Add Comment
Treatments
Pastikan konsentrat cairan dialysis yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan (1.5%,
2.5% dan 4.25%).
Anda dapat menghangatkan kantung cairan dengan cara pemanasan kering, seperti : bantal panas
atau lampu pemanas. Hindari dengan pemanasan basah (merebus dengan air), dikarenakan dapat
menimbulkan pertumbuhan kuman.
Cara membuang cairan bekas pakai dapat dibuang di toilet dan kantungnya dapat dibuang di
tempat sampah, pastikan anda mencuci tangan dengan bersih setelah mebuangnya.
Outlet port clamps
Klem yang terbuat dari plastik ini berwarna merah dan berfungsi untuk mencegah aliran cairan
pada setiap tahap yang berbeda pada waktu pertukaran cairan. Klem ini tidak bersifat steril,
pastikan dengan mencuci menggunakan air dan sabun, dan mengeringkan dengan bersih dan
disimpan dalam posisi terbuka.
4. Menjaga exit site dan luka operasi anda tetap kering. Keduanya harus tetap kering paling
tidak 10 hari setelah pemasangan.
5. Menggunakan masker pada saat pergantian cairan, hal ini dimaksudkan agar mencegah
kuman dari hidung dan mulut anda masuk ke dalam kateter.
6. Cuci tangan sebaik mungkin menggunakan sabun dan keringkan dengan lap atau handuk
yang bersih. Mintalah cara mencuci tangan oleh perawat anda.
Cara Mengatasi Masalah Yang Kemungkinan Terjadi Di Rumah
1. Jika keluar cairan yang berwarna merah :
- karena menstruasi --> akan hilang dengan sendirinya
- karena mengangkat beban --> hindari mengangkat beban dan kunjungi unit dialysis anda
2. Jika cairan keluar berwarna kuning tua tetapi tidak keruh :
cairan berada di dalam rongga peritoneum selama beberapa jam, contoh pergantian di pagi
hari
--> tidak perlu khawatir (jika berlanjut, kunjungi tempat dialysis).
Pola Makan Pengguna Terapi Peritoneal Dialysis
Pengguna terapi peritoneal dialysis memerlukan makanan berprotein tinggi guna melawan
infeksi. Dikarenakan sejumlah protein terbawa cairan dialisis pada saat cairan tersebut
dikeluarkan. Sehingga diperlukan protein lebih banyak guna menggantikan protein yang hilang
terbawa cairan dialysis. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan protein tidak terserap oleh
tubuh:
Semakin besar kandungan dextrose pada cairan dialysis (4,25%) semakin banyak protein
yang hilang.
Selain memerlukan protein tinggi ada beberapa kandungan zat yang perlu di batasi, dikarenakan
ada sejumlah produk sisa di dalam darah yang tidak dapat terbuang dengan sempurna selama
dialysis peritoneal. Produk sisa tersebut adalah:
Fosfor
Ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan kelebihan fosfor, maka fosfor akan menumpuk pada
tubuh anda. Dalam jangka waktu yang lama fosfor akan menyebabkan tulang lebih rapuh dan
mudah patah, fosfor banyak terdapat pada kacang-kacangan, ikan, dan produk susu.
Kalium
Merupakan elektrolit yang dibutuhkan untuk fungsi syaraf dan otot yang baik. Ginjal yang tidak
berfungsi dengan baik akan sulit untuk membuang kelebihan kalium. Kelebihan dan kekurangan
dalam kalium dapat menyebabkan otot menjadi lemah dan sering kram. Dan kadar kalium yang
tinggi dapat membahayakan jantung. Perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi buah-buahan dan
sayuran hijau yang mengandung kalium tinggi seperti pisang, jambu biji, pepaya, tomat, kentang
dan kacang-kacangan. Sebaiknya hindari garam diet dikarenakan mengandung kalium tinggi.
Natrium
Adalah elektrolit yang berperan dalam mengontrol cairan dan tekanan darah di dalam tubuh. Saat
ginjal tidak berfungsi, ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium yang berlebih sehingga tetap
berada dalam jaringan bersama dengan air. Asupan natrium dan garam yang tinggi menyebabkan
tubuh menahan air dan tekanan darah menjadi tinggi. Dapat diperhatikan jika mengkonsumsi
makanan yang mengandung natrium (garam) akan menimbulkan rasa haus sehingga akan sulit
mengontrol jumah cairan yang diminum. Makanan yang mengandung natrium tinggi sangat perlu
dihindari, makanan ini berupa makanan kaleng, fast food, kudapan yang asin, bumbu penyedap,
kecap, dan keju. Untuk menggantikan natrium dapat menggunakan bawang putih, bawang, lada,
jeruk limau, dan bumbu rempah lainnya. Hindari menggunakan garam diet / pengganti.
Kabohidrat
Pada saat menjalani terapi Dialysis peritoneal, tubuh menerima kalori secara normal dari
makanan yang dikonsumsi, ditambah dari cairan dialysis yang masuk ke dalam rongga peritoneal
mengandung glukosa sejenis gula. Jumlah kalori yang diserap setiap 2 liter cairan berbeda pada
setiap pasien, kurang lebihnya sebagai berikut:
Nilai tersebut tergantung karateristik peritoneal, dan jumlah yang diresepkan oleh dokter.