Anda di halaman 1dari 3

PENTINGNYA PERAN GENERASI MUDA

Didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang
strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam
pembangunan.
Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena
generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi
muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa
saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara
global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi
sebagai Agent of change, moral force and sosial kontrol sehingga fungsi
tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen
perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemuda
sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik
dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan,
memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan
meningkatkan kesadaran hukum. Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan
memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas
tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan
sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan
partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin transparansi dan
akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi.
Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan
politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya,
kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta
kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah
Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda,
pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa
pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun
sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta
historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu
berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan
pembangunan bangsa.
Dalam proses pembangunan bangsa, pemuda merupakan kekuatan moral,
kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi,
peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan
nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda di segala
dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional
sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan


berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan,
kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan,
kesetaraan, dan kemandirian.
Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda selalu
mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang
terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah belanda dan
jepang kala itu, ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama), hingga
kembali menjatuhkan rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang
punggung bagi setiap pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak
sesuai dengan keinginan rakyat. Pemuda akan selalu menjadi People make
history (orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang
mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih
kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam
perubahan sosial dan secara kuantitatif, sekitar 30-40 % pemuda dari
total jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan akan
lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.
Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan
pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami
kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak kunjung
terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di sekitarnya terlihat aman
dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda akan
cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis dan
mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi
banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda
dituntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik,
lebih produktif dan lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan
untuk bangsa yang lebih baik.
Saya melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi
moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai
seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik, pemuda tidak lagi
memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum
terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhurahura), tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat
saat ini, dalam urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari
bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar
dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.
Problematika Pemuda
Problematika pemuda yang terbentang di hadapan kita sekarang sangatlah
kompleks, mulai dari masalah pengangguran, krisis eksistensi, krisis
mental hingga masalah dekadensi moral. Budaya permisif dan pragmatisme
yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan serba
instant, hedonis, dan terlepas dari idealisme sehingga cenderung menjadi
manusia yang anti sosial.
Adapun masalah lain yang turut menjadi pemicu terancamnya posisi pemuda
adalah lemahnya pengawasan orang tua, keluarga, serta orang terdekat

termasuk pula lemahnya pemahaman pemuda terhadap agama, melanggar


tatanan hukum yang berlaku, dan lain sebagainya mengakibatkan pemuda
banyak terjerumus dalam pusaran pergaulan yang mengantarkan pemuda pada
titik kehancuran. Fakta yang ada sekarang menjadi bukti hal tersebut,
misalnya dari beberapa hasil penelitian mengemukakan bahwa seks bebas,
penyalahgunaan narkoba, justru lebih banyak dilakukan oleh pemuda. Hal
ini menjadi tugas bersama berbagai elemen guna menyelamatkan pemuda,
sekaligus menyelamatkan bangsa dari krisis kepemudaan yang berprestasi.
Seperangkat aturan saja tidaklah cukup untuk melindungi pemuda dari
berbagai kemungkinan terburuk, tanpa didukung oleh peran pemerintah,
masyarakat, swasta, dan lain sebagainya dalam implementasi seperangkat
regulasi. Untuk itu harus dicari solusi agar proses pengembangan potensi
pemuda bukan hanya terbentuk dalam rencana semata, melainkan direalisai
melalui mekanisme yang sudah diatur sedemikian rupa. Salah satunya
adalah organisai yang memang merupakan salah satu wadah untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda, sebab organisasi merupakan
sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan
tersebut.
Sebagai seorang pemuda menjadi kebanggan tersendiri bagi saya lahir di
hari Sumpah pemuda 28 Oktober 1990 silam. Terlahir di hari Sumpah
pemuda memberi saya motifasi luar biasa untuk memberi kontribusi besar
dalam pembinaan pemuda dan ini saatnya bekerja untuk Indonesia menuju
kemajuan bangsa yang lebih baik. Dengan melihat degradasi moral
dikalangan pemuda Indonesia saat ini membuat saya berperan aktif dalam
pembinaan moral dikalangan pemuda/pelajar Makassar. Melalui proses
mentoring dengan pendekatan nilai-nilai rohani dalam penggabungan tiga
aspek kecerdasan manusia (IQ, SQ, EQ). Semoga ini menjadi tahap awal
dalam membentuk generasi mudah yang berguna bagi nusa dan bangsa.
MAJU PEMUDA INDONESIA UNTUK PERADABAN LEBIH BAIK!
http://ariesulistya.wordpress.com//pentingnya-peran-pemud/

PENTINGNYA PERAN PEMUDA DAN MAHASISWA TERHADAP KEMAJUAN


BANGSA
Didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang
strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses
kehidupan...
ariesulistya.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai