Anda di halaman 1dari 17

FARMAKOLOGI TERAPAN

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA


KELOMPOK 2 :
Fidriansah
Lia Deslianri
Novita Sari
Nurul Maratus Sholihah
Wina Purnama Sari
Zulnadiya Alkadrie
KASUS

Conrad Mc Laren, laki-laki berusia 62 tahun dengan keluhan


infeksi saluran kemih. Dia pernah dirawat di rumah sakit
sebanyak 2 kali dalam 3 tahun terakhir disebabkan urosepsis. Dia
sedang dievaluasi karena memburuknya rasa ingin buang air
kecil namun tidak tuntas, serta nokturia yakni bangun lebih dari
sekali pada malam hari untuk buang air kecil.
Finding (Subjektif)

Chief Complaint
Pasien mengeluhkan tidak dapat tidur pada malam hari. Dia terbangun 4-5
kali karena merasa ingin buang air kecil. Tetapi saat di kamar mandi dan
buang air kecilnya hanya tetesan dan kadang tidak keluar sama sekali.
History Of Present Illness (HPI)
Pasien pernah dirawat di Rumah Sakit sebanyak 2 kali dalam 3 tahun karena
Urosepsis. Pasien sedang dievaluasi karena memburuknya rasa ingin buang
air kecil namun tidak tuntas, serta nokturia yakni bangun lebih dari sekali
pada malam hari untuk buang air kecil.
Past Medical History

Hipertensi
Laminectomy 10 tahun yang lalu
BPH dengan dorongan inkontinesia
Infeksi saluran kemih kronis
DM type 2
Disfungsi Ereksi
Obesitas
Sakit Kepala
Osteoarthritis
Family History
McLaren Sekolah sampai kelas 8. ayahnya meninggal karena serangan jantung pada
umur 72 tahun, sedangkan ibunya meninggal pada umur 91 tahun.
Social History
Bekerja selama 35 tahun sebagai mekanik pendingin kereta api diesel
Pensiun 7 tahun yang lalu
Menikah 1 kali
Istrinya meninggal 6 bulan yang lalu akibat serangan stroke
Memiliki 1 putri dan 2 cucu perempuan
Tinggal sendirian namun aktif bersosialisasi
Baru-baru ini berkencan dengan seorang wanita berusia 59 tahun, ia bertemu
melalui kelompok gereja
Pasien lebih memilih produk herbal
Pasien merokok kurang lebih 35 tahun
Mengonsumsi alkohol
Medications
Gliburid (Glibenklamid) 5 mg per oral 2x1
Metformin 500 mg per oral 2x1
Amitripylline 50 mg per oral sebelum tidur
Lisinopril/ HCT 10/12,5 mg per oral 1x1 (pagi)
Ibuprofen 800 mg per oral 2x1
Tadalafil (jika perlu)
Claritin-D 24 jam 1 tablet per oral (alergi thdp kucing)
Finding (Objektif)
Physical examination

Tekanan darah : 140/95 mmHg


Suhu badan : 37
BB :115,2 kg
TB : 180 cm
Assessment

1. Dari keluhan pasien dapat didiaknosa pasien mengalami Benign Prostat Hyperplasia serta
dari nilai PSA yaitu 4,5 mg/ml dan terbilang tinggi karena normalnya PSA 4 mg/ml namun
pasien tidak mendapatkan terapi obat untuk mengatasi penyakit yang dideritanya serta
volume urin residual pasien setelah pengosongan lebih besar dari 25-50 mL (normal) yaitu
200 mL.
2. Pasien mengalami disfungsi ereksi
3. Pasien mengalami anemia normositik karena pendarahan pada UGI
4. Pasien memiliki riwayat hipertensi dengan TD 140/95 mmHg (Normal: 120/80 mmHg)
5. Data hasil lab menunjukkan bahwa kadar glukosa 120 mg/dl, tetapi nilai HbA1C 7,5%
6. Pasien alergi terhadap bulu kucing
7. Pasien memiliki riwayat sakit kepala dan diberikan terapi obat ibuprofen dengan dosis 800
mg yang diberikan 2 x sehari
Resolution
Terapi Farmakologi
1. Untuk menghindari seringnya buang air kecil pada malam hari, penggunaan obat
HCT dihentikan. Serta perlu diberikan obat untuk mengatasi BPH seperti
finasterid
2. Untuk mengatasi disfungsi ereksi, pengobatan tadalafil tetap dilanjutkan
3. Pasien diberikan multivitamin tambahan yang mengandung zat besi untuk
mengatasi anemia normositik
4. Pasien tetap diberikan pengobatan lisinopril untuk mengatasi hipertensi
5. Pemberian gliburid/metformin tetap dilakukan namun dosisnya harus disesuaikan
6. Pasien diberikan claritin 1 x sehari untuk mengatasi alergi terhadap kucing
7. Pemberian ibuprofen diganti dengan paracetamol. Hal ini untuk menghindari
terjadinya interaksi obat antara ibuprofen dan lisinopril yang dapat menyebabkan
kerusakan ginjal.
Terapi Non Farmakologi

a. Membiasakan buang air kecil sebelum tidur


b. Menghindari konsumsi kafein dan alkohol
c. Pengosongan kandung kemih yang lebih sering ketika tidak
sedang tidur
d. Mulai berolahraga secara teratur misalnya berjalan kaki hingga
satu jam tiap hari
e. Mulai membiasakan diri untuk tidak minum apapun dua jam
sebelum waktu tidur agar terhindar dari nokturia atau berkemih
sepanjang malam
Monitoring

Dilakukan pemantauan terhadap tekanan darah, gula darah, fungsi ginjal


dan hati dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin.
Perlu dilakukan pengukuran objektif pengosongan kandung kemih seperti
penggunaan uroflowmeter dan pengukuran volume urine residual
postvoid
Dilakukan pemantauan terhadap waktu dan penggunaan obat seperti
penggunaan sebelum/sesudah makan atau bersamaan dengan makanan.
Dilakukan pengontrolan terhadap penggunaan obat lisinopril dan
tadalafil
Analisis Obat
DRP
DRP

Anda mungkin juga menyukai