Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

Kontrasepsi hormonal adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan


kehamilan setelah hubungan seksual dengan menghambat sperma mencapai ovum
matang atau dengan mencegah ovum yang dibuahi tertanam pada endometrium
dengan menggunakan preparat kombinasi estrogen dan progesteron atau preparat
progesteron saja.
Kontrasepsi Hormonal dibedakan menjadi: Kontrasepsi Hormonal
Kombinasi dan Kontrasepsi Hormonal Hanya Progesteron Kontrasepsi hormonal
kombinasi dapat diberikan secara oral (pil KB kombinasi), secara sistemik
(suntikan)

dan

trandermal.

Kontrasepsi

hormonal

dengan

progestogen

menghindari efek samping estrogen. Ini tersedia dalam berbagai metode


pemberian seperti oral, suntikan, implan dan sistem intrauterin (IUS).
Secara umum estrogen dan progesteron sebagai kontrasepsi memberi efek
sebagai berikut :
1.

2.

3.

4.

Lendir serviks mengalami perubahan menjadi lebih pekat sehingga penetrasi dan
transportasi sperma selanjutnya lebih sulit.
Kapasitas sperma dihambat oleh progesterone. Kapasitas diperlukan oleh sperma
untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan disekeliling ovum.
Jika progesterone diberikan sebelum konsepsi maka perjalanan ovum dalam tuba
akan dihambat.
Implantasi dihambat bila progesterone diberikan sebelum ovulasi. Walaupun
ovulasi dapat terjadi, produksi progesterone dari korpus luteum akan berkurang,

5.

sehingga implantasi dihambat.


Penghambatan ovulasi melalui fungsi hypothalamus-hipofisis-ovarium.

25

Adapun efek samping dari jenis kontrasepsi hormonal yaitu: hipertensi,


peningkatan risiko trombosis vena, kenaikan berat badan, nyeri payudara, sakit
kepala, amenorea, spotting (pil kombinasi); gangguan haid, peningkatan berat
badan, payudara tegang (mini pil); gangguan siklus haid, perubahan berat badan,
pusing dan sakit kepala, keputihan, rambut rontok, hematoma (kontrasepsi
injeksi); gangguan haid, nyeri kepala, peningkatan berat badan, jerawat,
perubahan mood atau gelisah (implan); ekspulsi, nyeri waktu pemasangan, kejang
rahim, perforasi uterus, infeksi pelvik (AKDR Hormonal).

26

Anda mungkin juga menyukai