD)
Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 67
(1) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD)
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyusunan rencana dan program
pengembangan produktivitas tenaga kerja, pengkajian dan analisis teknis
penyelenggaraan produktivitas tenaga kerja, pelaksanaan kebijakan teknis
pengembangan produktivitas tenaga kerja, pemantauan dan pengendalian
latihan kerja.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengembangan
Produktivitas
Tenaga
Kerja
Daerah
(BPPTKD),
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program pengembangan produktivitas tenaga kerja;
b. pengkajian dan analisis teknis penyelenggaraan produktivitas tenaga kerja;
c. pengujian dan penerapan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja;
d. pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja;
e. penyelenggaraan program pengembangan produktivitas tenaga kerja;
f. pemantauan dan pengendalian program pengembangan produktivitas tenaga kerja;
g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

37

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 68
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja
Daerah (BPPTKD), terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengkajian Produktivitas Tenaga Kerja;
d. Seksi Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja
Daerah (BPPTKD) sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXI yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 69
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Produktivitas
Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD) sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD).
(3) Seksi Pengkajian Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan rencana/program kerja; mengkaji dan
menganalisis kebijakan teknis operasional pengembangan produktivitas tenaga
kerja; melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; melaksanakan fasilitasi
teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja; menyiapkan bahan evaluasi
dan pelaporan pada Seksi Pengkajian Produktivitas Tenaga Kerja; dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Seksi Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan rencana/program kerja, pelaksanaan dan penerapan
kebijakan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja; menyiapkan bahan
evaluasi dan pelaporan pada Seksi Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja; dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah
(BPPTKD) sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

38

Bagian Keduapuluh Dua


UPTD Balai Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 70
(1) UPTD Balai Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa
Tenggara Barat dalam melaksanakan pelatihan dan pengujian di bidang hygine
perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja dengan menggunakan fasilitas
laboratorium.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program hygine perusahaan dan keselamatan kerja;
b. penyusunan rencana pelatihan dan pengujian hygine perusahaan dan
keselamatan kerja;
c. pelatihan, pemberian layanan konsultasi dan bantuan teknis di bidang
hygine perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja kepada perusahaan;
d. penyelidikan dan pengujian di bidang hygine perusahaan, kesehatan dan
keselamatan kerja;
e. pengelolaan fasilitas tempat dan peralatan pelatihan dan pengujian hygine
perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja;
f. pemantauan dan
keselamatan kerja;

pengendalian

program

hygine

perusahaan

dan

g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 71
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelatihan dan Pengujian;
d. Seksi Pemasaran dan Kerjasama;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.

39

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 72
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Hygine Perusahaan dan
Keselamatan Kerja sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan pengelolaan urusan
tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan
melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Hygine
Perusahaan dan Keselamatan Kerja.
(3) Seksi Pelatihan dan Pengujian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan rencana/program kerja; melaksanakan kegiatan pelatihan,
melakukan usaha-usaha pengembangan tenaga hygine perusahaan dan
keselamatan kerja melalui seminar dan penyuluhan; melakukan pengkajian,
pengujian dan analisis di bidang pelatihan; menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan pada Seksi Pelatihan dan Pengujian; dan melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan rencana/program kerja; melaksanakan kegiatan pemasaran
dan kerjasama dengan lembaga lain terkait, menyediakan data dan informasi
dalam rangka promosi pemasaran di bidang pemasaran dan kerjasama;
menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Pemasaran dan
Kerjasama; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Hygine Perusahaan dan Keselamatan Kerja sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keduapuluh Tiga
UPTD Balai Latihan Transmigrasi
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 73
(1) UPTD Balai Latihan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyusunan
rencana/program pendidikan dan pelatihan transmigrasi, pengkajian dan analisis
teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan transmigrasi, pelaksanaan
kebijakan teknis pendidikan dan pelatihan transmigrasi, pemantauan dan
pengendalian pendidikan dan pelatihan transmigrasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Latihan Transmigrasi, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program pendidikan dan pelatihan bagi calon transmigrasi dan
transmigrasi;
b. penyiapan dan pelaksanaan pelatihan bagi calon transmigrasi dan
transmigrasi;

40

c. penyiapan evaluasi, monitoring dan bimbingan pasca pelatihan;


d. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 74
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Latihan Transmigrasi, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelatihan;
d. Seksi Rencana dan Evaluasi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Latihan Transmigrasi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XXIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 75
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Latihan Transmigrasi
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan pengelolaan urusan tata
usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan melaksanakan
pembinaan adminiatrasi di lingkungan UPTD Balai Latihan Transmigrasi.
(3) Seksi Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
rencana/program kerja; melaksanakan kegiatan pelatihan; melakukan usahausaha pengembangan keterampilan bagi calon transmigran dan transmigrasi;
melakukan pengkajian di bidang pelatihan transmigrasi; menyiapkan bahan
evaluasi dan pelaporan pada Seksi Pelatihan; dan melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(4) Seksi Rencana dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana/program kerja; melaksanakan kegiatan perencanaan dan
evaluasi; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Rencana dan
Evaluasi; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Latihan Transmigrasi sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

41

Bagian Keduapuluh Empat


UPTD Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 76
(1) UPTD Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang
permuseuman.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang
mempunyai nilai budaya dan ilmiah;
b. pengurusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah;
c. pengenalan dan penyebarluasan hasil-hasil penelitian alokasi yang
mempunyai nilai budaya dan ilmiah;
d. pelaksanaan bimbingan edukatif kultural dan penyajian rekreatif benda
yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah;
e. penyelengaaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 77
(1) Susunan Organisasi UPTD Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Konservasi dan Preparasi;
d. Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Museum Negeri Provinsi NTB sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XXIV yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 78
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Museum Negeri Provinsi Nusa
Tenggara Barat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.

42

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Museum
Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat.
(3) Seksi Konservasi dan Preparasi mempunyai tugas menyusun rencana kegiatan
Seksi Konservasi dan Preparasi; mengamati kondisi koleksi untuk penyusunan
konsep rencana perawatan koleksi; mengkoordinir penyediaan bahan obatobatan dan sarana perawatan/fumigasi koleksi untuk kegiatan konservasi
koleksi; melakukan kegiatan konservasi preventif maupun kuratif; menyusun
rencana sarana untuk restorasi koleksi; mengkoordinir pengumpulan data untuk
analisa kelembaban udara pada ruang penyimpanan koleksi maupun di dalam
ruang pameran tetap; menyusun rencana pameran, baik pameran temporer
maupun pameran keliling; menyusun rencana penyempuranaan tata pameran
tetap maupun renovasi tata pameran; mengkoordinir penyiapan saran untuk
kegiatan pameran-pameran Museum; melakukan kegiatan penataan pameran
(pameran temporer, pameran keliling); turut mengumpulkan data melalui
observasi untuk evaluasi hasil kegiatan pameran; menyusun laporan kegiatan
pada Seksi Konservasi dan Preparasi.
(4) Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi mempunyai tugas menyusun rencana
kegiatan Seksi dan Bimbingan Edukasi; melakukan survei pengadaan koleksi;
melaksanakan inventarisasi dan reinventarisasi koleksi; katalogisasi dan
rekatalogisasi koleksi; pendokumentasian dalam bentuk tulisan, suara dan
gambar; menyusun naskah panduan koleksi; menyusun naskah buku tentang
koleksi; melakukan penelitian naskah kuno; studi banding koleksi; studi banding
Museum; menyusun Juklak kegiatan bimbingan Edukatif Kultural; menyusun
pedoman materi bimbingan untuk jenjang pendidikan; bimbingan pengunjung;
pemutaran film dokumenter; bimbingan pengunjung; bimbingan karya tulis
untuk siswa dan mahasiswa; melakukan demonstrasi/peragaan pembuatan
kerajinan; mengadakan lomba/festival bagi siswa; mengadakan pergelaran seni
tradisional; menyelenggarakan Museum keliling; menyusun narasi Slide
Program; menyusun laporan kegiatan pada Seksi Koleksi dan Bimbingan
Edukasi.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keduapuh Lima
UPTD Taman Budaya Provinsi NTB pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 79
(1) UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Nusa Tenggara Barat di bidang pengolahan seni sebagai unsur budaya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD
Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan peningkatan serta pengembangan seni budaya;
b. pelaksanaan pergelaran seni pertunjukan dan pameran seni rupa;

43

c. pelaksanaan pendokumentasian dan informasi seni budaya;


d. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 80
(1) Susunan Organisasi UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Penyajian;
d. Seksi Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXV yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 81
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa
Tenggara Barat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Taman
Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat.
(3) Seksi Penyajian mempunyai tugas menyusun rencana kegiatan Seksi Penyajian;
merencanakan dan melaksanakan pameran seni rupa; merencanakan dan
melaksanakan pergelaran seni pertunjukan; merencanakan dan melaksanakan
kunjungan Duta Seni; merencanakan dan melaksanakan Festival/Lomba;
merencanakan pengadaan dan perawatan koleksi seni; melaksanakan
pengumpulan dan pengolahan data; mengadakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas staf; menyusun laporan kegiatan pada Seksi Penyajian.
(4) Seksi Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian mempunyai tugas
menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan dan Peningkatan Mutu
Kesenian; merencanakan dan melaksanakn penelitian, pengembangan dan
pengolahan pelatihan seni; merencanakan dan melaksanakan pelatihan dan
eksperimentasi; merencanakan dan melaksanakan seminar, diskusi, sarasehan,
ceramah, lokakarya dan workshop seni budaya; merencanakan dan melaksanakan
kerjasama antar instansi/lembaga/badan; merencanakan pengadaan dan perawatan
koleksi seni; melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data; mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas staf; mengkoordinir Pamong Budaya
(jabatan Fungsional) sesuai dengan jenis kegiatan; menyusun laporan kegiatan
pada Seksi Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian.

44

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduapuluh Enam
UPTD Balai Pengujian Material Konstruksi
pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 82
(1) UPTD Balai Pengujian Material Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat di
bidang pengujian kualitas/mutu air, tanah dan bahan bangunan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengujian Material Konstruksi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja;
b. pengkajian dan analisis mutu bahan material;
c. pengujian dan penerapan standar mutu teknologi tepat guna;
d. pelaksanaan kebijakan teknis dalam hal pengujian kualitas/mutu air, tanah dan
bahan bangunan;
e. pengendalian dan pengawasan mutu dalam penggunaan, pemakaian bahan
bangunan;
f. pelayanan jasa pengujian;
g. pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi dan pelaporan;
h. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 83

(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengujian Material Konstruksi, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengujian Air;
d. Seksi Bahan Bangunan dan Pengujian Tanah;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengujian Material Konstruksi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XXVI yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

45

Paragraf 3
Uraian Tugas

Pasal 84
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengujian Material Konstruksi
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengujian Material Konstruksi.
(3) Seksi Pengujian Air mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi dan
pelayanan teknis penelitian dan pengujian serta evaluasi kualitas air.
(4) Seksi Bahan Bangunan dan Pengujian Tanah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan, penyusunan program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi dan pelayanan teknis penelitian dan pengujian bahan dan
komponen bangunan di lapangan dan di laboratorium.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pengujian Material Konstruksi sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduapuluh Tujuh
UPTD Balai Peralatan dan Material
pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 85
(1) UPTD Balai Peralatan dan Material mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang
pelayanan jasa peralatan dan material.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Peralatan dan Material menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja;
b. pelaksanaan kebijakan teknis dalam hal penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian bahan material;
c. pelaksanaan kebijakan teknis dalam hal penerimaan, pengelolaan,
pendistribusian, pemanfaatan serta pemeliharaan peralatan;
d. pelayanan jasa peralatan dan material;
e. pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi dan pelaporan;
f. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

46

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 86
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Peralatan dan Material, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Peralatan dan Material Pulau Lombok;
d. Seksi Peralatan dan Material Pulau Sumbawa;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Peralatan dan Material sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XXVII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 87
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan UPTD Balai Peralatan dan Material sesuai kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Peralatan dan Material.
(3) Seksi Peralatan dan Material Pulau Lombok mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan peralatan, penyimpanan, pemeliharaan, pengamanan dan
pendistribusian peralatan dan material di Wilayah Pulau Lombok.
(4) Seksi Peralatan dan Material Pulau Sumbawa mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan peralatan, penyimpanan, pemeliharaan, pengamanan dan
pendistribusian peralatan dan material di Wilayah Pulau Sumbawa.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Peralatan dan Material sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduapuluh Delapan
UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air
pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 88
(1) UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam
pelayanan pengelolaan jaringan hidrologi dan informasi sumber daya air (SDA).
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Informasi Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi :

47

a. penyusunan program dan anggaran;


b. evaluasi kinerja sistem hidrologi dan sistem informasi SDA;
c. perencanaan teknis pembangunan, operasi dan pemeliharaan serta
rehabilitasi dan relokasi pos hidrologi serta perencanaan teknis
pengembangan dan peningkatan pengelolaan sistem informasi SDA;
d. pelaksanaan pembangunan konstruksi, rehabilitasi dan relokasi pos hidrologi;
e. pelaksanaan pengamatan hidrologi, pengumpulan dan pengolahan data
hidrologi dan data SDA serta penyajian informasi hidrologi dan informasi SDA;
f. pemutakhiran dan penerbitan informasi SDA secara berkala;
g. pengesahan data dan/atau informasi SDA yang berasal dari institusi di luar
instansi pemerintah atau perseorangan;
h. penyebarluasan data dan informasi SDA;
i. penyusunan rekomendasi teknis perijinan pengelolaan hidrologi;
j. pelaksanaan jejaring kemitraan pengelolaan hidrologi, jejaring informasi
SDA, dan clearing house bidang hidrologi;
k. pembinaan dan bantuan teknik pada Kab./Kota dalam pengelolaan sistem
hidrologi dan sistem informasi SDA;
l. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 89
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengelolaan Jaringan Hidrologi;
d. Seksi Data dan Hidromatika;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XXVIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 90
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air
sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Informasi Sumber Daya Air.

48

(3) Seksi Pengelolaan Jaringan Hidrologi mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan perencanaan kegiatan, perencanaan teknis pengelolaan pos hidrologi,
pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dan rehabilitasi/relokasi pos
hidrologi, pengukuran dan kalibrasi peralatan hidrologi, bantuan teknik dan
clearing house bidang hidrologi, standarisasi peralatan dan pengukuran
hidrologi, pembinaan teknis petugas operasional, pengumpulan dan pemasukan
data observasi hidrologi dan hidrometeorologi.
(4) Seksi Data dan Hidromatika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan kegiatan, perenacanaan teknis pengembangan dan peningkatan
pengelolaan sistem informasi SDA, pengumpulan, pengolahan, pemutakhiran
dan penerbitan informasi SDA secara berkala, pengesahan data dan/atau
informasi SDA yang berasal dari institusi di luar instansi pemerintah atau
perseorangan, penyimpanan dan penyajian data dan informasi SDA mencakup
data hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, mata air, kebijakan SDA,
prasarana SDA, teknologi SDA, lingkungan pada SDA dan sosial ekonomi
budaya masyarakat terkait SDA.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Informasi Sumber Daya Air sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Keduapuluh Sembilan
UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pulau Lombok
pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 91
(1) UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pulau Lombok
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kebutuhan air melalui kegiatan
operasi, pemeliharaan dan perbaikan prasarana Sumber Daya Air,
pemberdayaan dan koordinasi dengan organisasi pengelolaan Sumber Daya
Air Wilayah Sungai Pulau Lombok.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pulau Lombok menyelenggarakan
fungsi:
a. melaksanakan operasi jaringan irigasi dan jaringan irigasi air tanah serta
jaringan irigasi lahan kering mencakup prasarana mata air, sungai, danau,
waduk, embung, muara dan pantai;
b. melaksanakan operasi, embung dan bendung;
c. melaksanakan operasi prasarana sungai dan pengendali banjir;
d. memelihara dan memperbaiki prasarana jaringan irigasi, (air, tanah, lahan
kering), embung, bendungan dan sungai;
e. monitoring dan evaluasi pola tanam;
f. merencanakan pemakaian pelayanan air untuk irigasi, air minum dan
peternakan;
g. memantau dan pencegahan daya rusak air terhadap prasarana Sumber Daya
Air serta permukiman dan pertokoan;

49

h. melaksanakan monitoring dan evaluasi


merencanakan program dan anggaran;

pelaksanaan

kegiatan,

i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 92
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Pulau Lombok, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Operasi Sungai Embung dan Bendungan;
d. Seksi Operasi Jaringan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Pulau Lombok sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIX yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 93
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Pulau Lombok sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pulau Lombok.
(3) Seksi Operasi Sungai Embung dan Bendungan mempunyai tugas
melaksanakan operasi prasarana pengendalian banjir, prasarana infrastruktur
sungai, prasarana pantai dan muara; melaksanakan operasi embung, bendungan
serta jaringan irigasi; melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan prasarana
pengendali banjir, prasarana infrastruktur sungai, pantai dan muara;
melaksanakan operasi pencegahan terhadap bencana alam seperti banjir, air
pasang dan kekeringan; melaksanakan kegiatan posko banjir dan penanganan
darurat infrastruktur sumber daya air; memberdayakan peran serta organisasi
pengelolaan embung, sungai dan pantai; melaksanakan operasi dan
pemeliharaan terhadap sumber mata air, danau dan sumber-sumber mata air
lainnya dan menyusun program dan anggaran OPBS.
(4) Seksi Operasi Jaringan mempunyai tugas melaksanakan operasi jaringan
irigasi, jaringan irigasi air tanah, jaringan irigasi lahan kering; melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan prasarana jaringan irigasi, jaringan irigasi air
tanah, jaringan irgasi lahan kering; melaksanakan, memantau dan koordinasi
pola tanam daerah irigasi; memberdayakan peran serta organisasi pengelolaan
jaringan irigasi; pencegahan daya rusak air terhadap jaringan irigasi.

50

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pulau
Lombok sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh
UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai Wilayah Sumbawa
pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 94
(1) UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumbawa
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kebutuhan air melalui kegiatan
operasi, pemeliharaan dan perbaikan prasarana Sumber Daya Air,
pemberdayaan dan koordinasi dengan organisasi pengelolaan Sumber Daya
Air Wilayah Sungai Sumbawa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumbawa menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan operasi jaringan irigasi dan jaringan irigasi air tanah serta
jaringan irigasi lahan kering mencakup prasarana mata air, sungai, danau,
waduk, embung, muara dan pantai;
b. melaksanakan operasi, embung dan bendung;
c. melaksanakan operasi prasarana sungai dan pengendali banjir;
d. memelihara dan memperbaiki prasarana jaringan irigasi, (air, tanah, lahan
kering), embung, bendungan dan sungai;
e. monitoring dan evaluasi pola tanam;
f. merencanakan pemakaian pelayanan air untuk irigasi, air minum dan
peternakan;
g. memantau dan pencegahan daya rusak air terhadap prasarana Sumber Daya
Air serta permukiman dan pertokoan;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi
merencanakan program dan anggaran;

pelaksanaan

kegiatan,

i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 95
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Sumbawa, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Operasi Sungai Embung dan Bendungan;
d. Seksi Operasi Jaringan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

51

(2) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Sumbawa sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXX yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 96
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Sumbawa sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumbawa.
(3) Seksi Operasi Sungai Embung dan Bendungan mempunyai tugas
melaksanakan operasi prasarana pengendalian banjir, prasarana infrastruktur
sungai, prasarana pantai dan muara; melaksanakan operasi embung, bendungan
serta jaringan irigasi; melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan prasarana
pengendali banjir, prasarana infrastruktur sungai, pantai dan muara;
melaksanakan operasi pencegahan terhadap bencana alam seperti banjir, air
pasang dan kekeringan; melaksanakan kegiatan posko banjir dan penanganan
darurat infrastruktur sumber daya air; memberdayakan peran serta organisasi
pengelolaan embung, sungai dan pantai; melaksanakan operasi dan
pemeliharaan terhadap sumber mata air, danau dan sumber-sumber mata air
lainnya dan menyusun program dan anggaran OPBS.
(4) Seksi Operasi Jaringan mempunyai tugas melaksanakan operasi jaringan
irigasi, jaringan irigasi air tanah, jaringan irigasi lahan kering; melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan prasarana jaringan irigasi, jaringan irigasi air
tanah, jaringan irgasi lahan kering; melaksanakan, memantau dan koordinasi
pola tanam daerah irigasi; memberdayakan peran serta organisasi pengelolaan
jaringan irigasi; pencegahan daya rusak air terhadap jaringan irigasi.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai Wilayah Sumbawa
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh Satu
UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bima Dompu
pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 97
(1) UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bima Dompu
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kebutuhan air melalui kegiatan
operasi, pemeliharaan dan perbaikan prasarana sumber daya air, pemberdayaan
dan koordinasi dengan organisasi pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai
Bima Dompu.

52

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bima Dompu
menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan operasi jaringan irigasi dan jaringan irigasi air tanah serta
jaringan irigasi lahan kering mencakup prasarana mata air, sungai, danau,
waduk, embung, muara dan pantai;
b. melaksanakan operasi, embung dan bendung;
c. melaksanakan operasi prasarana sungai dan pengendali banjir;
d. memelihara dan memperbaiki prasarana jaringan irigasi, (air, tanah, lahan
kering), embung, bendungan dan sungai;
e. monitoring dan evaluasi pola tanam;
f. merencanakan pemakaian pelayanan air untuk irigasi, air minum dan
peternakan;
g. memantau dan pencegahan daya rusak air terhadap prasarana sumber daya
air serta permukiman dan pertokoan;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi
merencanakan program dan anggaran;

pelaksanaan

kegiatan,

i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 98
(1) Susunan Organisasi UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Bima Dompu, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Operasi Sungai Embung dan Bendungan;
d. Seksi Operasi Jaringan;
e. Kelompok Jabatan Fungsioanl.
(1) Bagan Organisasi UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Bima Dompu sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXI yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 99
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Bima Dompu sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga

53

dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai


Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bima Dompu
(3) Seksi Operasi Sungai Embung dan Bendungan mempunyai tugas
melaksanakan operasi prasarana pengendalian banjir, prasarana infrastruktur
sungai, prasarana pantai dan muara; melaksanakan operasi embung, bendungan
serta jaringan irigasi; melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan prasarana
pengendali banjir, prasarana infrastruktur sungai, pantai dan muara;
melaksanakan operasi pencegahan terhadap bencana alam seperti banjir, air
pasang dan kekeringan; melaksanakan kegiatan posko banjir dan penanganan
darurat infrastruktur sumber daya air; memberdayakan peran serta organisasi
pengelolaan embung, sungai dan pantai; melaksanakan operasi dan
pemeliharaan terhadap sumber mata air, danau dan sumber-sumber mata air
lainnya dan menyusun program dan anggaran OPBS.
(4) Seksi Operasi Jaringan mempunyai tugas melaksanakan operasi jaringan
irigasi, jaringan irigasi air tanah, jaringan irigasi lahan kering; melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan prasarana jaringan irigasi, jaringan irigasi air
tanah, jaringan irigasi lahan kering; melaksanakan, memantau dan koordinasi
pola tanam daerah irigasi; memberdayakan peran serta organisasi pengelolaan
jaringan irigasi; pencegahan daya rusak air terhadap jaringan irigasi.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bima
Dompu sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh Dua
UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM
pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 100
(1)

UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pendidikan dan pelatihan
koperasi, usaha kecil dan menengah.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM, menyelenggarakan fungsi :
a. pengkajian dan analisis teknis tentang kebutuhan pendidikan dan pelatihan
koperasi, usaha kecil dan menengah;
b. pengujian penerapan hasil identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan
koperasi, usaha kecil dan menengah;
c. penyusunan rencana program dan pengawasan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan perkoperasian, usaha kecil dan menengah;
d. pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pendidikan dan
pelatihan koperasi, pengusaha kecil dan menengah serta fasilitasi
pembiayaan simpan pinjam;
e. koordinasi pelaksanaan pelatihan koperasi usaha kecil dan menengah;
f. pemantauan dan evaluasi pasca diklat;
g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

54

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 101
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM,


terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan SDM Koperasi/UMKM;
d. Seksi Monitoring dan Evaluasi Diklat;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 102

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan
Koperasi UMKM sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat
serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM.

(3)

Seksi Pengembangan SDM Koperasi/UMKM mempunyai tugas melakukan


identifikasi kebutuhan diklat KUKM; menyusun program diklat KUKM;
melakukan penyiapan bahan diklat; melaksanakan teknis operasional kegiatan
diklat; koodinasi dan fasilitasi teknis; melaksanakan bimbingan teknis dan
konsultasi pasca diklat; menyusun laporan pelaksanaan diklat, bintek dan
konsultasi pasca diklat; melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai petunjuk atasan.

(4)

Seksi Monitoring dan Evaluasi Diklat mempunyai tugas menyusun program


evaluasi diklat; melakukan penyiapan bahan monitoring dan evaluasi;
melakukan teknis operasional monitoring dan evaluasi koordinasi dan fasilitasi
teknis monitoring dan evaluasi diklat; melakukan bimbingan teknis pasca
diklat; menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi diklat; membantu
tugas-tugas lainnya sesuai petunjuk atasan.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi UMKM sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.

55

Bagian Ketigapuluh Tiga


UPTD Balai Metrologi Mataram pada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 103
(1)

UPTD Balai Metrologi Mataram mempunyai tugas membantu Kepala Dinas


Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pengujian
dan penerapan standar ukur, pengkajian, analisis dan verifikasi standar ukur,
pelaksanaan kebijakan teknis tera dan tera ulang ukuran, takaran, timbangan
dan perlengkapannya (UTTP), pengawasan, pengelolaan dan penyuluhan di
bidang kemetrologian.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Metrologi Mataram menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program penyelenggaraan kemetrologian;
b. pengkajian, analisis dan verifikasi standar ukur;
c. pengujian dan penerapan standar ukur;
d. pelaksanaan kebijakan teknis tera dan tera ulang Ukuran, Takaran,
Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP);
e. pengelolaan standar dan laboratorium kemetrologian;
f. kalibrasi UTTP bukan metrologi lokal;
g. pengawasan UTTP;
h. pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT);
i. penyuluhan kemetrologian;
j. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 104

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Metrologi Mataram, terdiri dari :


a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Massa dan Timbangan;
d. Seksi Ukuran Arus Panjang dan Volume;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Metrologi Mataram sebagaimana tercantum


dalam Lampiran XXXIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

56

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 105
(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Metrologi Mataram sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan serta ketentuan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan


tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan
pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Metrologi Mataram.

(3)

Seksi Massa dan Timbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan


penyusunan rencana/program kerja; perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis tera, tera ulang, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis kepada
reparatir untuk ukuran massa dan timbangan; menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan pada Seksi Massa dan Timbangan; dan melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(4)

Seksi Ukuran Arus Panjang dan Volume mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan rencana/program kerja; perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis tera, tera ulang, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis kepada
reparatir untuk ukuran arus, panjang dan volume; menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan pada Seksi Ukuran Arus Panjang dan Volume; dan melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Metrologi Mataram sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Bagian Ketigapuluh Empat


UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 106
(1)

UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang perbenihan padi,
palawija dan hortikultura.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana teknis perbenihan padi palawija, dan hortikultura;
b. penghasil benih dasar dan benih pokok padi, palawija dan hortikultura;
c. pelaksanaan pengamatan teknologi di bidang perbenihan;
d. penyampaian informasi perbenihan;
e. pelaksanaan pengujian varietas dan galur harapan yang berasal dari
pemulia tanaman;
f. pelaksanaan studi, latihan dan arena pertemuan penyuluh pertanian, kontak
tani dan para petugas serta ahli dalam kalangan perbenihan;
g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

57

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 107
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Benih Padi dan Palawija;
d. Seksi Benih Hortikultura;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXIV yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 108

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan
Hortikultura sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat
serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura.

(3)

Seksi Benih Padi dan Palawija mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi
teknis kegiatan perbenihan padi dan palawija.

(4)

Seksi Benih Hortikultura mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi
teknis kegiatan perbenihan hortikultura.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Benih Induk Padi Palawija dan Hortikultura sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh Lima
UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 109

(1)

UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

58

Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pengendalian organisme


pengganggu tumbuhan tanaman pangan dan hortikultura.
(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana teknis pemantauan, peramalan dan pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan (OPT), bencana alam dan faktor iklim
dan rekomendasinya di bidang pertanian;
b. pengkajian dan analisis hasil pemantauan, peramalan dan pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan (OPT), bencana alam dan faktor iklim di
bidang pertanian;
c. pengujian dan penerapan teknis pemantauan, peramalan dan pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan (OPT), bencana alam dan faktor iklim di
bidang pertanian;
d. pelaksanaan kebijakan teknis penyidikan penyakit di bidang pertanian
lintas kabupaten/kota;
e. pengembangan teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan
(OPT) menggunakan agen hayati, pestisida nabati dan musuh alami;
f. penyebar luasan informasi tentang organisme pengganggu tumbuhan
(OPT), bencana alam dan faktor iklim dan rekomendasi pengendaliannya;
g. pengawasan mutu, residu serta pemantauan dampak penggunaan pestisida;
h. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 110

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura,


terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Identifikasi dan Evaluasi Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan;
d. Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium Organisme Pengganggu
Tumbuhan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXV yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 111

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas mempunyai tugas memimpin, mengendalikan


dan mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat
serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

59

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(3)

Seksi Identifikasi dan Evaluasi Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan


mempunyai tugas merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan identifikasi
dan evaluasi serangan OPT bencana alam, faktor iklim, penetapan rekomendasi
dan pengendalian OPT serta pengawasan pestisida.

(4)

Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium Organisme Pengganggu


Tumbuhan mempunyai tugas merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan
diagnosa OPT dan bencana alam, pengembangan metode pengamatan, peramalan
OPT, spesifik lokasi dan teknis pengendalian OPT, penetapan ambang ekonomi
serta penggalian dan pengembangan agen hayati dan pestisida nabati.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh Enam
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 112

(1)

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan


Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat di
bidang pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan persiapan pelepasan varietas baru;
b. pengkajian dan analisis teknis benih;
c. Pengujian dan penerapan pengembangan metode pengujian/analisa benih
laboratorium;
d. pelaksanaan kebijakan teknis penilaian penyebaran varietas padi, palawija,
dan hortikultura;
e. pelaksanaan sertifikasi benih;
f. pengawasan pemasaran benih berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan;
g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 113

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman


Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :

60

a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Penilaian Kultivar Sertifikasi dan Pengawasan Pemasaran;
d. Seksi Pengujian Benih Laboratorium;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman


Pangan dan Hortikultura sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXVI
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 114

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa
Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(3)

Seksi Penilaian Kultivar Sertifikasi dan Pengawasan Pemasaran mempunyai


tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan program, perumusan teknis
operasional, koordinasi, pelaksanaan pengelolaan, pengembangan metode dan
pengolahan data.

(4)

Seksi Pengujian Benih Laboratorium mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan, penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
pengawasan sistem mutu benih laboratorium.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh sembilan
UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 115

(1)

UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pendidikan pertanian yang
meliputi subsektor tanaman pangan dan hortikultura, subsektor perikanan,
subsektor peternakan, subsektor perkebunan dan subsektor kehutanan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram, menyelenggarakan fungsi:

61

a. menyelnggarakan pendidikan formal tingkat menengah kejuruan bagi


lulusan SLTP dan yang sederajad dari provinsi NTB khususnya dan
Indonesia pada umumnya;
b. penyiapan tenaga teknisi menengah pertanian yang siap pakai, mahir,
trampil, memiliki jiwa wirausaha yang berwawasan agribisnis dan agro
industri yang berperan serta dalam pembangunan pertanian;
c. pelaksanaan pusat pembangunan pertanian di wilayah kerjanya;
d. pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan pendidikan dan akreditasi
SPP daerah dan swasta di Provinsi Nusa Tenggara Barat;
e. pelaksanan pembinaan pada desa binaan untuk masyarakat pertanian
dipedesaaan di sekitar SPP Negeri Mataram sebagai salah satu perwujudan
SPP Negeri Mataram selaku pusat pengembangan pertanian;
f. penyediaan sarana dan prasarana dalam mendukung penyelenggaraan
proses belajar mengajar untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai dan
pengembangan sumber daya manusia pertanian;
g. pemberdayaan alumni yang belum bekerja untuk melaksanakan kegiatan
agribisnis dan agroindustri;
h. pelaksanaan pemberdayaan petani kecil yang terbesar di Kabupaten/Kota
se-Nusa Tenggara Barat;
i. pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait, perusahaan agribisnis dan
agroindustri, yayasan atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan
masyarakat untuk menjalin kemitraan;
j. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 116
(1)

Susunan organisasi UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram, terdiri dari :


a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsioanl.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXVII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 117

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan
Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram.

62

(3)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Mataram sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Ketigapuluh Delapan
UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Bima
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 118

(1)

UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Bima mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Nusa Tenggara Barat di bidang pendidikan pertanian yang meliputi subsektor
tanaman pangan dan hortikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan,
subsektor perkebunan dan subsektor kehutanan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Sekolah Pertanian Pembangunan Bima menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan pendidikan tingkat menengah kejujuran bagi lulusan
SLTP atau sederajad yang berada di Kabupaten Bima dan Nusa Tenggara
Barat pada umumnya, bahkan dari Nusa Tenggara Timur;
b. penyiapan tenaga-tenaga muda lulusan sekolah pertanian pembangunan yang
siap untuk mandiri/wiraswastan dalam bidang pertanian dalam arti luas;
b. penyediaan sarana dan fasilitasi guna mendukung penyelenggaraan proses belajar
mengajar yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dan ketatausahan;
c. pelaksanaan pengembangan usaha pada unit-unit produksi yang berada
pada instalasi sekolah seperti koperasi sekolah, kepramukaan, palang
merah remaja dan lain-lain;
d. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 119

(1)

Susunan Organisasi UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Bima, terdiri dari :


a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsioanl.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Bima sebagaimana


tercantum dalam Lampiran XXXVIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

63

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 120
(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan
Bima sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pengelolaan


urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan
melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Sekolah Pertanian
Pembangunan Bima.

(3)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Sekolah Pertanian Pertanian Pembangunan Bima sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.

Bagian Ketigapuluh Sembilan


UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram pada
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 121
(1)

UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pendidikan dan pelatihan
pertanian.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program kegiatan diklat dalam arti luas dan diklat lainnya
yang diperlukan untuk pengembangan sumber daya manusia pertanian;
b. pengkajian dan analisis teknis program kegiatan diklat pertanian;
c. pengujian dan penerapan program kegiatan diklat pertanian;
d. pelaksanaan kebijakan teknis program kegiatan diklat pertanian;
e. penyiapan data dan informasi sumber daya manusia pertanian;
f. pengkajian kebutuhan tenaga kerja dan diklat pertanian;
g. koordinasi pelaksanaan diklat pertanian;
h. pelaksanaan tugas operasional, pemberian layanan administrasi dan
penyediaan sarana/prasarana diklat pertanian;
i. evaluasi pasca diklat dan pelaporan;
j. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

64

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 122
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram,


terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Perencanaan dan Evaluasi;
d. Seksi Sarana dan Penyelenggaraan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXIX yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 123

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan
Pertanian Mataram sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram.

(3)

Seksi Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi,
fasilitasi teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan serta bimbingan lanjutan pasca pelatihan.

(4)

Seksi Sarana dan Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan penyusunan program, penyusunan teknis operasional, koordinasi dan
fasilitasi teknis sarana/prasarana dan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Mataram sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.

65

Bagian Empatpuluh
UPTD Balai Inseminasi Buatan pada
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 124
(1)

UPTD Balai Inseminasi Buatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian


tugas teknis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang inseminasi buatan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Inseminasi Buatan menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan pelayanan, inseminasi buatan, pengujian dan
pengawasan mutu;
b. melaksanakan kebijakan teknis tentang pelayanan inseminasi buatan baik
produksi, distribusi, pengujian dan mutu inseminasi buatan;
c. pengawasan tentang produksi, distribusi, pengujian dan pengawasan mutu
dalam pelayanan inseminasi buatan;
d. mengevaluasi tentang produksi, distribusi, pengujian dan pengawasan mutu
dalam pelaksanaan inseminasi buatan;
e. pelaksanaan administrasi umum dan keuangan serta tugas-tugas lain yang
diberikan oleh atasan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 125

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Inseminasi Buatan, terdiri dari :


a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Produksi dan Distribusi;
d. Seksi Pengujian dan Pengawasan Mutu;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Inseminasi Buatan sebagaimana tercantum


dalam Lampiran XL yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 126

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasi


pelaksanaan tugas UPTD Balai Inseminasi Buatan sesuai kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat
serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah

66

tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai


Inseminasi Buatan.
(3)

Seksi Produksi dan Distribusi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


penyusunan program, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi serta
produksi dan distribusi semen beku yang digunakan dalam pelayanan
inseminasi buatan.

(4)

Seksi Pengujian dan Pengawasan Mutu mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan penyusuna program, perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi serta melakukan pengujian dan pengawasan mutu
pelaksanaan pelayanan inseminasi buatan.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Inseminasi Buatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Empatpuluh satu
UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner pada
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 127

(1)

UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pelayanan kesehatan hewan laboratorium
veterirer.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Rumah
Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium
veteriner;
b. melaksanakan pemeriksaan, pengujian dan analisis serta penerapan kebijakan
teknis pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium veteriner;
c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan hewan
dan laboratorium veteriner;
d. pelaksanaan administrasi umum dan keuangan serta tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 128
(1)

Susunan Organisasi UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner,


terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Seksi Pelayanan Medik/Hewan Produksi dan Hewan Kesayangan;
d. Seksi Laboratorium Veteriner;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

67

(2)

Bagan Organisasi UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLI yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 129

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Rumah Sakit Hewan dan
Laboratorium Veteriner sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD
Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner.

(3)

Seksi Pelayanan Medik/Hewan Produksi dan Hewan Kesayanagan mempunyai


tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, perumusan teknis
operasional, koordinasi, fasilitasi serta melaksanakan pelayanan kesehatan
pada hewan produksi dan hewan kesayangan.

(4)

Seksi Laboratorium Veteriner mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


penyusunan program, pengujian, analisis dan perumusan teknis operasional,
koordinasi, fasilitasi serta melakukan pelayanan laboratorium veteriner.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.

Bagian Empatpuluh dua


UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading
pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 130
(1)

UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading


mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pembibitan ternak
dan hijauan makanan ternak.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan analisis teknis kegiatan pembibitan ternak dan hijauan
makanan ternak;
b. pelaksanaan pengujian dan penerapan kegiatan pembibitan ternak dan
hijauan makanan ternak;
c. pelaksanaan kebijakan teknis kegiatan pembibitan ternak dan hijauan
makan ternak;

68

d. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum dan keuangan.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 131
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan


Ternak Serading, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pembibitan Ternak;
d. Seksi Pembibitan Hijauan Makanan Ternak;
e. Kelompok Jabatan Fungsional

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan


Ternak Serading sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLII yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 132

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pembibitan Ternak dan
Hijauan Makanan Ternak Serading sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara
Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan adminitrasi di lingkungan UPTD Balai
Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading.

(3)

Seksi Pembibitan Ternak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi dan pelayanan teknis
kegiatan pembibitan ternak.

(4)

Seksi Pembibitan Hijauan Makanan Ternak mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan, perumusan teknis operasional, koordinasi, fasilitasi dan
pelayanan teknis kegiatan pembibitan hijauan makanan ternak.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.

69

Bagian Keempatpuluh Tiga


UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel
pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 133
(1)

UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel mempunyai


tugas sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang tata usaha, pengembangan penerapan perbenihan dan
budidaya ikan air tawar serta pengelolaan dan pengembangan sarana
perbenihan dan budidaya ikan air tawar.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel, menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan produksi benih air tawar yang berkualitas unggul;
b. melaksanakan penyusunan pengembangan teknologi perbenihan dan
budidaya ikan air tawar;
c. melakukan pengkajian dan analisis teknis perbenihan dan budidaya ikan air
tawar;
d. melakukan pengujian dan penerapan teknologi perbenihan dan budidaya
ikan air tawar;
e. melakukan pengumpulan data teknologi perbenihan dan budidaya ikan air
tawar yang berkembangan di masyarakat sebagai bahan pengkajian;
f. melaksanakan kebijakan teknis di bidang teknologi perbenihan dan
budidaya ikan air tawar;
g. melaksanakan monitoring dan pembinaan ke UPR dan pembudidaya ikan;
h. melakukan penetapan rekomendasi teknologi perbenihan dan budidaya
ikan air tawar;
i. melaksanakan koordinasi dalam rangka optimalisasi perbenihan di Balai
Benih Ikan di Daerah lainnya;
j. melaksanakan sertifikasi usaha perbenihan dan budidaya ikan air tawar;
k. mengkoordinir dan melakukan pembinaan terhadap instalasi perbenihan
dan budidaya air tawar yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
l. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 134

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar


Aikmel, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan dan Penerapan;
d. Seksi Sarana Budidaya;

70

e. Kelompok Jabatan Fungsional.


(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar


Aikmel sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLIII yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 135

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan
Air Tawar Aikmel sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel.

(3)

Seksi Pengembangan dan Penerapan mempunyai tugas penyusunan program


dalam rangka produksi benih ikan air tawar yang berkualitas unggul; penyusunan
pengembangan teknologi perbenihan dan budidaya ikan air tawar; pengkajian dan
analisis teknis perbenihan dan budidaya ikan air tawar; pengujian dan penerapan
teknologi erbenihan dan budidaya ikan air tawar; pengumpulan data teknologi
perbenihan dan budidaya ikan air tawar yang berkembang di masyarakat sebagai
bahan pengkajian; penetapan rekomendasi teknologi perbenihan dan budidaya
ikan air tawar; implementasi rekomendasi teknologi perbenihan ikan air tawar di
instalasi dan masyarakat; melakukan sertifikasi usaha perbenihan dan budidaya
ikan air tawar; melaksanakan koordinasi dalam rangka optimalisasi perbenihan di
Balai Benih Ikan di Daerah lainnya; melakukan kaji terap dan pengembangan
teknologi distribusi perbenihan dan budidaya; mengkoordinir dan melakukan
pembinaan teknologi pada instalasi pengembangan perbenihan dan budidaya air
tawar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Balai.

(4)

Seksi Sarana Budidaya mempunyai tugas menyiapkan sarana dalam rangka


produksi benih ikan air tawar yang berkualitas unggul; menyusun kebutuhan
sarana dalam rangka pengembangan teknologi perbenihan ikan dan budidaya
air tawar; menyediakan sarana dalam rangka pengkajian dan analisis teknis
perbenihan ikan dan budidaya air tawar; menyediakan sarana dalam rangka
pelaksanaan pengujian dan penerapan teknologi perbenihan dan budidaya ikan
air tawar; melakukan pengumpulan data sarana perbenihan ikan air tawar yang
berkembang dimasyarakat sebagai bahan pengkajian; melaksanakan koordinasi
dalam rangka optimalisasi perbenihan di Balai Benih Ikan di Daerah lainnya;
melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana perbenihan dan budidaya di
wilayah balai dan instalasi; melakukan kaji terap dan pengembangan teknologi
sarana perbenihan dan budidaya dalam distribusi benih; mengkoordinir dan
melakukan pembinaan sarana pada instalasi pengembangan perbenihan dan
budidaya air tawar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel sesuai
dengan keahliannya dan kebutuhan.

71

Bagian Keempatpuluh Empat


UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong
pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 136
(1)

UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong mempunyai


tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang tata usaha, teknologi pengembangan
perikanan budidaya laut dan perikanan budidaya air payau.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga;
b. penyusunan rencana pengembangan teknologi perikanan budidaya laut dan
perikanan budidaya air payau;
c. pengkajian dan analisis teknis teknologi perikanan budidaya laut dan
perikanan budidaya air payau;
d. pengujian dan penerapan teknologi perikanan budidaya laut dan perikanan
budidaya air payau;
e. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang teknologi perikanan budidaya laut
dan perikanan budidaya air payau;
f. melakukan pengumpulan dan pelaporan data teknologi perikanan budidaya
laut dan perikanan budidaya air payau yang berkembang di masyarakat
sebagai bahan kajian;
g. penetapan rekomendasi teknologi perikanan budidaya laut dan perikanan
budidaya air payau;
h. menghasilkan benih komoditas perikanan laut dan komoditas perikanan air
payau;
i. melakukan monitoring dan pembinaan pelaksanaan budidaya laut dan
budidaya air payau;
j. melakukan desiminasi teknologi budidaya laut dan budidaya air payau;
k. melakukan koordinasi dengan Balai Budidaya Laut dan Payau di daerah
lain serta instalasi terkait lainnya;
l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tuga pokok dan fungsinya.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 137

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai


Sekotong, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Budidaya Air Payau;

72

d. Seksi Budidaya Laut;


e. Kelompok Jabatn Fungsional.
(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai


Sekotong sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLIV yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 138

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan UPTD Balai Pengembangan Budaya Perikanan Pantai
Sekotong sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong.

(3)

Seksi Budidaya Air Payau mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan uji
kegiatan budidaya air payau; melakukan penyusunan program uji kegiatan
budidaya air payau; melaksanakan perumusan teknis operasional uji budidaya
air payau; melakukan koordinasi dan pembinaan teknis dalam pelaksanaan kaji
terap di Balai Budidaya Air Payau serta ke sentra- sentra perbenihan swasta
dan masyarakat; melakukan sertifikasi usaha perikanan budidaya air payau;
melaksanakan pendataan dan pelaporan kegiatan budidaya air payau;
memproduksi benih komoditas perikanan air payau; melakukan desiminasi
kegiatan budidaya air payau; melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.

(4)

Seksi Budidaya Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan uji kegiatan
budidaya laut; melakukan penyusunan program uji kegiatan budidaya laut;
melaksanakan perumusan teknis operasional uji budidaya laut; melakukan
koordinasi dan pembinaan teknis dalam pelaksanaan kaji terap di Balai Budidaya
Laut serta ke sentra-sentra perbenihan swasta dan masyarakat; melakukan
sertifikasi usaha perikanan budidaya laut; memproduksi benih komoditas
perikanan budidaya laut; melakukan desiminasi kegiatan budidaya laut dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Pengembangan
Budidaya Perikanan Pantai Sekotong sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

73

Bagian Keempatpuluh Lima


UPTD Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Tanjung Luar
pada Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 139
(1)

UPTD Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Tanjung Luar mempunyai


tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang tata usaha, teknologi penangkapan
ikan, melaksanakan kajian teknologi di bidang teknis penangkapan dan metode
penangkapan ikan dan melakukan analisa dan merekomendasikan hasil kajian
perekayasaan teknologi penangkapan ikan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengembangan Penangkapan Ikan Tanjung Luar menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana pengembangan penangkapan ikan;
b. pengkajian analisis teknis penangkapan ikan;
c. pengujian dan penerapan teknologi penangkapan ikan;
d. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang teknologi penangkapan ikan;
e. pengumpulan data teknologi penangkapan ikan yang berkembang di
masyarakat sebagai bahan kajian;
f. penetapan rekomendasi teknologi penangkapan ikan;
g. fasilitasi perbaikan alat tangkap dan mesin kapal perikanan;
h. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;
i. melaksanakan pembinaan teknis pengembangan teknologi penangkapan
ikan ke Kabupaten/Kota.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 140

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Tanjung


Luar, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan dan Penerapan;
d. Seksi Sarana Penangkapan Ikan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Tanjung


Luar sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLV yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 141

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Penangkapan

74

Ikan Tanjung Luar sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan Balai Pengembangan
Penangkapan Ikan Tanjung Luar.

(3)

Seksi Pengembangan dan Penerapan mempunyai tugas menyusun program


kegiatan ujicoba dan kaji terap penangkapan ikan; mengumpulkan data teknis
sebagai bahan kajian teknis penangkapan ikan; menyiapkan juklak/juknis
pengkajian (unit penangkapandan unit alat bantu penangkapan); melaksanakan
ujicoba dan kaji terap teknologi penangkapan; menyiapkan bahan dukungan
rekomendasi teknologi penangkapan ikan; menyiapkan dan menyusun bahan
usulan Rencana Standarisasi Nasional Indonesia (RSNI) dengan Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPI); melakukan pembinaan teknis
pengembangan penangkapan ikan ke Kabupaten/Kota dan melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

(4)

Seksi Sarana Penangkapan Ikan mempunyai tugas menyusun program kegitan


di bidang sarana penangkapan ikan; melaksanakan inventarisasi dan pendataan
sarana penangkapan ikan; melaksanakan pemeliharaan sarana penangkapan
ikan; melaksanakan optimalisasi pemanfaatan sarana penangkapan ikan;
melaksanakan pengembangan sarana penangkapan ikan; melaksanakan
pendataan sarana penangkapan ikan; melakukan pembinaan teknis
pengembangan sarana penangkapan ikan ke Kabupaten/Kota dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pengembangan Pengkapan Ikan Tanjung Luar sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keempatpuluh Enam
UPTD Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan
pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 142

(1)

UPTD Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang
tata usaha, penyusunan rencana pengujian mutu hasil perikanan, pengkajian
dan analisis teknis mutu hasil perikanan, pengujian dan penerapan sistem mutu
hasil perikanan dan pelaksanaan kebijakan teknis mutu hasil perikanan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan menyelenggarakan fungsi:
a. melakukan penyusunan rencana pengujian mutu hasil perikanan;
b. melakukan pengkajian dan analisis teknis mutu hasil perikanan;
c. melakukan pengujian dan penerapan sistem mutu hasil perikanan;
d. melaksanakan kebijakan teknis mutu hasil perikanan;

75

e. menetapkan rekomendasi ekspor dan impor dengan mengeluarkan


Sertifikat Mutu (SM) terhadap produk-produk hasil perikanan;
f. menetapkan rekomendasi Surat Keterangan Mutu (SKM) terhadap produk
hasil perikanan untuk lokal dan antar pulau;
g. menetapkan rekomendasi hasil pengujian laboratorium berdasarkan standar
yang telah ditetapkan;
h. melaksanakan program Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah
ditetapkan sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya;
i. melaksanakan aplikasi teknologi terhadap Pengembangan Produk Nilai
Tambah (PPNT) berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI);
j. melaksanakan pengendalian mutu sesuai penerapan Hazard Analysis
Critical Control Point (HACC);
k. melaksanakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi petugas mutu;
l. melakukan pembinaan terhadap Unit Pengolahan Ikan (UPI);
m. melaksanakan koordinasi dengan Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan
Daerah Lain dan dengan instansi terkait lainnya;
n. melakukan pembinaan
Kabupaten/Kota;

teknis

mutu

produk

hasil

perikanan

ke

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 143
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil


Perikanan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengujian Mikrobiologi;
d. Seksi Pengujian Kimia/Fisika;
e. Kelompok Jabatan Fungsioanl.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLVI yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 144

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Laboratorium Pengujian
Mutu Hasil Perikanan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan

76

(3)

Seksi Pengujian Mikrobiologi mempunyai tugas menyusun rencana pengujian


organoleptik dan mikrobiologi; menginventarisir alat-alat dan bahan/media
yang ada serta menyusun rencana kebutuhan peralatan dan bahan/media untuk
pengujian; mempelajari petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta peraturanperaturan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas; mempersiapkan tempat,
alat, bahan/media untuk pengujian sesuai kebutuhan; menerima, membukukan
dan mendistribusikan contoh dari PPC kepada nalis sesuai dengan jenis uji
yangdiminta pengguna jasa; melakukan pengujian organoleptik dan
mikrobiologi terhadap bahan baku, bahan penolong, bahan tambahan dan
produk akhir hasil perikanan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang berlaku; melakukan monitoring dan pengawasan cemaran mikroba pada
produk-produk hasil perikanan ditingkat masyarakat dalam rangka kemanan
menjamin kemanan pangan; memberikan petunjuk teknis/pembinaan kepada
para analis mikrobiologi secara periodik; menganalisa dan mengevaluasi serta
memberi kesimpulan hasil uji serta mengidentifikasi permasalahan yang timbul
dan alternatif pemecahannya; memberikan petunjuk teknis/pembinaan kepada
laboratorium milik pengusaha di bidang perikanan; melaporkan hasil
pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan penentu kebijakan;
melaksanakan pengujian produk nilai tambah berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI); melaksanakan ujicoba dan uji terap teknologi hasil perikanan
yang bisa dikembangkan menghimpun dan mendata produk-produk hasil
perikanan yang bernilai tambah untuk dilakukan pengujian; melaksanakan
bimbingan dan peragaan teknik produk nilai tambah kepada kelompok
pengolah dan industri rumah tangga; membimbing dan mengadakan
pengendalian serta menguji produk-produk olahan yang ada di lapangan dan
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

(4)

Seksi Pengujian Kimia/Fisika mempunyai tugas menyusun rencana pengujian


kimia fisika; menginventarisir alat-alat dan bahan/reagensia serta menyusun
rencana kebutuhan peralatan dan bahan/reagensia untuk pengujian, serta
program kalibrasi alat; mempelajari petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis
serta peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas;
mempersiapkan tempat, alat, bahan/reagensia untuk pengujian sesuai
kebutuhan; menerima, pembukuan dan mendistribusikan contoh dari PPC
sesuai dengan jenis uji yang diminta pengguna jasa; melakukan pengujian
kimia fisika terhadap bahan baku, bahan penolong, bahan tambahan dan
produk akhir hasil perikanan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang berlaku; melakukan monitoring dan pengawasan penggunaan bahan
kimia terlarang pada produk-produk hasil perikanan ditingkat masyarakat
dalam rangka menjamin keamanan pangan; memberikan petunjuk teknis
kepada para analis kimia fisika dan melaksanakan monitoring secara periodik;
memberikan petunjuk teknis/pembinaan kepada laboratorium milik pengusaha
di bidang perikanan; menganalisa dan mengevaluasi serta memberi kesimpulan
hasil uji serta mengidentikasi permasalahan yang timbul dan alternatif
pemecahannya; memberikan petunjuk teknis/pembinaan kepada pengguna jasa
tentang sistem pengendalian mutu berdasarkan penerapan HACCP;
melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan penentu
kebijakan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.

(5)

77

Bagian Keempatpuluh Tujuh


UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok
pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 145
(1)

UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Nusa Tenggara Barat di bidang tata usaha, sarana pelabuhan dan tata
operasional.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga;
b. penyusunan rencana kerja dan pengembangan;
c. pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana
pelabuhan;
d. pelaksanaan pengaturan, pelayanan, pengolahan dan pendistribusian sarana
pelabuhan;
e. melakukan optimalisasi pemanfaatan fasilitas jasa pelabuhan perikanan
dalam rangka pelayanan publik;
f. melakukan pembinaan teknis terhadap pangkalan pendaratan ikan (PPI);
g. melaksanakan pendataan dan pelaporan produksi hasil perikanan;
h. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak swasta;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 146

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok,


terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Sarana Pelabuhan;
d. Seksi Tata Operasional;
e. Kelompok Jabatan Fungsioanl.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLVII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.

78

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 147
(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pelabuhan Perikanan
Labuhan Lombok sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok.

(3)

Seksi Sarana Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan,


pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan berupa
perbengkelan, slipway, sarana air bersih, dermaga, tangkai BBM, pabrik es,
cool storage, lantai jemur, gedung penggaraman, tempat pelelangan ikan, kios
nelayan dan mess nelayan dan sarana lainnya; melaksanakan pendataan dan
pelaporan produksi hasil perikanan dan melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(4)

Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan pemanfaatan sarana


pelabuhan dan pelayanan publik; melaksanakanpengaturan bongkar muat kapal
perikanan; penyiapan dan pengaturan perbekalan untuk kebutuhan nelayan dan
kapal perikanan; melaksanakan penataan pengolahan, pengawasan mutu dan
penyaluran hasil perikanan; melakukan koordinasi dengan instansi terkait,
kesyahbandaran, kepolisian, satuan kerja pengawasan dan pihak terkait
lainnya; melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pelabuhan perikanan
daerah lainnya; melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak pengusaha
perikanan; melaksanakan pendataan produksi penyaluran es, bahan bakar
minyak, tambat labuh, dan air bersih serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.

Bagian Keempatpuluh Delapan


UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 148
(1)

UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan
Perikanan di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan serta pemulihan
sumber daya kelautan dan perikanan; melaksanakan pengendalian hama dan
penyakit ikan; melaksanakan pengendalian dan pemulihan sumber daya
kelautan dan perikanan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
menyelenggarakan fungsi:

79

a. melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyebaran hama dan


penyakit ikan;
b. melaksanakan pengendalian dan pemulihan sumberdaya kelautan dan
perikanan;
c. melaksanakan penyebaran informasi hama penyakit ikan dan pemulihan
sumberdaya kelautan dan perikanan;
d. memberikan rekomendasi bidang penangulangan hama dan penyakit ikan
serta biota perairan yang dilindungi dan dilarang diperdagangkan;
e. melaksanakan koordinasi ke Balai Konservasi dan Hama Penyakit di
Daerah Lainnya;
f. melaksanakan rehabilitasi, konservasi, dan preservasi sumberdaya kelautan
dan perikanan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 149
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan;
d. Seksi Pengendalian dan Pemulihan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLVIII yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 150

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.

(3)

Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan mempunyai tugas melaksanakan


pengawasan, pemberantasan dan penyebaran hama dan penyakit ikan;
melaksanakan pengambilan sampel dan melakukan diagnosa berupa gejala
klinis penyebab utama penyakit; menyediakan dan menyebarluaskan informasi
penyakit ikan; memberikan rekomendasi dan penerapan teknis penanggulangan
penyakit dan lingkungan; melaksanakan pengiriman sampel tertentu serta
menunjang kegiatan laboratorium pada level yeng lebih tinggi; melaksanakan
pengendalian pencemaran lingkungan perairan; melaksanakan kebijakan

80

rekomendasi penerbitan sertifikat kesehatan ikan dan lingkungan serta


menyiapkan bahan dan menyusun laporan.
(4)

Seksi Pengendalian dan Pemulihan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan


mempunyai tugas melaksanakan identifikasi status sumberdaya kelautan dan
perikanan; melaksanakan pengendalian rehabilitasi, konservasi dan preservasi
sumberdaya kelautan dan perikanan; memberikan rekomendasi penetapan jenis
biota perairan yang dilindungi; memberikan rekomendasi penetapan jenis biota
perairan yang dilarang untuk diperdagangkan; menyediakan dan
menyebarluaskan informasi wilayah rehabilitasi, konservasi dan preservasi dan
menyiapkan bahan dan menyusun laporan.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keempatpuluhsembilan
UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan
pada Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 151

(1)

UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan mempunyai tugas


membantu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam
melaksanakan pengelolaan sumber benih, produksi benih, produksi bibit,
pengawasan dan pengendalian produksi serta peredaran benih dan bibit
tanaman hutan pada skala provinsi.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program perbenihan dan pembibitan tanaman hutan;
b. melaksanakan urusan perbenihan tanaman hutan;
c. melaksanakan urusan pembibitan tanaman hutan;
d. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 152

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan,


terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Perbenihan Tanaman Hutan;
d. Seksi Pembibitan Tanaman Hutan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XLIX yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.

81

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 153
(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Perbenihan dan
Pembibitan Tanaman Hutan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kehutanan serta ketentuan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan Balai Perbenihan dan
Pembibitan Tanaman Hutan.

(3)

Seksi Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


bahan penyusunan rencana/program kerja; pelaksanaan bahan identifikasi sumber
benih tanaman hutan; penyiapan bahan penyusunan petunjuk tentang perbenihan
tanaman hutan; pengelolaan dan produksi benih tanaman hutan; penyiapan bahan
pelayanan perizinan dalam produksi dan perdagangan benih tanaman hutan;
penyiapan pembinaan, pengendalian, pengawasan, pemantauan dan evaluasi
produksi dan peredaran benih tanaman hutan pada skala provinsi; menyiapkan
bahan evaluasi dan pelaporan Seksi Perbenihan Tanaman Hutan; dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(4)

Seksi Pembibitan Tanaman Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


bahan penyusunan rencana/program kerja; penyiapan bahan penyusunan
petunjuk tentang pembibitan tanaman hutan; pelaksanaan ujicoba teknologi
pembibitan; pelaksanaan produksi bibit tanaman hutan; penyiapan bahan
pelayanan perizinan dalam produksi dan perdagangan dan perdagangan bibit
tanaman hutan skala provinsi; penyiapan bahan pembinaan, pengendalian,
pengawasan, pemantauan dan evaluasi produksi dan peredaran bibit tanaman
hutan pada skala provinsi; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan Seksi
Pembibitan Tanaman Hutan; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugas.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh
UPTD Balai Taman Hutan Raya Nurraksa
pada Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 154

(1)

UPTD Balai Taman Hutan Raya Nurraksa mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melaksanakan
pengelolaan Taman Hutan Raya Nurraksa sebagai areal konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya secara alamiah (natural) maupun secara
buatan (artificial).

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Taman Hutan Raya Nurraksa menyelenggarakan fungsi :

82

a. penyusunan rencana dan program konservasi sumber daya alam dan


pemanfaatan jasa lingkungan;
b. melaksanakan konservasi sumber daya alam;
c. melaksanakan pemanfaatan jasa jasa lingkungan;
d. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 155
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Taman Hutan Raya Nurraksa, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Konservasi Sumber Daya Alam;
d. Seksi Pemanfaatan Jasa Lingkungan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Taman Hutan Raya Nurraksa sebagaimana


tercantum dalam Lampiran L yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 156

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Taman Hutan Raya
Nurraksa sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kehutanan serta ketentuan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbekalan,


perencanaan, pemeliharaan, koordinasi, fasilitasi dalam pengelolaan urusan tata
usaha, kepegawaian, perlengkapan, data dan pelaporan, melaksanakan pembinaan
administrasi di lingkungan Balai Taman Hutan Raya Nurraksa.

(3)

Seksi Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan bahan penyusunan rencana/program kerja; penyiapan bahan
penyusunan petunjuk tentang konservasi sumber daya alam dalam Taman Hutan
Raya; penyiapan bahan identifikasi dan penunjukan jenis tumbuhan dan satwa
yang dikonservasi baik jenis asli (indigenous) maupun jenis dari luar (exotic);
penyiapan bahan pertimbangan teknis konservasi jenis tumbuhan dan satwa
secara insitu dan eksitu termasuk pengendalian populasi; penyiapan bahan
pertimbangan teknis izin kegiatan lembaga konservasi skala provinsi antara lain
kebun binatang, taman safari, kebun raya; penyiapan bahan koordinasi dan
kerjasama dalam penelitian dan pendidikan konservasi; pemantauan dan evalausi
populasi jenis satwa dan tumbuhan liar; menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan Seksi Konservasi Sumber Daya Alam; dan melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(4)

Seksi Pemanfaatan Jasa Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan bahan penyusunan rencana/program kerja; penyiapan bahan
penyusunan petunjuk tentang pemanfaatan jasa lingkungan; penyiapan bahan
identifikasi potensi dan penyusunan program pengembangan pengelolaan dan
pemanfaatan jasa lingkungan; pelaksanaan teknis pengelolaan dan

83

pemanfaatan jasa lingkungan; penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan


kerjasama dalam penelitian dan pendidikan pengelolaan dan pemanfaatan jasa
lingkungan; penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pengelolaan dan
pemanfaatan jasa lingkungan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan Seksi
Pemanfaatan Jasa Lingkungan; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Taman Hutan Raya Nurraksa sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh satu
UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan
pada Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 157

(1)

UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala


Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melaksanakan
pengelolaan hutan secara lestari sesuai dengan fungsi/dan peruntukannya
dalam kawasan hutan lindung, dan atau hutan produksi pada wilayah KPH
lintas Kabupaten/Kota.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Kesatuan Pengelolaan Hutan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program budidaya dan produksi hasil hutan;
b. melaksanakan pengolahan dan pemasaran hasil hutan;
c. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 158

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan, terdiri dari:


a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Budidaya dan Produksi;
d. Seksi Pengolahan dan Pemasaran;
e. Kelompok Jabatan fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan sebagaimana


tercantum dalam Lampiran LI yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 159

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan

84

Hutan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan
serta ketentuan perundang-undangan.
(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Kesatuan Pengelolaan Hutan.

(3)

Seksi Budidaya dan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


bahan penyusunan rencana/program kerja; penyiapan bahan penyusunan
petunjuk tentang budidaya dan produksi hasil hutan; penyiapan bahan
inventarisasi dan penyusunan rencana pengelolaan hutan; pelaksanaan teknis
penataan hutan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan dan
pemanenan hasil hutan kayu maupun bukan kayu; pelaksanaan tata usaha dan
pengangkutan hasil hutan dari lokasi permanen sampai dengan lokasi
pengolahan atau lokasi penjualan; penyiapan bahan penyusunan akunting dan
neraca sumber daya hutan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada
Seksi Budidaya dan Produksi; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(4)

Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


bahan penyusunan rencana/program kerja; penyiapan bahan penyusunan petunjuk
tentang pengolahan dan pemasaran hasil hutan kayu dan atau hasil hutan bukan
kayu dari KPH; penyiapan bahan identifikasi potensi produksi dan potensi pasar
serta penyusunan rencana produksi dan pemasaran hasil hutan dari KPH;
pelaksanaan teknis pengolahan hasil hutan dan pemasaran hasil hutan kayu, hasil
hutan bukan kayu dan jasa lingkungan; pelaksanaan tata usaha hasil hutan,
pengenaan dan penyetoran hasil penjualan dan penerimaan negara bukan pajak
(PNBP) dari hasil hutan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi
Pengolahan dan Pemasaran; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugas.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Dua
UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan
pada Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 160
(1)

UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan mempunyai tugas membantu


Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pengaturan dan
pengawasan perbenihan tanaman perkebunan di wilayah provinsi.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Perbenihan Tanaman Perkebunan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan tanaman
perkebunan;
b. melaksanakan urusan perbenihan tanaman hutan;
c. identifikasi dan pengembangan varietas unggul lokal;
d. pemantauan dan pengawasan peredaran benih dan standar mutu benih;

85

e. pengawasan dan sertifikasi benih perkebunan;


f. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 161
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan, terdiri dari :


a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan sebagaimana


tercantum dalam Lampiran LII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 162

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Perbenihan Tanaman
Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Perbenihan Tanaman Perkebunan.

(3)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Tiga
UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan
pada Dinas PerkebunanProvinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 163

(1)

UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan mempunyai tugas


membantu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam
produksi dan pengolahan hasil perkebunan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai
Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan proses produksi pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
b. melakukan ujicoba terhadap pengembangan teknik budidaya dan jenis
komoditi perkebunan;
c. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

86

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 164
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan,


terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 165

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Produksi dan Pengolahan
Hasil Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


perbekalan, perencanaan, pemeliharaan, koordinasi, fasilitasi dalam
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, data dan
pelaporan, melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan.

(3)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Empat
UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan
pada Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 166

(1)

UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan mempunyai


tugas membantu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
dalam pelaksanaan pengamatan dan peramalan OPT.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan
perlindungan tanaman perkebunan;

di

b. pengkajian dan analisis OPT tanaman perkebunan;


c. identifikasi, pemetaan dan peramalan OPT;
d. penyebaran informasi keadaan serangan OPT;
e. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

bidang

laboratorium

87

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 167
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman


Perkebunan, terdiri dari :
a

Kepala UPTD;

b Subbagian Tata Usaha;


c
(2)

Kelompok Jabatan fungsional.

Bagan Organisasi UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman


Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIV yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 168

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Laboratorium
Perlindungan Tanaman Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan.

(3)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Lima
UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi
pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 169

(1)

UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi mempunyai tugas melaksanakan


pelayanan teknis operasional dibidang energi sumber daya mineral kepada
masyarakat meliputi pengujian mineral (fisika dan kimia) dan pengujian energi
serta pengelolaan ketatausahaan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Pengujian Mineral dan Energi, menyelenggarakan fungsi :
a

pengelolaan kegiatan tata usaha meliputi kepegawaian, perlengkapan dan


rumah tangga balai;

b penyiapan bahan dan peralatan untuk keperluan pengujian mineral;


c

penyiapan bahan dan peralatan untuk keperluan pengujian energi.

88

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 170
(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengujian Mineral;
d. Seksi Pengujian Energi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi sebagaimana


tercantum dalam Lampiran LV yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 171

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasi


pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Pengujian Mineral dan Energi.

(3)

Seksi Pengujian Mineral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sarana


dan prasarana kegiatan pengujian mineral; melakukan pengujian mineral, sifat
fisik dan kimia; membuat laporan hasil pengujian berupa riport analisis.

(4)

Seksi Pengujian Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, sarana


dan prasarana kegiatan pengujian energi; melakukan pengujian di bidang
energi, proximate, ultimate dan fisika; membuat laporan hasil pengujian berupa
riport analisis.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Enam
UPTD Balai Informasi Mineral dan Energi
pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 172

(1)

UPTD Balai Informasi Mineral dan Energi mempunyai tugas melaksanakan


layanan informasi mineral dan energi kepada masyarakat meliputi pengolahan
publikasi, dan evaluasi sistem informasi mineral dan energi serta pengolahan
data ketatausahaan.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai
Informasi Mineral dan Energi, mempunyai fungsi :

89

pelaksanaan urusan kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga balai;

b pelayanan data informasi mineral dan energi;


c

publikasi sistem informasi mineral dan energi.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 173

(1)

Susunan Organisasi UPTD Balai Informasi Mineral dan Energi, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengolahan Data;
d. Seksi Publikasi;

(2)

Bagan Organisasi UPTD Balai Informasi Mineral dan Energi sebagaimana


tercantum dalam Lampiran LVI yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 174

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasi


pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengujian Mineral dan Energi sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Nusa Tenggara Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Informasi Mineral dan Energi.

(3)

Seksi Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, sarana


dan prasarana kegiatan pengumpulan, pengolahan, publikasi dan evaluasi;
mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi informasi mineral dan energi.

(4)

Seksi Publikasi mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi kepada pihak


lain baik instansi pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan sektor
pertambangan dan energi; mempublikasikan potensi pertambangan dan energi di
Provinsi NTB baik berupa hard copy (spasial dan A spasial) serta soft cofy.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Balai Informasi Mineral dan Energi sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Tujuh
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Mataram
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 175

(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pendapatan Daerah

90

Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain.
(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Pelayanan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Mataram, menyelenggarakan fungsi :
a

penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;

b pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan


pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c

pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan di bidang pajak,


retribusi dan pendapatan lain-lain;

d pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;


e

penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan


pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;

penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.


Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 176

(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Mataram, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Mataram sebagaimana tercantum dalam Lampiran LVII yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 177

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Pelayanan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Mataram.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data

91

potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan


penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKD, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.
(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
Bagian Kelimapuluh Delapan
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 178

(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;
d. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pajak, retribusi dan pendapatan
lain-lain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 179

(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Praya, terdiri dari :

92

a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan LainLain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya
sebagaimana tercantum dalam Lampiran LVIII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 180

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Praya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, Rumah
Tangga dan melaksanakan penataan administrasi dilingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKD, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Praya sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.

93

Bagian Kelimapuluh Sembilan


UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 181
(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;
d. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lainlain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 182

(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Selong, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional;

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong
sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIX yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 183

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Selong sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala

94

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan


peraturan perundang-undangan.
(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan penataan administrasi dilingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi obyek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringanan, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKD, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada kantor Bersama SAMSAT.

(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Selong sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Besar
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 184

(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Besar


mempunyai tugas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dibidang pajak daerah,
retribusi daerah dan pendapatan lain-lain.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Besar
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;

95

d. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;


e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 185
(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Sumbawa Besar, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Sumbawa Besar sebagaimana tercantum dalam Lampiran LX yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 186

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Sumbawa Besar sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan penataan administrasi di lingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Besar.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi obyek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKB, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada kantor Bersama SAMSAT.

(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan

96

pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Besar
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Satu
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba Bima
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 187
(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba Bima mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan
lain-lain.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba Bima, menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan di bidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;
d. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 188

(1)

Susunan organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba
Bima, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan
Lain-Lain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

97

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba
Bima sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXI yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 189

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Raba Bima sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan penataan administrasi di lingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba Bima.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKB, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Raba Bima sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Dua
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dompu
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 190

(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dompu mempunyai


tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

98

Nusa Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan
lain-lain.
(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Pelayanan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dompu menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;
d. pelaksanaan kebijaksanaan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan
lain-lain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 191

(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Dompu, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Dompu sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXII yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 192

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Dompu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, Rumah
Tangga dan melaksanakan penataan administrasi di lingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dompu.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan

99

penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan


tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKD, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada kantor Bersama SAMSAT.
(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dompu sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Tiga
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Barat
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 193

(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Barat


mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknsi Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dibidang pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan lain-lain.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Pelayanan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Barat mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lainl;
d. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan.

100

Paragraf 2
Susunan organisasi
Pasal 194
(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Sumbawa Barat, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Sumbawa Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXIII yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 195

(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Sumbawa Barat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, Rumah
Tangga dan melaksanakan penataan administrasi di lingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Barat.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKD, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

101

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sumbawa Barat
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Empat
UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lombok Barat
pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 196

(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lombok Barat


mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknsi Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan lain-lain.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lombok Barat
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;
d. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 197

(1)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Lombok Barat, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
d. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
e. Kepala Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Lombok Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXIV yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

102

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 198
(1)

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Lombok Barat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,


pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, Rumah
Tangga dan melaksanakan penataan administrasi di lingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lombok Barat.

(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan
penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan
dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKD, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada kantor Bersama SAMSAT.

(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lombok Barat
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Bagian Keenampuluh Lima


UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tanjung
Lombok Utara pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 199
(1)

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tanjung Lombok Utara
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknsi Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan lain-lain.

103

(3)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD


Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tanjung Lombok Utara
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
b. pengkajian dan analisa teknis pemeriksaan, pemungutan dan penagihan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
c. pengkajian dan penerapan peraturan perundang-undangan dibidang pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain;
d. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
e. penyampaian laporan kepada kepala dinas mengenai hasil pemungutan
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain;
f. penyelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 200

(4)

Susunan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Tanjung Lombok Utara, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Pendapatan Lain-Lain;
e. Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
f. Kepala Jabatan Fungsional.

(5)

Bagan Organisasi UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Tanjung Lombok Utara sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXV yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 201

(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan


mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Tanjung Lombok Utara sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
pengelolaan urusan tata usaha kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah
tangga dan melaksanakan penataan administrasi di lingkungan UPTD
Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tanjung Lombok Utara.
(3)

Seksi Pendapatan Penetapan dan Penagihan Pajak Daearah, Retribusi Daerah


dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melakukan pelayanan dan
pengelolaan administrasi yang terkait dengan kegiatan pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelayanan pajak, sengketa pajak serta melakukan
tugas-tugas lainnya meliputi pengumpulan, penghitungan dan pembukuan data
potensi sumber, potensi objek dan potensi penerimaan; melakukan

104

penyusunan, perumusan teknis operasional dan koordinasi yang berkenaan


dengan kegiatan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain; melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan pemberian
keringana, pengurangan, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan
pemungutan PKB, BBNKB dan Retribusi Daerah; melakukan pembinaan dan
pada Unit pelayanan PKB dan BBNKB pada kantor Bersama SAMSAT.
(4)

Seksi Penatausahaan Pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-Lain


mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi penerimaan dan tunggakan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain yang meliputi verifikasi
dan pembukuan; analisa dan pelaporan realisasi dan tunggakan; melakukan
tugas penyusunan program dan penerimaan teknis operasional; melaksanakan
koordinasi yang terkait dengan kegiatan penatausahaan pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain; melakukan pembinaan pada unit pelayanan
PKB dan BBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTD Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tanjung Lombok
Utara sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Enam
UPTB Balai Laboratorium Lingkungan pada
Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 202

(1)

UPTB Balai Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan


kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang dalam
pengujian parameter kualitas lingkungan, pelayanan pelanggan, kehandalan
pengujian dan pengembangan sarana pengendalian, keselamatan serta evaluasi
dan pengawasan teknis penyelenggaraan laboratorium lingkungan di daerah.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTB Balai
Laboratorium Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan konsep standar pelayanan kewenangan daerah kabupaten/kota
dan standar tugas dalam pengaturan ketentuan laboratorium lingkungan
dalam hal pengujian parameter kualitas lingkungan, pelayanan pelanggan,
kehandalan pengujian dan pengembangan sarana pengendalian
keselamatan serta evaluasi dan pengawasan teknis penyelenggaran
laboratorium lingkungan di daerah;
b. pelaksanaan ketentuan pengujian parameter kualitas lingkungan, air/limbah
cair, tanah, udara dan b3/padatan dari sumber bergerak dan tidak bergerak,
pelayanan pelanggan, kehandalan pengujian, pengembangan sarana
pengendalian keselamatan serta evaluasi dan pengawasan teknis
penyelenggaraan laboratorium lingkungan di daerah;
c. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam
pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang
dalam pengujian parameter kualitas lingkungan, pelayanan pelanggan,
kehandalan pengujian, pengembangan sarana pengendalian keselamatan
serta evaluasi dan pengawasan teknis laboratorium lingkungan di daerah.

105

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 203
(1)

Susunan Organisasi UPTB Balai Laboratorium Lingkungan, terdiri dari :


a. Kepala UPTB;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan Teknis Laboratorium Lingkungan;
d. Seksi Evaluasi Laboratorium Lingkungan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTB Balai Laboratorium Lingkungan sebagaimana


tercantum dalam Lampiran LXVI yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 204

(1)

Kepala UPTB Balai Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas memimpin,


mengendalikan dan mengkoordinasikan UPTB Balai Laboratorium
Lingkungan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Lingkungan
Hidup dan Penelitian serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan


operasional, pegawai, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat
menyurat, kearsipan serta pelaksanaan ketatausahaan.

(3)

Seksi Pelayanan Teknis Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, dan
pelaporan serta kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang
dalam pengujian parameter kualitas lingkungan, pelayanan pelanggan,
kehandalan pengujian dan pengembangan sarana pengendalian.

(4)

Seksi Evaluasi Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan evaluasi dan pengawasan teknis penyelenggaraan
laboratorium, serta penyiapan bahan kerjasama, informasi dan pendayagunaan
hasil pengujian laboratorium lingkungan.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTB Balai Laboratorium Lingkungan sesuai dengan keahliannya dan
kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Tujuh
UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan pada
Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 205

(1)

UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan


penelitian, pengkajian, perakitan dan pelayanan teknologi tepat guna,
berkelanjutan dan ramah lingkungan serta pengembangan hasil penelitian.

106

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTB Balai
Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi dan perakitan teknologi tepat
guna, berkelanjutan dan ramah lingkungan;
b. pelaksanaan penelitian pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan;
c. pelaksanaan pengembangan hasil-hasil penelitian;
d. pelaksanaan desiminasi hasil penelitian, pengkajian serta sosialisasi
pelayanan teknologi tepat guna, berkelanjutan dan ramah lingkungan;
e. penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil penelitian, pengkajian, dan perakitan teknologi tepat
guna, berkelanjutan dan ramah lingkungan;
f. pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian, pengkajian, dan perakitan
teknologi tepat guna, berkelanjutan dan ramah lingkungan;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 206

(1)

Susunan Organisasi UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :


a. Kepala UPTB;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan Penelitian dan Pengembangan;
d. Seksi Evaluasi Hasil Penelitian dan Pengembangan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan sebagaimana


tercantum dalam Lampiran LXVII yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 207

(1)

Kepala UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas


memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan UPTB Balai Penelitian
dan Pengembangan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Lingkungan Hidup dan Penelitian serta ketentuan peraturan perundangundangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan


operasional, pegawai, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat,
kearsipan dan pelaksanaan ketatausahaan.

(3)

Seksi Pelayanan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan, serta
penyiapan bahan kerjasama, informasi dokumentasi, penyebarluasan,
pendayagunaan hasil, dan pelayanan sarana penelitian, pengkajian, perakitan
teknologi tepat guna, berkelanjutan dan rumah tangga.

107

(4)

Seksi Evaluasi Hasil Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas


melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap hasil-hasil penelitian serta
pengembangan.

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan keahliannya
dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Delapan
UPTB Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan (BPSMP)
Pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 208

(1)

UPTB Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan mempunyai tugas


melaksanakan koordinasi pembinaan, pemantauan, pengawasan serta
pengkajian mutu dan keamanan pangan dan menyediakan laboratorium uji
residu dan kontaminan yang terakreditasi.

(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTB Balai
Laboratorium Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan sertifikasi mutu
pangan;
b. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengujian, serta
pengkajian mutu pangan;
c. pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian
mutu pangan;
d. penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian mutu pangan;
e. pemberian pelayanan, pengujian, dan sertifikasi mutu pangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 209

(1)

Susunan Organisasi UPTB Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan, terdiri


dari :
a. Kepala UPTB;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan Teknis;
d. Seksi Pengujian dan Sertifikasi Mutu Pangan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTB Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXVIII yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.

108

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 210
(1)

Kepala UPTB Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan mempunyai


tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan UPTB Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan sesuai kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian serta ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan


operasional, pegawai, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat
menyurat, kearsipan serta pelaksanaan ketatausahaan.

(3)

Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas mensosialisasikan standar, norma dan


peraturan yang berkaitan dengan mutu dan keamanan pangan; melakukan
monitoring dan pengawasan secara berkala tentang mutu pangan termasuk produk
buah dan sayur segar yang berada di pasar ataupun yang siap di eksport;
menyiapkan sumber daya manusia qualified di bidang mutu pangan dan sumber
daya manusia untuk penanganan laboratorium; memfasilitasi penyelenggaraan
program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor pertanian; melakukan dan
memfasilitasi penerapan sistem manajemen mutu kelembagaan dalam proses
akreditasi dan melakukan standarisasi sektor pertanian.

(4)

Seksi Evaluasi Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melakukan


pengambilan sampel untuk bahan pengujian mutu dan kemanan pangan;
melakukan pengujian mutu pangan, residu dan kontaminan pangan; melakukan
pengujian mutu buah dan sayuran segar; penyebaran informasi hasil pengujian
mutu pangan; melakukan sertifikasi mutu pangan dan sertifikasi produk;
merekomendasikan aspek teknis, sosial dan bisnis dalam rencana
pemberlakuan wajib SNI serta pemberian usulan wajib SNI dan melakukan
pembinaan kebun-kebun percontohan (prima III, II dan I).

(5)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTB Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Pangan sesuai dengan
keahliannya dan kebutuhan.
Bagian Keenampuluh Sembilan
UPTB Balai Penyimpanan, Pemeliharaan dan Pelayanan Informasi Arsip
pada Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 211

(1)

UPTB Balai Penyimpanan, Pemeliharaan dan Pelayanan Informasi Arsip


mempunyai tugas menyusun rencana/program kerja tahunan pada UPTB (Balai
Penyimpanan, Pemeliharaan dan Pelayanan Informasi Arsip), sesuai ketentuan
dan petunjuk sebagai pedoman kerja; membagi tugas kepada bawahan dengan
membuat disposisi agar bawahan memahami tugas dan tanggung jawabnya;
memberi petunjuk kerja dan menjelaskan arah kebijakan pelaksanaan tugas
kepada bawahan untuk menghindari kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaan/tugas; mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas bawahan secara
langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui keadaan pekerjaan yang
sudah, sedang dan belum dilaksanakan, serta permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan tugas; mempelajari petunjuk teknis dan pelaksanaan serta disposisi

109

atasan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman kerja untuk
kelancaran pelaksanaan tugas; memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan
berdasarkan prestasi kerja dengan mencatat dalam buku catatan pegawai untuk
bahan pembuatan DP3 setiap akhir tahun; menyiapkan bahan konsep
penyimpanan dan penataan arsip konvensional maupun elektronik dalam rangka
pelestarian arsip sesuai ketentuan sebagai bahan penentuan kebijakan atasan;
melaksanakan inventarisasi arsip, sarana dan prasarana penunjang penyimpanan
arsip konvensional maupun elektronik sebagai bahan penyusunan kebutuhan
sarana dan prasarana penyimpanan dan pemeliharaan; menyusun kebutuhan
sarana dan prasarana penyimpanan dan pemeliharaan arsip konvensional maupun
elektronik; melaksanakan penyimpanan, pemeliharaan arsip konvensional maupun
elektronik; melaksanakan perawatan dan perbaikan arsip sesuai ketentuan teknis
perawatan kearsipan; melaksanakan Entry Data Arsip Permanen/Statis sebagai
Data Base untuk JIKN (Jaringan Informasi Kearsipan Nasional); memberikan
pelayanan temu balik Arsip Statis yang diperlukan oleh lembaga pemerintah,
swasta dan masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku; mengidentifikasi
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas serta mencari alternatif
pemecahannya berdasarkan data dan petunjuk untuk bahan penentuan kebijakan
atasan; melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;
melaporkan hasil pelaksanaan tugas serta saran pertimbangan kepada atasan
ataupun bahan perumusan kebijakan.
(2)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTB Balai
Penyimpanan,
Pemeliharaan
dan
Pelayanan
Informasi
Arsip
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan anggaran;
b. pelaksanaan penyimpanan, pemeliharaan dan pelayanan informasi arsip;
c. pelaksanaan inventarisasi arsip, sarana dan prasarana penunjang arsip
konvensional maupun elektronik;
d. pelaksanaan entry data arsip permanen/statis sebagai data base untuk
jaringan informasi kearsipan nasional (jikn);
e. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 212

(1)

Susunan Organisasi UPTB Balai Penyimpanan, Pemeliharaan dan Pelayanan


Informasi Arsip, terdiri dari :
a. Kepala UPTB;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Organisasi UPTB Balai Penyimpanan Pemeliharaan dan Pelayanan


Informasi Arsip sebagaimana tercantum dalam Lampiran LXIX yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

110

Paragraf 3
Uraian Tugas
Pasal 213
(1)

Kepala UPTB Balai Penyimpanan, Pemeliharaan dan pelayanan Informasi


Arsip mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan
UPTB Balai Penyimpanan, Pemeliharaan dan pelayanan Informasi Arsip
sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Perpustakaan dan
Arsip serta ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan


operasional, pegawai, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat
menyurat, kearsipan serta pelaksanaan ketatausahaan.

(3)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Kepala UPTB Balai Penyimpanan, Pemeliharaan dan Pelayanan Informasi Arsip
sesuai dengan keahliannya dan kebutuhan.
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 214

(1)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


teknis Kepala Unit Pelaksana Tenis Dinas (UPTD) dan/atau Kepala Unit
Pelayanan Teknis Badan (UPTB) sesuai dengan bidang keahlian.

(2)

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin


oleh tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok, yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Tenis Dinas (UPTD)
dan/atau Kepala Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB).
Pasal 215

(1)

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan


fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.

(2)

Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), dibentuk berdasarkan


kebutuhan dan beban kerja.

(3)

Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB V
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 216

(1)

Kepala Unit Pelaksana Tenis Dinas (UPTD) dan/atau Kepala Unit Pelayanan
Teknis Badan (UPTB), Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan
Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur.

(2)

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dari jabatan struktural dan jabatan


fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3)

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Non Struktural Umum (NSU)
pada Unit Pelaksana Tenis Dinas (UPTD) dan/atau Unit Pelayanan Teknis
Badan (UPTB) diangkat dan diberhentikan dari dan ke Jabatan Non Struktural
Umum oleh Kepala Dinas dan/atau Kepala Badan.

111

BAB VI
TATA KERJA
Pasal 217
(1)

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


dan Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB), Kepala Subbagian Tata Usaha dan
Kepala Seksi, serta Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik intern maupun antar
unit organisasi lainnya sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

(2)

Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Unit Pelaksana Teknis


Dinas (UPTD) dan Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB) bertanggungjawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas kedinasan.

(3)

Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Unit Pelaksana Teknis


Dinas (UPTD) dan Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB) bertanggungjawab
kepada atasannya dan menyampaikan laporan secara berkala terhadap
pelaksanaan tugas masing-masing.

(4)

Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) oleh pimpinan satuan organisasi wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut.

(5)

Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditembuskan kepada satuan


organisasi terkait yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 218

(1)

Untuk menjamin efisiensi dan efektifnya kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) dan/atau Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB), maka keberadaan
UPTD dan/atau UPTB terus menerus dilakukan evaluasi.

(2)

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) akan dilakukan penghapusan, perubahan


status dari UPTD dan/atau UPTB menjadi Satuan Tugas, dan penggabungan
dengan UPTD dan/atau UPTB yang lain, apabila :
a. tidak atau kurang dibutuhkan lagi dalam pelaksaaan tugas pelayanan
masyarakat;
b. tidak atau kurang diperlukan lagi bagi efektifitas tugas operasional dinas
yang bersangkutan;
c. tidak atau kurang bermanfaat, apabila perbandingan kemanfaatannya
dengan beban biaya yang dikeluarkan untuk operasional UPTD dan/atau
UPTB tersebut lebih besar beban pembiayaan bagi Pemerintah Daerah.
Pasal 219

Bagi UPTD dan UPTB yang terkena perampingan, jabatan struktural yang ada
mejadi gugur, dan para pejabat struktural diberhentikan dari jabatan strukturalnya
oleh Gubernur.

112

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 220
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan/Keputusan
Gubernur Nusa Tenggara Barat tentang Rincian Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas-dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan
(UPTB) pada Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang ada dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 221
Hal-hal mengenai pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur
ini diatur dengan Keputusan Kepala Dinas/Badan.
Pasal 222
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat.

Ditetapkan di Mataram
pada tanggal 26 Agustus 2008
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

H. LALU SERINATA

Diundangkan di Mataram
pada tanggal 26 Agustus 2008
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI NTB,

H. ABDUL MALIK

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008 NOMOR 23

Anda mungkin juga menyukai