di Amerika Serikat
(TRANSLATE)
Kehamilan dan pasca-melahirkan secara luas dianggap sebagai
periode peningkatan kerentanan terhadap gangguan kejiwaan.
Gangguan kejiwaan selama kehamilan dihubungkan dengan
buruknya kesehatan selama kehamilan dan tidak adanya kepedulian
terhadap perawatan selama kehamilan. Kehamilan dengan
gangguan kejiwaan selama periode kehamilan dan setelah
melahirkan juga dikaitkan dengan hasil yang merugikan bagi
keturunannya, dan disertai dengan pertumbuhan janin yang
maladaktif dalam perkembangan. Buruknya perkembangan kognitif
dan dan tingkah laku selama masa anak-anak dan hingga remaja
dan memiliki nutrisi yang buruk pada efek kesehatan. Untuk alasan
ini, informasi yang akurat tentang status kesehatan mental
perempuan selama kehamilan dan periode postpartum sangat
dibutuhkan..
sebagian besar dari apa yang didapatkan tentang masalah
kejiwanan di kalangan wanita hamil, lebih sering pada kelompok
control yang tidak sedang mengalami kehamilan. Selain itu,
sebagian besar penelitian di bidang ini telah difokuskan pada rasa
kecemasan dan gejala depresi. Pada gangguan dan mood atau
ganguan suasana hati, dan dengan demikian tidak ada
hubungannya dengan diagnosis gangguan mental dan hasil
perinatal. Dalam contoh ini, prevalensi gangguan jiwa berkisar
antara 15% sampai dengan 29%. Faktor resiko yang diidentifikasi
dalam studi ini meliputi dimana kurangnya romantic ataupun
keharmonisan dalam suatu pasangan, terdapat riwayat gangguan
jiwa, dan terdapatnya paparan traumatis seumur hidupnya. Hanya
5% sampai dengan 4% pada wanita yang mendapat pengobatan
atas gangguan jiwa yang mereka alami. Namun di Amerika Serikat,
untuk sebuah keilmuan, tidak adanya penelitian yang mampu
mendapatkan nilai prevalensi yang akurat dalam pengambilan
sampel pada kalangan wanita hamil. Selain itu, kami tidak
mengetahui adanya studi sebelumnya yang menggunakan usia
kehamilan yang setara dari populasi umum sebagai kontribusi untuk
mengidentifikasikan kehamilan secara spesifik atau dengan adanya
resiko gangguan kejiwaan setelah melahirkan. Banyak penelitian
yang sebatas menggunaan skala skrining dari pada langkah-langkah
diagnostik menurut kriteria DSM-IV. Pada akhirnya, penelitian
sebelumnya dievaluasi berdasarkan suasana hati atau mood dan
ganguan kecemasan
dari pada mencakup gangguan kejiwaan
secara lebih luas.
Sebagai hasil dari penelitian tentang gangguan mental selama
kehamilan dan periode setelah melahirkan, kurangnya informasi