Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PELATIHAN DOKTER REMAJA DI MTS / MAS AL-WASLIYAH


PUSKESMAS DESA LALANG
OLEH:
Irwansyah Putra

103307007

Julianto Tanjaya

103307009

Khiky Augustika Yuana

103307011

Kristiapul Sembiring

103307012

Mazda Septina

103307014

Viena

103307028
PENANGGUNG JAWAB:
Rohaya Darmawati. L.S. SKM
NIP 196912181994032003

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya
kami dapat menyelesaikan Makalah ini tentang PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) KESEHATAN LINGKUNGAN.
Kedua kalinya Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada
junjungan habiibbana wanabiyyana Muhammad saw, yang insya Allah akan
diberikan syafaat kapada kita semua di Yaumil qiyamah nanti. Amiin..
Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah kami yang akan datang.
Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Amiin
Wassalamualaikum wr.wb

Medan 3 September 2015


Penyusun

BAB I
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi
yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat,
sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam
menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).
"Health is not everything, but without health everything is nothing".
Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi
tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang
sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat
serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku hidup sehat.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi
kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga,
institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena
perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga
melekat dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan
merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat
terhadap pembiayaan kesehatan.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahanperubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui
persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera.
Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau
mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan
yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)
2.2 Tujuan PHBS
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.

BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Tatanan PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Tatanan rumah tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan
kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk
hidup bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota
keluarga. Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit
melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah
untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu
"kebutuhan",

sehingga

kita

akan

termotivasi

untuk

mencapainya

dan

melakukannya.
Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a.

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan


pasca persalinan dan mencegah infeksi neonatus.
b.

Memberi Asi esklusif

Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan
Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga
bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker
payudara dan kanker rahim.
c.

Menimbang balita setiap bulan.

Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan
penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan
status gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui
pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika
terdapat indikasi kekurangan gizi.
d.

Menggunakan air bersih

Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika
kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang

digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan
saringan sederhana.
e.

Mencuci tangan dengan air dan sabun.

Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika akan
mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan
kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri penyebab
infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.
f.

Menggunakan jamban sehat.

Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks


antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis
dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan,
minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.
g.

Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.

Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air


minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini
merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena
nyamuk demam berdarah bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih
bukan air got atau sejenisnya.
h.

Makan buah dan sayur setiap hari.

Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah
didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi
dapat terpenuhi.
i.

Melakukan aktifitas fisik setiap hari.

Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan


meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.
j.

Tidak merokok didalam rumah.

Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orangorang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
2. Tatanan sekolah
Indikator PHBS di sekolah antara lain:

a.

Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat
makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan
penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll.
b.

Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.

Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan
makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan
bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
c.

Menggunakan sampah pada tempatnya

Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi
sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi
media perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan
kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d.

Olah raga yang teratur dan terukur.

Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur
dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh
terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.
e.

memberantas jentik nyamuk.

Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty
yang menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari
dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air
seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat
penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat
menampung air hujan.
f.

Tidak merokok.

Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain
terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk

kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta
ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang
terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
g.

menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,

Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar
pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
h.

Menggunakan jamban.

Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya
tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat
menjadi vektor penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
3. Tatanan tempat kerja
Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat
kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat
kerja :
1.

Tidak merokok di tempat kerja

2.

Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

3.

Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik

4.

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah

buang air besar dan buang air kecil


5.

Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

6.

Menggunakan air bersih.

7.

Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

8.

Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) sesuai jenis pekerjaan.


4. Tatanan tempat umum
PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat
umum sehat.

Tempat-tempat

umum

adalah

sarana

yang

diselenggarakan

oleh

pemerintah atau swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana
perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.
a.

PHBS di Pasar

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Tidak merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas
Jentik nyamuk
b.

PHBS di tempat Ibadah

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk
c.

PHBS di Rumah Makan

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah
makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk
d.

PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan


jamban, Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan
Manfaat:
a.

Bagi masyarakat:

Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan yang dihadapi
b.

Bagi tempat umum

Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra
tempat umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai
akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum
c.

Bagi pemerintah Kabupaten/kota

Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra


pemerintah kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat
pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum
5. Tatanan fasilitas kesehatan
Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :
1. menggunakan air bersih,
2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,
3. membuang sampah pada tempatnya,
4. tidak merokok,
5. tidak meludah sembarangan,
6. memberantas jentik nyamuk.
3.2 Sasaran PHBS Menurut Tatanan
Sasaran

Keluarga

Primer Individu

Inst.
Kesehatan
Pasien

Tempat Kerja Sekolah


Karyawan Siswa

Pengantar/

Tempat Umum
Pengunjung
Masyarakat

Keluarga

Umum

Keluarga
Sekunder KK

Pasien
Petugas Kes Manager

Guru

Pegawai

Ortu/ Mertua
Kader Kes Serikat Buruh
BK

Karyawan

Kader

Manager

Tersier KK

Organisasi Karyawan
Pimp.

Ket RT

Institusi

Ket RW

Institusi

Kades

Kesehatan

3.3 Media
Contoh Media Pamflet :

Profesi
Direktur

Osis
Kepsek

Direksi

di
Pemilik

Pemilik

Pemilik

3.4 Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS


Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan
Gerak PKK-KB-Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS
adalah :
a. Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
d. Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
e. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Desa dan Kelurahan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.
g. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000
tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
h. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan nasional Promosi Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.

BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas, sebagai berikut :
1.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang

dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan


kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
2.

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan

kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
3.

Tatanan PHBS ada lima yaitu :

a.

Tatanan sekolah

b.

Tatanan Rumah tangga

c.

Tempat umum

d.

Tempat kerja

e.

Fasilitas kesehatan

4.2 Saran
1.

Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun.

2.

Lebih perduli akan lingkungan yang bersih dan sehat.

3.

Dapat mengajarkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.

4.

Kebersihan adalah bagian dari iman.

Pengarahan materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh petugas Puskesmas
Ds.Lalang di Perguruan Islam MTs / MAS Al-Washliyah Medan tgl 12 Sept
2015

Anda mungkin juga menyukai