Nama
Nim
Kel
Pertama, perubahan pola piker dan sikap masyarakat menyangkut persoalan sikap
masyarakat terhadap berbagai persoalan social dan budaya di sekitarnya yang berakibat
terhadap pemetaraan pola pola piker baru yang di anut oleh masyarakat sebagai sebuah
sikap yang modern. Contohnya, sikap terhadap pekerjaan bahwa konsep dan pola pikir
lama tentang pekerjaan adalah sector formal (menjadi pegawai negeri), sehingga konsep
pekerjaan dibagi menjadi dua, yaitu sector formal dan informal.
Kedua, peubahan perilaku masyarakat menyangkut persoalan perubahan system system
social, dimana masyarakat meninggalkan system social lama dan menjalankan system
social baru, seperti perubahan perilaku pengukuran kinerja suatu lembaga atau instansi.
Apabila pada system lama, ukuran ukuran kinerja hanya dilihat dari aspek output dan
proses tanpa harus mengukur sampai dimana output dan prose situ dicapai.
Ketiga, perubahan budaya materi menyangkut perubahan artefak budaya yang digunakan
oleh masyarakat, seperti model pakaian, karya fotografi, karya film, teknologi, dan
sebagainya yang terus berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan kebutuhan
masyarakat.
Masyarakat memulai kehidupan mereka pada suatu fase yang disebut primitive dimana
manusia hidup secara terisolir dan berpindah pindah disesuaikan dengan lingkungan
alam dan sumber makanan yang tersedia.
Fase berikutnya adalah fase agrokultural, ketika lingkungan alam mulai tidak lagi mampu
member dukungan terhadap manusia, termasuk juga karena populasi manusia mulai
banyak, maka pilihan budayanya adalah bercocok tanam disuatu tempat dan menanam
hasil pertanian itu serta berburu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Fase tradisional dijalani oleh masyarakat dengan hidup secara menetap di suatu tempat
yang dianggap strategis untuk penyediaan berbagai kebutuhan hidup masyarakat, seperti
dipinggir sungai, dipantai dilereng bukit, didataran tinggi, di daratan rendah yang datar,
dan sebagainya.
Pada fase transisi, kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hamper tidak
ditemukan lagi dalam skala luas, transportasi sudah lancer walaupun untuk masyarakat
desa tertentu masih menjadi masalah.
Fase modern ditandai dengan peningkatan kualitas perubahan social yang lebis jelas
meninggalkan fase transisi. Masyarakat modern umumnya berpendidikan relative lebih
tinggi dari masyarakat transisi sehingga memiliki tingkat pengetahuan yang lebih luas
dan pola pikir yang lebih rasional dari semua tahapan kehidupan masyarakat sebelumnya,
walaupun kadang pendidikan formal saja tidak cukup untuk mengantarkan masyarakat
pada tingkat pengetahuan dan pola pikir semacam itu.
Fase postmodern adalah sebuah fase perkembangan masyarakat yang pertama tama
dikenal di Amerika Serikat pada akhir tahun 1980-an. Masyarakat postmodern
sesungguhnya adalah masyarakat modern yang secara financial, pengetahuan, relasi, dan
budaya manusia. Dan akhirnya kesenangan itu menjadi larut dalam kebutuhan manusia
yang lebih besar, bahkan kadang menjadi eksistensi kehidupan manusia.
Konteks social seperti ini lebih cenderung membawa manusia dalam dunia yang serba
tipuan. Maksudnya, kadang kefanaan menjadi sesuatu tujuan yang lebih konkret dari apa
yang diperjuangkan oleh manusia itu sendiri. Contohnya, teknologi film telah sampai
pada tingkat dimana kefanaan menjadi sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera manusia
sebagai kenyataan konkret.
Proses reproduksi terjadi pada saat budaya hiburan mampu mereproduksi tatanan baru
dalam interksi individu dan keluarga di masyarakat. Kehidupan seksual sejenis yang
ditakuti oleh umumnya keluarga, menjadi sesuatu yang tidak termasuk sebagai bahan
pertimbangan dalam penilaian baik buruk sebuah karya seni. Artinya, dalam budaya
hiburan, makna bias saja terlepas dari nilai sebuah benda, dan nilai begitu tidak penting
disaat berhadapan dengan makna benda tersebut.
Budaya Populer lebih sering disebut dengan budaya pop, adalah apapun yang terjadi
disekeliling kita setiap harinya. Apakah itu pakaian, film, music, makanan, semuanya
termasuk dalam nagian dari kebudayaan popular. Definisi dari popular adalah diterima
oleh banyak orang, disukai, atau disetujui oleh masyarakat banyak. Sedangkan definisi
budaya adalah satu pola yang merupakan kesatuan dari pengetahuan, kepercayaan serta
kebiasaan yang tergantung kepada kemampuan manusia untuk belajar dan
menyebarkannya kegenerasi selanjutnya. Selain itu Budaya juga dapat di artikan sebagai
kebiasaan dari kepercayaan, tatanan soaial dan kebiasaan dari kelompok ras, kepercayaan
atau kelompok social.
rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan
ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
Catatan perjalanan pembangunan pertanian di Indonesia telah banyak diulas oleh para
peneliti. Salah satunya hasil penelitian Frans Hsken yang dilaksanan pada tahun 1974.
Penelitian yang mengulas tentang perubahan sosial di masyarakat pedesaan Jawa sebagai
akibat kebijakan pembangunan pertanian yang diambil oleh pemerintah. Penelitian ini
dilakukan di Desa Gondosari, Kawedanan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Kekhususan dan keunikan dari penelitian ini terletak pada isinya yang tidak saja
merekam pengalaman perubahan sosial (revolusi) tersebut, namun juga menggali studi
dalam perspektif sejarah yang lebih jauh ke belakang. Penelitian ini berhasil mengungkap
fenomena perubahan politik, sosial dan ekonomi melintasi tiga zaman, yaitu penjajahan
Belanda, Jepang hingga masa pemerintahan orde lama dan orde baru. Husken
menggambarkan terjadinya perubahan di tingkat komunitas pedesaan Jawa sebagai akibat
masuknya teknologi melalui era imperialisme gula dan berlanjut hingga revolusi hijau.
Perspektif perubahan Sosial :
Perspektif
Analisis organisasi sebagai Alasan kemunculan teori ini adalah anggapan bahwa
subsistem sosial
organisasi terutama birokrasi dan organisasi tingkat
lanjut yang kompleks dipandang sebagai hasil
transformasi sosial yang muncul pada masyarakat
modern. Pada sisi lain, organisasi meningkatkan
hambatan antara sistem sosial dan sistem interaksi.
Daftar Pustaka
-Bungin, Burhan, Prof. Dr. H.M, S.Sos. M.Si. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori,
Paradigma, dan Diskursus Teknologi di Masyarakat. Jakarta: Kencana
-Http//:www.google.com
-www.wikipedia.com.