Etika Pmrintahan
Etika Pmrintahan
BIODATA
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
: Dr. Marja Sinurat, M.Pd., MM.
Tempat/Tgl.Lahir: Aeknauli/19 Januari 1969
Pangkat/Gol.
: Pembina/IV-a
Jabatan
: Lektor Kepala/Dosen
Alamat
Kantor
: Jl. Pahlawan No. 8 K.Bata
Jakarta Selatan
Rumah
: Jl.Cililitan Kecil I No.15
RT/RW: 08/07 Cililitan Jkt.Tim
Tel.
: 021-80888477
0815-8111362
ETIKA PEMERINTAHAN
Budaya Organisasi
Visi/Strategi
Leadership
SDM
Sistem
Proses
Struktur
Output
HARAPAN
+
PERTOLONGAN
AQ
AQ
TIDAK BERDAYA
+
TANPA HARAPAN
4F:
Friendly Ramahtamah
Frank Terbuka
Firm Tegas
Fair Adil
Leader :
Not, Think the right things
Do the things right
KEBIASAAN
BELAJAR DAN MEMPERTAHANKAN VISI
Belajar:
Percaya Diri, Itulah Kuncinya:
Taburlah
Taburlah
Taburlah
Taburlah
FILSAFAT PEMERINTAHAN
Pemikiran mengenai kebenaran yang
dilakukan pemerintah dalam
kehidupan bernegara.
Aparat pemerintah: memikirkan
menentukan dan memilih
bentuk/pola kehidupan bernegara
(ajaran bernegara)
PENGERTIAN
Etika -- bahasa Yunani: Ethos = kebiasaan atau watak.
bahasa Perancis: etiquette = etiket berarti kebiasaan atau
cara bergaul, berprilaku yang baik.
Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan
dapat diterima oleh lingkungan, pergaulan seseorang atau sesuatu
organisasi tertentu, pandangannya, seseorang dapat menilai apakah
etika yang digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau buruk.
Akal sehat = Right dan Good
Etika Pemerintahan
Ajaran untuk berperilaku yang baik dan
benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan
yang berhubungan dengan hakikat manusia
Selalu terkait dengan pertanyaan: Apakah
yang sebaiknya (sesuatu yang baik dan
benar) yang saya lakukan?
Etika Pemerintahan
12.
BIROKRASI
PEMERINTAH
PUSAT
BIROKRASI
PEMERINTAH
PROVINSI
BIROKRASI
PEMERINTAH
KAB/KOTA
KECAMATAN
DAN
DESA/KEL
BIMBINGAN
PEMBINAAN,
PERENCANAAN,
FASILITASI,
KOORDINASI,
DIKLAT,
PENGENDALIAN,
PENGAWASAN,
EVALUASI
DLL
Patologi berupa hambatan atau penyakit dalam birokrasi pemerintahan sifatnya politis,
ekonomis, sosio-kultural, dan teknologikal.
Patologi birokrasi dalam etika pemerintahan berupa :
1) Patologi akibat persepsi, perilaku dan gaya manajerial berupa : penyalahgunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi,
sombong menghindari keritik, nopoteisme, arogan, tidak adil, paranoia, otoriter,
patronase, xenopobia dsb;
2) Patologi akibat pengetahuan dan keterampilan berupa : puas diri, tidakteliti,
bertindak tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar, pasif,
kurang prakarsa/inisiatif, tidak produktif, stagnasi dsb.
3) Patologi karena tindakan melanggar hukum berupa : markup, menerima
suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.
4) Patologi akibat keprilakukan berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi,
diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner, inersia, tidak
berkeprimanusiaan, negatifisme, kepentingan sendiri, non profesional, vested
interest, pemborosan dsb.
5) Patologi akibat sitasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan
efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/pemerasan, pengangguran
terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan kinerja, miskomunikasi
dan informasi, spoil sisten, oper personil dsb
FAKTOR
FISILOGIS
FAKTOR
SOSIOLOGIS
PESEPSI,
SIKAP DAN
PERILAKU
INDIVIDU
BIROKRASI
PEMERINTAHAN
FAKTOR
LINGKUNGAN
SISTEM, STRUKTUR,
DAN KULTUR
BIROKRASI
FUNGSI BIROKRASI
PEMERINTAHAN
MASYARAKAT
Karakteristik Hambatan
Birokrasi Pemerintahan Negara
Carier
system
SDM
APARATUR
SISTEM,
STRUKTUR
DAN KULTUR
ORGANISASI
PEMERINTAHAN
Kualifikasi,
Kompetensi
Profesionalisme
Proporsionalisme
dsb
Pendidikan formal,
informal
dan non formal
SAMPAI JUMPA