Toksikologi - Monica
Toksikologi - Monica
TINJAUAN PUSTAKA
TOKSIKOLOGI
Definisi
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari sumber, sifat, serta khasiat
racun, gejala-gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan yang
didapatkan pada korban meninggal.
Pengertian racun
Menurut Taylor, racun adalah suatu zat yang dalam jumlah relatif kecil
(bukan minimal), yang jika masuk atau mengenai tubuh seseorang akan
menyebabkan timbulnya reaksi kimiawi (efek kimia) yang besar yang dapat
menyebabkan sakit, bahkan kematian.
Menurut Gradwohl racun adalah substansi yang tanpa kekuatan mekanis,
yang bila mengenai tubuh seorang (atau masuk), akan menyebabkan gangguan
fungsi tubuh, kerugian, bahkan kematian.
Sehingga jika dua definisi di atas digabungkan, racun adalah substansi
kimia, yang dalam jumlah relatif kecil, tetapi dengan dosis toksis, bila masuk atau
mengenai tubuh, tanpa kekuatan mekanis, tetapi hanya dengan kekuatan daya
kimianya, akan menimbulkan efek yang besar, yang dapat menyebabkan sakit,
bahkan kematian.
Jalan masuk
Racun dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui beberapa cara:
1. Melalui mulut (peroral / ingesti).
2. Melalui saluran pernafasan (inhalasi)
3. Melalui suntikan (parenteral, injeksi)
4. Melalui kulit yang sehat / intak atau kulit yang sakit.
5. Melalui dubur atau vagina (perektal atau pervaginal) (Idris, 1985)
Klasifikasi racun
Racun dapat digolongkan sebagai berikut:
I. Pestisida
A. Insektisida
1.
Organoklorin
a. Derivat Chlorinethane: DDT
b. Derivat Cyclodiene
: Lindan, myrex.
2.
3.
1.
Chloropheoxy
2.
Ikatan Dinitrophenal
3.
4.
Ikatan Urea
5.
6.
Amide: Propanil
7.
Bipyridye
C. Fungisida
1.
Caplan
2.
Felpet
3.
Pentachlorphenal
4.
Hexachlorphenal
D. Rodentisida
1.
Warfarin
2.
Red Squill
3.
Norbomide
4.
5.
6.
Strychnine
7.
Pyriminil
8.
Anorganik:
- Zinc Phosfat
- Thallium Sulfat
- Phosfor
- Barium Carbamat
- Al. Phosfat
- Arsen Trioxyde
II. Bahan Industri
III. Bahan untuk rumah tangga
IV. Bahan obat-obatan
V. Racun (tanaman dan hewan)
Berdasarkan sumber dan tempat dimana racun-racun tersebut mudah
didapat, maka racun dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
walaupun
racun
yang
masuk
ke
dalam
tubuhnya
belum
mencapai dosis toksis. Hal ini dapat dimengerti karena pada orang-orang
tersebut, proses detoksikasi tidak berjalan dengan baik, demikian pula
halnya dengan ekskresinya. Pada mereka yang menderita penyakit yang
disertai dengan peningkatan suhu atau penyakit pada saluran pencernaan,
maka penyerapan racun pada umumnya jelek, sehingga jika pada penderita
tersebut terjadi kematian, kita tidak boleh terburu-buru mengambil
kesimpulan bahwa kematian penderita disebabkan oleh racun. Dan
sebaliknya pula kita tidak boleh tergesa-gesa menentukan sebab kematian
seseorang karena penyakit tanpa melakukan penelitian yang teliti, misalnya
pada kasus keracunan arsen (tipe gastrointestinal) dimana disini gejala
keracunannya mirip dengan gejala gastroenteritis yang lumrah dijumpai.
c. Kebiasaan
Faktor ini berpengaruh dalam hal besarnya dosis racun yang dapat
menimbulkan gejala-gejala keracunan atau kematian, yaitu karena terjadinya
toleransi. Tetapi perlu diingat bahwa toleransi itu tidak selamanya menetap.
Menurunnya toleransi sering terjadi misalnya pada pencandu narkotik, yang
dalam beberapa waktu tidak menggunakan narkotik lagi. Menurunnya
toleransi inilah yang dapat menerangkan mengapa pada para pencandu
gangguan
pada
organ
yang
berfungsi
melakukan
2. Urin