OI
OI
OI
SitiSyadzaQinthary/1206209186
HukumOrganisasiInternasionaldanRegional
EksekutifdanFungsiAdministratif
OrganisasiInternasional
Organisasiinternasionalmenjalankantigafungsiutamayaknilegislatif,eksekutifdan
administratifsertayudikatifdan kuasiyudikatif.Denganketigafungsitersebut,diharapkan
organisasi internasional dapatmenjalankan tugasnya dianggap tidak efektif jikalau segala
kebijakanatauresolusinyahanyamengikatsecarainternalinstitusinyasajadannegaranegara
anggotanya tanpa disertai pengawasan dansanksi yang memadai. Oleh karena itu, untuk
menjaminhaltersebut,organisasiinternasionaldiberikankewenanganyangsignifikandalam
fungsiadministratifmeliputitugasadministrasi,teknisdankeuangansertafungsieksekutif
yangbersifatpolitis.Terkaitfungsiitulahyangakanmenjadipokokdaripembahasankami.
A. ManajemenAdministrasiOrganisasiInternasionaldanPrinsipPrinsipPelayanan
Internasional
Mayoritasdalamsetiaporganisasiinternasional,terdapatkesatuankesekretariatanyang
melayani semua organ dalam organisasinya, namun tidak dengan European Community.
Setiap institusi pada European Community, memiliki biro kesekretariatannya masing
masing1. Kesekretariatan dalam hal ini menjadi tulang punggung dari sebuah organisasi
internasionalkarenaperannyadalammengaturkegiatanorganisasitersebut.
Kesekretariatan berfungsi administratif yang berada di bawah kuasa Kepala
Administrasi.Keskretariataniniterdiridaribeberapakategoripengangkatanstafdanstatus
yangketentuannyaberbeda.
a. KepalaPejabatAdministrasi
Kepala pejabat administrasi organisasi internasional adalah individu terpilih,
seperti ManagingDirectorofIMF2 dan SecretaryGeneralofOAS3,atauindividu
1
Philippe Sands, Bowetts Law of International Institutions (London: Sweet & Maxwell,
2001), 298
2
Art. XII, section 4, (a) of the IMF Articles of Agreement
3
Art. 108 of the OAS Charter
yang diangkat oleh satu atau beberapa organ dalam organisasi tersebut, seperti
SecretaryGeneralofUN4, DirectorGeneralofILO5, DirectorGeneralofWTO6,
SecretaryGeneralofASEANdansebagainya.Perbedaannamatersebuttidakberarti
apaapakarenapadahakekatnyamerekamempunyaifungsiyangsamaberdasarkan
atas konstitusi organisasinya masingmasing. Kepala administrasi tersebut selain
diberiwewenangdalammenjalankanfungsiadministratifnya,jugaberperansebagai
fungsieksekutif.
BerikutadalahrangkumantugasdanwewenangSekretarisJenderalyangsecara
umum ditentukan dalam UN Charter Art 97, 98, 99, 100, 101, 102 dan tugas
tambahannyaditetapkandalamStatuteOfI.C.JArt12(2),20,73(c),101,110.
Pada umumnya, tugastugas pokok kepala pejabat administrasi, yang
bersifatmanagerialadalahsebagaiberikut:
a. Menjaminefisiensikerjasidangsidangorganorgandankomitekomite,dan
jugakonferensikonferensiyangdiselenggarakanolehorganorganterkait.
Dalam hal ini, ia merumuskan agenda sementara, mengirim undangan
pemberitahuankepadaNegaranegaradanbadanbadanlainmengenairapat
dansidang,mempersiapkanstafdanfasilitas,memeriksasuratperwakilan
negaranegaradanmelaporkannyakepadaorganorganterkait;
b. dalam konferensikonferensi, ia akan mengajukan proposal mengenai
metodekerjadanprosedur,mempersiapkanrancanganagenda;
c. melaluistafnya,iaakanmelakukankajiankajian,memberitahu mengenai
masalahmasalah prosedur, membantu penyusunan dokumendokumen,
resolusiresolusisertalaporanlaporandanmemberikannasihathukumdan
teknis7;
d. dalamhalkeuangan,iabertanggungjawabuntukmempersiapkananggaran
tahunanyangdiajukanpadaorganyangberwenanguntukpersetujuannya,
seperti DirectorGeneral yang mengajukan anggaran tahunan kepada
Committee on Budget, Finance and Administration dalam WTO8 dan
4
SekretarisJenderalmengajukankemukaAdvisoryCommitteeonBudgeting
Question lalu ke Komite Lima dan akhirnya kepada Majelis, mengurus
danadanaPBBdanbertanggungjawabataspengeluaranbelanjamereka;
e. memberikanlaporantahunanpekerjaanorganisasi,sepertidalamEuropean
Community
mempublikasikanlaporantersebut9;
f.
mempertahankankelayakankoordinasidanintegrasiprogramprogram
kerjaberbagaicabangSekretariatdanbadanbadankhusussertaorganisasi
antarpemerintah lainnya. Pada UN, tanggung jawab pokok atas badan
badankhusustersebutberadapadaMajelisUmumdanDewanEkonomidan
Sosial, namun berdasarkan perjanjianperjanjian, terdapat wewenang
wewenang tertentu yang telah dilimpahkan kepada Sekretaris Jenderal.
Kemudian sebagai Ketua Komite Penasihat (Chairman of the Advisory
Committee on Coordination/ACC), Sekretaris Jenderal dapat
berkomunikasidenganpimpinandaribadanbadankhusustersebut.
10
11
Ibid., 110
Sumaryo Suryokusumo, Organisasi Internasional (Jakarta: Universitas Indonesia, UIPress, 1987), 25
13
Ibid., 107
12
danpastinyadalampembahasansuatumasalaholehDewanKeamanan,Sekretaris
Jenderaltidakmempunyaihaksuara.
Dengan kata lain, peranan politik Sekretaris Jenderal UN dengan membawa
masalahmasalah ke muka organ UN ini ditunjang dengan wewenang untuk
melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, atas inisiatifnya sendiri jika dianggap
perluuntukmelengkapiinformasimengenaimasalahitukepadaorganyangtepat.
Salah satu contohnya adalah pernyataan Hammarskjold ketika menerima
lanjutan masa jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal PBB bahwa dirinya akan
membantumengisikekosonganyangtimbuldalamsistempengaturanpadaCharter
sertadiplomasitradisionaldemiperdamaiandankeamanan.Danhaltersebutdapat
dilihat darikeputusannyauntukmemperbesar UNOGIL (UNObserverGroupin
Lebanon) bulanJuni1958,pembicaraannyadenganpemerintahUniafrikaSelatan
mengenaimasalahsegregasiyangmanapemerintahUniAfrikamenolakkompetensi
Dewan Keamanan namun menerima campur tangan Sekretaris Jenderal dalam
pembahasanmasalahtersebutatasinisiatifSekretarisJenderalitusendiri14.
Selain itu, Sekretaris Jenderal berfungsi eksekutif karena bertugas untuk
mewakiliorganisasidalamhubungannyadenganPemerintahNegaraAnggotadan
hubungan keluar (internasional) pada umumnya15. Dalam perannya tersebut, ia
dianggapsebagaisumberinformasidisampingsebagaipenasihatatausebagaifaktor
pendorong yang penting bagi semua negara anggota agar tetap mentaati dan
menjunjung tinggi prinsipprinsip dantujuan organisasiinternasional. Halserupa
tercantumpuladalamOASCharter,ECOWASTreaty,WIPOConvention.
Dari pembahasan UN Charter Art 97 dapat disimpulkan bahwa dalam
prakteknyaprosedurpengangkatanSekretarisJenderaladalahsebagaiberikut:
1. Pembicaraan mengenai caloncalon terkait oleh Dewan Keamanan, karena
SekertarisJenderalharusmempunyaikepercayaantidakhanyadariorganisasi
tetapijugadarianggotatetapDewanKeamananhinggaiadapatmemainkan
perananpolitiknyasecaraefektif16;
14
Ibid., 110
Sumaryo Suryokusumo, Organisasi Internasional (Jakarta: Universitas Indonesia, UIPress, 1987), 29
16
Sumaryo Suryokusumo, Organisasi Internasional (Jakarta: Universitas Indonesia, UIPress, 1987), 26
15
17
18
Ibid., 104
Ibid., 116
sepertiTogodanAfghanistanadalahsatusampaitigasedangkan327sampai436
untukAmerikaSerikat.
Prinsip tersebut tidak berlaku untuk keseluruhan pengangkatan staf, seperti
perekrutan stafbahasa ataupekerjapekerja kasar yangmayoritas direkrut secara
lokal.
DijelaskanpuladalamArt101pengangkatanstafdiserahkankepadaSekretaris
Jenderal melalui surat pengangkatan dan surat penerimaan yang merupakan
perjanjiankerjasamadantundukpadaseluruhketentuan StaffRegulations, Staff
Rules dan Administrative Instructions yang relevan dengan kategori khusus dari
pengangkatan tersebut. Ketentuan yangtercantum didalamnya bersifat mengikat
bagiparaanggotastaf.
Terdapat tiga tipe pengangkatan yaitu penugasan atau pengangkatan
tetap,pengangkatantemporeratausementaradanpengangkatanreguler.
Pengangkatan tetap diperuntukkan bagi karir pegawai staf dengan masa
jabatanpenuhsampaiusiapensiundantundukpadaperubahansetiaplimatahun
berdasarkanefisiensi,kompetensidanintegritas.
Pengangkatantemporeratausementaradiklasifikasikanmenjaditigamacam
yakni indefinite (tidak terbatas), fixedterm (waktu yang ditentukan) dan
probationary(percobaan).Indefinitediperuntukkanbagimerekayangdirekrutuntuk
sebuah misi khusus atau pekerjaan lapangan yang tidak ditentukan waktu
berakhirnya. Dapat dikatakan fixedterm adalah antonim dari indefinite, karena
pengangkatannya dengan waktuyangtelah ditetapkan tetapi untukjangka waktu
yang kurang dari lima tahun. Diperuntukkan bagi orangorang yang merupakan
pembantuyangberasaldari kalanganpemerintah atau universitasuniversitas dan
tidakmengharapkanadanyapembaharuandankepermanenan.
Probationaryadalahpengangkatanpercobaandenganjangkawaktutidaklebih
dariduatahundenganharapanmenjadipegawaitetap.
Pengangkatanreguler diperuntukkankepadaorangorangyangtelahmelalui
probationarydandirekrutsecaralokal.
Adapun klasifikasi lain yang tidak kalah pentingnya adalah klasifikasi
berdasarkankategoripemegangjabatanyangterdiriatas:
negaraasaldalamforumorganisasiinternasional ataumenghalangi,menghambat
pekerjaansiindividutersebutdenganmengatasnamakankesetiaannasional.
Terkait dengan hal tersebut dapat dicontohkan dengan kasus Mazilu. Kasus
Mazilu19 ini berawal ketika Mr. Mazilu, a Special Rapporteur for the UN Sub
CommissiononPreventionofDiscriminationandProtectionofMinorities,dicegah
olehpenguasaRomaniauntukberhubungandengan UNHumanRightsCentredan
melakukanperjalanankeGenevauntukmempresentasikanlaporannya.Mengetahui
haltersebut,ECOSOCkemudianmemintaAdvisoryOpiniondalamAplicabilityof
ArticleVI,section22,oftheConventiononthePrivilegesandImmunitiesofthe
United Nations terhadap kasusMazilu.DanI.C.J menyimpulkan bahwaprofesi
MazilutersebutharusdianggapsebagaiutusanPBBdenganketentuanbahwadia
kebal atau memiliki imunitas terhadap segala gangguan dari penguasa negara
asalnya,yakniRomania.
Makayangterpentingdarikarakterorganisasiinternasionaladalahkarakteristik
internasionalnya itu sendiri. Terkait dengan hal tersebut, maka penerapan sanksi
dijalankanolehnegarayangbersangkutandanseluruhnegaraanggotasecaraadil
tanpaadanyapengaruhpolitikdarimasingmasingwakilnegaranyayangbekerjadi
organisasiinternasional.Fungsipengawasandalameksekutifjugadilakukanoleh
kepalapejabatadministrasi.
Dalam UN, kriteria dasar untuk menjadi seorang Secretary General adalah
merekayangbijaksana,kemampuanberdiplomatiknyabaik,dihormati,mempunyai
skill, mampubersikapnetral,dipercayadandihormati.Kaitannyadengankarakter
internasional adalah denganbekerjanya ia dalam sebuahorganisasi internasional,
makaiaberperansebagaiindividuyangtidakmewakilinegaranya,sehinggasemua
pendapatdariseorangSecretaryGeneralakandidengardanberpengaruhpadadunia
internasional.
B. ImplementasiPeraturandanKewajibanOrganisasiInternasional
Telahdapatterlihatbahwadewasainiorganisasiinternasionalturutberperan
dalamberbagaibidangkegiatan,baikditingkatglobalmaupunregional.Konstitusi
danperangkathukuminstitusional(pengaturaninternal)masingmasingorganisasi
19
Philippe Sands, Bowetts Law of International Institutions (London: Sweet & Maxwell,
2001), 314
Dalam fungsi eksekutif, tidak terdapat prinsip prinsip umum menyangkut tugas /
kewenanganpengawasan(supervisorypower)daripadaorganisasiinternasional.Supervisory
powerdapatdibagimenajdi4(empat)kategori,yaitu:
Reportingrequirements
Factfinding,informationcollectionandsurveillance
Inspection.
EnforcementPowers
1. ReportingRequirements
Kewajibanuntukmemberisuatulaporanatauselalumemberiinformasidalamjangka
yang ditentukan merupakan kewajiban yang banyak dijumpai dalam organisasi
internasional.Tujuandilakukanpelaporaniniadalahuntukmemberikaninformasiyang
dibutuhkanuntukmembangunsesuaidengankonstitutisisertakewajibanlainnya.21
20
. Philippe Sands, Bowetts Law of International Institutions (London: Sweet & Maxwell, 2001),
316
21
Philippe Sands, Bowetts Law of International Institutions (London: Sweet & Maxwell, 2001),
316
Dalampemberianlaporantersebut,setiaporganisasiinternasionalmempunyaipengaturan
yangberbedauntuksiapayangharusmelakukanpelaporantersebut,untuksiapalaporan
tersebut,kapanharusmemberipelaporan,danlainlainnya.
Laporan yang dilakukan organisasi internasional merupakan wujud akuntabilitas
organisasi untukanggotaanggotanyaagaranggotadapatmelihatprogresdanaktivitas
yangdilakukan.Halinidapatdilihatdi InternationalTropicalTunaCommision pada
tahun1949yangwajibmemberikanlaporanmengenaidampaklingkungandarikegitanya
setiaptahunkepadapemerintahyangtelahmenandatanganiataumeratifikasikan.22
Akantetapi,laporaninitidakhanyaberfungsiuntukdiberikankepadaanggotanya
saja,namunjugaterhadaporgankelembagaanatauorganisasiinternasionallainnya.Hal
inidapatdilihatdalamUNsAdministrativeCommitteeonCoordinationdimanamereka
akanmendapatkanlaporandari25organisasidalamPBBagardapatmeningkatanserta
mempromosikan kooperasi antar organisasiorganisasi dalam PBB. Contoh lainnya
adalah UN Commission on Sustainable Development yang menuntup laporan dari
organisasi,programdaninstitusidarisistemPBByangberurusandenganbeberapaisu
lingkungan dan pengembangan agar dapat mengawasi perkembangan implementasi
Agenda21.23
Terdapat pula pengaturan laporan yang lebih khusus. Salah satu contoh adalah
laporanmengenaikeuanganyangdiperiksaolehGeneralAssemblysAdvisoryCommittee
onAdministrativeandBudgetaryQuestions(ACABQ).Disini,ACABQakanmemeriksa
laporan keuangan administrative lembaga khusus di UN serta untuk kegiatan
perdamaiannya.
Kewajibanuntukmelaportidakhanyadatangkarenadesakandarianggotaanggota
organisasi tersebut, tapi juga karena sudah diatur dalam konstitusi. Pengaturan di
konstitusiinitentuberbedauntuksetiaporganisasiinternasionaldanmemilikiprosedur,
hal apa saja yang dilaporkan serta tata cara yang berbeda untuk setiap organisasi
internasional. Seperti pada International Atomic Energy Agency (IAEA), telah diatur
dalam konstitutsinya di Article VIII.A dan Article VIII.B 24 agar para anggota untuk
berkomitmenuntukmembuatlaporan.LalupadaFoodArgicultaralOrganisation(FAO),
22
Philippe Sands, Bowetts Law of International Institutions (London: Sweet & Maxwell, 2001),
317
23
UN G.A res 47/191 (1992)
24
Commit
dalam konstitusinya diwajibkan untuk mebuat pelaporan dalam tiga tahap. 25 Dalam
konstitusi World Trade Orgnisatin (WTO), laporannya berupa implementasi dari
rekomendasi dari organisasi, konvensi, perjanjian dan regulasi. Dalam konstitusi
InternationalLaborOrganisastion(ILO),diwajibkanbagiparaanggotauntukmembuat
laporanmengenailangkahlangkahyangtelahmerkeaambilagardapatmengefektifkan
konvensiburuh.26
Karakterisitik pelaporan tentu berbedabeda dari organisasi internasional. Apabila
dapat dikatagorikan, di lembaga ekonomi dituntut laporan yang cukup memberatkan
(Dalamartiterdapatbanyakhalyangharusdilaporkan)sertapersyaratannyabanyak.Hal
inidapatdilihatdalamWTOsTradePolicyReviewMechanism(TPRM)danjugadalam
InternationalMonetaryFund. Berbedalagidalamlembagahakasasimanusia,dimana
dalamperjanjiantersebutdiwajibkanbagianggotanyauntukmemberilaporanmengenai
langkahlangkahyangtelahdilakukanagartreatytersebutterjalankandinegaramasing
masing.Dalamlembagalingkunganm,terdapatbanyakpersyaratanuntukmemberikan
sautulaporanyangdaiturdalamperjanjiannyatersebut.
Laporan ini memiliki tujuan yang baik dan sebenernya menjalankan fungsi
pengawasannya, namun terdapat beranekaragam laporan dan kekurangan staff serta
budgetsehinggakurangefektifdankualitasnyapundipertananyakan.
2. FactFinding,InformationCollectionandSurveillance
Selain laporan yang diberikan oleh para anggota, organisasi internasional dapat
mendapatkan informasi mengenai keaktifan serta kepatuhan para anggota (dengan
melihatkewajibandanperaturandariorganisasitersebut)darisumbersumberinternal
maupun eksternal. Kewenangan para organisasi untuk dapat melakukan ini dapat
menjaditersuratataupuntersirat.
Kewenangan untukmendapatkan informasi secara tersurat artinya kewenangan ini
memangsudahjelasdisebutkandalamkonstitusiataupunperjanjian.Olehkarenaitu,
organisasi internasional tersebut dapat mendapatkan informasi dengan sendirinya
tanpaperlumendapatkannyadarianggotanya.Salahsatucontohadalahdalam UN
25
SelaindiPBB,terdapatkewenangantersebutpadaE.CCommissiondimanamereka
dapat mendapatkan informasimengenai aktivitas yangdilakukan olehanggotanya.
HaliniterteradalamArticle211oftheE.CTreaty,EURATOMdanECSC
3. Inspection
Inspection atau inspeksi adalah dimana organsiasi internasional tersebut
mendapatkaninformasimengenaipermasalahantertentusecaralangsungditempat
munculnya permasalahan tersebut. Perbedaan signifikan inspection dengan fact
finding,informationgathering serta surveillance ialahdisiniterdapatpermasalahan
tertenudandiadakaninspeksiterhadappermasalahantersebut.Sedangkanpadafact
finding,informationgathersertasurveillanceialahmendapatkaninformasiinformasi
untukmemperkayainformasisertamemperdalampengawasanterhadapimplementasi
regulasi dan peraturan. Tindakan inspeksi ini sebenarnya menunjukan adanya
keterlibatanlangsungdandapatditafsirkansebagaitindakanikutcampur(intrusive),
makaterdapatbatasanbaatsandankendalatertentudalampelaksanaannya.
DalamArticle87oftheUNCharterdirumuskanbahwa:
TheGeneralAssembly,andunderitsauthority,TheTrusteeshipCouncil,in
carryingouttheirfunctions,may:
a.considerreportssubmittedbytheadministeringauthority;
b.accept petitions and examine them in consultation with the
administeringauthority;
c.provideforperiodicvisitstotherespectivetrustterritoriesattimes
agreeduponwiththeadministeringauthority;and
d.take these and other actions in conformity with the terms of the
trusteeshipagreements.
Salah satu contoh daripada kewenangan organisasi internasional untuk
melakukan inspeksi ini tergambar dengan jelas dalam Resolution 687 yang
dikeluarkanolehUNSecurityCouncil(UNSC)padatahun1991,dimanadalamhal
pemusnahansenjatapenghancurmassal(weaponsofmassdestruction)danfasilitas
produksinyayangdimiliki olehIrak,pelaksanaannya diawasiolehUnitedNations
SpecialCommission(UNSCOM).Dalamrangkamelaksanakantugasnya,UNSCOM
perlu melakukan kunjungan / inspeksi langsung ke fasilitas fasilitas (onsite
inspection)diIrak,dimanapadapraktikknyadiperlukanpersetujuanIrak.
Pada awalnya Irak memberikan keleluasaan kepada UNSCOM dalam
melakukaninspeksi,namunkemudianpadaJanuari1998Irakmenyatakanmundur
dari kesepakatan dan menetapkan 8 (delapan) lokasi yang disebut dengan
Presidentialsitesyangdikecualikandarifasilitasfasilitasyangdapatdikunjungi
UNSCOM. Pada Februari 1998, UNSCOM dan pemerintah Irak mencapai
kesepakatanmelaluiMemorandumofUnderstanding(MoU)yangmengizinkantim
UNVICOM melakukan inspeksi terhadap 8 Presidential sites tersebut. Kasus ini
menggambarkan kendala dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi
kewenanganinspeksiyangdimilikiorganisasiinternasional.Halinidisebabkansifat
instrusiveakanbertabrakandengankedaulatansuatunegaradalamteritorialnya.
Namun demikian, terdapat pula contoh dimana pelaksanaan kewenangan
inspeksiyangdimilikiorganisasiinternasionaltidakmemerlukanizindaripadanegara
bersangkutan. Contohnya dalam kewenangan yang dimiliki prosecutor daripada
InternationalCriminalCourt(ICC)untukmelakukaninvestigasilangsungkelokasi
terjadinya perkara tanpa memerlukan izin dari negara bersangkutan (apabila telah
diberikanwewenangmelaluitahapanpraperadilan(pretrial)).Disinidapatdilihat
bahwa sebenarnya prosecutors menjalankan fungsi judisial atau quasi judisial.
Namun, mereka tidak terbatas untuk menjalankan fungsi judisial, tapi juga dapat
menjalankanfungsieksekutifdariorgansisasiinternasional.Maka,disiniorganorgan
orgnisasiinternasionaltidakmutlakhanyamenjalankansatufungsinamunbisasaja
menjalankanlebihdarisatufungsiutamaorganisasiinternasional.
4. EnforcementPowers
Walaupunpadaumumnyaperanpengawasandariorganisasiinternasionalhanya
menyangkut penindaklanjutan terhadap laporan dan juga inspeksi yang terbatas,
namunpadakasuskasustertentuorganisasiinternasionaljugamemilikikewenangan
yang lebih luas dalam memastikan terpenuhinya hakhak yang dimilikinya.
Kewenangan yang dimaksud adalah pemberian sanksi terhadap pelanggaran
menyangkutkewajibandarinegaranegaraanggotaterhadaporganisasiinternasional
danpadakasustertentunegaranegaranonanggota.
Kewenanganyangdimiliki masingmasingorgansiasidiaturpadakonstitusinya
masingmasing.Padaumumnya,penegakanakandidahuluitahapan:
Pengumpulan faktafakta yang membuktikan telah terjadinya pelanggaran
kewajiban,yangdidapatkanmelaluilaporan,petisidan/atauinspeksi.
Penetapan oleh organ politik yang menyatakan bahwa telah terjadi suatu
pelanggarankewajibandanterhadapnyaperludikenakansanksi.
Setelahadanyapenetapan,makaterdapatbeberapatindakanyangdapadiambil:
4.1 JudicialMeasure
Judicial Measure adalah dimana organ internasional dapat membawa suatu
permasalahan kehadapan suatumahkamah internasional atau suatubadan semi
judisial untuk memperoleh kepastian bahwa negara anggota memang telah
melakukansuatupelanggarankewajiban.ContohdariiniadalahUNGAdapat
membawa sengketa yang melibatkan anggotanya kehadapan Security Council.
Perludibedakanantarasuatugugatandanpermohonanuntukpendapathukumdari
badan semi peradilan atau mahkamah internasional (Contoh: Pendapat hukum
ialah adalah Advisory Opinion dari ICJ. Dan untuk Gugatan: Hak untuk
mengajukangugatandihadapanEuropeanCourtofJustice.