Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Estrogen

1.

Merangsang pertumbuhan organ seks perempuan, seperti halnya payudara dan rambut

kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.


2. Mengatur siklus menstruasi.
3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan
yang melembabkan vagina.
4. Membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
5. Mempertahankan fungsi otak.
6. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita
7.

yang feminine
Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit,

saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).


8. Mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar
tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan
air.
9. Produksi sel pigmen kulit
10. Mememelihara kepadatang tulang

Demineralisasi / Mineralisasi
Mineralisasi tulang merupakan proses penempatan kalsium ke dalam jaringan tulang. Sedangkan
demineralisasi merupakan proses yang antagonis dengan mineralisasi yaitu proses pengambilan
kalsium dari jaringan tulang.Selama hidup, tulang secara terus-menerus diresorpsi dan dibentuk
tulang baru. Kalsium dalam tulang mengalami pergantian dengan kecepatan 100% per tahun
pada bayi dan 18% per tahun pada orang dewasa. Remodeling tulang ini, sebagian bessar adalah
proses lokal yang berlangsung di daerahyang terbatas oleh populasi sel yang disebut unit
remodeling tulang. Dalam proses ini melibatkan dua komponen utama yaitu :
Osteoblas
Osteoblas merupakan sel jaringan tulang yang berperan mensintesis kolagen untuk membentuk
osteoid sebagai bahan dasar tulang.
Osteoklas
Osteoklas adalah sel fagositik multinukleus besar yang berasal dari sel-sel mirip-monosit yang
terdapat di tulang.

Mineralisasi Tulang
Pembentukan tulang berlangsung secara terus menerus dan dapat berupa pemanjangan dan
penebalan tulang. Kecepatan pembentukan tulang berubah selama hidup. Pembentukan tulang
ditentukan oleh rangsangan hormon, faktor makanan, dan jumlah stres yang dibebankan pada
suatu tulang, dan terjadi akibat aktivitas sel-sel pembentuk tulang yaitu osteoblas. Osteoblas
dijumpai dipermukaan luar dan dalam tulang. Osteoblas berespon terhadap berbagai sinyal
kimiawi untuk menghasilkan matriks tulang. Sewaktu pertama kali dibentuk, matriks tulang

disebut osteoid. Dalam beberapa hari garam-garam kalsium mulai mengendap pada osteoid dan
mengeras selama beberapa minggu atau bulan berikutnya. Sebagian osteoblas tetap menjadi
bagian dari osteoid, dan disebut osteosit atau sel tulang sejati.
Faktor yang Mempengaruhi Mineralisasi
Kalsium adalah salah satu komponen yang berperan terhadap tulang,sebagian ion kalsium di
tulang tidak mengalarni kristalisasi. Garam nonkristal ini dianggap sebagai kalsium yang dapat
dipertukarkan, yaitu dapat dipindahkan dengan cepat antara tulang, cairan interstisium, dan
darah.Estrogen, testosteron, dan hormon perturnbuhan adalah promotor kuat bagi aktivitas
osteoblas dan pertumbuhan tulang. Pertumbuhan tulangdipercepat semasa pubertas akibat
melonjaknya kadar hormon-hormon tersebut. Estrogen dan testosteron akhirnya menyebabkan
tulang-tulang panjang berhenti tumbuh dengan merangsang penutupan lempeng epifisis (ujung
pertumbuhan

tulang).Vitamin

dalam

jumlah

kecil

merangsang

kalsifikasi

tulang

secaralangsung dengan bekerja pada osteoblas dan secara tidak langsung dengan merangsang
penyerapan kalsium di usus.
Hal ini meningkatkan konsentrasi kalsium darah, yang mendorong kalsifikasi tulang.

Demineralisasi Tulang
Sedangkan penguraian tulang disebut absorpsi. Terjadi secara bersamaan dengan pembentukan
tulang. Penyerapan tulang terjadi karena aktivitas sel-sel yang disebut osteoklas. Osteoklas
adalah sel fagositik multinukleus besar yang berasal dari sel-sel mirip-monosit yang terdapat di
tulang. Osteoklastampaknya mengeluarkan berbagai asam dan enzim yang mencerna tulang dan
memudahkan fagositosis. Osteoklas biasanya terdapat pada hanya sebagian kecil dari potongan
tulang, dan memfagosit tulang sedikit demi sedikit. Setelah selesai di suatu daerah, osteoklas
menghilang dan muncul osteoblas. Osteoblas mulai mengisi daerah yang kosong tersebut dengan
tulang baru. Proses ini memungkinkan tulang tua yang telah melemah diganti dengan tulang baru
yang lebih kuat.
Faktor yang Mempengaruhi Demineralisasi
Sewaktu kadar estrogen turun pada masa menopaus, aktivitas osteoblas berkurang. Akibatnya,
aktivitas osteoklas akan lebih tinggi untuk menyeraptulang. Sehingga, defisiensi hormon ini juga

mengganggu pertumbuhantulang. Vitamin D dalam jumlah besar meningkatkan kadar kalsium


serum dengan meningkatkan penguraian tulang. Dengan demikian, vitamin D dalam jumlah
besar tanpa diimbangi kalsium yang kuat dalam makanan akan menyebabkan absorpsi
tulang.Adapun faktor-faktor yang mengontrol aktivitas osteoklas terutama dikontrol oleh hormon
paratiroid. Hormon paratiroid dilepaskan oleh kelenjar paratiroid yang terletak tepat di belakang
kelenjar tiroid. Pelepasan hormon paratiroid meningkat sebagai respons terhadap penurunan
kadar

kalsiums

erum.

merangsang pemecahan

Hormon
tulang

paratiroid
untuk

meningkatkan

membebaskan

aktivitas

kalsium

ke

osteoklas
dalam

dan
darah.

Peningkatankalsium serum bekerja secara umpan balik negatif untuk menurunkan pengeluaran
hormon paratiroid lebih lanjut
Remodeling Tulang
Keseimbangan antara aktivitas osteoblas dan osteoklas menyebabkan tulang terus menerus
diperbarui atau mengalami remodeling. Osteoklas membuat terowongan ke dalam tulang korteks
yang diikuti oleh osteoblas, sedangkan remodeling tulang trabekular terjadi di permukaan
trabekular. Pada kerangka manusia, setiap saat sekitar 5% tulang mengalami remodeling oleh
sekitar 2 juta unit remodeling tulang. Kecepatan pembaruan untuk tulang adalah sekitar 4% per
tahun untuk tulang kompak dan 20% per tahun untuk tulang trabekular .Pada anak dan remaja,
aktivitas osteoblas melebihi aktivitas osteoklas,sehingga kerangka menjadi lebih panjang dan
menebal. Aktivitas osteoblas juga melebihi aktivitas osteoklas pada tulang yang pulih dari
fraktur. Pada orang dewasa muda, aktivitas osteoblas dan osteoklas biasanya setara,sehingga
jumlah total massa tulang konstan. Pada usia pertengahan,khususnya pada wanita, aktivitas
osteoklas melebihi aktivitas osteoblas dan kepadatan tulang mulai berkurang. Aktivitas osteoklas
juga meningkat pada tulang. Pada usia dekade ketujuh atau kedelapan, dominansi aktivitas
osteoklas dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh sehingga mudah patah.

Anda mungkin juga menyukai