Anda di halaman 1dari 3

Peranan Riset Operasional dalam Teknik Material dan Metalurgi

Riset Operasi berawal sebelum Perang Dunia II dengan menetapkan kelompokkelompok ilmuwan untuk mempelajari permasalahan strategi dan taktik operasi militer.
dengan tujuan :
-

Memperoleh penggunaan yang paling effektif dari sumber militer yang terbatas
dengan menggunakan teknik kuantitatif.

Menetapkan alokasi peralatan pada tempat-tempat yang strategis secara optimal.


Dalam suatu sistem tentu terdapat yang namanya permasalahan bahkan dalam sistem

yang mendekati ideal. Nah, dalam Riset dan Opersaional ini kita dapat menganalisa
pemecahan masalah tersebut dengan berbagai metode, sehingga kita dapat membuat
keputusan yang tepat akan permasalahan tersebut. Keputusan yang dibuat tentunya adalah
keputusan yang menguntungkan dalam pihak yang terkait. Untuk skala yang besar, keputusan
ini erat hubungannya dengan profit yang akan dicapai. Dalam sistem tersebut dapat dibagi
menjadi lima bagian atau peran. Yang pertama adalah owner, adalah orang yang
menginginkan hasil ataupun profit tersebut. Kemudian yang kedua adalah employee,
merupakan orang yang bekerja pada sistem tersebut untuk mendapatkan upah. Yang ketiga
adalah costumers, adalah orang yang mempercayakan produk yang dihasilkan melalui harga
atau nilai. Yang keempat adalah suppliers, merupakan orang yang menjual produk produk
tersebut. Dan yang terakhir adalah government, badan yang menaungi dan melindungi sistem,
dengan kita harus membayar pajak dari sistem yang sudah kita buat.
Dalam dunia industri, riset operasi dapat di aplokasikan untuk mencapai atau menemukan
formulasi produksi yang optimal dalam memproduksi melihat dari berbagai faktor yang
mempengaruhi income dan outcome dari flowchart industri. Riset operasi pada industri dapat
meliputi :

Penentuan jumlah produk yang akan dibuat berdasarkan bahan baku yang tersedia.

Alokasi beban kerja untuk mesin, manusia.

Pendistribusian produk dari sumber ke tujuan dengan total biaya pendistribusian


yang optimal.

Menentukan route yang optimal agar waktu yang digunakan minimum dan biaya
yang dikeluarkan minimum.

Sistem tersebut mengetahui suatu permasalahan tentu karena adanya suatu evaluasi.
Setelah permasalahan ditetapkan, maka selanjutnya kita akan membuatnya dalam suatu
formula matematika untuk mempermudah menyelesaikannya. Formula tersebut dapat kita
bentuk dengan mengetahui, decision variables adalah variabel yang ditanya, objective
function adalah fungsi matematika dari decision variables tadi, constraint adalah batasan yang

terjadi dalam sistem tersebut yang disusun dalam model matematika juga, parameters
merupakan konstanta dari fungsi objektif.
Kemudian setelah kita mendapat kan formula matematikanya, kita menurunkan
persamaan dari model matematika tersebut.
Dalam Teknik Material dan Metalurgi sendiri, Riset dan Operasional ini sendiri sangat
penting. Pada kasus nyatanya misal pada industri yang ingin membangun sebuah smelter
karena terhimpit oleh UU tentang Minerba yang akhir akhir ini sedang di genjotkan. Industri
yang ingin membangun smelter otomatis harus pula membangung sumber tenaga untuk
mengaktifkan smelter tersebut yang selanjutnya di sebut power plant. Lalu biaya untuk
membangun smelter itu sendiri dan juga biaya operasional untuk menjalankan smelter dalam
produksi sehari hari. Tetapi di lain hal industri tersebut harus memotong pengeluaran lainnya
yang mungkin bisa di potong adalah jumlah karyawan dan gaji karyawan. Melalui riset
operasi maka akan muncul lah sebuah formulasi yang paling optimal dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
Kemudian kita ketahui juga bahwa dalam Teknik Material dan Metalurgi terdapat
beberapa operasional alat-alat, seperti alat lab, dan sebagainya. Nah, dalam penggunaan alat
alat tersebut, bisa dikaji seberepa besar efisiensi dari alat tersebut jika dibanding dengan alat
lainnya. Sehingga dari Riset dan Operasional tersebut kita bisa memberi rekomendasi solusi
dari permasalahan yang ada.

Contoh masalah:
Dalam Lab Metalurgi terdapat dua alat mesin gergaji otomatis A dan B yang berbeda
merk. Dalam kasus ini mesin gergaji ini digunakan untuk membuat spesimen uji impak. Dari
kedua mesin gergaji ini pula dihasilkan dua jenis spesimen impak. Karena kondisi mesin yang
akan panas jika digunakan terlalu lama, maka penggunaan mesin gergaji ini dibatasi waktunya
per harinya. Mesin A dan B masing masing dibatasi pemakaiannya hanya 8 jam tiap harinya.
Sedangkan waktu proses untuk menghasilkan satu unit spesimen impak A dan B masing
masing butuh waktu 2,5 menit dan 3 menit. Kemudian dalam penggunaan bahan bakar, kedua
mesin ini berbeda. Dalam sekali pemakaian untuk satu spesimen mesin A dan B memerlukan
bahan bakar sebanyak 0,2 dan 0,15 liter.
Pada kasus ini akan ditentukan mesin dengan bahan bakar paling irit jika dihubungkan
dengan jumlah spesimen yang digerjaji. Dari kasus ini kita dapat menentukan

Nama Mesin

Waktu Pengerjaan

Batas Waktu Pakai

Pemakaian Bahan

per Spesimen

per Hari (jam)

Bakar per satu

(menit)

Spesimen (liter)

2,5

0,2

0,15

Decision variable = x dan y. Dimana x adalah jumlah spesimen yang dihasilkan mesin
A dan y adalah jumlah spesimen yang dihasilkan mesin B.
Objective Function = 0,2x + 0,15y = P
Constraint = 2,5x + 3y 8

Anda mungkin juga menyukai