OPTIMISME
dan
permanen.
Orang
yang
pesimis
akan
menjelaskan
kata-kata
"kadang-kadang",
dan
melihat
sesuatu
yang
pola
menyenangkan
mengungkap
pikir
dengan
pola
pikir
dalam
cara
menghadapi
universal.
dalam
Orang
menghadapi
peristiwa
yang
yang
tidak
pesimis
akan
peristiwa
yang
tidak
MOTIVASI
Indriyo Gito Sudarmo dan I Nyoman Sudito (Marjono, 2007:10) mengatakan bahwa
motivasi adalah faktor -faktor yang ada pada diri seseorang yang menggerakkan perilakunya
untuk memenuhi berbagai tujuan tertentu.
Bernson dan Skinner (Marjono, 2007:10) mengatakan bahwa motivasi adalah
dorongan kerja yang timbul dari diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
E. J. Donal (Komaruddin, 1983:100) membagi motivasi dalam dua jenis :
a. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang. Motivasi ini
sering disebut motivasi murni misalnya , kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan
akan perasaan diterima,
b. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar diri seseorang. misalnya,
kenaikan pangkat, pujian, hadiah dan sebagainya.
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya,
sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya
motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
tinggi
jika
usaha
menghasilkan
sesuatu
yang
melebihi