Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

USIA
Subjek pada penelitian ini berjumlah 117 siswa dengan karakteristik
dikelompokkan berdasarkan usia. Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia 7-9
tahun sebanyak 61 siswa dan jumlah siswa usia 10-13 tahun sebanyak 56 siswa.
Menurut Arisman (2007, p. 56), mengemukakan bahwa pada rentang usia anak SD ini
cenderung gemar mengkonsumsi makanan makan cemilan yang padat seperti, coklat,
permen, gulali dan biskuit. Semakin anak mengkonsumsi makanan padat, maka akan
mempengaruhi keadaan kesehatan gigi pada anak SD.
Hal ini terlihat dalam hasil penelitian, pada subjek penelitian kelompok usia 79 tahun memiliki tingkat keparahan karies lebih tinggi daripada kelompok usia usia
10-13 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh subjek.
Pada usia muda, pengetahuan anak masih terbatas jika dibandingkan anak usia lebih
dewasa. Keterbatasan pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi mempengaruhi
mereka dalam hal membersihkan gigi dan pola makan anak yang gemar
mengkonsumsi makanan padat, hal ini lah yang dapat menyebabkan karies gigi. Usia
muda cenderung tidak tahu dampak yang diakibatkan oleh makanan apabila
mengabaikan kebersihan gigi dan mulut (Winarno, 2004: 17).
Usia merupakan salah satu karakteristik yang berhubungan dengan pendidikan
kesehatan, seiringnya bertambah usia, maka semakin luas pula tingkat pengetahuan
yang didapat sehingga cara pandang subjek lebih terfokus dan terarah.
SUSUNAN GIGI
Subjek pada penelitian ini berjumlah 117 siswa dengan karakteristik
dikelompokkan berdasarkan susunan gigi. Distribusi subjek penelitian berdasarkan
susunan gigi normal sebanyak 64 siswa dan jumlah siswa dengan susunan gigi
crowded sebanyak 53 siswa. Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan
pemunculan gigi pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan psosisi gigi dari
dalam tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam rongga
mulut. Menurut Sasea et al. (2013), susunan gigi crowding memiliki resiko status
karies lebih tinggi karena susunan gigi tersebut menyebabkan aktifitas membersihkan
gigi kurang maksimal. Status karies juga dipengaruhi oleh status oral hygiene subjek.

Daftar Pustaka:

Arisman, (2007).Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.


Winarno. (2004). Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.

Sasea A, lampus BS, Supit A. Gambaran Status Kebersihan Rongga


Mulut dan Status Gingiva pada Mahasiswa dengan Gigi Berjejal.
Journal e-GiGi 2013; 1: 52-8.

Anda mungkin juga menyukai