Disusun oleh:
Elga Dewi Rahmianty
1410221045
Pembimbing:
dr. Mardi Susanto, SpKJ (K)
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. SN
Usia
: 41 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
II
: SMP
Status
: Sudah Menikah
Pekerjaan
Alamat
: Jakarta
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis pasien dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 29
April 2015 pukul 12.00 WIB di Poliklinik Jiwa RSUP Persahabatan.
A Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persabahatan untuk kontrol
rutin karena obat yang dikonsumsi sudah habis dan pasien kadang merasa
sedikit sedih dan murung.
B Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUD Persahabatan untuk kontrol
karena obat yang biasa dikonsumsi habis dan pasien kadang merasa sedih dan
murung. Sejak obat yang dikonsumsi habis karena pasien seharusnya
dijadwalkan kontrol kembali 1 bulan yang lalu, namun saat iru pasien tidak
dapat control ke Poli Jiwa dikarenakan mengalami kecelakaan sehingga pasien
sulit untuk berjalan. Pasien mengatakan keluhan dahulu kadang muncul dan
membuat pasien tidak nyaman. Pasien mengatakan obat yang dikonsumsi
habis sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan keadaannya sekarang telah
membaik dan keluhan tersebut berkurang setelah meminum obat yang
diberikan oleh dokter.
Keluhan pasien sudah dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Saat itu pasien
mengeluhkan sering merasa sering merasa sedih. Awalnya terasa ringan,
namun semakin lama dirasakan semakin memberat. Selain keluhan tersebut
pasien juga mengeluhkan seperti hilanh minat dan hilang tenaga. Oleh sebab
itu pasien datang kerumah sakit untuk menerima pengobatan.
Pasien mengaku sedang memikirkan berbagai hal. Pasien saat ini tidak
bekerja. Sebelumnya pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Saat ini pasien
tidak memiliki pekerjaan karena sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga
memaksa pasien untuk berhenti bekerja dikarenakan sulit untuk berjalan.
Biaya kehidupan seharihari didapatkan pasien dari hasil bekerja suami dan
anak pertamanya.
Pada saat dilakukan wawancara dan pemeriksaan pasien dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik dan tepat, seperti
pertanyaan tentang berhitung yaitu 100-5 dan pasien menjawab dengan tepat
95. Pasien dapat mengetahui dengan baik orientasi yaitu waktu ketika
dilakukan wawancara, tempat dilakukan wawancara, situasi yang terjadi dan
orang yang melakukan wawancara dan pemeriksaan. Pasien dapat menjawab
pertanyaan tentang memori jangka panjang yaitu mengenai pendidikan yang
ditempuh, jangka pendek mengenai kendaraan yang pasien gunakan untuk
pergi ke rumah sakit dan memori segera ketika pasien diberikan pertanyaan
untuk mengulang kembali kata yang diberikan oleh pemeriksa.
Pasien selama ini tidak pernah menggunakan zat psiko aktif seperti
heroin, kocain, ganja dan pasien juga menyangkal pernah minum-minuman
beralkohol.
Pasien menyangkal suka mendengar suara-suara bisikan yang tidak
tahu sumbernya. Pasien juga menyangkal suka melihat sesuatu hal yang
sebenarnya tidak ada. Pasien menyangkal suka mencium bau-bauan yang tidak
ada sumbernya dan juga pasien menyangkal ada sesuatu yang meraba
tubuhnya. Pasien meyangkal ada sesuatu atau seseorang yang mengontrol
dirinya. Pasien menyangkal isi pikirannya dapat dibaca oleh orang lain atau
umum angkot, hal tersebut menyatakan bahwa ingatan jangka pendek pasien
baik. Pada saat pasien ditanyakan untuk menyebutkan nama 5 kota yang
sebelumnya diucapkan oleh pemeriksa dan, pasien dapat menjawab dan
mengulangi 5 nama kota dengan baik, hal ini menyatakan bahwa ingatan
segera pasien baik.
Daya nilai sosial pasien baik. Pada saat anamnesis pasien diberikan
suatu problematik apakah yang pasien lakukan jika melihat seorang anak kecil
di sebuah mal yang terpisah oleh ibunya apa yang pasien lakukan, pasien
menjawab akan mengantarkan anak tersebut ke tempat bagian informasi agar
dapat bertemu dengan ibunya, ini menandakan bahwa daya nilai sosial pasien
baik.
Pada saat anamnesis, terlihat bahwa pengetahuan umum pasien baik.
Pasien dapat menjawa dengan benar ketika diberikan pertanyaan siapa
Presiden Indonesia saat ini dan siapa Gubernur Jakarta dan pasien dapat
menjawab dengan benar yaitu Jokowi dan Ahok. Pasien juga diberikan
pertanyaan mengenai pribahasa bersar pasak daripada tiang, pasien mampu
menjawab dengan benar arti dari peribahasa tersebut yaitu pengeluaran lebih
besar daripada pemasukan hal ini menandakan bahwa daya abstraksi pasien
masih baik.
Pada saat anamnesis sikap pasien terhadap kooperatif, pasien mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan secara spontan dengan artrikulasi jelas.
Saat ditanyakan apakah pasien melihat dirinya sendiri bukan sebagai dirinya
pasien menyangkal, ini menyatakan bahwa tidak ada depersonalisasi pada diri
pasien. Pasien juga menyangkal bahwa pasien melihat rumah atau
lingkungannya bukan seperti sebelumnya hal ini menyatakan bahwa pasien
tidak ada derealisasi. Pasien datang dengan penampilan sesuai dengan usia dan
berpakaian rapi dan sopan dan berkerudung.
Pasien dilahirkan dalam proses persalinan normal dan tidak ditemukan
adanya penyulit selama masa kehamilan maupun proses persalinan. Pasien
dilahirkan dalam keadaan normal tanpa cacat bawaan. Pasien tumbuh
kembang sesuai usia sebagaimana anak seusianya sehingga pada pasien ini
tidak terdapat gangguan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Pasien menyelesaikan pendidikannya hingga SMP. Prestasi pasien
selama menjalani pendidikan biasa saja dan tidak ada yang menonjol. Pasien
tidak pernah tinggal kelas. Pasien dapat bergaul dengan lingkungan sekitar dan
Riwayat pendidikan
Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMP. Prestasi pasien
selama menjalani pendidikan biasa saja dan tidak ada yang menonjol.
Pasien tidak pernah tinggal kelas selama menempuh pendidikan. Selama
menempuh pendidikan, pasien dapat bergaul dengan lingkungan sekitarnya
dan mempunyai banyak teman.
Riwayat pekerjaan
Pasien saat ini tidak bekerja. Pasien hanya seorang ibu rumah tangga.
Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan dikaruniai 3 orang anak laki-laki. Anak kedua
Pasien adalah seorang laki-laki dengan umur 41 tahun, sudah menikah dan
memiliki 6 orang. Anak pertama pasien sudah memiliki pekerjaan sedangkan
anak pasien lainnya masih bersekolah. Pasien saat ini tidak bekerja hanya
sebagai seorang ibu rumah tangga, pasien mengatakkan sebelumnya pasien
memiliki pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, namun berhenti karena
pasien mengalami kecelakaan jatuh dari motor sehingga pasien sulit untuk
berjalan. Biaya hidup sehari-hari pasien didapat dari pekerjaan suami dan
anaknya. Saat ini pasien memiliki pikiran yang mengganggu yaitu pasien
belum memiliki pekerjaan lagi setelah berhenti karena sakit. Pasien dapat
bersosialisasi baik dengan lingkungan sekitar dan memilki teman dilingkungan
sekitar. Saat ini uang yang digunakan pasien untuk berobat ditanggung oleh
BPJS.
H Persepsi (tanggapan) pasien tentang dirinya dan kehidupannya
1 Pasien ingin memiliki pekerjaan lagi
2 Pasien ingin memahami agama
3 Pasien ingin sembuh
III.
STATUS MENTAL
A Deskripsi umum
1 Penampilan
Pasien laki-laki berusia 41 tahun, tampak sesuai dengan usia, berpakaian rapi,
sikap pasien sopan. Pasien menjawab pertanyaan anamnesa dengan baik dan
benar. Pasien menggunakan baju rapi, berpakaian sopan, berkerudung dan
perawatan diri baik.
2
Kesadaran
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran umum : compos mentis
c. Kontak psikis
: dapat dilakukan, cukup wajar
: baik
: pasien kooperatif, kontak mata baik, tidak ada
gerakan involunter dan dapat menjawab
pertanyaan dengan baik
Pembicaraan
a. Kuantitas : baik, pasien dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang
diberikan dokter
b. Kualitas : bicara spontan, volume bicara normal, artikulasi jelas,
pembicaraan terarah dan dapat dimengerti
B Keadaan afektif
1.
2.
3.
4.
Mood
Afek
Keserasian
Empati
C Fungsi intelektual/kognitif
1 Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan
a. Taraf pendidikan
Pasien menempuh pendidikan dari SD, SMP
b. Pengetahuan umum
Baik, pasien dapat menjawab dengan baik dan benar pertanyaan
pengetahuan umum yang diberikan oleh dokter seperti siapa Presiden
Indonesia saat ini, pasien menjawab Jokowi dan siapa Gubernur Jakarta
saat ini, pasien menjawab Ahok.
c. Kecerdasan
Baik, terbukti pasien dapat menjawab dengan tepat pertanyaan berhitung
pengurangan yang diajukan pemeriksa yaitu 100-5 dan pasien menjawab
95.
2
Daya konsentrasi
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dari awal sampai dengan selesai.
Pasien mampu menjawab dengan baik dan benar pertanyaan yang diajukan
oleh dokter untuk menilai fungsi kognitif pasien, yaitu pertanyaan mengenai
berhitung.
3
Orientasi
a. Waktu
b. Tempat
c. Orang
d. Situasi
Daya ingat
a. Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat menyebutkan secara tepat tempat pasien menempuh
pendidikan dari SD, SMP
b. Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat transportasi yang pasien gunakan untuk
berangkat ke rumah sakit yaitu menggunakan angkutan umum.
c. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulang dan menyebutkan lima nama kota yang
disebutkan secara berurutan yang sebelumnya diberikan oleh pemeriksa
secara berurutan.
d. Akibat hendaya daya ingat pasien
Tidak terdapat hendaya daya ingat pada pasien ini.
Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat menjelaskan arti dari peribahasa besar pasak dari pada
tiang.
Bakat kreatif
D Gangguan persepsi
1 Halusinasi dan ilusi
Halusinasi
Ilusi
Derealisasi
E Proses pikir
1 Alur pikir
a. Produktivitas
b. Kontinuitas
c. Hendaya
2
Isi pikiran
a. Preokupasi
: tidak terdapat preokupasi pada pasien ini.
b. Gangguan pikiran : tidak terdapat gangguan pikir pada pasien ini.
F Pengendalian impuls
Baik, pasien dapat mengendalian dirinya sendiri serta dapat melakukan
wawancara dengan baik.
G Daya nilai
1
Norma sosial
Penilaian realitas
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A Status Generalis
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Tanda vital
a. Tekanan darah
b. Nadi
: baik
: compos mentis
:
: 110/70 mmHg
: 80 x/menit
: 150cm
B Status Neurologis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
V.
Saraf kranial
Saraf motorik
Sensibilitas
Susunan saraf vegetative
Fungsi luhur
Gangguan khusus
orientasi
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan obat psikoaktif (NAPZA) dan tidak
dengan teman-temannya
Keadaan umum pasien baik, dan kesadaran compos mentis.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70, pernapasan 20x/menit,
VI.
teman.
Pada pasien ini didapatkan gejala gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada
pasien, terdapat sekelompok gejala dan perilaku yang secara klinis ditemukan
bermakna sehingga menimbulkan penderitaan (distress) dan terganggunya fungsi
(disfungsi). Berdasarkan hal tersebut maka pasien dikatakan menderita gangguan
jiwa.
Diagnosis aksis I
-
(F.1)
Berdasarkan anamnesis, pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan dalam
menilai realita yang ditandai dengan tidak adanya waham dan halusinasi, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pasien ini bukan penderita gangguan psikotik (F.2)
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan mood (depresi) yang ditandai afek
depresi, hilang minat dan hilang kegembiraan, maka pada pasien ini menderita
depresi. Pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan mood (manik) yang
ditandai afek elevasi, aktivitas psikomotor berlebihan, aktivitas mental berlebihan,
senang berlebihan, maka pada pasien ini tidak menderita manik. Karena pada
pasien ini terdapat gejala depresi, maka disimpulkan bahwa pada pasien ini
Diagnosis aksis II
Pasien mengalami tumbuh kembang normal. Pasien dapat menyelesaikan
pendidikan SD dan SMP dengan baik dan tidak ada tinggal kelas. Pasien juga dapat
bersosialisasi baik dengan teman selama menempuh pendidikan. Maka dapat
disimpulkan pasien maka disimpulkan pada pasien ini tidak terdapat gangguan
retardasi mental. Pasien juga dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. Pasien juga rajin mengikuti kegiatan Majelis Taqlim. Oleh karena
itu dapat disimpulan tidak terdapat gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi
mental, sehingga aksis II pada pasien ini tidak ada diagnosis.
Diagnosis aksis III
Diagnosis Aksis V
Pada pasien ini mengalami gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak
lebih dari masalah harian yang biasa. Maka pada aksis V didapatkan GAF Scale 9081.
Aksis II
Aksis III
Aksis I V
: masalah ekonomi
Aksis V
: tidak ada
IX.
: masalah ekonomi
PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik
-
Kesimpulan
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan prognosis pasien adalah:
X.
ad vitam
: dubia ad bonam
ad functionam
: dubia ad bonam
ad sanationam
: dubia ad malam
TERAPI
Psikofarmaka
1
2
Fluoxetin 1x20mg
Clobazam 2x10mg
Psikoterapi
Pada pasien:
1
2
Edukasi agar pasien rutin kontrol dan meminum obat secara teratur
Menyarankan pasien untuk lebih terbuka dan saling bertukar pikiran mengenai
3
4
Pada keluarga:
1. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien mengenai penyakit dan kondisi
pasien saat ini dan menganjurkan untuk selalu mengingatkan pasien untuk kontrol
rutin dan mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur.
2. Selalu memberikan mendukung pasien dan mendampingi pasien
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Buku Ajar Psikiatri. FK UI. Jakarta. 2003
Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan pertama.
PT Nuh Jaya. Jakarta. 2001
Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ . Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT.
Nuh Jaya. Jakarta. 2007