Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Persalinan adalah suatu proses fisiologis dimana terjadi kontraksi uterus yang
bersifat nyeri dan menyebabkan terjadinya penipisan dan pembukaan servik sehingga
terjadi pengeluaran janin dari jalan lahir ke dunia luar.(Zlatnik, 1994)
Dari definisi ini terlihat terlihat bahwa terjadinya pembukaan servik dihubungkan
dengan kotraksi uterus sehingga terjadi pembukaan servik. Pembukaan servik tanpa
adanya kontraksi uterus seperti pada inkompoten servik atau kontraksi uterus tanpa
disertai pembukaan servik yang terjadi pada akhir kehamilan bukanlah proses persalinan.
(OBrien, 1996)
Untuk kepentingan klinis persalinan normal dibagi dalam beberapa tahap yaitu ;
(OGrady, 1995)

KalaI ( Kala pembukaan atau kala servik )


Dimulai pada saat terjadinya his (kontraksi uterus) sampai pembukaan servik lengkap

Kala II ( Kala pengeluaran atau kala pelvic)


Mulai saat pembukaan lengkap sampai janin lahir lengkap

Kala III ( Kala uri atau kala plasenta )


Mulai dari janin lahir sampai plasenta lahir lengkap

Ksls IV ( Kala observasi )


Mulai plasenta lahir lengkap sampai 2jam setelah itu
Kemajuan persalinan sangat baik dinilai dengan membandingkan pembukaan

servik dan penurunan kepala terhadap waktu dimana akan terbentuk kurva yang disebut
dengan partograf. Partograf merupakan suatu grafik yanag menggambarkan kemajuan
persalinan dengan merekam kemajuan pembukaan servik, turunnya begian terendah janin
dan keadaan his disamping terdapat pula pemantauan janin dan keadaan umum ibu
selama proses persalinan. (Sulin, 1992)
Berikut ini dilaporkan sebuah kasus persalinan spontan G1P0 A0 Ho Gravid
Aterm (39 40 mg) pemantauan persalinannya menggunakan partograf model WHO.

BAB II
KASUS
Nama

: Sofniwati

Nama suami : Aldi Imran

Umur

: 24 Tahun

Umur

: 28 Tahun

Pendidikan : SMA

Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : PNS

Pekerjaan

Alamat

: Kapau Bukittinggi

MR

: 08-64-71

: Wiraswasta

Seorang pasien wanita masuk KB RSAM Bukittingi tanggal 19 April 2000 jam
22.10 WIB dengan :
KU

:Nyeri pinggang yang menjalar ke ari-ari sejak 4 jam yang lalu.

RPS

:Nyeri pinggang yang menjalar ke ari-ari sejak 4 jam yang lalu, makin lama
makin sering dan makin kuat.
Keluar darah campur lendir dari kemaluan sejak 4 jam yang lalu
Keluar air yang banyak dari kemaluan (-)
Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
Tidak datang bulan sejak sembilan bulan yang lalu.
HPHT : 157 1999
TP : 22 4 - 2000
Gerak anak mulai terasa sejak lima bulan yang lalu

RHM :Mual (+), Muntah (+), Perdarahan (-)


PNC :Teratur dengan bidan
RHT : Mual (- ), Muntah (- ) , Perdarahan (-)
R. Menstruasi Menarche umur 14 tahun, siklus teratur 1x/Bulan, lamanya 5-6 hari
jumlah darah 2-3 x ganti duk/hari. Nyeri (-)
RPD : Tak ada riwayat penyakit ; Jantung , paru, ginjal , hipertensi dan diabetes militus.
RPK :

Tak ada riwayat penyakit keturunan, menular, kejiwaan

R. Perkawinan 1 x tahun 1999


R. Persalinan Ini yang pertama

R. Abortus (-)
R. Keluarga Berencana (-)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran
KU
TD

: CMC
: Sedang
: 120/80 mmHg

Nadi
Nafas
Suhu

: 80 x/ menit
: 20 x/ menit
: 37 C

Kulit
Mata
Leher
Thorak
Abdomen
Genitalia
Ekstremitas

: Sawo matang
: Konjungtiva tak anemis, Sklera tak ikterik
: JVP 5-2 cm H2O
: Cor dan Pulmo dalam batas Normal
: Status Obstetricus
: Status Obstetricus
: Edema -/- , Reflek Fisiologis +/+, reflek patologis -/-

Status Obstetrikus
Muka : Kloasma gravidarum (+)
Mamae : Membesar, tegang ,A/P Membesar dan Hiperpigmentasi
Abdomen ; I. Membuncit sesuai dengan usia kehamilan aterm.
Liana mediana hiperpigmentasi, stiae (+), sikatrik (-)
P LI Tinggi fundus uteri 2jari bawah prosesus xipoideus
Teraba masa kurang bulat, lunak, tak melenting
LII Tahanan terbesar sebelah kiri
Bagian-bagian kecil sebelah kanan
LIII Teraba masa keras terfiksir
LIV Bagian terbawah anak sudah masuk pintu atas panggul 2/5 bagian
TFU : 32 cm TBA : 3100 gram
HIS : 3-4 /40 / S
A. BJA 12-11-12
Genitalia; V/UTenang.
VT 2 3 cm
Ketuban (+)
Teeraba kepala SS Melintang UUK Ki H I-II
UPD : Promontorium tak bisa dinilai
Linea Inominata tak bisa dinilai
Sakrum cekung
Dinding samping panggul lurus
Spina Ischiadika Tak menonjol
Arcus pubis > 90
Os Coccygeus mudah digerakkan
DIT : Dapat dilewati tinju dewasa.
Kesan : Panggul luas.

Diagnosa : G1 P0A0H0 Parturien Aterm( 39 40 mg ) Kala I Fase Aktif


Anak Hidup Tunggal Intra Uterin Pen Kep UUK Ki Dep H I II
Sikap
: Nilai 4 jam lagi ( 02.10 WIB}
Kontrol VS, HIS, BJA, Lingkaran Bandl dan KDL
Tidur telentang
Rencana

: Partus pervaginam

Jam 02.10 WIB


Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran
: Komposmentis Koperatif
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/ menit
Nafas
: 20 x / menit
Suhu
: 37 C
HIS
: 3 4 / 50 / K
BJA
: 12 12 12
Genitalia Inspeksi : V/U tenang
VT : O 4 5 cm
Ketuban (+)
Teraba kepala Uuk ki dep H II III
UPD Luas
Diagnosa : G1P0A0H0 Parturien Aterm (39-40 mg) Kala I Fase Aktif
Anak hidup tunggal intra uterin let B Uuk Ki Dep H II-III
Sikap

:- Nilai 2 jam lagi (04.10 WIB)


- Kontrol VS, BJA, HIS, Lingkaran Bandl dan KDL
- Tidur miring kiri

Rencana : Partus pervaginam


Jam 04.10 WIB
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran
: Komposmentis Koperatif
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi
: 80 x / menit.
Nafas
: 20 x / menit
Suhu
: 37 C
HIS
: 2-3/55/K
BJA
: 12 11 12
Genitalia Inspeksi V/U tenang
VT 8 9 cm
Ket (+)

Teraba kepala UUK ki dep H III - IV


UPD luas
Diagnosa : G1P0A0H0 Parturien Aterm (39-40mg) kala I fase aktif
Anak Hidup Tunggal Intra Uterin Let B UUK ki dep H III-IV
Sikap

: Nilai 2 jam lagi ( 06.10 WIB)


Kontrol VS, BJA, HIS, Lingkaran Bandl dan KDL
Tidur miring kiri

Jam 05.40 WIB


Pasien kesakitan dan ingin mengedan
Keadaan umum ; Sedang
Kesadaran
; CMC
Tek. Darah
: 120/80
Nadi
; 88 x/ menit
Nafas
; 24 x / menit
Suhu
; 37 C
HIS
; 2-3 / 55/K
BJA
; 11-12-11
Genitalia v/u tenang
VT lengkap
Ketuban (-) sisa jernih
Teraba kepala Uuk Dep H IV
UPD luas
Diagnosa : G1P0A0H0 Parturtien Aterm (39-40mg) kala II
Anak hidup tunggal intra uterin let B Uuk ki Dep H IV
Sikap

: Pimpin mengedan
Kontrol VS, BJA, HIS. Bandl, KDL
Tidur telentang
Berat Badan
: 3000 gram
Panjang Badan : 49 cm
A/S
: 8/9

Jam 06. 25 WIB


Lahir bayi laki-laki secara spontan
Berat badan ; 3200 gram
Panjang badan ; 50 cm
A/S
: 7/8
Plasenta lahir secara spontan lengkap 1` buah , ukuran 18x17x2,5 cm , berat
500 gram Insersi parasentral robekan lateral. PJTP 50 cm. Luka episiotomi dijahit dan
dirawat.
Perdarahan selama persalianan kurang lebih 150 cc.

Diagnosa : Para 1 Post partus maturus spontan


Ibu dan anak baik
Sikap

: Awasi kala IV

Tanggal 22 April 2000 pasien pulang


Keadaan ibu dan anak baik

BAB III
DISKUSI
Telah dibahas satu kasus wanita 24 tahun masuk kamar bersalin RSAM
Bukittinggi tanggal 19 April jam 22.10 WIB dengan diagnosa G1P0A0H0 Parturien
Aterm (39-40 mg) kala I fase laten.
Pada kasus ini dapat dilihat pejalanan dan kemajuan persalinan kala I seperti tabel
berikut
Jam
22.10
02.10
04.10
05.40
06.25

Pembukaan
2 3
45
89
Lengkap
Lahir anak

Penurunan kepala
I II
II III
II IV
IV

HIS
3 - 4 / 40 / S
3 4 / 50 / K
2 3 / 55 / K
2 3 / 55 / K

BJA
12 11 12
12 12 12
12 11 12
11 12 11

Pasien adalah seorang primigravida yang masuk ke kamar bersalin dengan keluhan nyeri
pinggang yang menjalar ke ari-ari dan keluar lendir bercampur darah dari kemaluan
(bloody show), pada pemeriksaan didapatkan his dengan interval 3 s/d 4 menit, dengan
lama kontraksi 40 detik dengan kekuatan sedang dan pembukaan servik 2-3 cm kepala
Hodge I II.
Pasien ini berada dalam keadaan inpartu kala I fase laten karena secara klinis persalinan
dikatakan mulai jika timbul his, pengeluaran lendir yang bersemu darah dari kemaluan
(bloody show) serta disertai dengan pembukaan servik.(Prawirohardjo, 1994).
Persalinan normal adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus tapi untuk
kepentingan studi dibagi atas 3 kala yaitu:
1. Kala I disebut juga kala pembukaan atau kala servik; mulai servik membuka
sampai terjadi pembukaan lengkap.
2. Kala II disebut juga kala pengeluaran atau kala pelvic ; mulai dari pembukaan
lengkap sampai anak lahir.

3. Kala III disebut juga kala uri atau kala plasenta ; mulai darti janin lahir sampai
lahir plasenta lengkap.(Zlatnik, 1994)
Pasien ini masuk dalam kala I fase laten dimana menurut partograf WHO kemajuan
persalinan diperhatikan pada pembukaan menurut waktu yang terbagi atas fase laten dan
fase aktif.(Leigh, 1986)
a. Fase laten ; sejak dimulai persalinan sampai pembukaan mencapai 3 cm. Kalau fase
berlangsung lebih dari 8 jam dengan his 2 kali dalam 10 menit akan cendrung
mengalami kesulitan.
Pada kasus ini fase latennya tak dapat ditentukan karena pasien telah masuk pada
pembukaan servik 2-3 cm.
b. Fase aktif ; mulai dari pembukaan 3 cm sampai dengan pembukaan lengkap.
Berlangsung sekitar 6-7 jam
Pada kasus ini fase aktifnya berlangsung sekitar 4jam , hal ini masih normal berdasarkan
pada partograf WHO. Rata-rata kecepatan pembukaan pada fase ini adalah 7 : 4 = 1.75,
artinya kelandaian maksimum pada kasus ini adalah 1.75. Menurut kepustakaan bahwa
fase aktif pada primipara rata-rata berlangsung selama 4.6 jam dengan kelandaian
maksimum (maximum slop) 3.0 dengan limit 1.2.(Beckmann,1995)
Dari partograf terlihat bahwa penurunan kepala terjadi sangat cepat pada fase
aktif . hal ini sesuai dengan kecepatan pembukaan servik yang terjadi pada fase aktif
yang sangat cepat . Menurut kepustakaan pada persalinan yang lancsar bertambahnya
pembukaan akan disertai oleh turunnya kepala janin (Philpott, Castle, 1972)
Kala II pada kasus ini berlangsung sekitar 45 menit. Hal ini masih dalam waktu
yang normal karena menurut kepustakaan kalaII berlangsung selama 50 menit pada
nullipara dan 20 menit pada multipara.(Cunningham, 1995)

BAB IV
KESIMPULAN
1. Kala I fase laten pada pasien ini tak bisa dinilai
2. Kala I fase aktif berlangsung normal dengan kelandaian maksimum 1.75
3. Persalinan pada kasus ini adalah persalinan normal karena pada partograf berada
sebelah kanan garis waspada.
4. Pemantauan kala I pada kasus ini sudah memenuhi prinsip-prinsip partograf
WHO.

DAFTAR PUSTAKA
1. Zlatnik, Frank. J :Normal Labor and Delivery : Danforths Obstetrics and
Gynecology seventh edition, JB. Lippincott Company, Philadelphia, 1994
2. OBrien , Labor. High-Risk Pregnacy A Team Approach , WB. Saunders
Company, Philadelphia, 1993.
3. OGrady Normal and Abnormal Labor ; Operative Obstetrics, William and
Wilkins, Baltimore, 1995
4. Djusar, Sulin Penggunaan Partograf oleh petugas Puskesmas di Kodya Padang
dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Laporan Penelitian Proyek SPP/DPP,
1992
5. Prawirohardjo, Fisiologi dan Persalinan Normal, Ilmu Kebidanan , edisi ketiga,
cetakan ketiga, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1994
6. Leigh. B. The Use of The Partogram by Mathernal and Child Health Aides, J
Trade 1986.
7. Beckmann, C.R.B. Normal Labor and Delivery, Obstetrics and Ginecology 2nd
ed William and Wilkins, Baltimore, 1995
8. Philpott, Castle. Cervicographs in Management of Labor in Primnigravida. J
Obstetric and Ginecology, Br. Cwith, 1972
9. Cunningham. Memimpin Persalinan dan Kelahiran Normal. Obstetri Williams
ed 18, 1995

Laporan Kasus

PEMANTAUAN KALA I PADA PERESALINAN NORMAL


DENGAN MENGGUNAKAN
PARTOGRAF MODEL WHO

Oleh
Yulpetropala
PESERTA PPDS

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FK UNAND / RSUP Dr. M. DJAMIL
PADANG
2000

Anda mungkin juga menyukai