Anda di halaman 1dari 3

KLORAMFENIKOL

Indikasi:
1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan salmonelosis
lainnya. 2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi
meningual), rickettsia, lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram-negatif yang
menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat yang lainnya.
Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol. Jangan
digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi tenggorokan, atau untuk
mencegah infeksi ringan.
Cara Kerja:
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis
tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan
jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan
ikatan peptida. Kloramfenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk
Streptococcus pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus
influenzae, Neisseria meningitidis, Salmonella, Proteus mirabilis, Pseudomonas mallei, Ps.
cepacia, Vibrio cholerae, Francisella tularensis, Yersinia pestis, Brucella dan Shigella.
Dosis :
DEWASA

=- 500 mg
- 50 mg/kgBB/hari
ANAK
: 50 100 mg/kgBB/ hari
Pemakaian : 4 x / hari
Sediaan : Kapsul 250 mg, Suspensi 125 mg/5 ml (60 ml)
Efek Samping:
Diskrasia darah, gangguan saluran pencernaan, reaksi neurotoksik, reaksi hipersensitif dan
sindroma kelabu.
Interaksin Obat:
Kloramfenikol menghambat metabolisme dikumarol, fenitoin, fenobarbital, tolbutamid,
klorpropamid dan siklofosfamid.
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

Pemerian zat aktif dan zat tambahan:

Kloramfenikol (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 189 ; FI III hal 144).


Rumus molekul
= C11H12Cl2N2O5.
Berat Molekul = 323,13.
Rumus Struktur
=

Pemerian
= Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang,
putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan.
Kelarutan
= Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etenol, dalam
propilena glikol.
Titik Lebur
= Antara 1490 dan 1530 C.
pH
= Antara 4,5 dan 7,5.
OTT
= Endapan segera terbentuk bila kloramfenikol 500 mg dan
eritromisin 250 mg atau tetrasiklin Hcl 500 mg dan dicampurkan dalam 1 liter larutan
dekstrosa 5%.
Stabilitas
=
Salah satu antibiotik yang secara kimiawi diketahui
paling stabil dalam segala pemakaian. Stabilitas baik pada suhu kamar dan kisaran pH 2-7,
suhu 25oC dan pH mempunyai waktu paruh hampir 3 tahun. Sangat tidak stabil dalam
suasana basa. Kloramfenikol dalam media air adalah pemecahan hidrofilik pada lingkungan
amida. Stabil dalam basis minyak dalam air, basis adeps lanae. (Martindale edisi 30 hal 142).
Dosis
= Dalam salep 1 % (DI 2010 hal 223-227).
Khasiat
= Antibiotik, antibakteri (gram positif, gram negatif, riketsia,
klamidin), infeksi meningitis (Martindale edisi 30 hal 141).
Indikasi =Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap kloramfenikol.
Efek Samping
= Kemerahan kulit angioudem, urtikaria dan anafilaksis.
Penyimpanan
= Wadah tertutup rapat.

Brosur

MINIOCOL
Komposisi:
Chloramphenicol Sirup 125 mg/5 ml Tiap 5 ml mengandung Kloramfenikol 125 mg.
Farmakologi:
Chloramphenicol merupakan antibiotic yang mempunyai aktivitas bakteriostatik dan pada dosis
tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya bekerja dengan menghambat sintesis protein
dengan meningkatkan ribosom subunit 50s yang merupakan langkah penting dalam pembentukan
ikatan peptida.
Indikasi:
1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan salmonelosis lainnya.
2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi meningual), rickettsia,
lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram-negatif yang menyebabkan bakteremia
meningitis, dan infeksi berat yang lainnya.

Kontraindikasi:
Hipersensitif, anemia, kehamilan, menyusui, pasien porfiria.
Efek samping:
Kelainan darah reversible dan irreversible seperti anemia plastik ( dapat berlanjut menjadi
leukemia), mual, muntah, diare, neuritis perifer, neuritis optic, eritema multiforme dan stomatis.
Peringatan:
Hati-hati penggunaan pada kehamilan dan menyusui, mononukeosis, kelainan fenilketonuria
Interaksi obat:
Chloramphenicol menghambat
klorpropamid dan siklofosfamid.

metabolism

dikumarol,

fenitoin,

fenobarbital,tolbutamid,

Aturan pakai:
Dewasa, anak-anak & bayi berusia lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi
3-4 kali pemberian per hari. Bayi prematur dan bayi berusiakurang dari 2 minggu :
25 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 4 kali pemberian per hari.
Cara penggunaan:

Kocok botol perlahan sampai serbuk obat terpisah dari dasar botol. Air ditambahkan sampai
tanda batas 100 mL dan kocok sampai homogen

Kocok dengan baik sebelum meminum obat

Tidak dianjurkan menyimpan suspensi lebih dari 7 hari

Gunakan sendok yang ada di dalam kotak


Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (25oC) dalam wadah tertutup rapat. Lindungi dari cahaya dan jangkauan
anak-anak
Kocok dahulu sebelum minum
Harus dengan resep dokter
No. reg
No. bacth
MFG
Exp. Date
HET

:
:
:
:
:

DKL1523121737A1
GF SG 01
November 2012
November 2013
Rp 19.900

Anda mungkin juga menyukai