Anda di halaman 1dari 6

MINYAK BUMI

1. Definisi Minyak Bumi


Minyak bumi yang biasanya disebut crude oil adalah merupakan campuran
yang komlek dari senyawa hidrokarbon, karena senyawa ini dominan oleh unsur
carbon (C) dan hydrogen (H) dan sebagai kecil unsur lain seperti : Oksigen (O),
Nitrogen (N), sulfur (S) dan beberapa metal antara lain : Fe, Na, Va yang
susunannya sebagai senyawa ikatan / impurities. Minyak mentah sebagaian besar
terdiri dari hidrokarbon yang dapat dibedakan sebagai berikut : Parafinik,
Naphtenik, Olefin dan Aromatik.
Susunan rantai carbon dan rumus bangun senyawa hidrokarbon akan
menentukan sifat fisika maupun sifat kimia dari gas bumi serta akan
mempengaruhi produk secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan makin
berkembangnya teknologi pembakaran serta industri industri lain dan
perkembangan dilakukan atas dasar penelitian penelitian di industri migas dari
hulu sampai dengan hilir. Dengan perkembangan perkembangan mesin
automotif dan mesin industry lain yang makin cepat yang memerlukan tuntutan
kualitas maupun kuantitas dari bahan bakar maupun pelumas yang dipergunakan ,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam proses pengolahannya juga
akan berkembang. Dengan makin besarnya kebutuhan tersebut sehingga
dikembangkan bermacam macam proses pengolahan untuk meningkatkan bahan
bakar dari nilai rendah ke produk yang lebih tinggi.
2. Pembentukan Minyak Bumi
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul
terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev
(1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya
pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih
ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa

minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan
tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam
beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Berdasarkan
teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia.
2. Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena
adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus
karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang
digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana
karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama,
karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari
atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua
CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).P.G. Mackuire yang pertama kali
mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan.
Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa
minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:
-

Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini


disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam
darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak

dapat memutar bidang polarisasi.


Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari

hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.


Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip
dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik

menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.


Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian

integral sedimentasi.
Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai

pleistosan.
Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

2.3.

Komposisi Minyak Bumi


Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak
50-98% berat, sisanya terdiri atas zat-zat organik yang mengandung
belerang, oksigen, dan nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik seperti
vanadium, nikel, natrium, besi, aluminium, kalsium, dan magnesium.
Secara umum, komposisi minyak bumi terdiri dari Karbon (C) 84 87%,
Hidrogen (H) 11 14%, Sulfur (S) 0 3%, Nitrogen (N) 0 1%, Oksigen
(O) 0 2%.
Berdasarkan kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi
menjadi golongan hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta senyawasenyawa logam.
1. Hidrokarbon
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, olefin,
naften, dan aromatik.
a. Parafin
Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh berantai lurus
(alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6),
n-butana (C4H10), isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana
(2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana,
C8H18). Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa
isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa yang tergolong nparafin. Tetapi, di dalam minyak bumi mentah, kadar senyawa
isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin.
b. Olefin
Olefin adalah kelompok senyawa hidrokarbon tidak jenuh, CnH2n.
Contohnya etilena (C2H4), propena (C3H6), dan butena (C4H8).
c. Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur
cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok
naften yang banyak ditemukan adalah senyawa yang struktur
cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah
siklopentana (C5H10), metilsiklopentana (C6H12) dan sikloheksana
(C6H12). Umumnya, di dalam minyak bumi mentah, naftena

merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar


terbanyak kedua setelah n-parafin.
d. Aromatik
Aromatik adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan
atom-atom karbon yang membentuk cincin benzen (C6H6).
Contohnya benzen (C6H6), metilbenzen (C7H8), dan naftalena
(C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya
memiliki kadar aromat yang relatif besar.
2. Non Hidrokarbon
Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan
hidrogen, di dalam minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon
seperti belerang, nitrogen, oksigen, vanadium, nikel dan natrium yang
terikat pada rantai atau cincin hidrokarbon. Unsur-unsur tersebut umumnya
tidak dikehendaki berada di dalam produk-produk pengilangan minyak
bumi, sehingga keberadaannya akan sangat mempengaruhi langkahlangkah pengolahan yang dilakukan terhadap suatu minyak bumi.
a. Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang
bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R),
disulfida (R-S-S-R) dan tiofen (sulfida siklik). Senyawa-senyawa
belerang tidak dikehendaki karena :
- menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk
-

pengolahan.
mengurangi efektivitas zat-zat bubuhan pada produk pengolahan.
meracuni katalis - katalis perengkahan.
menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakar
minyak, senyawa belerang teroksidasi menjadi zat-zat korosif yang

membahayakan lingkungan, yaitu SO2 dan SO3).


b. Nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa
seperti 3-metilpiridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat
yang tidak bersifat basa seperti pirol (C4H5N), indol (C8H7N) dan
karbazol (C12H9N). Senyawa-senyawa nitrogen dapat mengganggu
kelancaran pemrosesan katalitik yang jika sampai terbawa ke dalam

produk, berpengaruh buruk terhadap bau, kestabilan warna, serta sifat


penuaan produk tersebut.
c. Oksigen
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam
naftenat (2,2,6-trimetilsikloheksankarboksilat, C10H18O2) dan asamasam lemak (alkanoat), gugus hidroksi fenolik dan gugus keton.
Senyawa oksigen tidak menyebabkan masalah serius seperti halnya
senyawa belerang dan senyawa nitrogen pada proses-proses katalitik.
d. Senyawa logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam.
Kandungan logam yang biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel
dan natrium. Logam-logam ini terdapat bentuk garam terlarut dalam
air yang tersuspensi dalam minyak atau dalam bentuk senyawa
organometal yang larut dalam minyak. Vanadium dan nikel
merupakan racun bagi katalis-katalis pengolahan minyak bumi dan
dapat menimbulkan masalah jika terbawa ke dalam produk
pengolahan.

Anda mungkin juga menyukai