Anda di halaman 1dari 6

Catatan Perkuliah

RESEP
Anggota kelompok
1.
2.
3.
4.

Lettisia Melani
Fera Nor Maliza
Lia deslianri
Nur Jannah

I21112023
I21112025
I21112036
I2111202

Resep adalah Permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin
berdasarkan peraturan perundang-undangan kepada apoteker pengelola apotek untuk menyiapkan dan
atau membuat, meracik, serta menyerahkan obat kepada pasien.

SKRINING RESEP (skrining administrasi, farmasetik, dan klinis)


Resep yg lengkap:
a. Nama, alamat & nomor izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter hewan
b. Tanggal penulisan resep ( Inscriptio )
c. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (Invocatio)
d. Nama setiap obat dan komposisinya (prescriptio/ordonantio)
e. Aturan pemakaian obat ( Signatura )
f.

Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (Subscriptio)

g. Nama pasien, umur, BB, dan alamat pasien. Untuk resep dokter hewan, Jenis hewan & nama
serta alamat pemiliknya.

Apoteker melakukan skrining resep meliputi :


1) Persyaratan administratif :
-

Nama,SIP dan alamat dokter.

Tanggal penulisan resep.

Tanda tangan/paraf dokter penulis resep.

Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.

Nama obat , potensi, dosis, jumlah yang minta.

Cara pemakaian yang jelas.

Informasi lainnya.

2) Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis,potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian.
3) Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah
obat dan lain-lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter
penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu
menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

Copie resep = Salinan resep


Kopi resep ialah salinan tertulis dari suatu resep ( Istilah lain dari kopi resep ialah apograph,
Exemplum atau Afschrift). Salinan resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli
harus memuat pula:

Nama dan alamat apotik


Nama dan nomor S.I.K APA
Tanda tangan atau paraf APA
Tanda det = detur untuk obat yang sudah diserah kan, atau tanda ne det = ne detur untuk obat

yang blm diserah kan


Nomer resep dan tanggal pembuatan

Resep 1
1. Setelah

melakukan

skrining

resep

dapat

disimpulkan

bahwa

dari

segi

administrative resep tersebut masih terdapat kekurangan dlalam kelengkapan


resep yaitu tidak mencantum kn umur pasien , BB pasien, dan tidak ada paraf atau
TTd dokter yg menulis resep.
Untuk kesesuai farmasetik , tidak dicantum kan potensi, inkompatibilitas obat dan
lama pemberian
2. Pada resep asli tertulis pasie hanya ingin mengambil ohat unuk 2 hari minum
(6tabet)
Sehingga copy resep sebagai berikut:
--detur 6-Indikasi : panas,nyeri,batuk,pilek
Dari dr
: A. Soeriadi
Anadex (tablet salut gual)
Alamat : PTK
mengandung: paracetamol 500 mg, Dextrometorfan
Nama pasien : Fancy
HBR 15 mg, chlorpeniramin maleat 1mg,
No receipt
: D12
fenilpropanolamin 15 mg.
Tgl
: 22/09/2011
dosis: dewasa; 1dagree/ 10 ml sirup 3-4x
R/ Kalnex 500 XV
S 3dd1
R/ Anadex
S 3dd1

Dosis anak-anak:6-12tahun 10ml sirup 3-4x/hari


Es:mengantuk, pudding, mulut kering, pada dosis
tinggi kejang mirip epilepsy, ruam kulit
XV

18/09/2015
Kalnex
Asam traneksat 500mg/tab
In: fibrinolisis dan efitaksis local, prostatektomi, konisasi serviks, edema angioneurotik,
pendarahan abnormal setelah operasi, pendarahan setelah ekstrasi gigi pada pasien
hemofili
Ds: sehari 3-4x
Po: diberikan bersama atau tanpa makan
Es: ggn GI, mual,pusing, muntah , anoresia, sakit kepala
Resep 2

1. Setelah

melakukan

skrining

resep

dapat

disimpulkan

bahwa

dari

segi

administrative resep tersebut masih terdapat kekurangan dlalam kelengkapan


resep yaitu tidak mencantum kan BB pasien, dan tidak ada paraf atau TTd dokter
yg menulis resep.
Untuk kesesuai farmasetik , tidak dicantum kan potensi, inkompatibilitas obat dan
lama pemberian
2. Pada resep asli tertulis pasie hanya ingin mengambil ohat unuk 2 hari minum
(6tabet)
Sehingga copy resep sebagai berikut:
Indikasi obat racikan : Demam, infeksi saluran nafas
dan batuk
Dari dr
Alamat

: Benardi Layarda
: PTK

Nama pasien
No receipt
Tgl

: Bilal
: A10
: 21/04/2011

R/ Sanprima
Ctm
DMP
Pamol

02%
00015
0003
0,75

a. Sanprima
mengandung
In
dosis
ES
KI
b. Ctm
In
mengandung
dosis
ES

M.f caps XV
S 3dd1
det 6

: co-trimoxazol & trimehoprim


: infeksi saluran nafas
: dewasa dan anak > 12 thn 2x/hr
: gangguan GI, hepatitis, gangguan
darah
: gangguan fungsi hati dan ginjal
yang berat, hipersensitif terhadap
sulfonilamid
: efek sedatif & alergi
: chlorpheniramine maleate
: dewasa 1, anak kapl
: mengantuk

c. Dmp

p.c.c

In
: batuk
mengandung : dextromethorphan
dosis
: dewasa 1, anak kapl
: gangguan GI, kerusakan hati

ES

(jangka lama)
d. Pamol
In
Mengandung
Dosis
ES

: Nyeri dan demam


: paracetamol
: dewasa 1 tab, anak 6-12 thn tab
: reaksi hematologi, kulit dan reaksi alergi

PENGARSIPAN RESEP

Menurut

Peraturan

Mentri

Kesehatan

Republik

Indonesia

No.

922/MenKes/Per/X/1993 pasal 17 ayat 2 menyebutkan bahwa resep harus dirahasiakan


dan disimpan di apotek dengan baik dalam jangka waktu 3 tahun. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 280 tahun 1981 tentang ketentuan dan tata

cara pengelolaan apotek pada pasal 7 ayat 3 dan 4 menyebutkan bahwa resep yang telah
disimpan lebih dari 3 tahun tersebut dapat dimusnahkan dengan cara di bakar atau
dengan cara lain yang lebih memadai. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker
Pengelola Apotek atau apoteker pengganti dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang
karyawan apotek yang bersangkutan dan harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai
dengan bentuk yang telah ditentukan dalam empat rangkap serta ditandatangani oleh
Apoteker Pengelola Apotek dan petugas apotek yang melakukan pemusnahan resep
tersebut.
.
Ketentuan dalam Pengarsipan Resep
-

Resep disimpan berdasarkan nomor urut per hari


Lalu di buat bundelan perbulan
Bundelan berdasarkan penggolongan obat yang ada dalam resep. Ada 3 jenis bundelan resep :
a. Obat Narkotika,
b. Obat Psikotropika
c. Obat Bebas + Bebas Terbatas + Obat Keras
Salinan resep diatur dalam kepmenkes No. 280 tahun 1981 tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pengelolaan Apotek, disebutkan bahwa salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek, yang
selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli, harus memuat pula:
a.
b.
c.
d.

Nama dan alamat Apotek


Nama dan nomor Surat Izin Pengelola Apotek
Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotek
Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau ne detur untuk

obat yang belum diserahkan


e. Nomor resep dan tanggal pembuatan
Permenkes No. 922 tahun 1993 pasal 17 menyebutkan bahwa:
Ayat 1 :

Salinan resep harus ditandatangani apoteker

Ayat 3 :

Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau

yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang merut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Di Apotek, bila obatnya sudah diserahkan kepada penderita, menurut Peraturan Pemerintah
kertas resep harus disimpan, diatur menurut urutan tanggal dan nomor urut pembuatan, serta harus
disimpan sekurang-kurangnya selama tiga tahun. Kegunaan hal akhir ini adalah untuk memungkinkan
penelusuran kembali bila setelah sekian waktu terjadi suatu akibat dari obat yang diberikan. Setelah
lewat waktu tiga tahun, resep-resep oleh Apotek boleh dimusnahkan dengan membuat proses verbal

(berita acara) pemusnahan. (SK Menkes RI no. 280/MenKes/SK/V/1981 mengenai penyimpanan


Resep

di

Apotek).

Secara jelas dalam pasal 7 Kepmenkes No. 280 Tahun 1981 mengatur tentang tata cara penyimpanan
dan pemusnahan resep sebagai berikut:
-

Apoteker Pengelola Apotek mengatur resep yang tealh dikerjakan menurut urutan tanggal dan

nomor urutan penerimaan resep dan harus disimpan sekurangkurangnya tiga tahun.
Resep yang mengandung Narkotika harus dipisahkan dengan resep lainnya.
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu dimaksud ayat 1 pasal ini dapat dimusnahkan.
Pemusnahan resep dimaksud dalam ayat 3 pasal ini, dilakukan dengan cara dibakar atau dengan
cara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotek bersama dengan sekurangkurangnya

petugas apotek.
Pada pemusnahan resep, harus dibuat Berita cara pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah
ditentukan dalam rangkap empat dan ditandatangani oleh mereka yang dimaksud pada ayat 4
pasal ini.

Anda mungkin juga menyukai