1. Konsep Dasar
1.1 Pengertian
Tumor hidung adalah pertumbuhan kearah ganas dan mengenai hidung dan lesi yang
menyerupai tumor pada rongga hidung termasuk kulit dari hidung luar dan vestibulum
nasi.
Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsi karena
bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Sinus paranasal adalah daerah yang
dipenuhi-udara yang mengelilingi rongga hidung pada pipi (sinus maksila), diatas dan
diantara mata (sinus etmoid dan sinus frontal), dan dibelakang etmoid (sinus sfenoid). Ada
empat pasang sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus prontal,
sinus atmoid, dan sinus sphenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil
pniumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk rongga didalam tulang.
Kanker rongga hidung dan sinus paranasal adalah tumor ganas yang dimulai dari dalam
rongga hidung atau sinus paranasal disekitar hidung. Kanker sinus maksila merupakan tipe
paling sering kanker sinus paranasal.
1.2 Etiologi
Penyebab tumor ganas hidung belum diketahui, tetapi di duga beberapa zat hasil industri
merupakan penyebab antara lain, nikel, debu kayu, kulit, formal dehid, kormium, minyak
isopropyl, dan lain-lain. Pekerja di bidang ini mendapat kemungkinan terjadi keganasan
hidung dan sinus jauh lebih besar.
1.3 Manifestasi Klinis
Gejala tumor hidung tergantung dari asal primer tumor serta arah dan perluasannya.
Tumor di dalam maksila biasa tanpa gejala timbul setelah tumor besar, sehingga mendesak
atau menembus dinding tulang meluas ke rongga hidung, rongga mulut, pipi, orbita atau
intrakranial tergantung dari perluasan tumor. Gejala dini tidak khas, pada stadium lanjut
tergantung asal tumor dan arah perluasannya.
Gejala pada hidung:
keganasan.
Rasa nyeri di sekitar hidung dapat diakibatkan oleh gangguan ventilasi sinus,
sedangkan rasa nyeri terus-menerus dan progresif umumnya akibat infiltrasi tumor
ganas.Gejala lainnya dapat timbul bila sinus paranasal juga terserang tumor seperti.
Pembengkakan pipi
Inspeksi
Yang diperhatikan ialah adanya pembengkakan pada muka. Pembengkakan dipipi
sampai kelopak mata bawah yang berwarna kemerah-merahan mungkin menunjukan
sinusitis maksila akut. Pembengkakan dikelopak mata atas mungkin menunjukan
sinusitis ruang paru akut. Sinusitis etmoid akut jarang menyebabkan pembengkakan
diluar, kecuali bila telah berbentuk abses.
Palpasi
Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk digigi menunjukan adanya sinusitis maksila
pada sinusitis prontal terdapat nyeri tekan didasar sinus prontal, yaitu pada bagian
medial atap orbita. Sinusitis abnoid menyebabkan rasa nyeri tekan didaerah kentus
medius.
1.5 Pemeriksaan Penunjang
Foto sinar X
WATER (untuk melihat perluasan tumor di dalam sinus maksilaris dan sinus frontal)
Tengkorak
lateral
anterior/medial)
untuk
melihat
ekstensi
ke
fosa
kranii
Biopsi: Biopsi dengan forsep (Blakesley) dilakukan pada tumor yang tampak.
Tumor dalam sinus maksilaris dibiopsi dngan pungsi melalui meatus nasi inferior.
Bila perlu dapat dilakukan biopsi dengan pendekatan Caldwell-Luc.Tumor yang
tidak mungkin/sulit dibiopsi langsung dilakukan operasi.