Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 4

OSTEOPOROSIS DAN GOUT

LIA DESLIANRI (I21112036)


FEMI SYAHPUTRIA (I21112073)

OSTEOPOROSI
S

Asal kata :

osteo dan porous,

asteo artinya tulang dan


porous berarti berlubanglubang atau keropos.
jadi, osteoporosis adalah
tulang yang keropos,

DEFINISI KHUSUS
OSTEOPOROSIS
penyakit dengan sifat-sifat khas berupa
massa tulang yang rendah, disertai
perubahan mikroarsitektur tulang, dan
penurunan kualitas jaringan tulang,
yang pada akhirnya menimbulkan
akibat meningkatnya kerapuhan tulang
dengan risiko terjadinya patah tulang

kelainan kerangka, ditandai dengan


kekuatan tulang yang mengkhawatirkan
dan dipengaruhi oleh meningkatnya
risiko patah tulang

ETIOLOGI
Beberapa penyebab osteoporosis, yaitu:
1. Osteoporosis pascamenopause terjadi karena
kurangnya hormon estrogen (hormon utama
pada wanita), yang membantu mengatur
pengangkutan kalsium kedalam tulang.
2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan
akibat dari kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia dan
ketidakseimbangan antara kecepatan
hancurnya tulang (osteoklas) dan
pembentukan tulang baru (osteoblas).

3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga


mengalami osteoporosis sekunder yang
disebabkan oleh keadaan medis lain atau
obat-obatan.
4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan
jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak
diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan
dewasa muda yang memiliki kadar dan
fungsi hormon yang normal, kadar vitamin
yang normal, dan tidak memiliki penyebab
yang jelas dari rapuhnya tulang

Tinggi badan berkurang

GEJALA

Bungkuk atau bentuk tubuh


berubah
Patah tulang
Nyeri bila ada patah tulang

PATOGENESIS
Perubahan

usia
Dengan bertambahnya usia,
kegiatan produksi replikatif dan
matriks osteoblas semakin
berkurang.
Faktor Hormonal
Penurunan kadar estrogen terkait
dengan menopause

The National Osteporosis Foundation


(NOF),

2 kategori:

1. Faktor risiko yang tidak dapat


dikendalikan:
a. Riwayat seseorang (pernah mengalami
patah tulang saat dewasa).
b. Ras kulit putih.
c. Bertambahnya umur.
d. Jenis kelamin perempuan.
e. Demensia.
f. Kesehatannya yang lemah (fragility).

2. Faktor risiko yang dapat


dikendalikan:
a. Merokok
b. Berat badan dibawah BMI (<21 kg/m).
c. Penurunan hormon estrogen (awal
menopause/ <45 tahun)
d. Asupan kalsium yang rendah.
e. Alkohol.
f. Sering jatuh.
g. Aktivitas fisik kurang (byk duduk).
h. Penggunaan obatobat kortikosteroid
(oral atau injeksi), seperto prednison dan
kortison.

Gout Artritis

Gout artritis atau asam urat


merupakan sebutan orang awan
untuk
rematik
pirai
(gout
artritis).
Selain
osteoartritis,
asam urat merupakan jenis
rematik artikuler
terbanyak
yang
menyerang
penduduk indonesia. Penyakit ini
merupakan gangguan metabolik
karena asam urat (uric acid)
menumpuk
dalam
jaringan
tubuh, yang kemudian dibuang
melalui urin.

ASAM URAT
Pada keadaan normal, jumlah asam
urat
terakumulasi
pada
laki-laki
kurang lebih 1200mg dan pada
perempuan 600mg. Jumlah akumulasi
ini meningkat beberapa kali lipat pada
penderita gout. Berlebihnya akumulasi
ini dapat berasal dari produksi
berkelebihan atau ekskresi yang
kurang.

Purin dalam tubuh yang menghasilkan


asam urat, berasal dari tiga sumber:
purin dari makanan, konversi asam
nukleat dari jaringan, pembentukan
purin dari dalam tubuh. Ketiga-tiganya
masuk dalam lingkaran metabolisme
menghasilkan diantaranya asam urat.
Beberapa sistim enzim mengatur
metabolisme purin.

JENIS ASAM URAT


a. Gout primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik
dan
faktor
hormonal
yang
menyebabkan
gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena
meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu
mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Purin adalah
salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat
(asam inti dari sel) dan termasuk asam amino, unsur
pembentuk protein.

ETIOLOGI

PATOGENESIS

Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan


kristal monosodium urat dari depositnya dalam tofi
(crystals shedding).
perubahan pH secara akut tidak signifikan mempengaruhi
pembentukan kristal monosodium urat pada sendi.
Terdapat peranan temperature, pH, dan kelarutan urat
untuk timbul serangan gout. Menurunnya kelarutan sodium
urat pada temperature lebih rendah pada sendi perifer
seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan mengapa
kristal monosodium urat diendapkan pada kedua tempat
tersebut.
Predileksi
untuk
pengendapan
kristal
monosodium urat pada metatarsofalangeal-1 (MTP-1)
berhubungan juga dengan trauma ringan yang berulangulang pada daerah tersebut.

FAKTOR RESIKO
Suku

Ras/ Bangsa
Konsumsi alkohol
Penyakit
Obat- obatan

KOMPLIKASI GOUT
Cacat
Tofi
Penyakit

ginjal
Kalkuli asam urat (10-15%)
Nefropati urat yang kronis
Nefropati urat yang akut (biasanya
akibat sekunder dari kemoterapi)
Nekrosis yang avaskular dari tulang
paha (femoral head)

Anda mungkin juga menyukai