kelas, dia yang membantunya mengetahui seluk-beluk kota ini. Beberapa kali John
membayarinya makan, membantunya dalam masalah keuangan.
Sejenak dia diam, namun terlintas nasihat ibunya di kampung sebelum ia berangkat ke kota.
Le, kamu hati-hati yo di kota, sesibuk apapun kamu sholat itu nomer 1. Hidupmu ini sebentar,
cuma numpang lewat le,tetep inget untuk apa kamu diciptakan di dunia.
Akhirnya Muslim memegang tangan John dari pundaknya,
Maaf John, saya ngga bisa ikut, nanti saya nyusul deh
Hm, kamu mau sholat dulu? Nanti saja lah, Allah juga ngga bakal marah kalo cuma telat
beberapa menit. Masih ada jam-jam berikutnya
Maaf ya John Muslim membalas sambil tersenyum.
haha. Sip deh. Aku tunggu di bawah ya Kata John, sambil berlalu.
Selesai sholat Muslim menuju tempat yang telah dijanjikan John tadi.
Muslim, akhirnya datang juga, kenalin teman-temanku! Kata john sambil menepuk pundak
Muslim.
Satu persatu teman John dikenalkan kepada Muslim. Muslim melihat teman John satu persatu,
sambil memperkenalkan dirinya. Di sebuah taman mereka duduk berjajar. Menatap para
perempuan cantik yang ada dihadapan mereka.
Ini Muslim yang gue sebut pemandangan tadi, hahaha. Sambil menunjuk ke arah perempuan
cantik tinggi semampai yang mengenakan baju minim.
Di dalam hati Muslim tertawa, pemandangan macam apa ini? Baju belum selesai dijahit dan
kurang bahan seperti itu kok dipakai? Ini ya yang disebut pemandangan di kota? Di kampung,
pemandangan itu adalah gunung atau pantai, berbeda dengan yang disini.
Aku harus dapetin dia Muslim, aku cinta mati sama dia
Pucuk dicinta ulam pun tiba, perempuan itu datang menghampiri John, dengan senyumannya
yang manis dia melangkah perlahan-lahan menuju John, rambutnya terurai layaknya putri
Indonesia. Laki-laki yang melihatnya pastilah terkesima dengan kecantikannya. Dia adalah
primadona kampus, selain sebagai mahasiswi, pekerjaannya adalah model di suatu majalah.
Setelah sampai di hadapan John, perlahan-lahan bibir perempuan itu pun terbuka.
John, bisa anterin aku pulang ngga?
Bisa, bisa John menjawab gugup sambil mengangguk.
Ayo aku anterin pake mobilku John tersenyum.
Muslim tertegun, betapa mudahnya perempuan itu mengajak John. Tadi ketika akan sholat, sulit
sekali untuk diajak. Tapi kenapa dengan perempuan itu dia langsung beranjak pergi? Mungkin ini
yang dikatakan Ustadz di kampung dulu. Ada manusia yang lebih mencintai manusia dibanding
Tuhannya.
Sambil berlalu Muslim melihat anak kecil yang memberikan sisa makanannya untuk seekor
kucing. Makanan yang tak lagi mau dia makan.