Keluhan sesak mendadak dan semakin lama semakin berat. Nyeri dada dirasakan
pada sisi yang sakit, rasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerakan
pernafasan. Kaji apakah ada riwayat trauma yang mengenai rongga dada seperti
peluru yang menembus dad dan paru, ledakan yang menyebabkan peningkatan
tekanan udara dan terjadi tekanan pada dada yang mendadak menyebabkan
tekanan di dalam paru meningkat, kecelakaan lalu lintas biasanya menyebabkan
trauma tumpul pada dada atau tusukan benda tajam langsung menembus pleura.
b.
Perlu di tanyakan apakah kalien pernah merokok, terpapar polusi udara yang berat.
Perlu ditanyakan apakah ada riwayat alergi pada keluarga.
3.3 Pengkajian psikososial
Kecemasan dan koping tidak efektif sering didapatkan pada klien dengan
homothotoraks. Pengakajian status ekonomi yang berdampak pada asuransi
kesehatan dan perubahan mekanisme peran dalam keluarga.
3.4 Pemeriksaan fisik
B1 (Breathing)
Infeksi
Pada hemathotoraks, akumulasi darah dan adanya udara akan memberikan tekanan
positif dari rongga pleura, sehingga berdampak pada peningkatan usaha dan
frekuendi pernafasan, serta penggunaan otot bantu pernafasan. Pengkajisn gerakan
pernafasan berupa ekspansi dada yang asimetris (pergerakan dada tertinggal pada
sisi yang sakit), iga melebar, dan rongga dada asimetris (cembung pada sisi yang
sakit). Pengkajian batuk yang produktif dengan sputum purulen. Trakhea dan
jantung terdorong ke sisi yang sehat dan terdapat retraksi klavikula/dada.
Palpasi
Taktil fremitus menurun pada sisi yang sakit. Di samping itu, pada palpasi juga
ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal di dada yang sakit. Pada sisi
yang sakit,ruang antar-iga dapat normal atau melebar.
Perkusi
Suara ketuk pada sisi yang sakit mulai pekak dan semakin ke atas akan didapatkan
bunyi hiperresonan karena adanya darah dan udara di rongga pleura. Batas jantung
terdorong ke atas thoraks yang sehat apabila tekanan intrapleura tinggi.
Auskultasi
Suara nafas menurun sampai menghilangkan di sisi yang sakit.
B2 (Blood)
Perawat perlu memonitor dampak hemathotoraks pada status kardiovaskular
meliputi keadaan hemodinamik seperti nadi, tekanan darah, dan CRT.
B3 (Brain)
Pada infeksi tingkat kesadaran perlu dikaji. Di samping itu, diperlukan juga
pemeriksaan GCS, apakah termasuk dalam compos mentis, somnolen, atau koma.
B4 (Bladder)
Pengukuran volime output urine berhubungan dengan intake cairan. Oleh karena
itu, perawat perlu memonitor adanya oliguria karena itu merupakan tanda awal dari
syok.
B5 (bowel)
Perawat perlu mengkaji tentang bentuk, turgor, nyeri, serta tanda-tanda infeksi
karena dapat merangsang serangan asma, meningkatkan frekuensi pernafasan,
serta kontipasi. Akibat sesak napas, klien biasanya mengalami mual dan muntah,
penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
B6 (Bone)
Pada trauma tusuk di dada, sering ditemukan adanya kerusakan otot dan
jaringan lunak dada sehingga meningkatkan resiko infeksi. Klien sering dijumpai
mengalami gangguan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari disebabkan
adanya sesak napas, kelemahan, dan keletihan fisik.
3.5 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Radiologi
Foto thoraks PA menyatakan adanya akumulasi cairan. Analisa gas darah
menunjukan bahwa PCO2 meningkat >45, PO2 menurun <80, saturasi oksigen
menurun, kadar Hb menurun <10gr persen, volume tidak menurun <500 ml,
kapasitas vital paru menurun.
3.6 Penatalaksanaan Medis
Henathotoraks masif (perdarahan >750 cc atau 15% dari total atau 5
cc/kgBB/jam memerlukan tindakan operasi segera untuk menhentikan perdarahan
itu. Sebanyak 85%kasus hemathotoraks masif disebabkan oleh perdarahan arteri
interkostalis atau arteri mamaria interna. Sebanyak 15% sisanya berasal dari hilus,
miokardium, atau laserasi paru. Tindakan medis penting lainnya adalah untuk
mengurangi tekanan pasitif intrapleura dengan cara memasang bullow drainase
(WSD) sebagai upaya mengevakuasi darah dari rongga pleura.
3.7 Diagnosa
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. hambatan mobilitas fisik
3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. nyeri akut
Diagnose
NOC
NIC
NOC:
Kriteria Hasil:
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan diyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan
nafas. NIC:
Airway suction
Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah kateter dikeluarkan
dari nasotrakheal
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
NOC
Mobility level
Transfer performance
Kriteria hasil
NIC:
Exercise therapy : ambulation
monito
Kaji kulturing vital sign sebelum / sesudah latihan dan lihat respon pasien saat
latihan
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
3.
Nutritional status
Weight control
Kriteria hasil :
Nutrition management
NIC
NOC
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
Nutrition Monitoring
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral
4.
nyeri akut
Pain level
NOC
Pain control
Comfort level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
NIC
Pain managemen
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan kualitas dan faktor presipitasi
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol
nyeri masa lampau
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian
lebih dari satu
Pilih rute pemberian secara IV,IM unyuk pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali