1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara
0,15 - 0,3 C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (32
tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.
Jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar,
sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang
berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir
terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh
pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
PENANGGULANGAN CFC
Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya
mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang
mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk
itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam
program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan
lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak
lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin
saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.
Walaupun begitu, tetap saja penggunaan CFCtidak akan mudah lepas begitu saja dari
kehidupan manusia. Penghapusan penggunaan CFC di Indonesia, tampaknya tidak mudah
dilakukan. Terutama karena alat-alat pendingin yang ada sekarang, misalnya kulkas dan AC,
mayoritas masih menggunakan tekhnologi berbasis CFC. Untuk mengantisipasi penggunaan
CFC berlebihan, telah ditemukan cara yang dinilai sangat bermanfaat. Yakni melakukan daur
ulang CFC, dan mencari bahan alternatif pengganti.
Mendaur ulang CFC, dibutuhkan alat yang disebut Recovery CFC. Alat canggih
seharga 60 juta rupiah ini, dinilai sangat membantu mengurangi kebocoran molekul CFC ke
udara. Cara kerja alat Recovery CFC, sangat sederhana. CFC lama di dalam alat pendingin,
tak perlu lagi diganti. Tapi cukup mendaur ulang, sehingga menghasilkan CFC baru. Namun
mengurangi dampak penggunaan CFC, tak hanya dilakukan dengan cara daur ulang. Namun
juga dapat melalui penggunaan bahan alternatif pengganti.
Carbon
Mengapa saya memilih bioetanol ini sebagai energi alternatif karena jika ingan
memproduksi dalam skala kecil dapat dilakukan dengan peralatan sederhana seperti labu
erlenmeyer yang digunakan untuk wadah dalam fermentasi (sebagai bioreaktor sederhana),
sumbat untuk menutup erlenmeyer karena produksi bioetanol dilakukan secara anaerob, dan
peralatan pendukung lainnya. Untuk melakukan distilasi diperlukan distilator. Alat ini banyak
dijumpai di laboratorium.
Bioetanol juga merupakan salah satu contoh energi alternatif dalam kategori biofuel, yang
artinya bahan bakar alami yang bahan bakunya berasal dari alam, terutama dari tumbuhtumbuhan dan juga hewan yang merupakan jenis sumber daya alam yang renewable.
sebagai pembunuh kuman, sehingga banyak dipakai dalam pembersih lantai, pakaian,
peledak,
pengeras lapisan gelatin dan kertas foto,
bahan pembuatan pupuk urea, parfum, pengeras kuku dan pengawet produk kosmetik,
pencegah korosi pada sumur minyak,
bahan untuk insulasi busa, dan,
bahan perekat kayu lapis.
Dalam konsentrasi kurang dari 1%, formalin digunakan sebagai pengawet dalam
pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, sampo mobil, lilin, dan karpet.
Bahaya formalin
Bahaya utama
Formalin sangat berbahaya bila terhirup, mengenai kulit, dan tertelan. Akibat yang
ditimbulkan dapat berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi,
dan bahaya kanker pada manusia.
Bahaya jangka panjang ( kronis )
Bila terhirup
Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala,
gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada
ginjal, gangguan haid dan infertilitas pada perempuan, kanker pada hidung, rongga hidung,
mulut, tenggorokan, paru, dan otak. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat
marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi, dan daya ingat berkurang.
Bila terkena kulit
Apabila terkena kulit akan terasa panas, mati rasa, serta gatal-gatal dan memerah,
kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, serta terjadi radang
kulit yang menimbulkan gelembung.
Bila terkena mata
Jika terkena mata bahaya yang utama adalah terjadinya radang selaput mata.
Bila tertelan
Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan ,muntah-muntah, dan
kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.
2. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan
keton dengan aldehid.
Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga digunakan
berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat
mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk
purut)
Ester digunakan untuk essen (sebagai pengharum), karena ester mempunyai bau harum
(khas yang terdapat pada buah dan bunga).
2.
Ester digunakan untuk bahan pembuatan sabun. Ester tersebut mengalami reaksi
saponifikasi, yaitu reaksi lemak atau minyak dengan Basa membentuk garam (sabun) dan
gliserol.
3.
Ester digunakan untuk pembuatan margarine yang dilakukan dengan reaksi hidrogenasi
(adisi gas hydrogen) terhadap minyak nabati.
G.
Aplikasi Ester
Biodiesel merupakan suatu nama dari Alkyl Ester atau rantai panjang asam lemak
yang berasal dari minyak nabati maupun lemak hewan. Biodiesel dapat digunakan sebagai
bahan bakar pada mesin yang menggunakan diesel sebagai bahan bakarnya tanpa
memerlukan modifikasi mesin. Biodiesel tidak mengandung petroleum diesel atau solar.
Biodiesel, senyawa mono alkil ester yang diproduksi melalui reaksi tranesterifikasi
antara trigliserida (minyak nabati, seperti minyak sawit, minyak jarak, dll) dengan metanol
menjadi metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Biodiesel mempunyai rantai
karbon antara 12 sampai 20 serta mengandung oksigen. Adanya oksigen pada biodiesel
membedakannya dengan petroleum diesel (solar) yang komponen utamanya hanya terdiri atas
hidro karbon. Jadi komposisi biodiesel dan petroleum diesel sangat berbeda.