Puskesmas Pustu/Posy 1 / 9
Penduduk 6384
KK1727
Luas Wil152.63
dengan batas-batas
Puskesmas Pustu/Posy1 / 11
Penduduk 11066
KK3165
Luas Wil117.79
Puskesmas Polindes/Posy1 / 14
Penduduk 10425
KK2728
Luas Wil111.07
Puskesmas1
Pustu / Posy- / 15
Penduduk 12697
KK5037
Luas Wil115.63
Puskesmas Pustu/Posy1 / 17
Penduduk 16252
KK3460
Luas Wil88.99
Gambar 3.1. Peta Wilayah Kerja PKM Tanggul
dengan batas-batas
Sebelah Utara
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Nama Desa
Luas
Jarak
Waktu
Juml
Juml.
Juml.
wilayah
kePusk
tempuh
RT/RW
rumah
KK
km-2
/menit
Tanggul Kulon
115.63
2
10
Tanggul Wetan
88.99
4
15
Patemon
111.07
5
20
Kramat Suko
152.63
8
45
Manggisan
117.79
7
30
578.7
Tabel 3.1 Data Geografis Puskesmas Tanggul
61/20
81/28
63/6
42/6
62/31
309/91
1882
2687
1695
1547
2023
9834
3460
5037
2728
1727
3165
16117
Nama Desa
Tanggul Kulon
Tanggul Wetan
Patemon
Kramat SH
Manggisan
Jumlah
3.2
Jumlah Penduduk
Pria
6229
7963
5115
3132
5429
27868
Wanita
6468
8289
5310
3252
5637
28956
Total
12697
16252
10425
6384
11066
56824
Hasil
Penelitian
3.2.1 Laporan 10 Kasus Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Tanggul Periode
Januari Juni 2015
Tabel 3.3 Tabel 10 Kasus Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Tanggul
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Penyakit
Infeksi Akut Lain Pada
Saluran Pernapasan
Common Cold/
Nasofaringitis Akut
Demam Yang Tidak
Diketahui Sebabnya
Hipertensi Primer
Diare dan GEA
Sindroma Nyeri Kepala
Gastritis
Dispepsia
Gangguan Lain Pada
Jaringan Otot Bronkitis Akut
Faringitis Akut
Baru
1158
Lama
333
KKL
5
Total
1496
663
748
32
1443
869
235
1107
462
865
553
497
474
432
408
210
169
212
122
154
233
0
7
5
5
4
1103
1075
723
714
601
590
362
162
525
Dari tabel diatas, terlihat bahwa kasus ISPA menduduki posisi pertama
pada laporan 10 Kasus Terbanyak di Puskesmas Tanggul yang mencapai jumlah
sebesar 1496 kasus. Hal ini ditambahkan lagi dengan kasus common cold atau
Nasofaringitis akut sebesar 1443 kasus dan Faringitis akut yang mencapai jumlah
sebesar 525 kasus. Hal ini menunjukkan jumlah kasus ISPA yang tinggi di
wilayah Puskesmas Tanggul
1443
1400
1200
1000
723
800
600
714
601
590
525
400
200
0
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
TOTAL
Jumlah Kasus
703
729
732
687
731
630
4212
703
729
732
731
687
630
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
No
Umur
Jumlah Kaus
Persentase
467
1114
954
896
400
220
4051
11.53 %
27.5 %
23.55 %
22.11 %
9.87 %
5.44 %
100 %
.
1
2
3
4
5
6
< 1 tahun
1-4 tahun
5-14 tahun
15-44 tahun
45-60 tahun
> 60 tahun
TOTAL
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa umur 1-4 tahun merupakan
usia yang paling rentang untuk terkena ISPA yaitu sebesar 1114 kasus atau sebesar
27.5 persen. Jumlah kasus ISPA yang terjadi pada usia < 1 tahun sebesar 467
kasus atau sebesar 11.53 %. Pada usia 5-14 tahun jumlah kasus ISPA menduduki
peringkat kedua yaitu sebesar 954 kasus atau sebesar 23.55 % disusul kemudian
pada kelompok umur 15-44 tahun yaitu sebesar 896 kasus atau sebesar 22.11 %.
Pada usia 45- 60 tahun, kasus ISPA terjadi sebesar 400 kasus atau sekitar 9.87 %
dan kelompok usia > 60tahun merupakan kelompok dengan angka kejadian ISPA
yang paling sedikit yaitu sebesar 220 kasus atau sebesar 5.44 %.
1114
954
1000
896
800
600
400
200
0
467
400
220
3.2.4 Data Sebaran Kasus ISPA di Wilayah Puskesmas Tanggul Periode JanuariJuni 2015
Berikut ini merupakan tabel sebaran kasus ISPA di wilayah kerja Puskesmas
Tanggul pada periode Januari-Juni 2015 berdasarkan asal wilayah.
No
Wilayah
Jumlah Kaus
Persentase
.
1
2
3
4
5
36.16 %
37.64 %
9.4 %
3.36 %
13.44 %
100 %
1465
1525
1400
1200
1000
800
600
400
545
381
136
200
0
Tanggul Kulon (BP Induk)
Pustu Manggisan
Polindes Patemon
3.3 Pembahasan
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi pada
saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman
mikroorganisme (bakteri atau virus) ke dalam organ saluran pernafasan yang
berlangsung selama 14 hari. ISPA sempat dijuluki sebagai pembunuh utama
kematian bayi serta balita di Indonesia karena angka kejadian dan mortalitas yang
tinggi pada usia balita.
Pada table 3.3 dan bagan diatas,dapat dilihat bahwa pada bulan JanuariJuni 2015, kasus ISPA menduduki peringkat pertama sebagai kasus terbanyak. Hal
ini sesuai dengan data DEPKES RI pada tahun 2000 yang menyatakan bahwa
ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien ke sarana
kesehatan. Sebanyak 40%-60% kunjungan berobat di Puskesmas dan 15%-30 d%
kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit disebabkan
oleh ISPA. Dengan fakta seperti ini, perhatian terhadap ISPA seharusnya lebih
ditingkatkan lagi terutama dalam tingkat pelayanan promotif dan preventif.
Pada tabel 3.4, terlihat bahwa jumlah kasus ISPA cukup tinggi setiap
bulannya. Distribusi kasus setiap bulannya cukup merata dan tidak terjadi
peningkatan dan penurunan jumlah kasus yang cukup signifikan. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, baik dari faktor agent, manusia
maupun dari lingkungan di puskesmas Tanggul. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut
guna mengurangi angka kejadian ISPA.
Faktor umur mempunyai pengaruh yang cukup besar untuk terjadinya
ISPA. Begitu juga yang terjadi di Puskesmas Tanggul, berdasarkan data distribusi
kasus ISPA berdasarkan umur diatas, dapat dilihat bahwa jumlah kasus ISPA pada
balita usia <5 tahun merupakan jumlah kasus yang paling banyak dibandingkan
dengan rentang usia yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa usia < 5 tahun
merupakan usia yang paling rentang untuk terkena ISPA. Hal tersebut dapat
disebabkan karena ISPA pada bayi dan balita merupakan kejadian infeksi pertama
serta belum terbentuknya proses kekebalan tubuh secara alamiah. Sedangkan pada
orang dewasa, kekebalan tubuhnya lebih optimal.
Wilayah Tanggul Wetan merupakan wilayah dengan distribusi kasus ISPA
terbanyak di Puskesmas Tanggul yaitu sebesar 37.64 %. Hal ini tidak berbeda jauh
dengan jumlah kasus yang terjadi di Tanggul Kulon yaitu sebesar 36.16 %.
Sementara jumlah kasus ISPA yang terjadi di Manggisan, Kramat Sukoharjo dan
Patemon berturut-turut 9.4 %, 3.36 %, 13.44 %.
Desa Tanggul Wetan merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak
yaitu mencapai 16.252 jiwa serta luas wilayah terkecil di wilayah kerja Puskesmas
Tanggul yaitu sekitar 88.99 km2. Hal tersebut menjadikan desa Tanggul Wetan.
Begitu pula,yang terlihat pada desa Tanggul Kulon.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang cukup memegang peranan
penting dalam terjadinya kasus ISPA. Daerah padat penduduk umumnya rentan
untuk terkena penyakit ISPA karena dapat menyebabkan virus menyebar dengan
cepat. Akan tetapi, faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kasus ISPA di suatu
wilayah juga perlu untuk diteliti lebih lanjut.