Anda di halaman 1dari 21

BUSINESS PROCESS REENGINEERING (BPR)

PADA CV. RIKO JAYA


CV. Riko Jaya merupakan perusahaan dagang yang berkantor di Jl. Paseban
Jakarta. CV. Riko Jaya menjual/menyediakan asap cair (liquid smoke) dengan
merk Deogreen.
Adapun strategi bisnis yang dilakukan oleh CV. Riko Jaya adalah
mengenalkan produknya kepada masyarakat luas, karena diakuinya bahwa
produk mereka merupakan produk baru yang belum dikenal di kalangan
masyarakat serta memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan menjaga
mutu dan kualitas produknya.
Hambatan utama pada proses bisnis CV. Riko Jaya yaitu pada saat
pelanggan dari daerah-daerah tertentu memesan, sering terjadi kesalahan dalam
menyebutkan ongkos kirim sehingga menyebabkan CV. Riko Jaya mengalami
kerugian.
Berangkat dari strategi bisnis beserta hambatannya maka kami mencoba
membantu agar tujuan untuk meningkatkan penjualan dapat tercapai dan juga
dapat meminimalisir kerugian.
Dalam kerangka BPR terdapat 10 fase dengan 4 awal yaitu Organizational
Foundation, Process Foundation, Technology Foundation, BPM Foundation, dan 6
fase berikutnya yaitu Elaboration, Improvement, People and Technology
Development, Deployment, Monitor and Benefit Realization, dan Continous
Improvement.
Organization Foundation Phase
Ini merupakan langkah awal dalam melakukan BPR, pada tahap ini akan
dianalisa tentang bagaimana kondisi organisasi pada perusahaan melalui
beberapa tahapan.
Internal and External Aspects of the Organization

Internal Aspects
Strength :
Produk yang unik dengan kemasan lebih menarik, lebih banyak pilihan
produk asap cair dibanding produk kompetitor, serta merupakan merek pertama
yang memproduksi asap cair.
Weakness :
Harga jual lebih mahal dibanding kompetitor.
Competencies :
Alat produksi asap cair sudah banyak di jual dengan ukuran kecil dan
murah.
Constraints :

Produk tergolong baru dipasaran sehingga masyarakat belum mengenal


perihal produk ini.

External Aspects
Competition :
Produk kompetitor lebih murah harga jualnya.

Environmental Impact :
Dengan kondisi seperti ini masyarakat tidak tahu tentang apa saja merekmerek yang memroduksi asap cair, maka merek pertama yang didengar
masyarakat adalah sebuah keuntungan perusahaan pemegang merek tersebut.
Berikut ini merupakan gambaran mengenai bagaimana tingkat persaingan
di industri asap cair, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta
pasar (pemain baru dan substitusi) yang digambarkan dengan konsep Porter Five
Force Analysis.
Porter Five Forces Analysis

Ancaman masuk dari pendatang baru


a. Pendatang baru yang memproduksi asap cair dengan merek lain, contoh : Bio
2

Shell, Biomars, Biotama.


b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Mempertahankan Loyalitas Konsumen dengan perbaikan pelayanan konsumen
- Menciptakan variant baru dengan berbagai macam aroma sesuai permintaan
pasar.
Kekuatan posisi tawar pemasok
a. Karena supplier CV. Riko Jaya berasal dari pulau sumatera, dan juga
merupakan satu satunya supplier CV. Riko Jaya, terlihat bahwa posisi tawar
supplier lebih besar oleh karena itu diperlukan hubungan yang sangat baik untuk
menjaga loyalitas supplier.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
CV. Riko Jaya sebaiknya tidak lamban dalam melunasi kewajibannya kepada
pihak supplier agar hubungan yang terjalin antara kedua perusahaan akan tetap
terus terjalin sehingga CV. Riko Jaya tidak kekurangan pasokan bahan baku dari
supplier
Kekuatan posisi tawar pembeli
a. Dipasaran sudah banyak produk serupa pengawet makanan namun CV. Riko
Jaya mengklaim bahwa produknya lah yang paling aman sehinggan apabila
pemerintah melarang penggunaan bahan kimia pada pengawet makanan maka
pembeli tidak punya pilihan lain selain asap cair, namun untuk saat ini posisi
tawat pembeli masih sama dengan penjual, sama sama tidak ada yang
diuntungkan. Para pembeli produk Deogreenkebanyakan mereka yang
sebelumnya menggunakan pengawet berbahaya yakni formalin dan kini beralih
menggunakan asap cair.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Produk berkualitas dan memuaskan para konsumen.
- Mendengarkan keluhan konsumen melalui telepon atau mendatangi langsung
ke lokasi konsumen untuk melakukan demonstrasi dan penyuluhan.
- Pelayanan yang baik.
- Promosi sesuai dengan mutu.
- Menghadirkan produk yang beraneka jenis aromanya sesuai permintaan
konsumen.
Ancaman produk substitusi
a. CV. Riko Jaya merupakan pemegang merek Deogreen dimana merek
tersebut merupakan yang pertama dalam industri asap cair, dengan berrbagai
macam olahannya mulai dari Penghilang Bau dan Pengawet Makanan. Substitusi
dari produk Pengawet Makanan substitusinya formalin, bahan pengawet
makanan kimia, dsb.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Menghasilkan produk dengan kualitas terbaik
- Menawarkan produk-produk yang aman dan tidak berbahaya
- Terus berinovasi menciptakan produk-produk olahan lain yang diminati pasar.
- Terus mengikuti perkembangan dan permintaan pasar.
Kekuatan Kompetitor
a. Bio Shell, dll.
3

b. Manajemen Strategi yang dilakukan:


- Melakukan inovasi produk
- Mengadakan penyuluhan
- Promosi ditingkatkan

Strategic Objectives
Visi
CV. Riko Jaya menjadi perusahaan berkembang dengan menciptakan
produk-produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.

Misi
-

Berkontribusidalampengembanganproduk

Menjaga kualitas produk

Fokus pada pelayanan konsumen


Goal

Menjadi market leader dalam industri asap cair.

Objectives
Mengganti penggunaan formalin dengan asap cair sebagai pengawet
makanan untuk semua jenis industri makanan yang masih menggunakan
formalin.
Stratigec Intent
Meningkatkan total penjualan.
Implementation Strategic
-

Memperluas pasar

Meningkatkan promosi

Menghadiri seminar-seminar

Memperbaiki proses penjualan

Mendukung proses bisnis dengan teknologi

Impacts on Processes
CV. Riko Jaya lebih mengutamakan pada customer intimacy, dengan
hubungan dengan customer yang terjalin dengan baik maka akan lebih mudah
untuk meningkatkan volume penjualan.

Customer Intimacy
Key Processes

Memberikan diskon sebesar 10% kepada


pelanggan pada order ketiga dan seterusnya

Organization and
Skills

Menyimpan data-data pelanggan dan training


karyawan untuk melayani customer dengan
baik

Key Process Variable Pelanggan tetap


Management
Systems

Fokus pada pelayanan yang memuaskan


kepada pelanggan

Strategic Measurements
Kami melakukan pengukran strategis dengan menggunakan Balanced
Score Card (BSC), BSC dapat membantu memberikan pandangan yang lebih
menyeluruh pada perusahaan yang pada gilirannya akan membantu organisasi
untuk bertindak sesuai tujuan jangka panjangnya. Sistem manajemen
strategis membantu manajer untuk berfokus pada ukuran kinerja sambil
menyeimbangkan sasaran finansial dengan perspektif pelanggan, proses,
dan karyawan.
Berikut hasil analisis kami menggunakan metode BSC
Balanced Score Card
Balance Score Card
Object

Financial

Customer

Meningkatk
an
Pendapatan

Pelanggan

Measurement

Laba meningkat
(RincianTerlampir)

Menambah
pelanggan tetap
(Rincian Terlampir)

Target
10%
Dari
pendapa
tan lama
sebesar
33,95
juta/bln
5 sampai
20
Pelangga
n tetap
yg baru
tiap
bulan

Inisiatif
Meningkatka
n Promosi
Menambah
anggaran
untuk
marketing
Diskon pada
order
ke3/10%.
Seminar,
Membuka
agen di tiap
daerah

IBP

Learning
and
Growth

Produk
berkualitas

Meningkatk
an keahlian

Aroma X/gr, di
campur dengan
Aroma Z/gr, dan bila
aromanya sedap,
akan di campur
dengan ASAP CAIR

Aroma
yang
beragam

Memperbany
ak referensi
mengenai
aroma
makanan

Rata-rata transaksi
permenit x jumlah
maksimal Transaksi
per hari

Menaikk
an
Jumlah
Penjaual
an pada
Perusah
aan

Menjual atau
menawarkan
produk di
luaran,
seperti
melalui
brosur dll

Berikut ini Lampiran Rincian Measurment untuk Bagian Financial :

Berikut ini Lampiran rincian Measurment customer :

Proccess Foundation Phase


Berikutnya setelah mengetahui kondisi organisasi maka dilanjutkan
dengan menganalisa proses yang ada di perusahaan.
Strategy and Business Information
Analisa berikut mememberi gambaran tentang bagaimana bisnis yang
dilakukan CV. Riko Jaya, dapat dilihat produk yang dihasilkan, siapa saja
pelanggan dan partner perusahaan dalam melakukan pendistribusian serta
range harga dari tiap produk CV. Riko Jaya.

Relevan business
- product and service :
Asap cair.
- Customer :
Pengusaha makanan berupa pabrik tahu, tempe, ikan asin, dll. Yang
tersebar di seluruh indonesia.
- Price :
Discount 10 % pada pesanan ke tiga setelah pesanan pertama.
- Partner and distribusi :
Jasa kurir seperti Pahala Kencana Express, ESL Express.
Product
Perisa Asap Grade 1(Tawar)
Perisa Asap Aromatic(Bakso)

Price
Rp.
20.000,-/Liter
Rp.
30.000,-/Liter

Partner
Pahala
Express
ESL Express
7

Perisa Asap Aromatic (Udang)


Perisa Asap Aromatic (Ikan Laut/Sea
Food)
Perisa Asap Aromatic (Mie)

Rp.35.000,-/Liter
Rp.
35.000,-/Liter
Rp.
30.000,-/Liter

Process Guidelines and Models


Gambar dibawah merupakan pemetaan terhadap model proses bisnis
yang dilakukan CV Riko Jaya, kami berusaha mengimprove pada tahap proses
sales atau penjualan yang juga mencakup proses pengiriman.

Business Strategy
1. Mengenalkan produk dan merek dagang Deogreen kepada masyarakat
2. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan
3. Menjaga dan meningkatkan mutu produk
Marketing Strategy
1. Mengadakan pameran di mall-mall besar untuk mengenalkan produk
sekaligus menarik minat dan perhatian masyarakat
2. Turut berpartisipasi dalam pameran-pameran yang berhubungan dengan
industri makanan
3. Memberikan potongan harga (diskon) sebesar 10% pada pembelian ke tiga
dan seterusnya
4. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan
5. Beriklan di media massa
8

Product Development
CV. Riko Jaya memiliki tim riset khusus yang dibentuk untuk menciptakan
produk asap cair pengawet makanan ini dengan aroma yang beragam dan
diseesuaikan dengan tren dan selera pasar.
Strategy Relationship
Dengan mendata para pelanggan tetap dan memberikan diskon pada
pembelian yang ke tiga diharapkan dapat menciptakan hubungan baik dengan
pelanggan.
Sales

Menjual produk CV. Riko Jaya

Melayani pelanggan dengan sopan


Controlling
Menjaga proses pembelian dan penjualan berjalan dengan lancar
Menjaga Poses pegiriman barang agar tepat waktu
Menjaga ketersediaan barang dengan menerapkan sistem stok aman
dimana setiap persediaan barnag sudah mulai menipis yaitu sekitar 15%
dari total maksimum persediaan maka Bag. Gudang akan melakikan
pembelian barang kepada supplier
Promoting
Membuat brosur, spanduk, banner dan web untuk promosi
Retention

Melakukan pendekatan dengan semua pelanggan


Merespon saran & kritik

Obtain Relevant Information and Technology Principles and Models


Berikut merupakan informasi yang relevan pada CV. Riko Jaya terkait
dengan model dan prinsip teknologi yang ada.
Data models :
Sales -> Distributor-> Customer-> Bag.pengiriman
Main applications and related interfaces :
Perusahaan saat ini tidak memiliki aplikasi
Main Platform :
Operating System Windows Xp
Main Network :
9

LAN Type StarBus, Yang terkoneksi pada 7PC yang saling terhubung
dengan rincian 4 PC untuk bagian penjualan, 1 PC untuk bagian Gudang, 1 PC
untuk Bagian IT, dan 1 PC untuk Bagian Keuangan. Semua PC dapat bertindak
sebagai server, sehingga LAN hanya berfungsi sebagai sarana tukar data.
Improve it
Area atau proses yang akan di improve adalah pada sektor Penjualan dan
Pengiriman

Technology Foundation Phase


Pada tahap ini akan dibahas latar belakang perusahaan dari sisi teknologi
yang diterapkan.
Improve
Improve pada BPR kami bertujuan untuk meningkatkan pelayanan baik
secara teknis ataupun secara sistem, serta meningkatkan efisiensi proses bisnis
dan efisiensi biaya.
Ongoing Process

10

Perusahaan memiliki website berbasis aspx. Maintenance website hanya


dilakukan apabila ada perubahan terhadap isi dari website tersebut. Maintenance
dilakukan oleh bagian IT.
Sistem penjualan manual menggunakan nota kertas dan pencatatan data
penjualan dilakukan pada buku besar/folio dan pencatatan dengan komputer
melalui software Microsoft Excell 2007 sebagai backup data.

Business Functionality

11

1. Bagian Gudang melakukan pemesanan melalui telepon kepada supplier


2. Supplier memberikan invoice secara tertulis kepada bagian gudang,
dikirim melalui pos
3. Bagian gudang melakukan pembayaran dengan cara transfer bank
4. Barang dikirim oleh supplier dan masuk ke inventory
5. Pelanggan memesan langsung atau melalui telepon kepada sales
6. Sales menerima pembayaran secara tunai atau melalui transfer bank bagi
yang memesan melalui telepon
7. Barang dikirim kepada pelanggan
8. Sales emenyetor uang hasil penjualan ke rekening bank perusahaan

12

BPM Foundation Phase


Fase ini menggabungkan antara Organization Foundation, Process
Foundation, dan Technology Foundation. Ini merupakan modal awal dalam BPR.
Stake Holders
Private sector
Stakeholders

Public sector
Stakeholders

Perusahaan

Pemodal

Pimpinan
Perusahaan

Karyawan

Civil sosiety
stakeholders
Media Massa

Scope
Area yang akan kami lakukan BPR dapat dikatakan sebagai Small
Improvement pada sistem penjualan dan pengiriman.
Menjalin kerja sama dengan perusahaan jasa kurir seperti PT. ESL Express
dan PT. Pahala Espress guna mempersingkat proses pengiriman barang dan
menjadikan proses bisnis pada sektor ini menjadi lebih efisien.
Menambahkan fitur pada website penjualan yang dapat men-simulasi
pemesanan sekaligus berisikan tabel informasi ongkos kirim yang dapat
langsung diakses pelangan guna meminimalisir kerugian yang ditanggung akibat
kesalahan dalam memberikan informasi ongkos pengiriman.
Process Selection Matrix (PSM)
Scenarios

Sales

Main Process

Bag.
Pengirima
n

Pembelian

Penjualan

Bag. Gudang

Bag.
Keuangan

Memesan
melalui
telepon

Membuat
Laporan
Pembelian

Membuat
Nota
Penjualan
Membuat
Surat Jalan

Mengirim
Barang

Membuat
Laporan
penjualan

Business Case

13

Pada website yang berisi simulasi ongkos kirim dilakukan kerjasama


dengan perusahaan jasa ekspedisi yang menjadi partner CV. Riko Jaya supaya
ongkos kirim bisa selalu di update.
Apa bila terdapat nama daerah yang belum terjangkau oleh jasa ekspedisi
partner maka akan dicarikan jasa ekspedisi lain, pesanan akan ditunda
sementara dan pelanggan akan dihubungi kembali setelah diketahui
menggunakan jasa ekspedisi apa dan berapa tarif pengirimannya.

Project Team

Elaboration Phase
Pada tahap ini dapat dilihat hasil analisis kami dengan menggunakan ABC
metric dan PCM yang akan membantu memahami bagaimana tingkat efisiensi
pada proses bisnis yang ada sekarang.
Metric Analysis

Root Cause Analysis


14

Masalah yang terjadi sekarang ini adalah:


o
o

Kurang mengertinya konsumen tentang keunggulan produk ini


Sering terjadi kesalahan dalam menentukan tarif kirim untuk pesanan di
daerah-daerah tertentu.

People Capability Matrix


Tabel dibawah menjelaskan kemampuan karyawan CV. Riko Jaya yang
dikonversi sebagai angka, dengan mengkonversi kemampuan kedalam bentuk ini
diharapkan dapat mempermudah untuk memberi gambaran tetntang
kemampuan karyawan yang sebenarnya.

Knowledge
Capabilities
/ Skills
Required

Ability to
sell to
customer
s

Communicatio
n Skill

Data
entry
skill

Dealing
with
difficult
customer
s

Penjualan

Pengiriman

Key
Processes

Available Information
Berikut adalah informasi yang dibutuhkan untuk proses BPR agar dapat berjalan
dengan baik :
-

Data Penjualan
Data Barang
Data Pelanggan
Tabel Harga Pengiriman

Improvement Priorities
Redesigning
Kami akan melakukan penambahan halaman pada website perusahaan
yang di dalam nya terdapat fungsi untuk melakukan pengecekan tarif ongkos
kirim yang up to date sesuai dengan berat barang dan kota tujuan ke seluruh
wilayah di Indonesia, yang sebelumnya belum ada. Ini berguna untuk
meminimalisir kemungkinan kesalahan informasi ongkos kirim yang sebelumnya
sering terjadi.
15

Kami mengusulkan agar CV. Riko Jaya supaya melakukan promosi dengan
beberapa cara, seperti mengadakan pameran di mall-mall besar untuk
mengenalkan produk sekaligus menarik minat dan perhatian masyarakat, turut
berpartisipasi dalam pameran-pameran yang berhubungan dengan industri
makanan, beriklan di media massa, serta mengatur jadwal untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tersebut diatas.
Improving
Kami berupaya melakukan improving pada sektor pengiriman barang
untuk melakukan pengiriman kepada customer, kami mencoba menjalin
kerjasama dengan PT. ESL Express dan Pahala Kencana Express sehingga pihak
yang bekerjasama dengan kami yaitu (PT.ESL Express dan Pahala Kencana
Express) yang setiap kalinya akan datang ke perusahaan dan mengambil barang
yang akan di kirim ke customer. Hal ini dapat menghemat biaya pengiriman dari
yang sebelumnya kurir dari internal perusahaan yang mengantar barang ke agen
ESL atau Pahala Express.

Improvement Phase
Ditahap ini sudah bisa dilihat bagaimana perbedaan proses bisnis yang
lama dengan proses bisnis yang baru dengan menggunakan metode ABC metric
dan perbandingan langsung yang bisa dilihat analisisnya di tahap Feasibility
Validation and Gap Analysis dibawah.
Future metric Projection
ABC metric lama

16

Simulation
ABC metric baru

People Capability Matrix and Capacity Planning


Syarat pada proses bisnis yang baru adalah :

Harus ada kerjasama dengan pihak jasa pengiriman barang (ESL Express
dan Pahala Kencana Express) untuk proses pengiriman
Karyawan harus mau mendukung proses bisnis yang baru
Karyawan harus jujur dan bertanggung jawab

Kemampuan dari karyawan adalah :

Harus mengerti cara mengoperasikan komputer dan berselancar di dunia


maya (internet)
Kemampuan berkomunikasi karyawan khususnya bagian penjualan harus
ditingkatkan

17

Feasibility Validation and Gap Analysis


Perbedaan antara proses bisnis yang baru dengan proses bisnis yang lama
adalah :
Proses bisnis yang lama

Pada proses penjualan kepada


pelanggan melalui telepon,
maka sales akan memastikan
terlebih dahulu perihal ongkos
kirimnya sehingga memakan
waktu cukup lama sekitar 5
sampai 10 menit.

Pengiriman barang dilakukan


oleh kurir internal perusahaan
menuju agen ESL Express atau
Pahala Express terdekat.
Proses
pengiriman
barang
memakan waktu yang cukup
lama dan membutuhkan biaya
sebesar Rp. 20.000,- per satu
kali perjalanan

Proses bisnis yang baru

Pada proses penjualan kepada


pelangan melalui telepon sales
bisa
tidak
perlu
lagi
memastikan ongkos kirimnya
karena diwebsitenya sudah
tercantum ongkos kirimnya,
sekalipun harus memastikan
tetap tidak memakan waktu
terlalu lama hanya sekitar 1
sampai 2 menit saja karena
sales sudah disediakan tabel
ongkos kirim yang up to date.
Pengiriman barang dilakukan
dengan cara barang dijemput
oleh kurir dari ESL Express
atau Pahala Express
Proses
pengiriman
barang
hanya memakan waktu 10
menit dan tanpa biaya.

18

People and Technoology Development Phase


People Strategy, Activity Definition, and Role Redesign
Tabel dibawah merupakan revisi dari tabel PCM diatas dimana di tabel ini
terdapat peningkatan kemampuan yang harus dipenuhi karyawan guna
mendukung proses bisnis yang baru nantinya.
Knowledge
Capabilitie
s / Skills
Required

Ability to
sell to
custome
rs

Communicati
on Skill

Data
entry
skill

Dealing
with
difficult
custome
rs

Penjualan

Pengiriman

Key
Processes

Dari tebel PCM diatas diperlukan peningkatan skill komunikasi pada bagian
penjualan untuk lebih bisa melayani pelanggan dengan lebih baik lagi dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
RASCI model
Diagram ini menjelaskan apa dan siapa siapa yang bertanggung jawap terhadap
proses bisnis terkait

Process

Activity

Bag.
Gudang

Sales

Penjualan

Mencatat
Transaksi
Penjualan

Laporan
Penjualan

Pengiriman

Mencatat
Transaksi
Pengiriman

Bag.
Keuang
an

Manag
er

RA

19

Develop Training
Guna memenuhi kebutuhan skill yang telah dijabarkan melalui tabel diatas
maka diperlukan training sebagai berikut
Perancangan Training
1

Communicating Training 2x seminggu @ 2 jam selama 2 minggu berturutturut, dilakukan secara inhouse training dengan peserta sebanyak 8 orang
dengan rincian 5 orang bagian penjualan, 3 orang bagian pengiriman

Kebutuhan Training
1
2
3

Ruangan dengan kapasitas kecil


Kursi sebanyak 15 buah
Kehadiran pengajar yang profesional dan berpengalaman

Deployment Phase
Communicating
Untuk memastikan proyek kami dapat berjalan di perusahaan maka
diperlukan sebuah seminar yang akan mempresentasikan BPR yang akan kami
lakukan dengan dihadiri oleh seluruh karyawan CV. Riko Jaya khususnya Bagian
Penjualan, Bagian Pengiriman dan Bagian IT. Dan juga akan dilakukan simulasi
proses bisnis yang baru dengan karyawan terkait.
Deployment Strategy
Dengan rencana diatas yang telah kita analisis dan akan terapkan, maka
strategi yang akan perusahaan pakai sebagai berikut:
Strategi deployment yang kita pilih ialah big bang, dimana seluruh sistem
akan diganti seluruhnya secara serentak. Dikarenakan perusahaan hanya
mempunyai beberapa karyawan, sehingga strategi big bang lah yang cocok
diterapkan. Sedangkan apabila Strategi ini gagal di terapkan, Strategi alternatif
yang akan di terapkan apabila strategi baru tidak terlaksana adalah roll out yang
dimana sistem akan di kembalikan ke sistem lama, yang telah berjalan
sebelumnya.
Monitor Continuous Improvement
Kami akan melakukan survey kepada pelanggan dan karyawan terhadap
apa yang terjadi terhadap proses bisnis baru yang sudah dijalankan apakah
20

proses bisnis yang baru benar-benar dapat membantu perusahaan mencapai


strategi bisnisnya atau tidak.
Survey dapat dilakukan dengan beberapa cara semisal memberikan
kuesioner untuk kemudian diisi oleh pelanggan dan karyawan, maupun
melakukan wawancara secara langsung.

Continous Improvement
Setelah BPR yang kami usulkan berhasil dijalankan dengan baik untuk
selanjutnya yang harus perusahaan lakukan adalah melakukan Next
improvement, yang kami sarankan adalah pada bagian penjualan di berlakukan
sistem Reward, dimana jika karyawan melakukan transaksi perhari lebih banyak
dari yang di targetkan, akan di beri upah tambahan, ini di harapkan bisa memicu
semangat karyawan yang akan membantu perusahaan dalam miningkatkan
kepuasan pelanggan dan meningkatkan penjualan.

21

Anda mungkin juga menyukai