PERCOBAAN III
NORIT SEBAGAI ADSORBEN
OLEH :
NAMA
NIM
: F1F1 12 041
KELAS
:A
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
: SYAHDAM HAMIDI
LABORATORIUM FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
PERCOBAAN III
secara
terlarut
umum
(soluble)
adalah
yang
proses
ada
penggumpalan
dalam
larutan,
oleh
karena
adanya
gaya
tarik
atom
atau
molekul
pada
interaksi
antara
adsorbat
dengan
jumlah
yang
sebanding
luas
permukaan
adsorben. Pada saat situs aktif tersebut belum jenuh oleh adsorbat
peningkatan konsentrasi adsorbat disertai dengan peningkatan
jumlah adsorbat yang teradsorpsi, tetapi bila situs aktif tersebut
telah jenuh maka peningkatan konsentrasi adsorbat tidak lagi
disertai peningkatan jumlah adsorbat yang teradsorpsi secara
signifikan (Buhani dan Suharso, 2010).
Salah satu metode efisien yang saat ini telah banyak
dikembangkan untuk penghilangan zat warna adalah adsorpsi
dengan menggunakan arang aktif. Arang aktif adalah arang yang
telah diaktivasi sehingga pori-porinya terbuka dan memiliki daya
jerap yang tinggi. Arang aktif merupakan adsorben yang baik dan
dapat digunakan untuk pemurnian, menghilangkan warna dan bau,
deklorinasi, detoksifikasi, penyaringan, pemisahan dan dapat
digunakan
sebagai
katalis.
Bahan-bahan
yang
dapat
dibuat
kurang
efektif
mengadsorpsi
ion
logam
hexavalent
Kecepatan
adsorpsi
tidak
hanya
tergantung
pada
D. PROSEDUR KERJA
1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Methyl
Methyl red
red 300
300
ppm
ppm
- diukur absorbans methyl red pada
400 nm-600 nm dengan interval 25
nm.
- ditentukan panjang gelombang
maksimum
= 440 nm
2. Adsorpsi Zat Warna
- ditimbang 0,1 gram
Arang
Arang
- dimasukkan setiap 0,1 gram masingmasing ke dalam 50 ml larutan
methyl red 150 ppm, 200 ppm, dan
250 ppm ditunggu selama 1 jam
- dikocok perlahan selama 10 menit
- didiamkan
- diukur absorbans filtrat pada
panjang gelombang 440 nm
Hasil pengamatan ?
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan
a. Penentuan panjang gelombang
Panjang gelombang
Absorbans
(nm)
400
425
450
475
500
3,976
4,000
3,125
3,323
3,426
Absorbans
1,333
1,658
2,000
2,468
Absorbans
0,912
0,676
0,732
2. Analisis Data
a. Kurva standar
Konsentrasi (ppm)
100
200
250
300
Absorbans
1,333
1,658
2,000
2,468
Absorbans
150
200
250
0,912
0,676
0,732
Peny :
a. Konsentrasi akhir :
Untuk y1 :
y
= 5,4977x + 696,49
= -126,52 ppm
Untuk y2 :
y
= 5,4977x + 696,49
= -126,56 ppm
Untuk y3 :
y
= 5,4977x + 696,49
= -126,55 ppm
b. Massa Teradsorbsi
Massa Teradsorbsi
= [Teradsorbsi] x 0,05 L
= [276,52] x 0,05 L
x = 13,826
Massa Teradsorbsi
= [326,56] x 0,05 L
x = 16,328
Massa Teradsorbsi
= [376,55] x 0,05 L
x = 18,82
Samp
el
150
200
250
Konsentra
Konsentra
si
si
Awal
150
200
250
Akhir (x)
-126,52
-126,56
-126,55
Teradsorb
si
Massa
Teradsorb
si (mg)
13,826
16,328
18,82
276,52
326,56
376,55
Isothermal Adsorbsi
x
Log
x/m
(mg)
13,82
(mg)
0,138
100
6
16,32
2,102
-0,859
2
0,163
100
8
18,82
Log C
x/m
100
1
2,102
-0,787
2
0,188
-0,725
3
2,102
y = 0.5x + 21021
Log (x/m) =
Dit.
log C + log k
a. nilai k = ?
b. nilai n = ?
Peny. :
a. Log k = 21021
b.
= 0,5
=2
F.
PEMBAHASAN
Adsorpsi adalah suatu proses penyerapan partikel suatu
fluida (cairan maupun gas) oleh suatu padatan hingga terbentuk
suatu film (lapisan tipis) pada permukaan adsorben. Adsorpsi
berbeda dengan absorbsi. Dimana
zat
padat
yang
menyerap.
Adsorpsi
merupakan
penyerapan suatu zat terhadap zat cair, padat ataupun gas yang
tidak sampai ke dalam zat tersebut tetapi hanya membentuk satu
lapisan saja yang menyelimuti zat yang lain atau bisa dikatakan zat
yang
terserap
hanya
berada
disekeliling
permukaan
zat.
adalah
arang,
tetapi
kesalahannya
adalah
arang
arang
permukaan
adalah
cara
memperluas
adsorbennya.
yang
bertujuan
cara
untuk
memperbesar
pori
yaitu
dengan
memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekulmolekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat,
baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah
besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Selain karbon
aktif, yang biasa digunakan sebagai adsorben adalah silika gel,
zeolit dan penyaring molekul.
Prinsip percobaan adsorpsi isoterm didasarkan pada teori
freundlich, yaitu banyaknya zat yang diadsorpsi pada temperatur
tetap oleh suatu adsorben tergantung dari konsentrasi dan
kereaktifan adsorben mengadsorpsi zat-zat tertentu. Percobaan ini
menggunakan adsorpsi fisika karena adanya gaya Van Der Waals
antara adsorben dengan adsorbat yang digunakan sehingga proses
adsorpsi hanya terjadi ada permukaan larutan.
Perlakuan untuk penentuan panjang gelombang maksimum,
dimana methyl red pada panjang gelombang 400-500 nm dengan
interval 25 nm diukur nilai absorbansinya. Sehingga didapatkan
panjang gelombang maksimumnya yaitu 440 nm.
dari larutan sampel methyl red 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm
berturut-turut yaitu -126,52 ppm, -126,56 ppm, dan -126,55 ppm.
Dari hasil konsentrasi akhir tersebut, maka dapat ditentukan
massa
teradsorbsi
dengan
mengkalikan
nilai
teradsorbsi
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan
bahwa
semakin
banyak
konsentrasi
zat
yang
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, Tri Sumardi E., dkk., 2013, Peningkatan Daya Serap Karbon
Aktif Terhadap Ion Logam Hexavalent Chromium (CRVI) Melalui
Modifikasi
Dengan Cationic Surfactant (Ethylinediamine),
Jurnal Riset Geologi Dan Pertambangan, Vol.23, No.1.
Anggarini, Dita, dkk., 2013, Studi Aktivasi Arang Dari Tempurung
Kelapa Dengan Pengozonan, Kimia.Student Journal, Vol. 2, No.
1, Malang.
Buhani
dan
Suharso,
2010,
Modifikasi
Silika
Dengan
3Aminopropiltrimetoksisilan Melalui Proses Sol Gel Untuk Adsorpsi
Ion Cd(Ii) Dari Larutan, J. Sains MIPA, Vol. 16, No. 3, Hal. 177
183, ISSN 1978-1873, Lampung.
Edahwati, Luluk dan Suprihatin, 2003, Kombinasi Proses Aerasi,
Adsorpsi, Dan
Filtrasi Pada Pengolahan Air Limbah Industri
Perikanan, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol.1, No. 2,
Surabaya.
Idrus, Rosita, Boni P. L. dan Yoga S. P., 2013, Pengaruh Suhu Aktivasi
Terhadap Kualitas Karbon Aktif Berbahan Dasar Tempurung
Kelapa, Prisma Fisika, Vol. I No. 1, Pontianak.
Kundari, Anis Noor dan
Slamet Wiyuniati, 2008, Tinjauan
Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga Dalam Limbah Pencuci Pcb
Dengan Zeolit, Seminar Nasional Iv Sdm Teknologi Nuklir, ISSN
1978-0176, Yogyakarta.
Miranti, S. T., 2012, Pembuatan Karbon Aktif Dari Bambu Dengan
Metode Aktivasi Terkontrol Menggunakan Activating Agent H 3PO4
dan KOH, Skripsi, Depok.
Roring, S. H., Mariska M. P., dan Jemmy A., 2013, Isotherm Adsorpsi
Rhodamin B Pada Arang Aktif Kayu Linggua, Jurnal Mipa UNSRAT
Online, 2 (1) 40-43, Manado.
Tandy, Edward, dkk., 2012, Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet
Alam Terhadap Minyak Pelumas Dalam Air, Jurnal Teknik Kimia
USU, Vol. 1, No. 2,
Medan.