Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi)

Ditinjau dari aspek bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab dengan kata kerja lampau (fiil
madli)Daa dan fiil mudhori Yadu dengan mashdar lafadzDawatan yang berarti memanggil,
menyeru, dan mengajak. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr
maruf
nahi
munkar,mauidzah
hasanah, tabsyir, indzar, washiyyah, tarbiyyah, talim,
dan khotbah. Dengan demikian, secara etimologi pengertian dakwah merupakan suatu proses
penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar
orang lain memenuhi ajakan tersebut.
Pengertian Dakwah Menurut Istilah (Terminologi)
Pengertian dakwah secara istilah dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan aktivitas dan
upaya untuk mengubah manusia, baik secara individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak
baik kepada situasi yang lebih baik. Kegiatan mendorong manusia untuk berbuat lebih baik
merupakan suatu proses pengamalan terhadap ajaran agama yang disampaikan dengan tanpa
adanya unsur unsur paksaan dan dilakukan atas dasar kesadaran akan kewajiban moral setiap
individu muslim terhadap agamanya. Sebagaimana definisi dakwah yang dikemukakan oleh Syaikh
Ali Mahfudz dalam kitab Hidayat al Mursyidin Ila Thuruq al Wadzi Wa al Khitabah

Dakwah bil-lisan[sunting | sunting sumber]


Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau
komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif
bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya,
kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan
dengan metode dialog dengan hadirin.

Dakwah bil-Haal[sunting | sunting sumber]


Dakwah bil al-hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan
agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i (juru dakwah).
Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.
Pada saat pertama kali rasulullah

tiba di kota Madinah, dia mencontohkan dakwah bil-

haal ini dengan mendirikan Masjid Quba, dan mempersatukan kaum Anshor dan
kaumMuhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.

pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik
Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini didasarkan pada firman Allah swt :

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
maruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung (TQS. Al-Imran : 104),

Riwayat-riwayat di atas merupakan dalil yang sharih mengenai kewajiban dakwah atas setiap Mukmin dan
Muslim. Bahkan, Allah swt mengancam siapa saja yang meninggalkan dakwah Islam, atau berdiam diri terhadap
kemaksiyatan dengan tidak terkabulnya doa. Bahkan, jika di dalam suatu masyarakat, tidak lagi ada orang yang
mencegah kemungkaran, niscaya Allah akan mengadzab semua orang yang ada di masyarakat tersebut, baik ia
ikut berbuat maksiyat maupun tidak. Kenyataan ini menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa hukum dakwah
adalah wajib, bukan sunnah. Sebab, tuntutan untuk mengerjakan yang terkandung di dalam nash-nash yang
berbicara tentang dakwah datang dalam bentuk pasti. Indikasi yang menunjukkan bahwa tuntutan dakwah
bersifat pasti adalah, adanya siksa bagi siapa saja yang meninggalkan dakwah. Ini menunjukkan, bahwa hukum
dakwah adalah wajib.

Setiaporangbertanggungjawabatasapayangtelahdilakukannya
(Qs.AlMudatsir:38)
A.DEFINISIILMUWAN
1.MenurutkamusbesarBahasaIndonesiaIlmuwanadalah:
orangyangahli
orangyangbanyakpengetahuanmengetahuisuatuilmu,
orangyangberkecimpungdalamilmupengetahuan
orangyangbekerjadanmendalamiilmupengetahuandengantekundansungguhsungguh.
2.Menurut WebsterDictionary,Ilmuwan(Sciantist )adalahseorangyangterlibat dalam kegiatansistematis
untukmemperolehpengetahuan(ilmu)
3.EnsiklopediaIslammengartikanilmuwansebagaiorangyangahlidanbanyakpengetahuannyadalamsuatuatau
beberapabidangilmu.

B.TANGGUNGJAWABILMUWAN

1.BanyakilmuwanmuslimyangtidakmemilikikomitmenterhadapagamaIslam.

Ilmuwantersebutmenghabiskanhariharinyadanbahkanhidupnyauntukmempelajaridan
mengkajiilmuyangdisenangi,menarikhatidanmungkinpulamemperolehketenaranserta
mendapatkanbnyakuang,tapitidakberminatataukurangsekaliminatnyauntukmengkaji
Islam(AlQurandanSunnah)yangberkaitandenganilmuyangdigelutinyaOlehkarenaitu,
tidaklahmengherankanketikamendapatiayatayatAlQuranatauHaditsyangtidaksesuai
denganjalanpikiranatauilmuyangdikuasai,makaayatdanhaditstersebutditolakatau
paling tidak diragukan kebenarannya. Sebaliknya, paham atau konsep yang jelasjelas
bertentangan dan tidak dapat dibandingkan dengan Islam seperti feminisme, sekularisme,
humanisme,liberalisme,postmodernisme,pluralismedsb.
2.Banyakilmuwanmuslimyangberpikirdenganmetode/caraberpikirorangbaratyangkafir.
Merekamemisahkanantaraagamadanakhirat,antarailmudanperilaku,antarailmu
danetika,antaraagamadanilmu,antaraindividudanmasyarakatnantaraagamadengan
sosialataunegara.Halinidisebabkankarenamerekaasalikutsajaterhadappendapatyang
dikatakanolehpakardaribarat.Akibatnyamerekatidakakandapatmelebihiorangbarat.
Mereka akan selalu tergantung dengan barat serta pola berpikirnya. Apaapa yang tidak
sesuaidengancaraberpikirorangbaratakandikritik,diragukanataubahkanditolak.
3.Banyakilmuwanyangtidakpahamsejarahbaratdansejarahpemikiranorangorangbesar.
4.Banyak ilmuwan muslim tidak paham konsep pandangan dunia (worldview), asumsi
hakikatmanusiamaupunnilainilaisosialbudayabarat
5.Akhirnya banyak ilmuwan muslim yang tidak peduli apakah ilmu yang digelutinya ini
benar/salah,sesuaidenganajaranIslam/tidak.
Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu sekurangkurangnya berdimensi
religious atau etis dan social. Pada intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan
hendaknyatidakmelanggarkepatutanyangdituntutdarinyaberdasarkanetikaumumdan
etikakeilmuanyangditekuninya.
tanggungjawabilmuwanmerupakanikhtiarmuliasehinggaseorangilmuwantidakmudah
tergoda,apalagitergelinciruntukmenyalahgunakanilmu
IlmuPengetahuantanpaAgamalumpuh
AgamatanpaIlmuPengetahuanButa
Olehkarenaituseorangilmuwanharusmempunyaibeberapasyarat,diantaranya:
1.Beriman
2.Menyadaribahwadirinyamakhlukterbatasyangmasih,membutuhkandzatygtakterbatas
3.mengakuitilmuawanlain
4.Kejujuranilmuwan,yaknisuatukemauanyangbesar,ketertarikanpadaperkembanganIlmu
Pengetahuanterbarudalamrangkaprofesionalitaskeilmuannya.
5.PerandanFungsiIlmuwan
Sebagai intektual, seorang ilmuwan sosial dan tetap mempertahankan dialognya yang
kontinyudenganmasyarakatsekitardansuatuketerlibatanyangintensifdansensitif.
Sebagai ilmuwan, dia akan berusaha memperluas wawasan teoritis dan keterbukaannya
kepadakemungkinandanpenemuanbarudalambidangkeahliannya.
Sebagai teknikus, dia tetap menjaga keterampilannya memakai instrument yang tersedia
dalamdisiplinyangdikuasainya.Duaperanterakhirmemungkinkandiamenjagamartabat
ilmunya,sedangkanperanpertamamengharuskannyauntukturutmenjagamartabat.

Anda mungkin juga menyukai