PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI...........................................................................................................
3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masalah................................................................... 4 B. Rumusan
Masalah............................................................................. 4 C. Tujuan
Makalah................................................................................ 5 D. Kegunaan
Makalah........................................................................... 5 BAB II
PEMBAHASAN A. Tinjauan
Pustaka............................................................................... 7 B.
Pembahasan...................................................................................... 7 1.
Kebutuhan Oksigen Ibu Hamil.................................................... 7 2. Kebutuhan
Nutrisi Ibu Hamil....................................................... 7 3. Kebutuhan Personal
Hygne dan Pakaian Ibu Hamil.................. 20 4. Kebutuhan Eliminasi Ibu
Hamil................................................ 28 5. Kebutuhan Sexual Intercouse Ibu
Hamil................................... 28 6. Kebutuhan Mobilisasi dan Body Mekanik Ibu
Hamil............... 29 7. Kebutuhan Exercise atau Senam Ibu
Hamil.............................. 30 8. Kebutuhan Istirahat dan Tidur Ibu
Hamil.................................. 31 9. Kebutuhan Imunisasi Ibu
Hamil................................................ 31 10. Persiapan Laktasi Ibu
Hamil...................................................... 35 11. Tanda Bahaya
Kehamilan.......................................................... 38 BAB III SIMPULAN DAN
SARAN A. Simpulan......................................................................................... 40
B. Saran............................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan
suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi
perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan
sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan
agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik
yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise atau senam
hamil, istirahat atau tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan
kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, serta tanda bahaya dalam
kehamilan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebutuhan
Oksigen bagi ibu selama kehamilan trimester I, II, dan III ? 2. Bagaimana
kebutuhan Nutrisi bagi ibu selama kehamilan trimester I, II, dan III ? 3.
Bagaimana kebutuhan Personal Hygne dan Pakaian bagi ibu selama kehamilan
trimester I, II, dan III ? 4. Bagaimana kebutuhan Eliminasi bagi ibu selama
kalsium, vitamin (B1, B6, B12, B kompleks, dan C). Kebutuhan suplemen yang
paling penting pada ibu hamil adalah zat besi, asam folat, dan kalsium.
B. Pembahasan 1. Kebutuhan Oksigen Ibu Hamil Kebutuhan oksigenasi
merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas
berbagai organ atau sel. Asupan oksigen bisa terganggu disebakan oleh berbagai
faktor yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena
kegiatan yang berlebihan dapat membuat daya serap oksigen lemah. Penyebab
lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan
energi untuk mengantarkan darah dan oksigen ke rahim. Dan yang menjadi
faktor penyebabnya adalah emosi. Keadaan jiwa seseorang saat hamil sangat
mempengaruhi keseluruhan proses kehamilan. Oleh karena itu stress dapat
memicu gangguan asupan oksigen. Adapun cara menanganinya dengan
melakukan konsultasi dokter dan pemeriksaan CTG dan pemberian obat-obatan
untuk melebarkan pembuluh darah, selain itu ibu hamil sebaiknya tidak terlalu
banyak aktifitas karena akan menimbulkan kelelahan dan ketegangan. 2.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status gizi ibu buruk, baik
sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan akan menyebabkan berat badan
lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan mengakibatkan terlambatnya
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah
terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi anak yang terlahir dari ibu yang
kekurangan gizi dan hidup dalam lingkungan yang miskin akan menghasilkan
generasi kekurangan gizi dan mudah terkena penyakit infeksi. Keadaan ini
biasanya ditandai dengan berat dan tinggi badan yang kurang optimal
(Supariasa, 2001). Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan
hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus
cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan anaknya dalam kandungan.
Makanan yang cukup mengandung zat gizi selama hamil penting artinya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya dikurangi
maka berat bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih kecil. Komplikasi pada IBU
yang mungkin terjadi adalah anemia dan pre eklamsi. Selain berat badan janin
lebih kecil, menyebabkan pula pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak
sempurna. Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan
yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 913,5
kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu
terakhir. Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Bila
kenaikan berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus dilakukan
pemantauan yang cermat. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan
oleh hasil konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae, darah,
lemak, protein serta retensi air. Peningkatan berat bada selama kehamilan
menurut buku gizi ibu hamil karangan Weni Kristiyanasari, S.Kep. Ns IMT
(kg/m2) Total kenaikan berat badan yang disarankan Selama trimester II dan III
Kurus (IMT <18,5) 12,7 18,1 kg 0,5 kg/minggu Normal (IMT 18,5 22,9)
11,3 15,9 kg 0,4 kg/minggu Overweight (IMT 23- 29,9) 6,8 11,3 kg 0,3
kg/minggu Obesitas (IMT >30) 0,2 kg/minggu Bayi kembar 15,9 20,4 kg 0,7
kg/minggu Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi penigkatan berat badan
yang tidak berarti yaitu sekitar 1-2 kg. Kebutuhan energi trimester I meningkat
secara minimal. WHO mengajurkan penambahan energi 10 kkal untuk trimester
I. Selain itu, mengetahui status gizi ibu hamil harus di lakukan pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LLA). Pengukuran LLA dimaksudkan untuk mengetahui
apakah seseorang menderita kurang enegri kronis (KEK). Di Indonesia batas
LLA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko
KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Untuk mencegah resiko KEK
pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai
gizi yang baik, misalnya LLA tidak kuarang dari 23,5 cm Penjelasan
Pengukuran LiLA (Lingkar Lengan Atas) Sasaran : Wanita Usia Subur umur
1545 tahun dan ibu hamil. Alat : pita LiLA sepanjang 33 cm dengan ketelitian
0,1 cm atau meteran kain. Persiapan : a. Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak
terlipat-lipat atau tidak sobek b. Jika lengan responden > 33 cm, gunakan
meteran kain c. Responden diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak
memegang apapun serta otot lengan tidak tegang d. Baju pada lengan kiri
disingsingkan keatas sampai pangkal bahu terlihat atau lengan bagian atas tidak
tertutup. Pengukuran : Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada
responden bahwa petugas akan menyingsingkan baju lengan kiri responden
sampai pangkal bahu. Bila responden keberatan, minta izin pengukuran
dilakukan di dalam ruangan yang tertutup. a. Tentukan posisi pangkal bahu. b.
Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke
arah perut. c. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen/spidol
(sebelumnya dengan sopan minta izin kepada responden). Bila menggunakan
pita LiLA perhatikan titik nolnya. d. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen
di sekeliling lengan responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu
dan siku). e. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. f. Pita
ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar. g. Baca angka yang
ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih besar).
h. Tuliskan angka pembacaan Keterangan : Jika lengan kiri lumpuh, yang
diukur adalah lengan kanan (beri keterangan pada kolom catatan pengumpul
data). a. Kebutuhan gizi pada Ibu hamil Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh
kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru.
Dengan demikian kebutuhan gizi akan maksimum pada minggu-minggu
mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada
masa anabolic dan dari makanan ibu sehari-hari sewaktu hamil. b. Kebutuhan
energi Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300 500 Kcal lebih banyak dari
makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300 500 Kcal ini,
dianggap zat-zat gizi lain (protein, vitamin dan mineral) juga ikut terpenuhi,
baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk kebutuhan janin dalam
kandungan.Penggunaan kalori tidak sama selama kehamilan. Pada awal
kehamilan trimester 1, kebutuhan energi sangat sedikit namun pada akhir
trimester terjadi peningkatan. Pada trimester II kalori dibutuhkan untuk
penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mammae dan
penimbunan lemak.Selama trimester akhir, kalori digunakan khususnya untuk
pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber kalori yang dimanfaatkan hendaknya
menggunakan hidrat arang. c. Kebutuhan protein Kebutuhan protein meningkat
selama hamil guna memenuhi asam amino untuk perkembangan janin,
penambahan volume darah dan pertumbuhan mammae ibu serta jaringan uterus.
Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 gram lebih banyak dari yang tidak hamil.
Tabel kebutuhan protein Usia dalam tahun Kebutuhan kalori dalam 1 hari
Kebutuhan kalori dalam 1 hari selama hamil 11 1515 22 23 50 46 gram 46
gram 76 gram 74 gram Tabel kebutuhan kalori Usia dalam tahun Kebutuhan
kelori dalam 1 hari Kebutuhan kalori dalam 1 hari selama hamil 11 1515 22
23 50 2200 K.Cal2100 K.Cal 2000 K.Cal 2500 K.Cal2400 K.Cal 2300 K.Cal
Sumber : Comprehensive Maternity Nursing d. Kebutuhan lemak Lemak selain
sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh vitamin-vitamin dalam lemak
yaitu vitamin A, D, E dan K e. Kebutuhan vitamin Kebutuhan vitamin pada
umumnya meningkat selama hamil. Vitamin diperlukan untuk membantu
metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu vitamin yang perlu
diperhatikan selama hamil adalah folic acid (folacin). 1) Vitamin A Vitamin A
adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta meningkatkan daya
tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk pemeliharaan jaringan mata. 2)
Vitamin B compleks a) Vitamin B1 (aneurin) Penting untuk pembakaran hidrat
arang, guna menghasilkan tenaga serta urat saraf. Terdapat pada telur, ginjal,
otak ikan, beras tumbuk, kacang-kacangan, beras merah, daun singkong, daun
kacang panjang dll b) Vitamin B2 (Riboflavin) Penting untuk pernafasan antar
sel, pemeliharaan jaringan saraf, jarisngan pelepas, kulit dan kornea mata.
Kekurangan vitamin B2 menyebabkan kornea akan tampak pembuluhpembuluh halus, luka pada bibir dan sudut mulut (seilosis). Sumber vitamin B2
adalah bermacam-macam buah, syur biji kacang dll. c) Vitamin B12 Penting
untuk pematangan erytrosit. Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena
terdapat pada sel-sel hewan. 3) Folic Acid Folic acid atau folacin adalah vitamin
yang berfungsi sebagai coenzym dalam sintesa DNA. Folic acid memelihara
pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya anemia makrositik megaloblastik
selama hamil. Kebutuhan folacin selama hamil antara 400 800 gram/hari.
Sumber folacin adalah makanan segar misalnya : sayuran yang bewarna hijau
tua, telur, jeruk, pisang, kacang dan roti. Folic acid sangat sensitive terhadap
panas tinggi sehingga apabila makanan dimasak terlalu lama akan merusak folic
acid.Pola makanan masyarakat di negara berkembang pada umumnya kurang
mencukupi kebutuhan ibu hamil, berkaitan dengan hal tersebut, perlu
ditambahkan 400 800 mg folic acid bagi ibu hamil Tabel kebutuhan vitamin
Normal sesuai tinggi dan bntuk tubuh 3 Postur Tegak, tungkai dan lengan lurus
4 Otot Kuat, kenyal, sedikit lemak di bawah kulit 5 Syaraf Perhatian baik, tidak
mudah tersinggung, reflek normal 6 Pencernaan Nafsu makan baik 7 Jantung
Detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia 8 Vitalitas umum
Ketahanan baik, energi, cukup tidur, penuh semangat 9 Rambut Mengkilat,
keras dan tak mudah rontok 10 Kulit Licin, cukup lembab, warna segar 11
Muka dan leher Warna samar, licin, tampak sehat,segar 12 Bibir Licin, warna
tidak pucat, lembab, tidak bengkak 13 Mulut Tidak ada luka dan selaput merah
14 Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan 15 Lidah Merah normal, licin,
tidak ada luka 16 Gigi geligi Tak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu
normal, bersih dan tidak ada perdarahan 17 Mata Bersinar, bersih, selaput besar
merah, tidak ada perdarahan 18 Kelenjar Tidak ada pembesaran 19 Kuku Keras
dan kemerahan 20 Tungkai Kaki tidak bengkak, normal 2) Berat Badan Berat
badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur
tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus
diberikan agar kehamilannya lancar. Dinegara maju pertambahan berat selama
hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8
kg dengan akibat akan mlahirkan bayi BBLR. 3) Suhu Lingkungan Suhu tubuh
dipertahankan pada 36,5 derajat sampai 37 derajat untuk metabolisme yang
optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya,
maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil
metabolisme tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan
berarti besar pula masukan energi yang diperlukan. 4) Aktivitas Setiap aktifitas
memerlukan energi, makin banyak aktifitas yang dilakukan makin banyak
energi yang diperlukan tubuh. 5) Status Kesehatan Pada kondisi sakit asupan
energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang
mengandung zat besi. 6) Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan 7) Kebiasaan
dan Pandangan Wanita terhadap Makanan Pada umumnya kaum wanita lebih
memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu
hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori per hari. 8) Status
Ekonomi Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang
wanita dalam memilih makanannya. 3. Kebutuhan Personal Hygne dan Pakaian
Ibu Hamil Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan
oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang
kotor banyak mengandung kuman-kuman. Kesehatan pada ibu hamil untuk
mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan
hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan
diri (personal hygiene) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi
hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya
pencegahan terhadap infeksi. Tujuan Menjaga Personal Hygiene Pada Ibu
Hamil a. Mencegah penyakit/infeksi. b. Mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan ibu. c. Mencegah komplikasi-komplikasi pada ibu hamil, waktu
hamil, bersalin dan nifas. d. Peningkatan derajat kesehatan. e. Pelihara
gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu
hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi, jika
kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan
mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama
kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di
antaranya : 1) Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna
merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua. 2) Kontur
gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan
pinggiran gusi terlihat membulat. 3) Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran
gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan
melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur. 4) Risiko perdarahan, warna merah tua
menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko
perdarahan gusi. 5) Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat
terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas
sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut
pada struktur tersebut. Prosedur kebersihan dan perawatan mulut dan gigi : 1)
Membuka mulut dan lidah di tekan dengan tongue spatel berlapis kasa. 2)
Depers pada pinset diarahkan untuk membersihkan area rongga mulut, gusi, dan
lidah. 3) Membersihakan area gigi dengan menggunakan sikat dan pasta gigi. 4)
Menggosok gigi dilakukan dengan gerakan naik turun. 5) Klien diminta untuk
berkumur-kumur dan mengeringkan area mulut luar dengan kasa. 6)
Merapihkan pasien. c. Kebersihan Payudara Pemeliharaan payudara juga
penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau
dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang
masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk
mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya
dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji
kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada
areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area
tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan
dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara
menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang
payudara yang sesuai (brassiere). d. Kebersihan Vulva Vulva hygiene adalah
membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang
nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di
tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea)
harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang
dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah
yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Wanita
yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter
karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal hal
yang harus diperhatikan adalah: 1) Celana dalam harus kering. 2) Jangan
gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina. 3) Sesudah bab / bak dilap dengan
lap khusus. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),
biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol
atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Cara ibu
hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut : 1) Anjurkan
kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum. 2) Mengajarkan ibu bagaimana
membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu
mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan
ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk
membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. 3) Sarankan
ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari dan disetrika. 4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. 5) Jika
ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah tersebut. e. Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee
dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku,
kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat
halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah
muda. Masalah/gangguan pada kuku : 1) Ingrown Nail Kuku tangan yang tidak
tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut. 2) Paronychia Radang
di sekitar jaringan kuku. 3) Ram's Horn Nail Gangguan kuku yang ditandai
pertumbuhan yang lambat discrtai kerusakan dasar kuku atau infeksi. 4) Bau
Tidak Sedap Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur kerja: 1) Jelaskan prosedur pada pasien. 2) Cuci tangan. 3) Atur posisi
pasien dengan posisi duduk atau tidur. 4) Tentukan kuku yang akan dipotong. 5)
Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat
dengan beri sabun bila kotor. 6) Keringkan dengan handuk. 7) Letakkan tangan
di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku. 8) Cuci tangan. f. Kebersihan
Kulit Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin
cenderung lebih berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan
lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan
berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang
meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower
direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak
di dalam kamar mandi. g. Kebersihan Pakaian Selama kehamilan, pakaian harus
diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu
lain. Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan
meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Tidak garter bulat konstriktif atau
girdle harus digunakan karena gangguan pada sirkulasi darah itu dari kaki.
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada
perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit
menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya
gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam
dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. Gunakan pakaian yang longgar,
bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels) dan alas
kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh
ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan
pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat
menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam
pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan
kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasospasme
yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah (BBLR),
prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasenta. Desain BH : Desain
harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang
tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan
menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian
BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah
terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa
BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH
katun biasa dan BH nylon yang halus. Cara Merawat Kebersihan Diri Dan
Lingkungan Selama Ibu Hamil 1) Mandi Mandi dengan air bersih dengan sabun
2x sehari, mandi setiap hari akan merangsang sirkulasi, menyegarkan dan
menghilangkan kotoran tubuh. Dengan berhati-hati agar tidak jatuh, baik mandi
shower maupun tub dapat dilakukan oleh ibu hamil. Manfaat mandi: a)
Merangsang sirkulasi. b) Menyegarkan. c) Menghilangkan kotoran. Yang harus
diperhatikan : a) Mandi hati-hati jangan sampai jatuh. b) Air harus bersih. c)
Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. d) Gunakan sabun yang
mengandung antiseptik. 2) Menjaga kebersihan kuku dan tangan. 3) Menjaga,
badan, mencuci tangan dan kaki segera sesudah berpergian. 4) Merawat
kebersihan rumah dan lingkungan. 5) Menjaga kebersihan kemaluan. 6)
Menjaga kebersihan tempat tidur. 7) Menghindari merokok dan lingkungan
merokok. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene 1) Body image Adalah
gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil
tidak peduli terhadap kebersihannya. 2) Praktik sosial Pada anak-anak selalu
dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola
personal hygiene. 3) Status sosial ekonomi Personal hygiene pada ibu hamil
memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat
muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh
terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat
meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara. c.
Trimester ketiga: Minat menurun lagi Libido dapat turun kembali ketika
kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang.
Pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas
lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali
merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika
Anda termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu
adalah hal yang normal, apalagi jika Anda termasuk yang menikmati masa
kehamilan. Anda juga termasuk beruntung karena tidak perlu tersiksa oleh kaki
yang membengkak, sakit kepala, atau keharusan beristirahat total. 6. Kebutuhan
Mobilisasi atau Body Mekanik Ibu Hamil Mobilitas merupakan suatu
kemampuan individu untuk bergerak bebas mudah, dan teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan.
Gunakan body mekanik yang baik: a. Hindari mengangkat beban yang berat b.
Gunakan kasur yang keras untuk tidur c. Gunakan bantal waktu tidur untuk
meluruskan punggung. d. Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat
menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat. e. Boleh mengerjakan
pekerjaan sehari-hari selama tidak memberikan gangguan. f. Aktivitas dibatasi
bila didapatkan penyulit partus prematurus imminens, ketuban pecah, menderita
kelainan jantung. 7. Kebutuhan Exercise atau Senam Ibu Hamil Senam hamil
merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan
metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme diperlukan
peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan
kebutuhan oksigen. Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan
pemeliharaan kehamilan yang bertujuan melindungi ibu dan anak adalah dengan
jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam persiapan persalinan yang
fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan memberikan latihan fisik kepada
wanita hamil. Senam adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang
ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan
lancar sesuai waktu yang diharapkan. Pada prinsipnya senam hamil adalah
exercise therapy atau terapi latihan yang merupakan bagian dari ilmu fisioterapi
yang dilaksanakan dibagian obstetric pada ibu hamil oleh seorang
fisioterapis.Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester.Senam
hamil penting bagi seorng ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk
persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.
Tujuan a. Menguasai tehnik pernafasan b. Memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut c. Melatih sikap tubuh selama hamil d.
Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi e. Ibu dapat
melahirkan tanpa penyulit sehingga ibu dan bayi sehat setelah persalinan
Manfaat a. Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding
perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan b. Melatih sikap
manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program
imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus
neonatorum (Depkes, 2004). c. Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk,
2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes
RI, 2000). 1) Kemasan a) 1 bok vaksin terdiri dari 10 vial. b) 1 vial berisi 10
dosis. c) Vaksin TT berbentuk cairan. 2) Jarak pemberian imunisasi TT1 dan
TT2 Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4
minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000). 3) Jadwal pemberian a) TT 1,
diberikan dengan dosis 0,5 cc. b) TT 2, jarak pemberian 4 minggu setelah TT 1,
dapat memberikan perlindungan selama 3 tahun, dosis pemberian 0,5 cc. c) TT
3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT 2, masa perlindungan 5 tahun, dosis
pemberian 0,5 cc. d) TT 4, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 3, masa
perlindungan 10 tahun, dosis pemberian 0,5 cc. e) TT 5, jarak pemberian 1
tahun setelah TT 4, masa perlindungan 25 tahun, dosis pemberian 0,5 cc. d.
Imunisasi yang Dibutuhkan Ibu Hamil 1) Tetanus (Tetanus Toksoid) : vaksin ini
dianjurkan pada wanita hamil untuk mencegah tetanus neonatorum (tetanus
pada bayi) dan sebaiknya diberikan pada wanita yang tidak melengkapi 3 kali
imunisasi dasar atau 10 tahun boster 2) Hepatitis B : untuk wanita dengan risiko
tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan seksual dalam 6 bulan terakhir,
memiliki riwayat Penyakit Menular Seksual, penggunaan narkoba suntik) 3)
Influenza (Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil
namun sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14. 4) Jenis imunisasi yang
dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil dengan pajanan infeksi spesifik:
a) Pneumokokus : diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita
dengan risiko tinggi infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik (wanita
dengan gangguan jantung, paru, atau penyakit hati; penurunan kekebalan tubuh;
diabetes) b) Rabies : direkomendasikan bagi mereka yang terpajan dengan
rabies c) Hepatitis A : belum banyak penelitian mengenai keamanan imunisasi
ini selama kehamilan, namun risikonya rendah (karena vaksin berasal dari virus
inaktif) d) Vaksin Polio Oral & Vaksin Polio Inaktif. 5) Jenis imunisasi yang
tidak direkomendasikan pada wanita hamil : a) MMR (Mumps, Measles,
Rubella) : merupakan kontraindikasi bagi kehamilan karena kemungkinan risiko
kelainan bawaan pada janin. Wanita sebaiknya menunggu selama 3 bulan
sebelum hamil setelah menerima vaksin virus hidup ini b) Varisela : tidak
dianjurkan selama kehamilan karena kemungkinan infeksi varisela pada janin
(vaksin merupakan virus hidup). Diberikan minimal 1 bulan sebelum kehamilan
c) HPV (Human Papiloma Virus) : memiliki kaitan efek samping terhadap janin
dan ibu hamil. Data vaksinasi pada wanita hamil terbatas. Cara Pemberian: 1)
Vaksin dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar suspensi
menjadi homogen. 2) Penyuntikkan vaksin TT untuk mencegah tetanus neonatal
terdiri dari 2 dosis primer yang disuntikkan secara intramuskular atau subkutan
dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval 4 minggu. Dilanjutkan
periksa dulu bentuk puting susu b. Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu
jari dan telunjuk c. Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk
membentuk dot, bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit
berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam Puting susu
dapat dikoreksi dengan penggunaan pompa puting Langkah langkah
Menyusui Yang Benar: a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada puting susu. b. Bayi diletakkan menghadap payudara. c. Ibu
harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi. d. Bayi dipegang
pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung
siku ibu ( kepala tidak boleh menengadah, dan bokong menengadah, dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ). e. Satu tangan bayi diletakan di
belakang badan ibu dan yang satu didepan f. Perut bayi menempel badan ibu,
badan dan kepala bayi sedikit melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu,
tidak hanya membelokkan kepala bayi g. Kuping dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus h. Ibu menatap bayi dengan kasih saying i. Payudara dipegang
dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain menopang di bawahnya, jangan
menekan puting susu atau areolanya saja seperti memegang rokok. j. Bayi diberi
rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sudut
mulut bayi dengan puting. k. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat
payudara dimasukan ke mulut bayi. l. Usahakan seluruh areola dapat masuk ke
dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit langit dan
lidah bayi akan menekan. m. Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan
irama perlahan namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga
lagi. n. Melepas isapan Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan
bayi terus menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti
dengan payudara yang lain. 11. Tanda Bahaya Kehamilan a. Trimester 1 Tanda
bahaya kehamilan pada trimester pertama yaitu perdarahan, pusing, mata
berkunang-kunang, serta nyeri perut yang teramat sangat. Masing-masing tanda
tersebut merupakan indikasi penyakit tertentu. Perdarahan pada awal kehamilan
menandakan bahaya abortus atau mola hidatidosa (hamil anggur). Perdarahan
flek menandakan ancaman abortus (insipiens). Pada abortus jenis ini janin
masih hidup di dalam kandungan namun terancam keselamatannya. Oleh karena
itu, ibu harus istirahat total, bahkan tidak boleh turun dari tempat tidur.
Perdarahan yang banyak dan menggumpal merupakan ciri adanya abortus
inkompletus atau kompletus dimana sebagian atau seluruh janin telah
dikeluarkan. Perdarahan pada mola hidatidosa ditandai dengan pengeluaran
gelembung. Nyeri kepala hebat perlu diwaspadai. Pasalnya, nyeri ini bisa jadi
merupakan gejala stroke, hipertensi, atau keracunan kehamilan. Apabila nyeri
kepala terasa hebat dan menetap selama beberapa hari, maka ibu harus segera
dibawa ke fasilitas kesehatan. Jika tidak, maka pembuluh darah ibu bisa pecah.
Tanda bahaya kehamilan trimester I berikutnya adalah mata berkunang-kunang
dan pucat pada konjungtiva palpebra (kelopak mata bagian bawah). Tanda
Ibu Hamil dan keluarga diharapkan memilki kesadaran untuk berpatisipasi aktif
dalam kegiatan Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) karena Imunisasi ini juga
penting bagi mereka untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi tetanus
pada bayi yang akan dilahirkan. DAFTAR PUSTAKA Erna, Yuyun, dan
Heriyati. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : ECG Martini,
Fairus dan Prasetyowati. 2004. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Dian
Rakyat Christianasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika.
I Dewa Nyoman Supariyasa, dkk. 2002. Penelitian Status Gizi. Jakarta : ECG
Yulaicha, Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta : EGC
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
http://dedearis.blogspot.co.id/2014/04/task-7-makalah-kebutuhan-fisik-ibuhamil.html